Kima raksasa
kima raksasa difoto di karang penghalang besar pada tahun 2002
CITES Apendiks II (CITES)[2]
Klasifikasi ilmiah
Domain:
Kerajaan:
Filum:
Kelas:
Ordo:
Famili:
Genus:
Spesies:
Tridacna gigas

Sinonim[3]

Chama gigantea Perry, 1811

Kima raksasa (tridacna gigas) merupakan hewan dari kelas Bivalvia yang artinya biota ini bertubuh lunak dan dilindungi sepasang cangkang bertangkup seperti kerang lainnya. Kima bernafas dengan menggunakan insang, alat gerak berupa kaki perut yang dimodifikasi untuk menggali pasir atau dasar perairan. Beberapa jenis melekatkan diri pada substrat berbatu dengan organ yang disebut byssus. mereka hidup di perairan terumbu karang di pasifik selatan, dan samudra hindia. dan memiliki umur rata-rata di alam liar lebih dari 100 tahun. kerang ini termasuk spesies rentan pada daftar merah IUCN, kerang ini diburu diambil daging nya, juga diambil cangkang nya yang indah. kima memiliki peran penting dalam ekosistem karena ia menjadi filter alami air laut dan cangkangnya menjadi tempat hidup berbagai biota terumbu karang. Keberadaan Kima juga mengindeksikan bahwa air laut tersebut masih baik kualitasnya atau belum tercemar.

Deskripsi sunting

 
bagian tubuh kima raksasa

ukuran cangkang kima raksasa bisa mencapai 120 centimeter dan berat lebih dari 200 kilogram. Rekor spesimen Tridacna gigas terbesar, dipegang oleh cangkang kima asal Indonesia, tepatnya dari Pantai Barat Tapanuli, Sumatera Utara yang ditemukan 1817. Ukuran panjang cangkang kima tersebut mencapai 137 cm dengan berat sekitar 250 kg. Saat ini, cangkang kima pemegang rekor itu, menjadi koleksi sebuah museum di Irlandia Utara. Rekor untuk spesimen kima terberat, menjadi milik cangkang yang berasal dari Pulau Ishagaki, Jepang. Kima tersebut memiliki panjang cangkang 115 cm dengan berat 333 kg. Mantelnya memiliki sistem sirkulasi khusus yang menjadi tempat tinggal bagi zooxanthellae, makhluk hidup bersel tunggal yang ber fotosistesis.[4][5]

Zooxanthellae dan kima memiliki hubungan simbiosis mutualisme dimana zooxanthellae mendapatkan bahan mentah dan tempat bernaung dari kima sedangkan kima mendapatkan keuntungan tambahan nutrisi yang disalurkan melalui sistem saringan makanan. Meskipun lingkungan perairan di sekitar kima sangat miskin unsur hara, kerang raksasa ini masih dapat tumbuh dengan baik.

Perilaku sunting

Kima dewasa bersifat menetap di dasar perairan, sebagian besar sumber makanan didapat dari zooxanthellae dan sisanya dari filter feeding. Di siang hari kima membuka cangkangnya agar zooxanthellae mendapatkan sinar matahari, di saat mendapatkan gangguan, kima akan merespon dengan menutup cangkangnya secara perlahan. Beberapa jenis kima juga akan menyemprotkan air untuk mengusir ikan-ikan predator saat menarik mantelnya ke dalam cangkang.[6]

Reproduksi sunting

Pada waktu masih muda kima semuanya berkelamin jantan, tetapi setelah dewasa kima raksasa ini segera berubah menjadi hermaprodit. Setiap satu individu dapat menghasilkan sperma dan sel telur, namun proses pematangan keduanya tidak terjadi secara bersamaan, sehingga pembuahan dari satu individu tidak terjadi. Sifat pemijahan ini secara alami menguntungkan karena dapat menghindari terjadinya pembuahan sendiri yang dapat menghasilkan keturunan yang inferior.

Penyebaran dan Habitat sunting

kima tersebar di perairan hangat di pasifik selatan dan hindia. yang meliputi Teluk Benggala dan Laut Andaman, Laut China selatan hingga Filipina dan Jepang, seluruh Kepulauan Indonesia dan Australia Utara hingga Kepulauan Fiji. kima raksasa menghuni perairan terumbu karang, dan laguna dangkal dan kedalaman maksimal mencapai 20 meter.[7]

Status Konservasi sunting

IUCN mencantumkan kerang raksasa sebagai daftar "rentan".[8] Ada kekhawatiran di antara kalangan konservasionis tentang apakah mereka yang menggunakan spesies sebagai sumber penghidupan terlalu banyak mengeksploitasinya. Angka di alam liar terus berkurang dengan panen yang ekstensif untuk makanan dan perdagangan akuarium. di indonesia kima raksasa merupakan spesies dilindungi sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 1999 Tentang: Pengawetan Jenis Tumbuhan Dan Satwa.

Galeri sunting

Referensi sunting

  1. ^ Wells, S. (1996). Tridacna gigas. The IUCN Red List of Threatened Species DOI:10.2305/IUCN.UK.1996.RLTS.T22137A9362283.en
  2. ^ "Appendices | CITES". cites.org. Diakses tanggal 2022-01-14. 
  3. ^ Bouchet, P. (2013). "Tridacna gigas (Linnaeus, 1758)". World Register of Marine Species. 
  4. ^ "Giant Clam". Oceana (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2017-11-20. 
  5. ^ "Giant clams  : Dallas World Aquarium". www.dwazoo.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2017-11-20. 
  6. ^ http://www.ajcomputel.com, Jawata System - kanganwar.itdev -. "Mengenal Kima, Kerang Raksasa Eksotis Yang Semakin Langka". bpspldenpasar.kkp.go.id (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-11-16. Diakses tanggal 2017-11-20. 
  7. ^ "Tridacna gigas". Animal Diversity Web (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2017-11-20. 
  8. ^ "Tridacna gigas (Giant Clam)". www.iucnredlist.org. Diakses tanggal 2017-11-20.