Lettergieterij Amsterdam

Lettergieterij Amsterdam (bahasa Inggris: Amsterdam type foundry; juga dikenal sebagai Tetterode; beroperasi 1851-1988) adalah salah satu perusahaan huruf paling berpengaruh asal Belanda yang menghasilkan sejumlah rancangan huruf orisinal di awal abad ke-20. Perusahaan ini kemudian menjadi bagian dari Tetterode. Pada tahun 2000, Tetterode memberikan hak semua rancangan huruf-hurufnya kepada Linotype.[1][2]

Lettergieterij Amsterdam
IndustriPerusahaan huruf
Didirikan1851
PendiriNicolaas Tetterode
Kantor pusatAmsterdam, Belanda
Aksara Jawa bikinan Lettergieterij Amsterdam

Lettergieterij Amsterdam juga terkenal dengan karya-karya rancangan huruf non-Latin yang dipakai di Hindia Belanda (sekarang Indonesia), seperti aksara Jawa, Batak, Bugis dan Tionghoa.[3] Banyak peninggalan Tetterode kini tersimpan di Universitas Amsterdam.[2]

Sejarah

sunting

Di abad ke-20, hanya dua perusahaan huruf besar yang mampu bertahan di Belanda. Di Haarlem, perusahaan huruf lama, Koninklijke Enschedé & Zonen, adalah pesaing mereka. Dalam rangka memecah pasar, dua perusahaan huruf ini membuat perbedaan tertentu dalam ukuran ketinggian huruf. Perbedaan seperti, Amsterdam: 66 + 1/24 poin Didot, dan Enschedé: 66 - 1/24 poin Didot, mampu mencegah penggunaan huruf yang bercampur dari kedua perusahaan.

Indonesia

sunting

Lettergieterij Amsterdam pada masanya pernah memiliki anak perusahaan di Brussel, Paris, New York dan Jakarta.[3] Perwakilan Hindia Belanda (kini Indonesia) didirikan pada 1919 dan memiliki dua cabang, yakni di Jakarta dan Surabaya.[4][5] Di Indonesia, NV. Lettergieterij Amsterdam merupakan perusahaan yang berfokus pada impor dan distribusi mesin cetak/grafis. Lettergieterij Amsterdam merupakan pemasok mesin cetak terbesar di Indonesia pada masa itu.[6] Setelah kemerdekaan Indonesia, Lettergieterij Amsterdam dinasionalisasi dan menjadi milik negara. Perusahaan ini bersama empat perusahaan lain dileburkan menjadi P.N. Sinar Bhakti pada tahun 1960.[7] Perusahaan ini kemudian berganti nama menjadi P.N. Dharma Niaga pada 1964. Pada tahun 1970, P.N. Dharma Niaga berubah bentuk badan usaha menjadi P.T. Dharma Niaga.[8] Pada tahun 2003, PT. Dharma Niaga, PT. Tjipta Niaga dan PT. Pantja Niaga digabungkan menjadi satu perusahaan bernama PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia.[9]

Perancang huruf

sunting

Sebagai perusahaan huruf yang berpengaruh pada masanya, Tetterode memiliki beberapa perancang huruf yang terkenal atas keahlian dan karya-karyanya, di antaranya adalah:[2][10]

  • Sjoerd Hendrik de Roos (mulai dari 1907). Lettergieterij Amsterdam mengalami keberhasilan besar dengan rancangan Hollandsche Mediaeval dan desain-desain De Roos lainnya. Selain berkecimpung dalam karya-karya beraksara Latin, ia juga merancang sejumlah rancangan huruf beraksara asing, termasuk aksara Jawa yang dinamainya Nieuw Javaansch No. 1 (1909). De Roos juga menyunting rancangan Berthold Grotesk menjadi rupa huruf dengan penjualan terbaik Nobel (1929) dan mempublikasikan Libra pada 1938. Ia juga merancang sejumlah material lain, seperti ornamen, huruf awal, dan vinyet.
  • Dick Dooijes (mulai dari 1926). Dooijes secara khusus menciptakan karya terbaiknya, yakni Lectura (1969), jenis huruf klasik yang dibuat setelah berkonsultasi dengan konsultan estetika G. W. Ovink. Ia juga terkenal dengan desain hurufnya Mercator (1959) yang juga dikenal sebagai "the Dutch Helvetica" atau "Helvetica-nya Belanda".
  • Leonard H. D. Smit (mulai dari 1949). Ia menciptakan rupa huruf halus Amazone (1958).
  • Sejumlah perancang huruf lainnya termasuk Imre Reiner (Reiner Script, 1951), Walter H. McKay (Columbia, 1956), Henri Friedlaender (huruf beraksara Ibrani, Hadassah, 1958), José Mendoza y Almeida (Pascal, 1961), Gerry Powell (Arsis, 1938, salinan dari ATF's Onyx, 1937), Jan Tschichold, Georg Salter, Stefan Schlesinger dan Henk Krijger.

Keluaran

sunting

Huruf logam

sunting

Produksi huruf logam (foundry types) oleh Lettergieterij Amsterdam meliputi:[11][12]

Huruf non-logam

sunting

Rancangan-rancangan ini diproduksi oleh Lettergieterij Amsterdam menggunakan teknologi fotokomposisi yang tidak melalui proses pengecoran huruf logam:

Pranala luar

sunting

Catatan kaki

sunting
  1. ^ "Tetterode « MyFonts". www.myfonts.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-07-19. Diakses tanggal 2019-07-19. 
  2. ^ a b c "Tetterode Nederland (was: Lettergieterij Amsterdam)". luc.devroye.org. Diakses tanggal 2021-03-21. 
  3. ^ a b Middendorp, Jan (2004). Dutch Type (dalam bahasa Inggris). 010 Publishers. ISBN 9789064504600. 
  4. ^ "Amsterdam vh. N. Tetterode". www.colonialbusinessindonesia.nl. Diakses tanggal 2021-03-21. 
  5. ^ 7318548. "Dutch typefounders' specimens, 1998". Issuu (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-03-21. 
  6. ^ Dari Rimba Menuju Kota: Bank Indonesia dalam Evolusi Malang Raya.
  7. ^ Penerangan, Indonesia Departemen (1965). 20 tahun Indonesia merdeka. Departemen Penerangan R.I. 
  8. ^ Visualisasi hasil pembangunan Orde Baru Pelita I, Pelita II, Pelita III. Dumas Sari Warna. 1984. 
  9. ^ "Sejarah Singkat". PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero). Diakses tanggal 2021-03-21. 
  10. ^ "Sjoerd Hendrik de Roos". luc.devroye.org. Diakses tanggal 2021-03-21. 
  11. ^ Jaspert, W. Pincus, W. Turner Berry and A.F. Johnson. The Encyclopedia of Type Faces. Blandford Press Lts.: 1953, 1983, ISBN 0-7137-1347-X, p. 2408-249
  12. ^ Choice of Modern types, second revised edition, character proof of Lettergieterij Amsterdam, (no date)