Luas permukaan

ukuran luas permukaan dua dimensi

Luas permukaan dari suatu bangun ruang adalah suatu ukuran dari jumlah luas yang menyelimuti permukaan suatu objek.[1] Definisi matematis dari luas permukaan di hadapan permukaan yang melengkung jauh lebih terlibat daripada definisi dari panjang busur dari kurva-kurva satu dimensi, atau dari luas permukaan untuk polihedra (yaitu, objek dengan permukaan poligonal datar), untuk yang luas permukaan adalah jumlah dari luas-luas permukaannya. Permukaan halus, seperti sebuah bola, luas permukaan ditugaskan menggunakan reprsentasi mereka sebagai permukaan parametrik. Definisi ini dari luas permukaan berdasarkan metode dari kalkulus infinitesimal dan melibatkan turunan parsial dan integral ganda.

Sebuah bola berjari-jari memiliki luas permukaan

Sebuah definisi umum dari luas permukaan dicari oleh Henri Lebesgue dan Hermann Minkowski pada pergantian abad keduapuluh. Pekerjaan mereka dipimpi untuk mengembangkan teori pengukuran geometris, yang mempelajari berbaga gagasan-gagasan dari luas permukaan untuk objek tidak beraturan dari setiap dimensi. Sebuah contoh yang penting adalah konten Minkowski dari sebuah permukaan.

Definisi sunting

Selagi luas dari banyak permukaan sederhana sudah diketahui sejak zaman dahulu, definisi yang akurat dari luas membutuhkan banyak perhatian. Ini seharusnya menyediakan suatu fungsi

 
yang memberikan suatu bilangan real positif ke suatu kelas permukaan tertentu yang memenuhi beberapa syarat. Sifat yang paling fundamental dari luas permukaan adalah keaditifan (additivity), yang berbunyi bahwa luas keseluruhannya adalah penjumlahan dari luas bagian-bagian. Dalam penjelasan yang lebih tepatnya, jika suatu permukaan   adalah gabungan dari banyak bagian-bagian mulus   yang tak bertumpang tindih, kecuali di batas bagian-bagian tersebut, maka
 

Luas permukaan dari bangun yang berbentuk poligon datar harus sesuai dengan luas yang didefinisikan secara geometris. Oleh karena luas permukaan adalah gagasan geometris, luas dari permukaan yang kongruen harus sama dan luasnya harus bergantung hanya pada bangun permukaannya, tetapi tidak pada posisinya dan orientasi di dalam ruang. Hal Ini mengartikan bahwa luas permukaan invarian di bawah grup gerakan Euklides. Sifat-sifat ini mencirikan luas permukaan sebagai suatu kelas permukaan geometris yang sangat besar, yang dikenal dengan sebutan piecewise smooth. Permukaan tersebut tersusun atas banyak potongan yang dapat dinyatakan dengan bentuk parametrik

 
dengan fungsi kontinu terdiferensialkan  . Luas dari suatu potongan individual didefinisikan dengan rumus
 

Dengan demikian, luas dari   diperoleh dengan mengintegrasikan panjang dari vektor normal   ke permukaan di atas daerah   yang sesuai di bidang   parametrik. Luas dari suatu permukaan diperoleh dengan menjumlahkan luas dari bagian-bagiannya dengan menggunakan keaditifan dari luas permukaan. Rumus utamanya dapat ditentukan untuk kelas permukaan yang berbeda, yang dinyatakan secara khusus untuk rumus luas grafik   dan permukaan benda putar.

 
Lentera Schwarz dengan irisan aksial   dan simpul radial  . Limit dari luas sebagai   dan  cenderung ke tak terhingga tidak konvergen. Khususnya, itu tidak konvergen ke luas dari silinder.

Salah satu kehalusan luas permukaan, jika dibandingkan dengan panjang busur kurva, adalah luas permukaan itu tidak bisa didefinisikan secara sederhana sebagai limit dari luas bentuk-bentuk polihedral mendekati sebuah diberikan permukaan mulus. Itu didemonstrasikan oleh Hermann Schwarz yang sudah untuk tabung, pilihan yang berbeda untuk mendekati permukaan datar dapat meyebabkan nilai pembatas yang berbeda, contoh ini dikenal sebagai lentera Schwarz.[2][3]

Berbagai pendekatan untuk sebuah definisi umum luas permukaan dikembangkan di akhir abad kesembilanbelas dan awal abad keduapuluh oleh Henri Lebesgue dan Hermann Minkowski. Sedangkan untuk permukaan mulus sedikit demi sedikit, terdapat sebuah gagasan alami yang unik dari luas permukaan, jika sebuah permukaan sangat tidak teratur, atau kasar, maka itu mungkin tidak memungkinkan untuk menetapkan sebuah luas sama sekali. Sebuah contoh khas diberikan oleh sebuah permukaan dengan paku yang tersebar dengan cara yang padat. Banyak permukaan dari jenis ini terjadi dalam studi tentang fraktal. Perpanjangan dari gagasan luas yang sebagian memenuhi fungsinya dan dapat didefinisikan bahkan untuk permukaan tidak teratur yang sangat buruk dipelajari dalam teori pengukur geometris.

