Lalu Kaidah Mele Habirah
Dea Kuasa Lalu Jamalia Mele Habira[1] atau Lalu Jamila Mele Habirah atau Lalu Kaidah Dea Mele Habirah yang bernama anumerta Dea Kuasa Unter Iwes adalah Dea Ranga yakni mangkubumi Kesultanan Sumbawa.[1][2][3][4][5][6][7] Kemangkatan Sultan Harunnurrasyid II pada tanggal 8 Dzulkaidah 1205 atau 9 Juli 1791, Shafiatuddin yang bernama asli Masikki dijemput dari Bima untuk menduduki tahta Kesultanan Sumbawa. Pada masa pemerintahan Sultanah Shafiatuddin antara 1791 – 1792 telah datang ke Kesultanan Sumbawa, Karaeng Bainea Binamu Tenri Ico Dai Karaeng Marabombang, membawa kedua putranya : Saragialu Daeng Talebang dan I Mangalle Daeng Datta, beserta para pengikutnya. Mereka berlabuh di pelabuhan Garegat Bonto Kemase Labuhan Bontong Empang. Kedatangan ke Kesultanan Sumbawa setelah ditinggal mangkat oleh sang suami, Raja Binamu, I Bebasa Daeng Lalo Karaeng Lompo Ri Binamu. Dimana terjadi kesalahan dalam pengangkatan raja pengganti yang menyebabkan ketersinggunangannya dan meninggalkan kerajaan Binamu negerinya tercinta menuju ke Sumbawa. Sebagai sesama wanita Sultananh Shafiatuddin lalu menghadiahkan tanah untuk pemukiman dan pertanian. Adipati Kesultanan Sumbawa, Lalu Kaidah Mele Habirah, kemudian mempersunting Saragi Alu Daeng Talebang, Putri Binamu. Melahirkan Lalu Tunji Dea Tane dan Lala Intan Ratu Nong Sasir. Permaisuri Dewa Masmawa Sultan Muhammad Kaharuddin II, Lala Amatollah adalah putri dari Lala Intan Ratu Nong Sasir buah perkawinannya dengan Karaeng Manippi Datu Bonto Mangape. Sedangkan keturunan dari Lalu Tunji Dea Tame melahirkan para pembesar dan pemberani Kesultanan Sumbawa antara lain : Lalu Makasau Dea Ranga Rango Berang, dan Adipati Abdul Jabar Lalu Tunruang. Pelaksanaan pemerintahan Sultanah Shafiatuddin tidak terlalu berjalan lancar karena campur tangan yang terlampau jauh dari sang suami Sultan Bima. Gelagat yang kurang menguntungkan ini kemudian membawa permufakatan Pangantong Lima Olas untuk menurunkan Sultanah Shafiatuddin. Kepulangannya ke Bima membawa serta Pusaka Kesultanan Sumbawa yang kemudian didaftar pada dokumen Kesultanan dan dimuat sdalam BUK Kesultanan Sumbawa. Pusaka tersebut telah diminta berkali – kali namun Kesultanan Bima enggan mengembalikan. Dalam catatan rahasia Bima tertanggal 15 November 1796, yang diterima Gubernur Belanda Willem Beth di Makassar, diterangkan bahwa seluruh pusaka Kesultanan Sumbawa telah diserahkan melalui utusan Kesultanan Sumbawa ; Datu Busing. Namun barang – barang tersebut tidak pernah sampai ke Istana Kesultanan Sumbawa. Sejak itulah dikeluarkan Maklumat oleh hukum adat Kesultanan Sumbawa untuk tidak lagi menobatkan seorang perempuan menjadi Sultanah. Sultanah Shafiatuddin mangkat di Bima pada tanggal 26 Oktober 1795 dan dimakamkan di Makam Sigi Na’e ( Mesjid Agung Bima).[7]
Karier politik
suntingMenjadi Enti Desa
suntingMula-mula Lalu Kaidah Mele Habirah menjabat Enti Desa.
Menjadi Nene Adipati (Menteri Pertahanan)
suntingLalu Kaidah Mele Habirah kemudian menjabat Adipati (Menteri Pertahanan) Kesultanan Sumbawa dengan gelar Nene Adipati Mele Habira.
Menjadi Dea Ranga (Mangkubumi)
suntingSetelah selesai menduduki jabatan sebagai Adipati (Menteri Pertahanan), Lalu Jamila Mele Habira kemudian dipromosikan menduduki jabatan Dea Ranga yakni mangkubumi Kesultanan Sumbawa.
