Crinoidea
Rentang waktu: Ordovician - sekarang
Crinoidea, Apo Reef, dari Filipina
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Filum:
Subfilum:
Kelas:
Crinoidea

Miller, 1821
Sub-kelas

Articulata (540 spesies)
Cladida
Flexibilia
Camerata
Disparida

Jimbacrinus bostocki

Crinoidea (lili laut atau bakung laut) adalah suatu kelas binatang laut yang berbentuk seperti bunga lili. Nama ini diambil dari bahasa Yunani krinon yang berarti "lili" dan eidos yang berarti "berbentuk".[1] Mereka bisa hidup di perairan dangkal atau di kedalaman sampai 6.000 meter. Lili laut dewasa akan menempel di dasar laut dengan menancapkan tangkainya.[2] Crinoidea yang tidak bertangkai sering disebut bintang bulu[3] atau comatulids.[4]

Ciri Fisik

sunting
  1. Makroskopis
  2. Tidak berkepala
  3. Tidak berduri
  4. Memiliki bentuk seperti nenek moyangnya, yaitu oral ke atas.
  5. Tubuh terdiri dari calyx (mangkuk kecil pelat kapur) & 5 buah tangan (panjang & lentur).
  6. Rangka tubuh dari kalsium karbonat
  7. Tangan bercabang 2 pada pangkal hingga seperti mempunyai 10 tangan.
  8. Pada tangan terdapat barisan cabang-cabang kecil untuk menangkap makanan (pinula)
  9. Ada tangkai panjang yang berguna untuk menempelkan crinoidea ini pada bebatuan.
  10. Ada celah ambulakral bersilia di oral lengan dan pinula.
  11. Ada cirri yang ada memanjang di ujung tangkai atau dibawah oral, berguna dalam melekatkan tubuh.
  12. Rangka kapur sebagai rangka internal untuk perlindungan dan penegak.
  13. Sistem saraf jala
  14. Pernapasan dengan insang kulit

Sifat Hidup

sunting

Pergerakan

sunting

Crinoidea bergerak dengan cara:

Air masuk ke pori, saluran batu, saluran cincin yang dikelilingi otot melingkar, masuknya air akan menyebabkan kontraksi otot untuk menggerakkan kaki.

Proses Makan

sunting
 
Crinoid bertangkai

Crinoidea makan dengan menyaring partikel kecil makanan dari air laut dengan menggunakan bulu seperti tangan. Bagian ini memiliki lendir yang lengket, yang akan menangkap makanan yang melewatinya. Setelah makanan tertangkap, akan di bawa ke celah ambulakral bersilia yang ada di lengan dan pinula, lalu dialirkan ke mulut. Secara umum, Crinoidea yang hidup di daerah dengan populasi plankton sedikit, akan memiliki cabang lengan yang lebih panjang dan banyak dibanding yang hidup di daerah dengan populasi plankton banyak.[5]

Crinoidea memiliki organ pencernaan yang berada di calyx. Makanan dibuang melalui anus yang di dekat mulut.

Reproduksi

sunting
  • Gonad ada ada di pangkal pinula tangan.
  • Pembuahan di air laut.
  • Telur dilekatkan pada pinula.
  • Menetas jadi larva vitellaria yang tidak makan, berenang bebas.
  • Selanjutnya turun dan melekat di substrat dan bermetamorfosis jadi larva bertangkai kecil (larva pentacrinoid) – 6 minggu.
  • Beberapa bulan kemudian, cirri terbentuk, mahkota melepaskan diri dari tangkai dan hidup bebas.

Informasi lain

sunting
  • Berwarna-warni indah pada laut tropik, krem pada laut dingin
  • Bintang bulu berenang bebas di daerah litoral (Antedon)
  • Lili laut bertangkai ada di laut dalam
  • Ada yang menempel pada tangkai, ada yang berenang bebas[6]
  • Saat larva simetri bilateral, saat dewasa simetri radial
  • Fertilisasi eksternal
  • Merupakan binatang nokturnal
  • Hidup berkoloni

Referensi

sunting
  1. ^ Webster's New Universal Unabridged Dictionary. 2nd ed. 1979.
  2. ^ "sea lily". Encyclopædia Britannica. Diakses tanggal 14 March 2011. 
  3. ^ "feather star". Encyclopædia Britannica. Diakses tanggal 14 March 2011. 
  4. ^ Ausich, William I.; Messing, Charles G. "Crinoidea". Tree of Life. Diakses tanggal 14 March 2011. 
  5. ^ Barnes, Robert D. (1982). Invertebrate Zoology. Philadelphia, PA: Holt-Saunders International. hlm. 997–1007. ISBN 0-03-056747-5. 
  6. ^ Parker, Sybil, P (1984). McGraw-Hill Dictionary of Biology. McGraw-Hill Company.