Kereta Rel Listrik Indonesia

tipe kereta api di Indonesia

Kereta Rel Listrik Indonesia (KRL-I) adalah kereta rel listrik AC yang pernah beroperasi di lintas KA Commuter Jabodetabek. KRL ini diproduksi oleh PT INKA pada tahun 2001 yang kemudian digunakan untuk operasional KRL AC Prajayana. KRL ini merupakan produk KRL AC pertama PT INKA yang berupa rangkaian purwarupa (prototipe) yang menjadi desain acuan untuk produk KRL PT INKA selanjutnya, yaitu KRL i9000 (KRL KfW).[1] Sebelumnya, PT INKA sudah pernah membuat KRL juga namun merupakan KRL non-AC yang desain dasarnya dari luar negeri dengan sistem mesin dan kelistrikan juga dari luar negeri seperti BN-Holec dan Bombardier dari Eropa serta Hitachi dari Jepang.[2]

Kereta Rel Listrik Indonesia (KRL-I)
KRL-I yang afkir di Stasiun Cikaum
BeroperasiTidak Beroperasi
ProdusenPT INKA
DigantikanJR 205, TM 6000, KFW i9000, BN Holec AC
Konstruksi2001
Mulai beroperasi2003-2014
Jml. sudah diproduksi8 unit (2 set)
Formasi4 kereta per set
OperatorPT KAI Commuter Jabodetabek
Jalur dilayaniKA Commuter Jabodetabek
Data teknis
Panjang kereta20.000 mm
Lebar2.990 mm
Tinggi3.820 mm
Pintu3 pintu di setiap sisi
Kelajuan maksimum120 km/jam
Sistem traksiVVVF-IGBT
TransmisiStatic Inverter (SIV)
Sistem pembangkitListrik Aliran Atas (LAA)
Elektrifikasi1.500 V DC
Penangkap arusPantograf
AbarElectropneumatic Regenerative Brake
Sistem keselamatanTMS dan Deadman Control
Alat perangkaiAutomatic tight locked coupler, Bar coupler AAR No. 10A Contour
Kerja majemukSesama KRL-I
Lebar sepur1.067 mm (3 ft 6 in)

KRL dengan teknologi Variable Voltage Variable Frequency–Insulated Gate Bipolar Transistor (VVVF-IGBT) ini dibuat sebanyak 8 unit dengan formasi 4 kereta dalam satu rangkaiannya. KRL ini menggunakan teknologi hasil kawin silang antara produk Jepang dan Eropa dengan berbagai komponen yang digunakan oleh KRL ini sebagian ada yang dipasok oleh Toshiba dan salah satu perusahaan BUMN yaitu PT LEN Industri.[3] Desain dari KRL ini juga merupakan gabungan dari desain khas Jepang dan Eropa, dengan bodi stainless steel dan badan kereta yang sangat mirip dengan KRL Jepang, dan juga wajah atau kabin kereta yang khas Eropa.

Sejarah

sunting

KRL ini selalu beroperasi dengan rangkaian tunggal (1 rangkaian) sejak awal beroperasi hingga akhir kedinasannya. Rangkaian pertama (TS1) dioperasikan pada tanggal 17 Februari 2003, dahulu berwarna jingga dan sering beroperasi untuk KRL Serpong Ekspres lintas Serpong-Tanah Abang-Manggarai PP, Sementara rangkaian kedua (TS2) dioperasikan pada tanggal 16 Maret 2003, dengan tampilan warna wajah hijau dan ungu yang beroperasi untuk KRL Bogor Ekspres lintas Bogor-Tanah Abang PP.

Pada tanggal 30 November 2007, KRL ini beralih fungsi menjadi KRL Ekonomi AC lingkar Ciliwung lintas Manggarai-Tanah Abang-Kampung Bandan-Pasar Senen-Jatinegara-Manggarai dan sebaliknya. Tampilan dua rangkaian KRL ini pun seketika berubah, menjadi warna biru sesuai namanya, Ciliwung Blue Line secara bertahap.

Namun, mulai tahun 2011, seiring berlakunya pola operasi loop line Jabodetabek, KRL ini tak lagi mengelilingi seluruh Jakarta. KRL ini menjadi KRL pengumpan (Feeder) lintas Kampung Bandan-Jakarta Kota dan Manggarai-Tanah Abang-Kampung Bandan-Jakarta Kota PP hingga akhir masa kedinasannya pada tahun 2014. Dimana pada 2014, KRL-I mulai digantikan oleh KRL impor Jepang yakni JR 205.

Saat ini, kedua set KRL-I tidak ada yang beroperasi karena gangguan teknis yang kerap terjadi, dan sekarang kedua set KRL-I sudah dikirim untuk ditanahkan di Stasiun Cikaum.

 
KRL-I (EA 201) ketika masih beroperasi. KRL-I berhenti beroperasi demi KRL JR 205 yang diimpor dari Jepang.

Livery

sunting

Livery KRL ini awalnya adalah warna jingga untuk rangkaian pertama dan hijau-ungu untuk rangkaian kedua. Kemudian, kedua rangkaian tersebut dicat dengan warna biru hingga akhir masa kedinasannya. Mengingat kereta ini berbodi stainless steel, tidak seluruh bagian kereta dicat.

Daftar rangkaian[1]

sunting
  • TS1: 01B0105 - 01B0206 - 01B0207 - 01B0108. Rangkaian ini sudah menggunakan nomor baru dengan nomor K1 1 03 01 sampai dengan K1 1 03 04.
  • TS2: 01B0101 - 01B0202 - 01B0203 - 01B0104. Rangkaian ini sudah menggunakan nomor baru dengan nomor K1 1 03 05 sampai dengan K1 1 03 08.

Lihat pula

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ a b Majalah KA Edisi Juni 2014
  2. ^ Thofa (19 Juni 2009). "thofamelihat: KRL Pertama Produksi Indonesia". thofamelihat. Diakses tanggal 2019-12-18. 
  3. ^ Bintang, Amri (2016-12-08). "Tragis: KRL AC Buatan Indonesia Ini Dibesituakan di Cikaum". KAORI Nusantara (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-12-18. 

Pranala luar

sunting