Lied der Deutschen

salah satu lagu kebangsaan

Das Lied der Deutschen atau Deutschlandlied (berarti Nyanyian Bangsa Jerman) adalah lagu kebangsaan Republik Federal Jerman yang dipakai sejak berdirinya Republik Weimar (1922).

"Das Lied der Deutschen"
Faksimile dari naskah Hoffmann von Fallersleben dari "Das Lied der Deutschen"

Lagu kebangsaan Jerman[a] Deutschlandlied"
Penulis lirikAugust Heinrich Hoffmann von Fallersleben
KomponisJoseph Haydn
Penggunaan1922–1945
Penggunaan ulang1952
Sebelumnya"Heil dir im Siegerkranz"
Sampel audio
Lied der Deutschen
Lembaran musik

Lirik lagu ini diciptakan sebelum masa Revolusi Jerman 1848, yaitu pada tahun 1841 di Pulau Helgoland (saat itu dikuasai Inggris) oleh August Heinrich Hoffmann von Fallersleben untuk menyuarakan suasana hati masyarakat berbahasa Jerman saat itu mengenai suatu "tanah air" bersama yang tidak mereka miliki, karena pecahnya Kekaisaran Suci Romawi bangsa Jerman. (Vaterland, Jerman bukan kepulauan sehingga mengacu ke tanah, sementara di Indonesia tanah diasosiasikan ke perempuan: "ibu pertiwi"). Ia mengidamkan agar orang Jerman lebih mengutamakan Jerman bersatu di atas kerajaan-kerajaan dan berbagai kesatuan politik yang saling bersaing satu sama lain.[1] Bait (strofe) kedua dimaksudkan sebagai lagu pengantar minum bir.

Lirik ini dibuat untuk dimainkan pada alunan melodi ciptaan Joseph Haydn yang pertama kali dibuat pada tahun 1797 sebagai lagu penghormatan bagi Kaisar Franz II, kaisar Austria. Haydn kemudian memasukkan lagu ini sebagai bagian dari Kuartet Gesek No. 62 dalam C major, Op. 76, No. 3 karyanya.

Sejak berakhirnya Perang Dunia I, pemerintah Republik Weimar mengangkat lagu ini sebagai lagu kebangsaan. Pada saat itu, lagu ini populer dengan nama Deutschland über alles, mengambil baris pertama dari bait pertama liriknya. Arti dari ungkapan itu (yang berarti "Jerman di atas segalanya") sering disalahartikan sebagai keinginan untuk menguasai dunia, walaupun maksud sesungguhnya adalah untuk menunjukkan ada berbagai suku dan negara Jerman yang masih terpisah-pisah dan belum bersatu. Tetapi kesalahpahaman ini malah dieksploitasi oleh rezim Nazi Hitler sebagai pembenar politik ekspansinya.

Pada tahun 1952, melodi lagu ini kembali dipakai sebagai lagu kebangsaan Republik Federal Jerman (Jerman Barat) berdasarkan surat-menyurat antara Presiden Jerman Theodor Heuss dan Kanselir Jerman Konrad Adenauer, tetapi hanya bait ketiga yang dinyanyikan. Setelah penyatuan Jerman 1990, keputusan ini diperkuat oleh Presiden Richard von Weiszacker dan Kanselir Helmut Kohl sebagai lagu kebangsaan Republik Federal Jerman (Jerman bersatu). Secara resmi, Lagu Kebangsaan Jerman hanyalah bait (strofe) ketiga dari keseluruhan naskah lagu ini.

Lirik lagu

sunting

Bait I dan Bait II tidak dinyanyikan lagi sekarang.

Bahasa Jerman AFI Bahasa Indonesia

Deutschland, Deutschland über alles,
Über alles in der Welt,
Wenn es stets zu Schutz und Trutze
Brüderlich zusammenhält.
Von der Maas bis an die Memel,
Von der Etsch bis an den Belt,
Deutschland, Deutschland über alles,
Über alles in der Welt!

Deutsche Frauen, deutsche Treue,
Deutscher Wein und deutscher Sang
Sollen in der Welt behalten
Ihren alten schönen Klang,
Uns zu edler Tat begeistern
Unser ganzes Leben lang.
Deutsche Frauen, deutsche Treue,
Deutscher Wein und deutscher Sang!