Keturunan
suntingLalu Jamila Mele Habira Dea Kuasa memiliki dua isteri, yakni:
- Lala Syarifah
- Lala Saragialu Daeng Talebang
Pemakaman
suntingBeliau wafat di Sumbawa dan dimakamkan di Untir Iwis, hingga kemudian beliau diabadikan dengan julukan Dea Kuasa Untir (Iwis), berarti bahwa kekuasaan yang tadinya begitu luas kini tinggallah seluas tanah pekuburan.[1]
Silsilah kekerabatan dengan Raja Sumbawa Dewa Masmawa Sultan Muhammad Kaharuddin IV
suntingDea Adipati Lalu Kaidah Mele Habirah merupakan salah satu leluhur Raja Sumbawa Dewa Masmawa Sultan Muhammad Kaharuddin IV.
KEDATUAN GUNUNG GALESA | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Lalu Mas Maling
Datu Gunung Galesa | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
♀ Lala Mahiya
♂ Sayyid Muhammad Ali Syamsuddin Kamarussaman Alaydrus | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
♂ Lalu Najamuddin (Lalu Nujum) | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
♂ Lalu Bangsawan Abdurrahim Abdul Karim | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
♂ Lalu Bujir | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
♂ Lalu Pangeran Anom | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
♂ Lalu Rangam Ranga Batu Pasak | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
♂ Lalu Jane Dea Samede Puti Geti | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
♂ Lalu Indir Dipati Rotong Dea Dipati Bongkang Kapiyah | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Nene' Dipati ♂ Lalu Prabu Anom Mele Dilaga Dea Dipati | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
MANGKUBUMI SUMBAWA Nene' Ranga Dea Pin Manyurang Dea Ranga | MANGKUBUMI SUMBAWA Nene' Ranga ♂ Lalu Djamelela (Kaidah) Mele Habira Dea Ranga
Saragialu Karaeng Talebang | ♂ Lalu Dilaga | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
MANGKUBUMI SUMBAWA Nene' Ranga Lalu Manyurang Mele Abdullah Dea Ranga | ♀ Lala Intan Ratu Nong Sasir
♂ Karaeng Manippi Datu Bonto Mangape | ♂ Lalu Tunji Dea Tame | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Lalu M. Yusuf | ♀ Lala Amatollah
SULTAN SUMBAWA XIII m. 1795-1816 ♂ Dewa Masmawa Sultan Muhammad Kaharuddin II Lalu Muhammad | Lalu Makasau Mele Banggae Dea Ranga Rango Berang | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
SULTAN SUMBAWA XIV m. 1836-1837 ♂ Dewa Masmawa Sultan Lalu Mesir († 1837) | SULTAN SUMBAWA XV m. 1837-1883 ♂ Dewa Masmawa Sultan Lalu Muhammad Amaroe'llah
♀ Lala Rante Patolah binti Muhammad Yakub Ruma Kapenta Wadu bin Tureli Donggo Mawa'a Kadi (Abdul Nabi) Raja Bicara Bima | Lalu Banggae Dea Tame Dea Dipati Karang Berang | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
DATU TALIWANG ♂ Daeng Mesir | DATU MARAJA MUDA SUMBAWA ♂ Datu Raja Muda Daeng Maskuncir Maskuncir Datu Lolo Daeng Manassa
♀ Datu Balasari | Lalu Patau Dea Mele Banggae | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
DATU TALIWANG ♂ Daeng Patongai | SULTAN SUMBAWA XVI m. 1882-1931 Gelar abhiseka: Dewa Masmawa Sultan Muhammad Jalaluddinsyah III Nama lengkap Sultan: Mas Madina Daeng Raja Dewa Nama panggilan: Dewa Marhum
Gelar: Dewa Maraja Bini Nama lengkap Permaisuri: ♀ Siti Maryam Daeng Risompa Nama panggilan: Datu Ritimu binti Daeng Padusung bin Sultan Amrullah Sultan Sumbawa XIV m. 1837-1883 | Lalu Mangandar Alam Dea Radan Tampa | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
DATU MARAJA MUDA SUMBAWA ♂ Datu Raja Muda Daeng Rilangi | SULTAN SUMBAWA XVII m. 1931-1975) Gelar abhiseka: ♂ Dewa Masmawa Sultan Muhammad Kaharuddin III Nama lengkap Sultan: Kaharuddin Daeng Raja Dewa Nama panggilan: Daeng Manurung
| Lalu Banggae Abdul Wahab | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
♀ Nindo Siti Rahayu Daeng Risompa | SULTAN SUMBAWA XVIII m. 2011-sekarang
Gelar Permaisuri: Dewa Maraja Bini Nama lengkap Permaisuri: ♀ Andi Bau Tenri Djadjah Nama panggilan: Datu Tenri (b. 23 Oktober 1946) binti Andi Burhanuddin Karaeng Pangkajene = Andi Tenri Ampareng Datu Sengngeng Pamanna Wajo[8] | Arifin Abdul Wahab | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Daeng Risompa Datu Intan Ratu ♀ Daeng Nadya Indriana Hanoum | Daeng Masugi Ratu Datu Batari Toja ♀ Daeng Sarrojini Naidu | Mallarangang Syarifoeddin | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Daeng Mas Madinah Datu Raja Muda ♂ Raihan Omar Hasani Priyanto | Daeng Massir ♂ Raindra Saadya Ramadhan Priyanto | Daeng Manyurang ♂ Rayaka Ali Kareem Priyanto | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Lihat pula
suntingRujukan
sunting- ^ a b c Mantja, Lalu (1984). Sumbawa pada masa dulu: suatu tinjauan sejarah (dalam bahasa Indonesia). Indonesia: Rinta. hlm. 148.
