Dan (Israel)

(Dialihkan dari Lais, Kanaan)

Dan (bahasa Ibrani: דן‎), adalah nama kota yang disebut dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen. Dianggap sebagai kota paling utara dari Kerajaan Israel, dan termasuk tanah milik suku Dan. Kota ini sekarang diidentifikasi sebagai Tel Dan ("Gundukan Dan"; "Mound of Dan" תל דן dalam bahasa Ibrani), atau Tel el-Qadi ("Gundukan Hakim" dalam bahasa Arab, تل القاضي, terjemahan harafiah dari nama Ibrani Tel Dan, "Dan" berarti "hakim" ("judge"), atau "orang yang menghakimi") di Israel.

Dan
Tel Dan
תל דן
Tel Dan - Reruntuhan Gerbang dari Zaman Besi (Zaman Israel kuno) di tembok kota bagian selatan
Dan (Israel) di Israel
Dan (Israel)
Lokasi di Israel
Nama alternatifتل القاضي
LokasiIsrael
Koordinat33°14′56″N 35°39′07″E / 33.249°N 35.652°E / 33.249; 35.652
Jenisconserved ruins
Sejarah
Didirikanc. 4500 BC
Ditinggalkanc. 733 BC
PeriodeNeolithic, Perunggu, Besi
BudayaNeolithic, Kanaan, Israel
Catatan situs
Akses umumyes
Situs webTel Dan Nature Reserve

Identifikasi dan nama-nama

sunting

Dan pertama kalinya diidentifikasi oleh Edward Robinson pada tahun 1838, dan telah dipastikan lokasinya di situs arkeologi Tel Dan. Kitab Hakim-hakim menyebutkan bahwa sebelumnya nama tempat itu adalah Lais (Laish; Hakim–hakim 18:27–29) atau Lesem (Leshem; Yosua 19:47)[1]) yaitu sebelum direbut oleh suku Dan.[2]

Geografi

sunting

Dan terletak di wilayah Israel yang dikenal sebagai Galilee Panhandle ("Gagang gayung Galilea"). Di sebelah baratnya adalah bagian selatan dari gunung Libanon; di sebelah timur dan utaranya adalah pegunungan Hermon. Salju yang mencair dari pegunungan Hermon memberikan mayoritas air ke sungai Yordan, melalui Dan, membuat daerah di sekitar sana menjadi sangat subur. Tumbuhan lebat di wilayah sekitar Dan membuatnya berbeda dengan dengan daerah di luarnya yang tergolong daerah kering (arid). Karena lokasinya dekat perbatasan dengan Libanon dan jauh di daerah utara Palestina, maka daerah ini mempunyai sejarah panjang dan pahit sebagai medan perang, terakhir pada tahun 1967 selama Perang Enam Hari.

Sejarah dan arkeologi

sunting

Menurut ekskavasi arkeologi di situs ini, penghuni pertama adalah dari Zaman Batu Baru (Neolithik) (~ 4500 SM), meskipun kemudian sejak milenium ke-4 SM ditinggalkan selama hampir 1000 tahun.[3]

Zaman Perunggu

sunting

Menurut Kitab Hakim-hakim, sebelum dikuasai oleh suku Dan, kota itu, yang bernama Laish atau Leshem didiami oleh orang Kanaan yang berkaitan dengan kota Sidon. Ini mengindikasikan bahwa mereka itu orang Fenisia, yang mungkin kemudian bercampur dengan suku-suku bangsa Kanaan yang lain. Karena letaknya cukup jauh dari Sidon, dan dipisahkan oleh pegunungan Libanon, perhubungan dengan Sidon tidak mempunyai banyak arti. Kota ini juga terisolasi dari Asyur maupun Aram karena pegunungan Hermon yang tinggi; Septuaginta menyebutkan bahwa kota ini tidak berhasil membentuk kerjasama dengan orang Aram. Teks Masoret tidak menyebut Aram, melainkan kota itu tidak berhubungan dengan "siapapun" (any man). Pakar kritisisme tekstual percaya adanya kesalahan tipografi, dimana tulisan adham ("orang"; man) keliru dibaca aram.[4]

Kitab Hakim-hakim mencatat bahwa karena saat itu suku Dan tidak berhasil mendapatkan tanah miliknya yang masih dikuasai oleh orang Kanaan,[5] mereka mengintai tanah-tanah di bagian lain yang tidak menjadi milik suku-suku saudaranya. Mereka mendapatkan bahwa daerah sekitar kota Laish sangat subur dan kota itu tidak mempunyai kekuatan tentara. Ada dugaan dari pakar Alkitab bahwa suku Dan asalnya salah satu Orang Laut (Sea Peoples), sehingga tinggal di kapal-kapal mereka pada Nyanyian Debora, menunjukkan bahwa saat itu mereka belum memiliki tanah di Israel,[6][7] meskipun pakar konservatif berpandangan bahwa suku Dan pindah karena didesak ke luar tanah mereka yang sebenarnya (dari pembagian pada zaman Yosua) oleh orang Filistin.

