Kereta api Baja Coil
Beberapa atau seluruh referensi dari artikel ini mungkin tidak dapat dipercaya kebenarannya. |
Kereta api Angkutan Baja Coil merupakan angkutan kereta api barang yang hasil kerjasama antara PT Kereta Api Indonesia (Persero) dengan PT Krakatau Bandar Samudera dalam mengangkut Produk yang dihasilkan oleh PT Krakatau Steel (Persero) Tbk berupa lembaran baja gulung (coil) dari pabriknya di Kota Cilegon hingga ke Kalimas, Surabaya.
Kereta api Angkutan Barang Baja Coil | |
---|---|
Ikhtisar | |
Sistem | Kereta api barang |
Status | Beroperasi |
Lokasi | Daerah Operasi I Jakarta |
Terminus | Cilegon Kalimas |
Layanan | 2 |
Operasi | |
Dibuka | 2010 |
Pemilik | |
Operator | KAI Logistik |
Depo | Sidotopo (SDT), Untuk Lokomotif Jakarta Gudang (JAKG), Untuk Rangkaian Kereta |
Rangkaian | CC 206 |
Data teknis | |
Panjang lintas | 903 km (rute Cilegon-Kalimas) |
Lebar sepur | 1067 mm |
Kecepatan operasi | 50 s.d. 75 km/jam |
Pengangkutan Baja Coil dengan Kereta api sebenarnya sangat menguntungkan perusahaan itu sendiri karena dirasa lebih cepat. Jika menggunakan truk, perjalanan ditempuh hingga 7 hari perjalanan. Sedangkan jika menggunakan KA, waktu tempuhnya hanya 3 hari sudah sampai ke tujuan pelanggan. Praktis, PT Krakatau Bandar Samudera dapat mendistribusikan komoditinya dengan volume yang jauh lebih banyak daripada sebelumnya. Dengan menggunakan Gerbong datar berkapasitas 42 ton sebanyak 20 gerbong, Krakatau Steel bisa mengangkut 600 ton baja, yang setara 15 trailer container ukuran 40 ton.
Insiden
sunting- Pada tanggal 18 April 2000 sekitar pukul 03.58, Terjadi kecelakaan 3 kereta di petak antara Stasiun Kosambi-Stasiun Dawuan. Diantaranya adalah KA 2002 Bajasatwa yang dihela CC 201 25, KA 2246 yang dihela CC 201 102, dan KA kereta api 5 Argo Bromo Anggrek yang dihela CC 203 29. Berawal dari KA 2002 yang belum masuk Stasiun Kosambi, KA 2246 pun tidak diberi aspek aman Klari karena menunggu KA 2002 memasuki Stasiun Kosambi Karena Masinis dan asisten masinis KA 2246 tertidur. KA 2246 pun melanggar aspek merah dan terus melaju menuju Kosambi. PPKA Stasiun Klari berusaha memberi tahu PPKA Stasiun Kosambi dan PK jika KA 2246 melanggar sinyal. Karena jarak yang dekat, KA 2246 akhirnya menumbur ujung belakang KA 2002. Lokomotif KA 2246 terguling,sementara beberapa gerbong berisi Petikemas terguling menutupi sepur hilir. Dari arah timur, muncul KA kereta api 5 Argo Bromo Anggrek yang dihela CC203 29, dan langsung menumbur gerbong KA 2246 yang menutupi sepur hilir. Akibat dari kejadian ini yaitu 3 orang penumpang gelap KA 2002 tewas CC201 102 BD dan CC203 29 JNG rusak, BP-95801 JAKK dan K1-95808 JAKK rusak, 5 gerbong ternak rusak, 200 buah bantalan beton rusak, Serta satu rumah semi permanen roboh.[1]
- Pada tanggal 25 April 2016, sekitar pukul 09.30 pagi, KA 2502 Angkutan Baja Coil tujuan Kalimas anjlok dan terguling di emplasemen Stasiun Batang. Belum diketahui secara pasti penyebab anjlok dan tergulingnya kereta api naas bernomor perjalanan KA 2502 tersebut. Akibat kejadian tersebut untuk sementara jalur hulu di petak stasiun Batang – Ujungnegoro tidak dapat dilalui KA dan hanya mengandalkan jalur hilir untuk lalu lalang KA.[2]