- ^ "Proyek Penelitian dan Pencatatan Kebudayaan Daerah". Sejarah Daerah Nusa Tenggara Barat. Direktorat Jenderal Kebudayaan. 1978. hlm. 56.
- ^ "Ensiklopedia Kebudayaan Sumbawa, Sultan-sultan Sumbawa". Universitas Teknologi Sumbawa. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-05-18. Diakses tanggal 18 Mei 2019.
- ^ "Ensiklopedia Kebudayaan Sumbawa, Pemerintahan Sultan Bagian 1". Universitas Teknologi Sumbawa. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-05-18. Diakses tanggal 18 Mei 2019.
- ^ "Ensiklopedia Kebudayaan Sumbawa, Pemerintahan Sultan Bagian 2". Universitas Teknologi Sumbawa. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-05-18. Diakses tanggal 18 Mei 2019.
- ^ "Sejarah Kesultanan Sumbawa". Website Resmi Pemerintah Kabupaten Sumbawa. Diakses tanggal 2019-08-06.
- ^ a b https://www.scribd.com/document/403789226/Data-Kesejarahan-Kesultanan-Sumbawa-bagian-1-docx
- ^ "Ensiklopedia Kebudayaan Sumbawa, Lahirnya Kesultanan Sumbawa". Universitas Teknologi Sumbawa. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-05-18. Diakses tanggal 18 Mei 2019.
Pranala luar
sunting- https://lombokinsider.com/destination-news/cerita-di-balik-pawai-budaya-fesmo-2016-di-sumbawa-bag/ Diarsipkan 2019-07-15 di Wayback Machine.
- http://kebudayaan.sumbawakab.go.id/objek/id/62 Bala Datu Ranga
- https://www.academia.edu/12264639/Sejarah_Fajar_Binamu_dan_Bangkala_Sulawesi_Selatan
- http://makassar.tribunnews.com/2016/06/16/komplek-makam-raja-raja-binamu-bukti-nyata-kejayaan-kerajaan-di-jeneponto
- http://onesearch.id/Record/IOS3765.SULSE000000000089230
- http://id.rodovid.org/wk/Orang:305086 Sultan Muhammad Jalaluddin Syah II (Gusti Mesir Abdurrahman)
Kekerabatan dengan Sultan Banjar
suntingRaja Banjar Sultan Sulaiman Rahmatullah / Sulaiman Saidullah II (bin Panembahan Kaharuddin Halilullah, Sultan Tahmidillah II, Sunan Sulaiman Saidullah I, Sunan Nata Alam) telah menerima sebuah tombak pusaka bernama Kaliblah dari sepupunya Raja Sumbawa XIII Dewa Masmawa Sultan Muhammad Kaharuddin II (bin Dewa Masmawa Sultan Mahmud anak Ratoe Laija).
Tertulis dalam buku Tijdschrift voor Indische taal-, land- en volkenkunde volume 14 (1864:503):[1]
Omtrent de lans Kaliblah wordt het navolgende verhaald. Zij behoorde vroeger tot de rijkswapens van den Sultan van Sumbawa. Een dezer Sultans nu was in het huwelijk getreden met Ratoe Laija, eene zuster van Sultan Tahmid Ilah II van Bandjermasin. Uit dat huwelijk is de Sulthan Mohamad, die later over Sumbawa geregeerd heeft geboren.[1]
Berikut ini terkait dengan tombak Kaliblah. Tombak ini dulu milik senjata nasional Sultan Sumbawa.
Salah satu Sultan ini (Dewa Masmawa Sultan Mahmud) sekarang menikah dengan Ratoe Laija, saudara perempuan dari Sultan Tahmid Illah II (disebut juga Panembahan Kaharuddin Halilullah Raja Banjar 1785-1808) dari Bandjermasin.
