Kesatuan akal
Kesatuan akal atau kesatuan intelek (bahasa Latin: unitas intellectus) adalah teori filsafat yang diajukan filsuf Islam Spanyol Ibnu Rusyd (1126–1198) yang menyatakan bahwa ada satu "akal" atau "intelek" yang bersama-sama dimiliki seluruh manusia. Ibnu Rusyd menyampaikan teori ini di tafsirnya atas buku Aristoteles De Anima untuk menjelaskan bagaimana pengetahuan bisa bersifat universal dalam kerangka teori pikiran Aristoteles. Teori Ibnu Rusyd juga dipengaruhi gagasan-gagasan sebelumnya, seperti gagasan Aristoteles, Plotinus, Al-Farabi, Ibnu Sina dan Ibnu Bajjah.
Ketika karya-karya Ibnu Rusyd diterjemahkan ke Bahasa Latin, teori ini diikuti dan dikembangkan oleh para Averrois (pengikut filsafat Ibnu Rusyd) di Eropa Barat, seperti Sigerus de Brabantia, Jean de Jandun dan John Baconthorpe. Teori ini juga mempengaruhi filsafat politik Dante Alighieri di abad ke-14. Namun teori ini ditolak oleh banyak filsafat, termasuk Thomas Aquinas yang menulis buku untuk mengkritik teori ini secara panjang lebar. Gereja Katolik Roma juga mengharamkan teori ini. Dengan ilmu pengetahuan modern, teori ini tidak lagi dianggap masuk akal dan dianggap hanyalah efek samping dari tradisi intelektual zaman Ibnu Rusyd.
Referensi
sunting- Adamson, Peter (2016). Philosophy in the Islamic World: A History of Philosophy Without Any Gaps. Oxford University Press. ISBN 978-0-19-957749-1.
- Chisholm, Hugh, ed. (1911). "Arabian Philosophy". Encyclopædia Britannica. 2 (edisi ke-11). Cambridge University Press. hlm. 276–283.
- Fakhry, Majid (2001), Averroes (Ibn Rushd) His Life, Works and Influence, Oneworld Publications, ISBN 978-1-85168-269-0
- Hasse, Dag Nikolaus (2014). "Influence of Arabic and Islamic Philosophy on the Latin West". Dalam Edward N. Zalta. The Stanford Encyclopedia of Philosophy. Metaphysics Research Lab, Stanford University.