Krisna Wijaya
Dr. Ir. Krisna Wijaya, M.M. (lahir 22 Juli 1955) adalah bankir senior dan aktivis budaya yang menjabat sebagai Komisaris Utama PT Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo). Memulai karir di Bank Rakyat Indonesia (BRI) hingga diangkat sebagai Kepala Eksekutif Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) pada 2005 oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan dua kali dicalonkan menjadi Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) pada 2005 dan 2010.
Krisna Wijaya | |
---|---|
Komisaris Utama Jaminan Kredit Indonesia | |
Mulai menjabat 27 Oktober 2022 | |
Presiden | Joko Widodo |
Menteri BUMN | Erick Thohir |
Informasi pribadi | |
Lahir | 22 Juli 1955 Jakarta, DKI Jakarta |
Kebangsaan | Indonesia |
Almamater | S1 Institut Pertanian Bogor S2 Universitas Gadjah Mada S3 Universitas Gadjah Mada |
Sunting kotak info • L • B |
Pendidikan
suntingKrisna Wijaya lahir di Jakarta pada 22 Juni 1955. Ia menempuh pendidikan S1 Fakultas Pertanian di Institut Pertanian Bogor pada tahun 1980, Magister Manajemen di Universitas Gajah Mada Yogyakarta pada tahun 1990, dan Doktor Studi Antar Bidang di Universitas Gajah Mada Yogyakarta pada 2009.[1]
Karir
suntingDi kalangan bankir, nama Krisna Wijaya tak asing lagi. Ia berkarir di BRI selama lebih dari 20 tahun, dan memimpin LPS.[2] Di BRI, ia pernah menduduki Direktur Operasional pada 2000 sampai 2003, Direktur UMKM pada 2003 sampai 2005, hingga menjadi Komisaris pada Mei sampai September 2005.[3] Ia lalu ditunjuk oleh Presiden SBY sebagai Kepala Eksekutif LPS melalui Keputusan Presiden No. 161/M Tahun 2005,[4][5] namun mengundurkan diri pada tahun 2008 sebelum masa kerjanya selama lima tahun berakhir.[6]
Di tahun 2005, ia dicalonkan dari wakil profesional bersaing dengan Siti Chalimah Fadjriah untuk menggantikan Aulia Pohan sebagai Deputi Gubernur BI, namun gagal.[7][8] Di tahun 2010, Presiden SBY kembali menyodorkan namanya menjadi calon pengganti Deputi Gubernur BI Siti Chalimah Fadjriah. Ia bersaing dengan Perry Warjiyo dan Halim Alamsyah.[9] Pencalonannya gagal karena adanya pecah koalisi di DPR RI yang membuatnya kalah tipis dari Halim Alamsyah dalam proses seleksi di Komisi XI DPR RI. Krisna yang didukung penuh oleh Fraksi Demokrat gagal mendapatkan dukungan suara karena Fraksi Golkar dan Partai Keadilan Sejahtera memberikan suaranya kepada Halim Alamsyah.[10] Gagal menjadi Deputi Gubernur BI, ia lalu dipercaya menjadi Komisaris PT Bank Danamon, dan masih di tahun yang sama ia memutuskan untuk berhenti dari Danamon dan memilih menjadi Komisaris Independen Bank Mandiri untuk memperkuat dan meningkatkan pembiayaan ritel, khususnya mikro dan UKM.[11][12]
Di tahun 2020, Menteri BUMN Erick Thohir menunjuknya sebagai Komisaris Utama PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) melalui Keputusan Menteri BUMN Nomor SK-325/MBU/10/2020 tanggal 9 Oktober 2020.[13] Di tahun 2022, Erick Thohir kembali menunjuknya sebagai Komisaris Utama PT Jamkrindo.[14]
Di pemerintahan, ia dipercaya menjadi Tim Asistensi Menteri Keuangan pada tahun 2003 dan anggota Tim Pengarah Forum Stabilitas Sistem Keuangan, Departemen Keuangan RI pada tahun 2010 untuk melakukan kajian terkait IMF Exit Policy bidang perbankan.[15]
Seni dan Budaya
suntingKrisna menjadi salah satu ketua Paguyuban Puspo Budoyo, yayasan nirlaba yang bergerak di bidang kepedulian pengembangan seni dan budaya tradisional ketoprak, ludruk, dan wayang orang. Ia pernah tampil sebagai Raja Jayakatwang dalam pementasan ketoprak guyonan campur tokoh yang mengambil lakon Berdirinya Majapahit di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta.[16]
Publikasi
suntingIa aktif menulis beberapa publikasi.[17] Beberapa karyanya antara lain:
- Wijaya, Krisna (1992). Organized Solutions: Surfactants in Science and Technology (dalam bahasa eng). New York Marcel Dekker. ISBN 9780824786984.