Buah dari pernikahan itu adalah Sulthan Mohamad (Lalu Muhammad, Dewa Masmawa Sultan Muhammad Kaharuddin II Raja Sumbawa XIII 1795-1816), yang kemudian memerintah atas Sumbawa.
Dewa Masmawa Sultan Muhammad Jalaluddinsyah III dan Raja-raja di Sumbawa menurut naskah Hikayat Raja-raja Banjar dan Kotawaringin dan Majelis Adat - Lembaga Adat Tanah Samawa (LATS) serta Bidang Kebudayaan - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sumbawa, memiliki leluhur seorang bangsawan dari Kesultanan Banjar yang bernama Raden Subangsa bergelar Pangeran Taliwang yang memiliki seorang putra di Taliwang bernama Raden Mataram alias Amas Mattaram yang menjadi Datu Taliwang dan seorang putera lainnya di Sumbawa Besar bernama Raden Bantan (Dewa Mas Bantan) yang menjadi Sultan Sumbawa ke-3.[2][3][4][5][6][7][8][9][10][11][12][13][14][15][16][17]
}}
SULTAN BANJAR I 1520-1546 ♂ Sultan Suriansyah | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
♂ Tuan Khatib Banun | DIPATI ♂ Pangeran Anom Pangeran di Hangsana | SULTAN BANJAR II ♂ Sultan Rahmatullah | ♂ Pangeran di Laut | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
♀ Nyai Ratu..... | SULTAN BANJAR III ♂ Sultan Hidayatullah I | ♀ Putri Nur Alam | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
SULTAN BANJAR IV ♂ Sultan Mustain Billah Raden Senapati | ♂ Raden Subamanggala Pangeran Mangkunagara | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
SULTAN BANJAR V.a. ♂ Sultan Inayatullah Pangeran Dipati Tuha I | MANGKUBUMI BANJAR ♂ Panembahan di Darat Pangeran Dipati Anom 01 | WALI SULTAN BANJAR ♂ Sultan Ri'ayatullah Pangeran Tapasena (Wali Sultan Amrullah Bagus Kesuma) | RAJA KOTAWARINGIN 1 ♂ Ratu Bagawan dari Kotawaringin | ♀ Ratu Hayu Putri Busu | ♂ Raden Timbakal Pangeran Dipati Martasari | ♀ Si Jawa | RAJA SUMBAWA ♂ Dewa Maja Paruwa | RAJA-RAJA TALLO | RAJA SELEPARANG ♂ Deneq Mas Pakel | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
SULTAN BANJAR VI.a. ♂ Sultan Saidullah Raden Kasuma Alam | ♀ Putri Gelang ↓(bersuami) Raden Saradewa | RAJA KOTAWARINGIN 2 ♂ Ratu Amas (beristeri Puteri Galuh Hasanah binti Pangeran Adipati Tapa Sana) | ♂ Raden Kasuma Taruna Pangeran Dipati Kasuma Mandura | ♂ Pangeran Singamarta Raden Sutasoma | PUTRI TALIWANG ♀ Mas Surabaya | PANGERAN TALIWANG 1 ♂ Raden Subangsa Raden Marabut | PUTRI SUMBAWA ♀ Dewa Mas Panghulu | RAJA SUMBAWA ♂ Dewa Mas Goa | RAJA TALLO ♂ Harun Al Rasyid | ♂ Karaeng Panaikang Daeng Niaq (adik Harun Al Rasyid Raja Tallo) | RAJA SUMBAWA ♀ Dewa Mas Pamayam Dewa Mas Cinni | RAJA SELEPARANG ♂ Dewa Mas Kertajagat | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
SULTAN BANJAR VII.a. ♂ Raden Bagus Sultan Amarullah Bagus Kasuma Pangeran Suria Angsa dari Banjar (Sultan Saidillah 02) | SULTAN BANJAR VII.b. ♂ Raden Basus Pangeran Suria Negara Sultan Tahlil-Lillah Sultan Tahirullah Ahmed Tantahid-allah | ♂ Gusti Kasuma Matan Raden Buyut Kasuma Matan Pangeran Putra | ♂ Raden Pajang Raden Suta Kasuma | ♀ Gusti Pandara | DATU TALIWANG ♂ Amas Mattaram | SULTAN SUMBAWA III (1672/75 – 1702/05) ♂ Dewa Mas Bantan Sultan Harunnurrasyid I | ♀ Siti Halimah Daeng Tomi Karaeng Tannisanga | RAJA SELEPARANG ♂ Raja Kertabumi | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
