Kerajaan Lombardia–Venesia

negara konstituen di Kekaisaran Austria (1815–1866)
(Dialihkan dari Kerajaan Lombardy-Venetia)

Kerajaan Lombardia-Venesia (bahasa Italia: Regno Lombardo-Veneto, bahasa Jerman: Königreich Lombardo–Venetien) adalah tanah konstituen (tanah mahkota) Kekaisaran Austria. Kerajaan ini didirikan pada tahun 1815 ketika Kongres Wina mengakui hak Wangsa Habsburg-Lorraine Austria atas wilayah Lombardia dan Republik Venesia setelah Kerajaan Napoleonik Italia yang diproklamirkan pada tahun 1805 telah runtuh.[3] Kerajaan ini dibubarkan pada tahun 1866 dan wilayahnya diambil alih oleh Kerajaan Italia.

Kerajaan Lombardia-Venesia

Regno Lombardo–Veneto (it)
Königreich Lombardo–Venetien (de)
Österreichisches Italien ("Austrian Italy")[1]
1815–1866
Bendera Lombardia-Venesia
Bendera
{{{coat_alt}}}
Lambang
Peta Kerajaan Lombardia-Venesia tahun 1852
Peta Kerajaan Lombardia-Venesia tahun 1852
StatusTanah mahkota Austria
Ibu kotaMilan dan Venesia
(1815–1859)
Venesia
(1859–1866)
Bahasa yang umum digunakanItalia, Jerman
Agama
Katolik Roma
PemerintahanMonarki absolut
Raja 
• 1815–1835
Franz I
• 1835–1848
Ferdinand I
• 1848–1866
Franz Joseph I
Viceroy 
• 1815
Heinrich XV dari Reuss-Plauen
• 1815–1816
Heinrich von Bellegarde
• 1816–1818
Anton Victor dari Austria
• 1818–1848
Rainer Joseph dari Austria
Sejarah 
9 Juni 1815
22 Maret 1848
• Lombardia diserahkan kepada Prancis
10 November 1859
14 June 1866
23 Agustus 1866
12 Oktober 1866
Luas
1852[2]46.782 km2 (18.063 sq mi)
Populasi
• 1852[2]
4671000
Mata uangPound Lombardia-Venesia,
(1816–1860)
Florin Lombardia-Venesia
(1860–1866)
Didahului oleh
Digantikan oleh
krjKerajaan
Italia (Napoleon)
krjKerajaan
Italia (1861–1946)
Sekarang bagian dari Italia
Sunting kotak info
Sunting kotak info • Lihat • Bicara
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Catatan kaki

sunting
  1. ^ Pütz, Wilhelm (1855). Leitfaden bei dem Unterricht in der vergleichenden Erdbeschreibung. Freiburg. 
  2. ^ Lompat ke: a b Fisher, Richard S. (1852). The book of the world: Volume 2. New York. 
  3. ^ Rindler Schjerve, Rosita (2003). Diglossia and Power. Berlin. 

Pranala luar

sunting