Kukurung
Kukurung merupakan musik tradisional dalam pesta adat menanam padi suku Dayak di Desa Betung, Kecamatan Pamukan Utara, Kabupaten Kotabaru. Musik dalam pesta adat ini sudah hampir punah dan sangat langka, di Kalimantan Selatan. Musik tersebut hanya ada di Desa Betung dan di wilayah Kecamatan Piani, Tapin, Kabupaten Tapin. Musik ini hanya ditampilkan pada saat menanam padi dan itu tidak berlangsung setiap tahun, mungkin hanya 5 atau 10 tahun lebih tergantung niat warga yang akan mengadakan pesta dan kukurung tidak bisa dibunyikan selain sebelum dan pada saat pesta menanam padi berlangsung.
Klasifikasi | Alat musik perkusi |
---|---|
Hornbostel–Sachs | (111.2) (Idiofon perkusi) |
Pencipta | Suku Dayak Meratus |
Alat musik terkait | |
Arumba | |
Pembuat | |
Suku Dayak Meratus |
Musik Kukurung, terbuat dari bambu panjang yang di pada bagian atasnya diberi batang kayu khusus yang bisa menghasilkan bunyi. Kukurung terdiri dari 5 batang bambu, dibawahnya terdapat kayu ulin untuk membuat lubang tanam. Masing-masing batang dalam bahasa Dayak Samihim di Desa Betung mempunyai nama khusus, untuk nada yang paling rendah (bass) bernama buan, diikuti panjang, rengkut kuteng, tangkii dan tangkup.
Cara memainkannya, yaitu dengan menumbuk batang bambu ke tanah atau mengguncangnya sehingga terbentuk irama musik Dayak yang benar-benar khas.
Masing-masing mempunyai irama seperti sabuan yang terdiri dari lagu balindungan batung, balindungan bujit, balindungan handak, balindungan kuhau, kujah muluk, kujah jauk, kujah kumpai, buan pinsai, jalamu tumbang, buan dinge, panggang duyu, gundung baleng.
Tangki terdiri dari dari lagu kujah kutur, petek wulu, bumbulung ngukur, tangki bukit,
Tangkup terdiri dari lagu puput putak, kuluwur putuk, dan ragum rara.
Pranala luar
sunting- Video di YouTube Uniknya Musik Kukurung dan Ritual Adat Sebelum Menanam Padi Suku Dayak Samihim
- Video di YouTube Tari Kurung-kurung Dayak Deah
- Alat Musik Dayak di Banjarmasin Post[pranala nonaktif permanen]