SULTAN BANJAR VIII.b. ♂ Panembahan Kusuma Dilaga | SULTAN BANJAR VIII.a. ♂ Sultan Tahmidullah 01 Panembahan Tengah | MANGKUBUMI BANJAR ♂ Pangeran Purba Negara (Pangarang-Purba-Negarree) | DATU TALIWANG ♂ Gusti Amin | KARAENG BONTOLANGKASA 05 | DATU TALIWANG SULTAN SUMBAWA IV (1702-17..) ♂ Amas Madina Sultan Jalaluddin Muhammad Syah I | ♀ I Rakkia Karaeng Kanjenne Addatuang Sidenreng VI Arung Berru VII (m. 1720 - 1740) | DATU JEREWEH Mas Palembang ♂ Dewa Maja Jereweh | ♀ Karaeng Bontoje'ne | ♀ Dewa Isa Karaeng Barong Patola | ♂ Daeng Mamuntuli Arung Kadjoe bin Arung Teko dari Bone | DATU SERAN PEMANGKU SULTAN SUMBAWA (1723-1725) ♂ Raja Tua Datu Bala Sawo Dewa Loka Ling Sampar | ♂ Datu Budi | ♀ Dewa Iya Datu Balasao DatuTengah Karaeng Bonto Pa'ja | SULTAN BIMA Sultan Hasanuddin Muhammad Ali Syah | ♀ Ince' Bagus | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Raja Bugis Pagatan | SULTAN BANJAR 1730-1734 IX.a. ♂ Sultan Chamiedoela / Chamidullah / Hamidullah Panembahan Kuning Hamidullah dari Banjar | MANGKUBUMI BANJAR Pangeran Dipati Mangkubumi Pangérang Dipatty Soeria di Laga (Pangeran Mangkubumi Suria Delaga) Pangeran Mangku Delaga | SULTAN BANJAR IX.b. ♂ Sultan Sepuh dari Banjar Pangeran Mangkubumi Tamjidillah I | PANGERAN BANJAR ♂ Pangeran Datu Aria / Pangeran Wirakusuma I dari Banjar / Datu Pangeran Aria / Pangeran Aria Wirakusuma / Datu Aria Sumbawa | DATU TALIWANG ♂ Pangeran Laya Kesuma | KARAENG BONTOLANGKASA 6 ♂ I Mappasempa' Daeng Mamaro Opu Mangnguluang | SULTANAH SUMBAWA VII ♀ Sultanah Siti Aisyah | DATU TALIWANG SULTAN SUMBAWA VI ♂ Sultan Muhammad Kaharuddin I | PERMAISURI BINAMU ♀ Karaeng Baine Binamu We Tenri Ico Dai Karaeng Mangarabombang Datu Pampang | RAJA BINAMU (JENEPONTO) XI m. 1796-1814 ♂ I Bebasa Daeng Lalo Karaeng Lompoa Ri Binamu | ♀ Putri | DATU JEREWEH ♂ ALAUDDIN / HASANUDDIN | DATU SERAN Dewa Mas Pakil Dewa Lengan Seran | ♀ Putri | ♂ Datu Seppe | ♂ Datu Dollah | ♂ Manuru Daha Abdul Muslimin Ali Syah Sultan Alauddin Muhammad Ali Syah | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
♀ adik Gusti Kasim Arung Turawee Bugis Paser | Raja Kusan I (1734-1759) Pangeran Muhammad Aminullah SULTAN BANJAR X.a.(3 Agustus 1759- Wafat 16 Januari 1761) ♂ Sultan Muhammad Aminullah Muhammad dari Banjar Sultan Muhammad Aliuddin Aminullah Muhammadillah Raja Kusan I | ♀ Ratu Sultan Muhammad binti Pangeran Mangkubumi Tamjidillah I Sultan Sepuh dari Banjar | ♂ MANGKUBUMI BANJAR 1760 -1762 Pangeran Mangkubumi Pangeran Mas Ratu Anum Kasuma Yuda | DATU TALIWANG ♂ Gusti Aceh | SULTAN SUMBAWA IX 1762-1765 ♂ Gusti Mesir Abdurrahman Sultan Muhammad Jalaluddin Syah II | RAJA PERMAISURI SUMBAWA ♀ Karaeng Bonto Masugi Datu Bonto Paja Siti Khadijah | RAJA TALLO MANGKUBUMI GOWA ♂ I Manyombali Daeng Patompo Karaeng Barang Mamase Raja Tallo Mangkubumi Gowa | ♂ I Lotting Shalahuddin Daeng Marakka TuMalompoa ri Data | ♀ Putri..... | ♂ Dea Adipati Lalu Kaidah Mele Habirah Lalu Jamelela Dea Koasa Unter Iwes | ♀ Lala Saragialu Daeng Talebang | DATU SERAN SULTAN SUMBAWA XIV m. 1777-1791 ♂ Sultan Harun Ar Rasyid II Datu Budi Lalu Mahmud | ♀ Ran Tambas Lala Tambas | SULTAN SUMBAWA VIII 1761-1752 ♂ Sultan Lalu Onye Datu Ungkap Sermin Dewa Lengit Ling Dima | ♂ Lalu Muntadarman Datu Bajing | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