 
Tel Dan - Ekskavasi dan rekonstruksi gerbang timur dari Zaman Perunggu

Para peneliti Tel Dan menemukan sebuah gerbang kota yang dibuat dari batu bata lumpur di atas batu-batu basalt megalit,[8] yang diperkirakan didirikan sekitar tahun 1750 SM, yaitu sekitar masa hidup para leluhur Alkitab (Abraham dan seterusnya). Nama populernya adalah "Gerbang Abraham" (bahasa Inggris: Abraham's gate, karena Abraham pernah pergi ke Dan untuk menyelamatkan keponakan laki-lakinya, Lot (Kejadian 14:14)

"Ketika Abram mendengar, bahwa anak saudaranya tertawan, maka dikerahkannyalah orang-orangnya yang terlatih, yakni mereka yang lahir di rumahnya, tiga ratus delapan belas orang banyaknya, lalu mengejar musuh sampai ke Dan."

Gerbang ini direstorasi pada akhir tahun 2000-an, dan sekarang menjadi tempat wisata populer.[9]

Zaman Besi

sunting

Menurut 2 Raja–raja 10:29 dan 2 Tawarikh 13:8, Yerobeam mendirikan dua pemujaan anak lembu emas sebagai dewa-dewa sembahan di Betel dan Dan. Ada yang berspekulasi bahwa tindakan ini terkait dengan cerita Anak Lembu Emas yang dibuat Harun, sebagai oposisi sejumlah pihak di Israel terhadap pemujaan berhala Yerobeam.[10] Para sarjana Alkitab menafsirkan bahwa Yerobeam berusaha menyaingi Bait Suci di Yerusalem (Bait Salomo), dengan mendirikan "kursi tahta Allah" di seluruh bentangan kerajaan Israel (dari utara sampai ke selatan), bukan hanya di satu lokasi di atas tutup Tabut Perjanjian di Yerusalem. "Kursi tahta Allah" di Yerusalem di atas Tabut Perjanjian dilambangkan dengan adanya dua "kerub" di kedua sisinya, di mana para sarjana percaya Yerobeam menggunakan 2 anak lembu emas di kedua batas negaranya, mengapit tahta Allah yaitu seluruh wilayahnya - mengimplikasikan bahwa seluruh kerajaannya sama kudusnya dengan Tabut Perjanjian.[10]

 
Prasasti Tel Dan (Tel Dan Stele)

Di antara reruntuhan tembok kota, dekat pintu masuk gerbang sebelah luar telah ditemukan sejumlah bagian Prasasti Tel Dan.[11] Batu basalt ini memuat tulisan bahasa Aram (dalam abjad Aram) mengenai seorang raja di Damaskus. Para peneliti lokasi itu percaya bahwa raja yang dimaksud adalah Hazael (~ 840 SM),[12] meskipun sebagian kecil sarjana berspekulasi bahwa raja itu adalah Ben-Hadad III (~ 802 SM).[13] Pada satu bagian prasasti yang terlestarikan terdapat huruf-huruf 'ביתדוד' (BYTDWD), yang oleh para arkeolog diakui merujuk kepada kata-kata "Beit Dawid dalam bahasa Ibrani, yang bermakna "Bait Daud" atau "Rumah Daud" atau "Keluarga Daud" (bahasa Inggris: House of David.[14][15] Satu baris di atasnya, tertulis 'MLK YSR'L', yaitu "melekh yisrael", artinya: "raja Israel". Ini merupakan pertama kalinya tulisan nama Daud telah ditemukan ditemukan pada prasasti dengan tarikh pembuatan sebelum tahun 500 SM.

Zaman Aram

sunting

Dan mengalami kesengsaraan pada zaman ekspansi oleh orang Aram, karena merupakan kota terdekat dengan Aram di antara kota-kota di Israel. Beberapa kali dicatat dalam Kitab 2 Raja-raja bahwa kota Dan telah sedikitnya empat kali berpindah tangan antara Kerajaan Israel dan Aram, terutama sekitar masa pemerintahan Ahab di Israel dan Ben Hadad I di Aram, dan penerus-penerus mereka. Sekitar periode ini, Prasasti Tel Dan (Tel Dan stele) dibuat oleh orang Aram, yaitu ketika mereka berhasil menguasai kota Dan. Ketika kekaisaran Asyur mengembangkan daerahnya ke selatan, Kerajaan Israel mulanya menjadi negara taklukan, tetapi setelah memberontak, tentara Asyur menyerang dan kota Dan jatuh ke tangan Tiglat-pileser III pada tahun 733/732 SM.

