Kerajaan Saba (Arab: مملكة سبأ, Sabaʼ, Ibrani: שבא, Sh'va, bahasa Ge'ez, Amharik, Tigrinya: ሳባ, Saba) dikenal dengan dengan Dinasti Mu’iinah sedangkan raja-raja mereka dijuluki sebagai Mukrib Saba’. Ibu kotanya Sharwah, yang puing-puingnya terletak 50 km ke arah barat laut dari kota Ma’rib. Pada periode inilah bendungan Ma’rib mulai dibangun. Periode ini antara tahun 1300 SM hingga 620 SM. Pada periode berikutnya, antara tahun 620 SM - 115 SM, barulah mereka dikenal dengan nama Saba’. Mereka menjadikan Ma’rib sebagai ibu kotanya.[1]

Butuh Rujukan
Wilayah Kerajaan Saba (Abu-Abu), mencakup kota Sana'a dan Marib.

Secara garis besar wilayah Jazirah Arab dibagi menjadi dua bagian, bagian Utara dan bagian Selatan. Arab bagian Selatan lebih maju dibandingkan Arab bagian Utara. Masyarakat Arab bagian Selatan adalah masyarakat yang dinamis dan memiliki peradaban, mereka telah mengenal kontak dengan dunia internasional karena pelabuhan mereka terbuka bagi pedagang-pedagang asing yang hendak berniaga ke sana. Sementara orang-orang Arab Utara adalah mereka yang terbiasa dengan kerasnya kehidupan padang pasir, mereka kaku dan lugu karena kurangnya kontak dengan dunia luar. Tentu saja geografi kerajaan Saba’ sangat mempengaruhi bagi kemajuan peradaban mereka.[1]

Lihat pula

sunting

Pranala luar

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ a b Hadi, Nurfitri (2013-03-12). "Sejarah Kerajaan Saba'". Cerita kisah cinta penggugah jiwa. Diakses tanggal 2024-11-18.