♀ Putri Ratu Lawiyah binti Sultan Muhammad Aliuddin Aminullah Muhammad dari Banjar | SULTAN BANJAR X.b. ♂ Sunan Nata Alam Sultan Tahmidillah II Panembahan Batu (Sultan Tamhidillah) | ♀ Ratu Syarifah Aminah | ♀ Ratoe Laija (Putri Ratu Laiya Sara / Putri Sara) | SULTAN SUMBAWA X 1765 ♂ Dewa Masmawa Sultan Mahmud | RAJA TALLO MANGKUBUMI GOWA ♂ I Mahmud Daeng Sila Karaeng Beroanging Raja Tallo Mangkubumi Gowa | ♂ I Tamparang Daeng Taesa Karaeng Cilallang | ♂ Karaeng Manippi Datu Bonto Mangape | ♀ Lala Intan Ratu Nong Sasir | ♀ Datu Giri | SULTAN BIMA IX m. 1773-1817 ♂ Sultan Abdul Hamid Muhammad Syah Mantau Asi Saninu | SULTANAH SUMBAWA XII m. 1791-1795 ♀ Sultanah Shafiyatuddin Daeng Massiki | ♂ Lalu Abdullah Syahbandar | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
♂ Raja Kusan II(1786-1830): Pangeran Amir tertangkap pada 14 Mei 1787, kemudian diasingkan ke Cylon Srilangka. | SULTAN BANJAR XI.a. ♂ Sri Sultan Amirul Mukminin Abdullah diasingkan ke Lampung | ♀ Ratu Siti Air Mas (Ratu Siti Aer Mas binti Sunan Nata Alam Sultan Tahmidillah II Panembahan Batu/Sultan Tamhidillah) makam di Amuntai Candi Agung | SULTAN BANJAR XI.b. ♂ Sultan Sulaiman Rahmatullah | ♀ Nyai Ratu Intan Sari (Nyai Ratu Sepuh/Nyai Ratna binti Kiai Adipati Singasari | SULTAN SUMBAWA XIII ♂ Sultan Muhammad Kaharuddin II | ♀ Lala Amatollah | ♀ Ratu..... | SULTAN BIMA X m. 1818-1854 ♂ Sultan Ismail Muhammad Syah, Rumata Mawa’a Alus, Mantau Dana Sigi | ♂ Lalu Cela Tureli Belo | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
♂ Pangeran Mas'ud Menikah Ratu Khadijah binti Sultan Sulaiman Rahmatullah Sulaiman dari Banjar | ♀ Ratu Khadijah binti Sultan Sulaiman Rahmatullah Sulaiman dari Banjar | SULTAN BANJAR Bandjarmasing ♂ Sultan Adam lahir 1782 memerintah 3 Juni 1825-1 November 1857 | ♀ Njahi Ratoe Kamala Sarie / Njahi Ratoe Koemala Sarie / Nyai Ratu Kamala Sari binti Kiai Adipati Singasari | ♂ Datu Bonto Mangape | SULTAN SUMBAWA XIV ♂ Sultan Lalu Mesir | ♂ Dewa Masmawa Sultan Muhammad Amaroe'llah | ♀ Lala Rante Patola binti Anwar Abdul Nabi | ♀ Lala Dendo binti Syahbandar Lalu Abdullah | ♂ Muhammad Yakub Ruma Kapenta Wadu | SULTAN BIMA XI m. 1854-1868 ♂ Sultan Abdullah Muhammad Syah Rumata Mawa’a Adil | PERMAISURI BIMA ♀ Siti Saleha Bumi Pertiga | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
♀ Ratoe Idjah(anak Njahi Salamah) di peristri Pangeran antasari | SULTAN BANJAR 14 Maret 1862 - 11 Oktober 1862 Gusti Inu Kartapati ♂ Pangeran Antasari Panembahan Amiruddin Khalifatul Mukminin | ♀ Ratu Salmiyah (Ratu Salmah) binti Pangeran Mas'ud bin Raja Kusan Sultan Amir melahirkan Putra Mahkota Pangeran Rahmattilah | SULTAN MUDA BANJAR Bandjarmasing ♂ Pangeran Ratu Sultan Muda Abdur-Rahman lahir 1799 Memerintah 3 Juni 1825-5 Maret 1852 | ♀ Nyai Ratu Halimah Putri Pangeran Syekh Muhamad Said Bugis Albanjari menikah Siti Fatimah putri Pangeran Syekh Abdul Wahab menikah Puan Syarifah Putri Syaikh Muhammad Arsyad al-Banjari | MANGKUBUMI BANJAR ♂ 1857-1862 ♂ Pangeran Mangkubumi Noch Ratoe Anom Mangkoe Boemi Kentjana | DATU TALIWANG ♂ Daeng Mesir | ♀ Datu Balasari | ♂ Raja Muda: Daeng Mas Kuncir Datu Lolo | ♂ Daeng Padusung | ♀ Daeng Ante Datu Singasari binti M. Yakub Ruma Kapenta Wadu | MANGKUBUMI BIMA ♂ Muhammad Qurais bin Muhammad Hidir Raja Bicara Bima | PERMAISURI BIMA ♀ Sitti Fatimah binti Lalu Yusuf Ruma Sakuru | SULTAN BIMA XIII m. 1881-1915 ♂ Sultan Ibrahim Rumata Mawa’a Taho Perange | PERMAISURI DOMPU ♀ Ratu......... | SULTAN DOMPU XX ♂ Sultan Muhammad Sirajuddin, Manuru Kupa | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