- Wijaya, Krisna (2000). Analisis Krisis Perbankan Nasional. Penerbit Harian Kompas, Jakarta. ISBN 9799251370.
- Wijaya, Krisna (2000). Reformasi Perbankan Nasional. Penerbit Harian Kompas, Jakarta. ISBN 9799251389.
- Wijaya, Krisna (2002). Analisis Pemberdayaan Usaha Kecil. Pustaka Wirausaha Muda, Bogor. ISBN 9793099011.
- Wijaya, Krisna (2003). Analisis Kinerja Perbankan Nasional. Pustaka Wirausaha Muda, Bogor. ISBN 9793099054.
- Wijaya, Krisna (2004). Micro Banking : Creating Opportunities for the Poor through Innovation (dalam bahasa eng). Bank Rakyat Indonesia. ISBN 9799963605.
- Wijaya, Krisna (2010). Teori dan Praktek: Keuangan Mikro di Indonesia. Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. ISBN 9786028683463.
- Wijaya, Krisna (2010). Analisis Kebijakan Perbankan Nasional. Elex Media Komputindo, Jakarta. ISBN 9789792774306.
- Wijaya, Krisna (2010). Kredit Mikro Pedesaan: Catatan Pengalaman Selama 25 Tahun. C.V Andi Offset, Yogyakarta. ISBN 9789792924213.
- Wijaya, Krisna (2011). Kredit Umum Pedesaan BRI dalam Dinamika Perekenomian Pedesaan. Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. ISBN 9786028683272.
- Wijaya, Krisna (2017). Peluang & Tantangan Perbankan: Benarkah Digital Banking Sebuah Jawaban?. Infobank, Jakarta. ISBN 9789798338113.
- Wijaya, Krisna (2023). Bank In Your Hand. Infobank, Jakarta. ISBN 9789798338205.
Referensi
sunting- ^ PTPPA. "Profil Singkat Komisaris dan Direksi" (PDF). www.ptppa.com/. Diakses tanggal 2024-04-01.
- ^ Mengenal Calon Deputi Gubernu BI 2. kompas.com. 2010-03-18. Diakses tanggal 2024-04-01.
- ^ Tri Wibowo, Arinto (2010-03-12). Bankir Senior Krisna Wijaya Ditunjuk Jadi Komisaris Utama Jamkrindo. viva.co.id. Diakses tanggal 2024-04-01.
- ^ Supriyanto, Agus (2005-10-27). Rudjito dan Krisna Wijaya Pimpin LPS. bisnis.tempo.co. Diakses tanggal 2024-04-01.
- ^ Dua Bankir BRI Pimpin LPS. koran.tempo.co. 2005-10-28. Diakses tanggal 2024-04-01.
- ^ RH, Priyambodo (2008-01-01). Kepala Eksekutif LPS Undurkan Diri. antaranews.com. Diakses tanggal 2024-04-01.
- ^ Direktur BRI dan BI Bersaing Gantikan Aulia Pohan. detik.com. 2005-03-17. Diakses tanggal 2024-04-01.
- ^ Susanto, Heri (2005-05-09). DPR Pilih Siti Fadjrijah. tempo.co. Diakses tanggal 2024-04-01.
- ^ Presiden Usulkan Pengganti Siti Fajriah. kompas.com. 2010-03-08. Diakses tanggal 2024-04-01.
- ^ Krisna Wijaya Korban Pecahnya Koalisi. detik.com. 2010-05-12. Diakses tanggal 2024-04-01.
- ^ Krisna Wijaya Mundur Dari Danamon. detik.com. 2010-09-06. Diakses tanggal 2024-04-01.
- ^ Aco, Hasanudin (2010-07-05). Krisna Wijaya Mundur dari Komisaris Bank Danamon. tribunnews.com. Diakses tanggal 2024-04-01.
- ^ Saragih, Houtmand P (2020-10-10). Erick Thohir Tunjuk Krisna Wijaya Jadi Komut PPA. cnbcindonesia.com. Diakses tanggal 2024-04-01.
- ^ Hidayah, Ayyi (2022-10-28). Ini 4 Direksi Baru Jamkrindo Pilihan Erick Thohir. cnbcindonesia.com. Diakses tanggal 2024-04-01.
- ^ Simanjuntak, Martha Herlinawati (2024-03-07). Krisna, seorang montir senior industri keuangan. antaranews.com. Diakses tanggal 2024-04-01.
- ^ Burhani, Ruslan (2007-02-03). "Para Bankir Main Seni Kethoprak". antaranews.com. Diakses tanggal 2024-03-18.
- ^ Baranangsiang Google Book diakses pada 14 Februari 2024