Kontroversi penciptaan-evolusi

Kontroversi penciptaan-evolusi (juga dinamai debat penciptaan vs. evolusi atau debat asal mula) adalah perselisihan yang melibatkan budaya, politik, dan teologi mengenai asal mula Bumi, manusia, dan kehidupan lainnya.[1]

Kartun satir dari 1882, memparodikan teori evolusi Darwin, atas publikasi The Formation of Vegetable Mould Through the Action of Worms

Perselisihan muncul ketika Charles Darwin pada tahun 1850-an memaparkan bahwa makhluk hidup berevolusi dan mengalami seleksi alam.

Sudut pandang sunting

Dalam kontroversi ini dapat dikenali sejumlah pendapat yang berbeda, meliputi penerimaan dari sisi ilmiah maupun agamawi.

Kreasionisme Bumi Muda sunting

Kreasionisme Bumi muda (Inggris: Young Earth creationism) berargumen bahwa bumi diciptakan oleh Allah dalam kurun waktu sekitar 10.000 tahun lalu. Secara harfiah mengikuti kisah penciptaan dalam Kitab Kejadian di Alkitab Ibrani atau Alkitab Kristen. Perhitungan waktu ini diperkirakan dari daftar silsilah dalam Alkitab, misalnya secara detail dihitung dalam kronologi James Ussher. Argumen ini banyak bertentangan dengan apa yang diterima oleh kebanyakan komunitas ilmuwan. Pendukung argumen ini sering percaya bahwa usia alam semesta mirip dengan usia bumi. Kosmologi kreasionis adalah upaya sejumlah pendukung kreasionisme untuk memberi usia alam semesta sesuai penafsiran Alkitab.

Kreasionisme Bumi Tua/Lama sunting

Kreasionisme Bumi Tua/Lama (Inggris: Old Earth creationism) berargumen bahwa alam semesta diciptakan oleh Allah, tetapi catatan dalam Kitab Kejadian bahwa peristiwa penciptaan itu terjadi dalam waktu 6 hari tidak harus diterima secara harfiah. Grup ini meyakini bahwa usia alam semesta dan bumi adalah sebagaimana yang digambarkan oleh kebanyakan komunitas ilmiah, para astronom dan geolog, tetapi meragukan detail teori evolusi. Lamanya "hari" penciptaan menurut pendukung kelompok ini berbeda dengan 24 jam yang diyakini oleh pendukung Kreasionisme Bumi Muda.

Neo-kreationisme sunting

Neo-kreationisme (Inggris: Neo-creationism) dengan sengaja menjauhkan diri dari kreasionisme bentuk lain, lebih suka dianggap berbeda secara filsafat dari kreasionisme. Tujuan mereka adalah untuk menyatakan kreasionisme dalam istilah-istilah yang lebih dapat diterima oleh publik, dunia pendidikan dan komunitas ilmiah. Kelompok ini bermaksud untuk mendebatkan asal kehidupan dalam istilah non-agamawi dan tanpa berkaitan dengan Kitab Suci, serta melibatkan masyarakat umum. Neo-kreasionis dapat tergolong Kreasionisme Bumi Muda maupun Bumi Tua, saat ini ada dalam bentuk gerakan intelligent design ("Perancangan cerdas"), dengan mengikutkan sejumlah pengikut Bumi Muda seperti Paul Nelson dan Percival Davis.

Evolusi teistik sunting

Evolusi teistik (Inggris: Theistic evolution) adalah pandangan umum bahwa iman tidaklah berlawanan dengan sains evolusi biologi, sedemikian bahwa ajaran agama mengenai Allah dan penciptaan adalah kompatibel dengan sejumlah ataupun seluruh teori sains, termasuk teori evolusi. Umumnya memandang bahwa evolusi adalah suatu sarana yang digunakan oleh sang Pencipta, yang adalah "kausal pertama" dan "pemelihara" semesta, sehingga banyak diterima oleh kalangan teistik (bukan deistik). Evolusi teistik dapat diselaraskan dengan penafsiran Bumi Tua mengenai penciptaan, di mana para penganutnya memandang pasal pertama Kitab Kejadian tidak perlu ditafsirkan secara harfiah, tetapi sebagai kerangka atau kiasan.

Evolusi Agnostik sunting

Evolusi Agnostik (Inggris: Agnostic evolution) adalah posisi yang menerima evolusi biologi, digabungkan dengan pandangan bahwa tidaklah penting apakah Allah itu ada atau tidak, atau apakah Allah itu pernah, sedang atau akan terlibat.[2]

Evolusi Materialistik sunting

Evolusi Materialistik (Inggris: Materialistic evolution) adalah posisi yang menerima evolusi biologi, digabungkan dengan pandangan bahwa supernatural tidak ada. Posisi ini umum bagi para naturalis filsafat, humanis dan ateis.[3] Merupakan pandangan yang didukung oleh apa yang disebut sebagai "The New Atheists", yang berargumen bahwa pandangan kreasionis tidak hanya berbahaya, tetapi juga ditolak oleh sains.

Lihat pula sunting

Referensi sunting

  1. ^ Lihat Hovind 2006 untuk contohnya.
  2. ^ Scott (2005), p. 65.
  3. ^ Scott (2005), pp. 65–66.

Pustaka sunting

Buku
Jurnal
Berita
Web
Wayback
Court

Bacaan tambahan sunting

Pranala luar sunting