♂ Pangeran Sjerief Oemar | ♀ Ratu Biduri binti Pangeran Ratu Sultan Muda Abdur-Rahman Abdur Rahman dari Banjar | ♀ Ratu Wirakusuma Ratoe Hasiah menikah 1839 Ibu Suri Tua / Ibu Agung | SULTAN BANJAR C diasingkan Cianjur 3 Maret 1862 ♂ Seri Sultan Ratu Anom Wirakusuma Alwasjik Billah Sulthan Bandjarmasing 3 November 1859-3 maret 1862 Pemangku Raja (Wali Sultan Bandjarmasing) 28 Juni 1859-3 November 1859 Pangeran Mangkubumi Bandjarmasing 3 November 1857-28 juni 1859 Pangeran Ratu Anom 1841-1857 | ♀ Ratu Wirakusuma Ratu Ratna Ratu Ibu Suri Muda Ratu Kerajaan Kusan Pulau Laut Batulicin Bangkalan menikah 1852 Putri Pangeran Muhamad Nafis Raja Kusan IV Bin Pangeran Haji Musa Raja Kusan III bin Pangeran Haji Muhammad Raja Kalua Kelua | DATU TALIWANG ♂ Muhammad Kaharuddin Daeng Mappaconga | ♀ Datu Balasari | SULTAN SUMBAWA XVI ♂ Sultan Muhammad Jalaluddin Syah III | ♀ Siti Maryam Daeng Risompa Datu Ritimu | PERMAISURI BIMA ♀ Sitti Maryam | SULTAN BIMA XIV m. 1915-1951 ♂ Sultan Muhammad Salahuddin Marrbora di Jakarta, Ma Kakidi Agama | PERMAISURI BIMA ♀ Siti Aisyah binti SULTAN DOMPU XX Sultan Muhammad Sirajuddin | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
♀ Ratoe Sjerief Ali | ♀ Ratoe Sjerief Kesoema | ♂ Pangeran Sjerief Aboebakar menikah 1857 | ♀ Ratoe Sjerief Aboe Bakar Wirakusuma III Lahir 1840 | ♀ Ratoe Ainoen Djariah Wirakusuma III (anak Nyai Ratoe Hadidjah) | ♂ Pangeran Muhamadilah Wirakusuma III lahir 1853 | ♀ Ratoe Hasiah Wirakusuma III | ♀ Ratoe Hapsah Wirakusuma III | DATU RAJA MUDA SUMBAWA ♂ Datu Raja Muda Daeng Rilangi | ♂ Dewa Masmawa Sultan Muhammad Kaharuddin III | PERMAISURI SUMBAWA ♀ Siti Khodijah Daeng Ante Ruma Pa'duka | SULTAN BIMA XV m. 1951-2001 ♂ Sultan Haji Abdul Kahir II, Ama Ka'u Kahi, Ruma Ma Wa'a Busi Ro Mawo | PERMAISURI BIMA ♀ Hj. RM Zubaidah | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
♀ Syarifah Ratu Intan Wirakusuma IV lahir 1858 | ♂ ♂ Pangeran Muhamadilah Wirakusuma III lahir 1853 | ♀ Nindo Siti Rahayu Daeng Risompa | ♂ Dewa Masmawa Sultan Muhammad Kaharuddin IV | PERMAISURI SUMBAWA ♀ Datu Tenri | PERMAISURI BIMA ♀ Hj. Indah Damayanti Putri | SULTAN BIMA XVI m. 4 Juli 2013-23 Desember 2013 ♂Sultan Haji Fery Zulkarnain (Dae Ferry) | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
♂ Pangeran Musa Wirakusuma IV (lahir di Cianjur) | PUTRI SUMBAWA ♀ Daeng Nadia Indriana Hanoum | PUTRI SUMBAWA ♀ Daeng Sarrojini Naidu | ♂ Sentot Agus Priyanto | Jena Teke SULTAN MUDA BIMA XVII ♂ Muhammad Putera Ferryandi | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
♀ Ratu Yuyu Wahyuningsih Wirakusuma V (lahir di Cianjur) | ♂ Raindra Saadya Ramadhan Priyanto | ♂ Raihan Omar Hasani Priyanto | ♂ Rayaka Ali Kareem Priyanto | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
♂ Henry Wirakusuma VI | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
- ^ a b "Tijdschrift voor Indische taal-, land- en volkenkunde" (dalam bahasa Belanda). 14. Batavia: Lange & Company, Martinus Nijhoff. 1864: 503.
- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamaPemerintahanSultan1
- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamaPemerintahanSultan2
- ^ https://www.scribd.com/doc/190123982/Hikayat-Banjar
- ^ Ras, Johannes Jacobus (1968). Hikajat Bandjar: A study in Malay historiography (dalam bahasa Inggris). Bibliotheca Indonesica, Koninklijk Instituut voor Taal-, Land- en Volkenkunde (Netherlands), Martinus Nijhoff.
- ^ Ras, Johannes Jacobus (1990). Hikayat Banjar (dalam bahasa Melayu). Diterjemahkan oleh Siti Hawa Salleh. Lot 1037, Mukim Perindustrian PKNS - Ampang/Hulu Kelang - Selangor Darul Ehsan, Malaysia: Percetakan Dewan Bahasa dan Pustaka. ISBN 9789836212405. ISBN 983-62-1240-X
- ^ Rosyadi, Sri Mintosih, Soeloso, Proyek Penelitian dan Pengkajian Kebudayaan Nusantara (Indonesia) (1993). Hikayat Banjar dan Kotaringin. Indonesia: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional, Bagian Proyek Penelitian dan Pengkajian Kebudayaan Nusantara. hlm. 139.
- ^ (Belanda) Cense, Anton Abraham (1928). De kroniek van Bandjarmasin. C.A. Mees. hlm. 54.
- ^ Ras, Johannes Jacobus (1968). Johannes Jacobus Ras, ed. Hikajat Bandjar: A Study in Malay Historiography (dalam bahasa Inggris). Martinus Nijhoff.
- ^ Ras, Johannes Jacobus (1968). Bibliotheca Indonesica (dalam bahasa Inggris). 1. Koninklijk Instituut voor Taal-, Land- en Volkenkunde.
- ^ Rogayah A. Hamid, Etty Zalita Zakaria. Inti sari karya klasik (dalam bahasa Melayu). 1. Malaysia: Percetakan Dewan Bahasa dan Pustaka, Kementerian Pendidikan Malaysia. ISBN 9836295062. ISBN 9789836295064
- ^ Majod, Ali (2004). Hikayat Banjar, Siri karya sastera klasik untuk remaja (dalam bahasa Melayu). Malaysia: Percetakan Dewan Bahasa dan Pustaka, Kementerian Pendidikan Malaysia. ISBN 9836280146. ISBN 9789836280145
- ^ Tijdschrift voor Nederlandsch Indië (1861). "Tijdschrift voor Nederlandsch Indië (Geschiedkundige aanteekcningen omtrent zuidelijk Borneo)". 23. Ter Lands-drukkerij: 199.
- ^ "Museum Negeri Lambung Mangkurat". Hikayat Banjar Volume 1 dari Seri penerbitan Museum Negeri Lambung Mangkurat. Indonesia: Museum Negeri Lambung Mangkurat. 1981.
- ^ Tijdschrift voor Nederlandsch Indië (1861). "Tijdschrift voor Nederlandsch Indië (Geschiedkundige aanteekcningen omtrent zuidelijk Borneo)". 51. Ter Lands-drukkerij: 199.
- ^ Tijdschrift voor Nederlandsch Indië (1861). "Tijdschrift voor Nederlandsch Indië (Geschiedkundige aanteekcningen omtrent zuidelijk Borneo)". 51. Becht: 199.
- ^ Hoëvel, Wolter Robert (1861). "Wolter Robert Hoëvel". Tijdschrift voor Nederlandsch Indië (dalam bahasa Belanda). 23. Ter Lands-drukkerij. hlm. 199.