Pada tahun 1992, pada waktu membersihkan situs ini dalam rangka presentasi kepada para pengunjung, sejumlah besar puing-puing dipindahkan dari lapisan zaman kehancuran oleh Asyur (raja Tiglat-pileser III pada tahun 733/2 SM. Saat itulah sebuah gerbang kuno, yang semula terpendam, sekarang muncul kembali. Kompleks pintu masuk itu menuju ke suatu halaman yang lantainya dibuat dari batu-batu dengan sebuah tangga batu rendah. Ternyata pada abad ke-9 SM, podium itu pernah diperlebar dan pertahanannya dibuat lebih kuat, sehingga terdapat tembok kota dengan benteng-benteng dan gerbang yang kompleks. Podium atau panggung itu diperluas lagi pada abad ke-8 SM oleh raja Yerobeam II, sebelum dihancurkan oleh Tiglat-pileser III.[16]

Periode kemudian

sunting

Selama zaman Persia, Yunani dan Romawi, bekas-bekas yang didapatkan dari penggalian menunjukkan bahwa ritual pemujaan sekitar "tempat-tempat tinggi" masih terus berlangsung.[16]

Lihat pula

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ LDS.org: "Book of Mormon Pronunciation Guide" (retrieved 2012-02-25), IPA-ified from «lā´ĭsh»
  2. ^ Provan, Iain William; Long, V. Philips; Longman, Tremper (2003). A Biblical History of Israel. Westminster John Knox Press. hlm. 181–183. ISBN 0-664-22090-8. 
  3. ^ Pottery Neolithic Levels at Tel Dan. Mitekufat Haeven, Journal of the Israel Prehistoric Society 20:91-113. Bar-Yosef, O., Gopher, A., and Nadel, D. 1987.
  4. ^ Arthur Samuel Peake; Matthew Black; Harold Henry Rowley (2001). Peake's Commentary on the Bible. Routledge. ISBN 978-0-415-26355-9. Diakses tanggal 7 September 2010. 
  5. ^ Hakim–hakim 18:1
  6. ^ Yadin, Yigael (1968). "And Dan, Why Did He Remain in Ships?". Australian Journal of Biblical Archaeology. 
  7. ^ Stager, Lawrence E. (March/April 1991). "When Canaanites and Philistines Ruled Ashkelon". Biblical Archaeology Review. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-05-19. Diakses tanggal 2013-05-16. 
  8. ^ Israel Finkelstein; Amihay Mazar; Brian B. Schmidt (1 September 2007). The Quest for the Historical Israel: Debating Archaeology and the History of Early Israel : Invited Lectures Delivered at the Sixth Biennial Colloquium of the International Institute for Secular Humanistic Judaism, Detroit, October 2005. Society of Biblical Lit. hlm. 177–. ISBN 978-1-58983-277-0. Diakses tanggal 5 October 2012. 
  9. ^ Ilani, Ofri; Ashkenazi, Eli (March 18, 2009). "4,000-year-old 'Abraham's Gate' reopened to public after painstaking restoration work". Ha'aretz English Language Edition. 
  10. ^ a b Friedman, Richard Elliot (1989). Who wrote the Bible?. Perennial Library. hlm. 109. ISBN 978-0-06-097214-1. Diakses tanggal 7 September 2010. 
  11. ^ http://theosophical.wordpress.com/2011/07/15/biblical-archaeology-4-the-moabite-stone-a-k-a-mesha-stele/
  12. ^ Suriano, Mathew J. (2007). "The Apology of Hazael: A Literary and Historical Analysis of the Tel Dan Inscription". 66. Journal of Near Eastern Studies: 163–176. 
  13. ^ George Athas (2003). The Tel Dan inscription: a reappraisal and a new interpretation. Continuum International Publishing Group. ISBN 978-0-567-04043-5. Diakses tanggal 15 September 2010. 
  14. ^ Rainey, Anson F. (Nov/Dec 1994). "The House of David and the House of the Deconstructionists". Biblical Archaeological Review, 20:06. 
  15. ^ Shanks, Hershel (Sep/oct 1999). "Biran at Ninety". Biblical Archaeology Review, 25:03. 
  16. ^ a b Negev, Avraham; Gibson, Shimon (July 2005). Archaeological encyclopedia of the Holy Land. Continuum International Publishing Group. hlm. 131–132. ISBN 978-0-8264-8571-7. Diakses tanggal 16 September 2010. 

Pranala luar

sunting

Templat:Nature reserves of Israel Templat:Middle Eastern megaliths