Kopi Kenangan
Kopi Kenangan adalah perusahaan yang bergerak di bidang kopi minuman yang turut meramaikan pasar kopi kekinian di Indonesia. Kopi Kenangan dianggap sukses mengisi ceruk kesenjangan harga antara kopi mahal bertaraf peritel internasional dan kopi instan kemasan yang disajikan di warung-warung kopi. Pamor merek Kopi Kenangan semakin kuat seiring dengan perkembangan bisnis Kopi Kenangan, khususnya semenjak mendapatkan suntikan dana dari beberapa modal ventura, seperti Sequoia India, Arrive, Serena Ventures dan Alpha JWC Ventures.[1] Kopi Kenangan berencana memperluas pasar hingga ke luar negeri dengan memperkenalkan cita rasa khas kopi Indonesia.[2]
Kopi Kenangan | |
Perseroan terbatas | |
Industri | Ritel |
Didirikan | 2017 |
Pendiri | Edward Tirtanata James Prananto Cynthia Chaerunnisa |
Kantor pusat | Jakarta, Indonesia |
Tokoh kunci | Edward Tirtanata (Presiden Direktur) |
Produk | Waralaba kedai kopi |
Situs web | kopikenangan |
Sejarah
suntingKopi Kenangan didirikan oleh Edward Tirtanata, James Prananto dan Cynthia Chaerunnisa pada tahun 2017.[1] Kedai pertamanya berada di daerah Kuningan.[3] Pada hari pertama pembukaan Kopi Kenangan, kedainya berhasil menjual 700 gelas kopi saja. Dua tahun kemudian, Kopi Kenangan telah membuka lebih dari 230 kedai di seluruh Indonesia.[4]
CEO dan Co-Founder Kopi Kenangan, Edward Tirtanata bercerita bahwa ia memulai bisnis batu bara bersama ayahnya. Namun, sulit sekali dan kembali merugi. Dari situlah Edward memilih untuk berbisnis barang konsumsi.[5]
Menurut Edward, bisnis barang konsumsi adalah bisnis yang bisa dikontrol harganya. Oleh karena itu, Edward memilih bisnis teh bernama Lewis & Carroll karena ia merasa produk dan cafe kopi sudah banyak di Indonesia. Namun, Edward akhirnya sadar bahwa ia salah strategi.
Setelah itu, Kopi Kenangan pun lahir dengan konsep seperti Starbucks. Edward berujar bahwa Kopi Kenangan merupakan kopi dengan harga terjangkau. Karena ia melihat banyak potensi di market coffee tersebut.
Pada tahun 2018, Kopi Kenangan mendapatkan pendanaan dari Alpha JWC sebesar Rp121 miliar. Pada tahun 2019, Kopi Kenangan mendapatkan suntikan dana lagi sebesar Rp288 miliar, kali ini dari modal ventura Sequoia India. Dengan dana sebanyak itu, Kopi Kenangan menarget memiliki 1.000 gerai pada 2021.[6][7][8]
Kopi Kenangan menjadi ritel minuman dengan pertumbuhan tercepat di Asia Tenggara. Pada Mei 2020, Kopi Kenangan mengumpulkan pendanaan Seri B senilai USD 109 juta atau setara dengan Rp1,63 triliun yang dipimpin oleh investor perusahaan Sequoia Capital.[9] Adapun investor baru pada pendanaan Kopi Kenangan termasuk B Capital, Horizons Ventures, Verlinvest, Kunlun, Sofina, serta investor pendanaan awal Kopi Kenangan yang kembali ikut serta dalam pendanaan seri B, Alpha JWC.
Referensi
sunting- ^ a b Pramisti, Nurul Qomariyah. "Kopi Kenangan Dapat Pendanaan dari Jay Z dan Serena Williams". tirto.id. Diakses tanggal 2020-02-11.
- ^ Nusantara, Solusi Sistem. "Mimpi Ekspansi Kopi Susu Gula Aren ke Pasar Dunia | Gaya Hidup". www.gatra.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-02-11.
- ^ JawaPos.com (2020-02-03). "Inovasi Bisnis Kopi Kenangan". JawaPos.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-08-14. Diakses tanggal 2020-02-11.
- ^ "Cafe chain in Indonesia plans big expansion with investment from Jay-Z and Serena Williams". CNA (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-02-01. Diakses tanggal 2020-02-11.
- ^ Anindya Utami, Fajria (2021-12-22). "Kisah Sukses Edward Tirtanata, Pendiri Kopi Kenangan yang Saat Sekolah Hobi Main Game". Warta Ekonomi. Diakses tanggal 2023-10-13.
- ^ Wibisono, Nuran. "Kopi Susu Kekinian: Di Antara Dana Besar, Modal Ventura, dan Tren". tirto.id. Diakses tanggal 2020-02-11.
- ^ "Sequoia India Suntik Dana Rp 288 Miliar ke Kopi Kenangan - Katadata.co.id". katadata.co.id. 2019-06-25. Diakses tanggal 2020-02-11.
- ^ "Tahu Kopi Kenangan? Startup Ini Dapat Modal Baru Ratusan Miliar!". Warta Ekonomi. 2019-06-25. Diakses tanggal 2023-10-13.
- ^ Anindya Utami, Fajria (2020-05-12). "Super Bangga! Kopi Kenangan Terima Pendanaan Baru Senilai Rp1,63 Triliun!". Warta Ekonomi. Diakses tanggal 2023-10-13.