Einigkeit und Recht und Freiheit
Für das deutsche Vaterland!
Danach lasst uns alle streben
Brüderlich mit Herz und Hand!
Einigkeit und Recht und Freiheit
Sind des Glückes Unterpfand;
Blüh' im Glanze dieses Glückes,
Blühe, deutsches Vaterland!

[ˈdɔʏtʃlant ˈdɔʏtʃlant yːbɐ alɛs]
[yːbɐ alɛs ɪn dɛɐ vɛlt]
[vɛn ɛs ˈʃtɛts tsʊ ʃuːts ʊnt ˈtʁʊtsə]
[bʁyːdɐ̯lɪç tsuːzamn̩ˈhɛːlt]
[fɔn dɛɐ maːs bɪs an diː ˈmeːməl]
[fɔn dɛɐ ɛtʃ bɪs an dɛn ˈbɛlt]
[ˈdɔʏtʃlant ˈdɔʏtʃlant yːbɐ alɛs]
[yːbɐ alɛs in dɛɐ vɛlt]

[ˈdɔʏtʃɛ ˈfʁaʊən ˈdɔʏtʃɛ tʁɔʏə]
[ˈdɔʏtʃɐ vaɪn ʊnt ˈdɔʏtʃɐ zaŋ]
[ˈzɔln̩ ɪn dɛɐ vɛlt ˈbɛhaltn̩]
[iːʁən altn̩ ʃøːnən klaŋ]
[ˈuns tsʊ ɛdlɐ tat bɛgaɪˈstɛʁn]
[ˈunzɐ ganˈtsɛs lɛbən laŋ]
[ˈdɔʏtʃɛ ˈfʁaʊən ˈdɔʏtʃɛ tʁɔʏə]
[ˈdɔʏtʃɐ vaɪn ʊnt ˈdɔʏtʃɐ zaŋ]

[aɪnɪçˈkaɪt ʊnt ʁɛçt ʊnt ˈfʁaɪhaɪt]
[ˈfyːʁ das ˈdɔʏtʃɛ fatɛɐ̯ˈlant]
[ˈdanax last ʊns alə ˈʃtʁeːbən]
[bʁyːdɐ̯lɪç mɪt ˈhɛʁts ʊnt ˈhant]
[aɪnɪçˈkaɪt ʊnt ʁɛçt ʊnt ˈfʁaɪhaɪt]
[zɪnt dɛs glʏkɛs ʊntɐpfant]
[blyː ɪm ˈglantsə diːzəs glʏkɛs]
[blyːə ˈdɔʏtʃɛs fatɛɐ̯ˈlant]

[2]
Jerman, Jerman di atas segalanya,

segala yang ada di dunia,
Apabila tiba masanya, untuk berlindung dan bertahan,
Persaudaraan kita tegakkan bersama.
Dari Maas hingga Memel,
Dari Etsch hingga ke Belt,[3]
Jerman, Jerman di atas segalanya, {brr}Segala yang ada di dunia
Perempuan Jerman, pengabdi Jerman,
Anggur Jerman dan lagu Jerman
Akan bertahan di dunia
(Bersama) suara abadinya yang indah
Dan membawa kita pada tindakan mulia
Sepanjang hayat di badan.
Perempuan Jerman, pengabdi Jerman,
Anggur Jerman dan lagu Jerman

Persatuan dan keadilan dan kebebasan
bagi tanah air Jerman!
Maka marilah kita berjuang
bergotong-royong dengan hati dan lengan![4]
Persatuan dan Keadilan dan Kebebasan
adalah tuntutan dari kebahagiaan (maksudnya 'kesejahteraan').
Mekarlah dalam gemilangnya kebahagiaan ini,
Mekarlah, wahai tanah air Jerman!

Pranala luar

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ Grundgesetz für die Bundesrepublik Deutschland. Stand: Juli 2002. (UUD Republik Federal Jerman).
  2. ^ "German vowel pronunciation" (PDF). IPASource, LLC. Diakses tanggal 31 May 2018. [pranala nonaktif permanen]
  3. ^ Bagian bridge ini menginspirasi Kusbini ketika menulis "Dari Sabang sampai Merauke"
  4. ^ Idiom ini mirip dengan "bersama-sama menyingsingkan lengan baju")



Kesalahan pengutipan: Ditemukan tag <ref> untuk kelompok bernama "lower-alpha", tapi tidak ditemukan tag <references group="lower-alpha"/> yang berkaitan