Rumus umum sunting

Luas permukaan bentuk tiga dimensi umum
Bentuk Persamaan Variabel
Kubus     = panjang sisi
Balok    = panjang,   = lebar,   = tinggi
Prisma segitiga     = panjang alas segitiga,   = tinggi segitiga,   = jarak antara alas segitiga,  ,  ,   = sisi-sisi segitiga
Semua prisma     = luas satu alas,   = keliling satu alas,   = tinggi
Bola     = jari-jari bola,   = diameter
Lune bola     = jari-jari bola,   = sudut dihedral
Torus     = jari-jari kecil (jari-jari pipa),   = jari-jari utama (jarak dari tengah pipa ke tengah torus)
Silinder tertutup     = jari-jari dari alas melingkat,   = tinggi dari silinder
Luas permukaan lateral pada sebuah kerucut    

  = tinggi miring dari kerucut,  = jari-jari dari alas melingkar,  = tinggi dari kerucut

Luas permukaan penuh dari sebuah kerucut     = tinggi miring dari kerucut,
  = jari-jari alas melingkar,
  = tinggi dari kerucut
Limas     = luas alas,   = perimeter alas,   = panjang miring
Piramida persegi     = panjang alas,   = tinggi miring,   = tinggi vertikal
Piramida persegi panjang     = panjang,   = lebar,   = tinggi
Tetrahedron     = panjang sisi

Rasio luas permukaan dari sebuah bola dan tabung dari jari-jari dan tinggi yang sama sunting

 
Sebuah kerucut, bola, dan tabung jari-jari   dan tinggi  

Diberikan rumus di bawah dapat digunakan untuk menunjukkan bawa luas permukaan dari sebuah bola dan tabung dari jari-jari dan tinggi yang sama dalam rasio 2 ː 3, sebagai berikut.

Misalkan jari-jari menjadi   dan tinggi menjadi   (yang   untuk

bola).


 

Penemuan rasio ini dikreditkan ke Archimedes.[4]

Dalam kimia sunting

 
Luas permukaan partikel dari ukuran yang berbeda.

Luas permukaan penting dalam kinetika kimia. Meningkatkan luas permukaan dari sebuah substansi umumnya meningkatkan laju dari sebuah reaksi kimia. Sebagai contoh, besi dalam bubuk halus akan terbakar, sedangkan dalam balok padat cukup stabil untuk digunakan dalam struktur. Untuk penerapan yang berbeda, sebuah luas permukaan minimal atau maksimal mungkin diinginkan.

Dalam biologi sunting

 
Membran bagian dalam dari mitokondria memiliki sebuah luas permukaan yang besar karena pembungkusan, memungkinkan laju respirasi seluler yang tinggi (mikrograf elektron)

Luas permukaan pada sebuah organisme pentinh dalam beberapa pertimbangan, seperti regulasi suhu tubuh dan pencernaan. Hewan-hewan menggunakan gigi mereka untuk menggiling makanan menjadi partikel-partikel kecil, meningkatkan luas permukaan yang tersedia untuk pencernaan. Jaringan epitel yang melapisi saluran pencernaan mengandung mikrovilli, sangat meningkatkan luas yang tersedia untuk penyerapan. Gajah memiliki telinga yang besar, memungkinikan mereka untuk mengatur suhu tubuh mereka sendiri. Dalam kasus lain, hewan-hewan perlu meminimalkan luas permukaan, sebagai contoh, orang-orang akan melipat lengan mereka di atas dada mereka ketika dingin untuk meminimalkan kehilangan panas.

Rasio luas permukaan terhadap volume ( ) dari sebuah sel memaksakan batas atas ukuran, sebagai volume meningkat jauh lebih cepat daripada luas permukaan, demikian membatasi laju difusi zat dari interior melintasi ke ruang interstisial atau sel lainnya. Memang, mewakili sebuah sel sebagai sebuah bidang yang ideal dengan jari-jari  , volume dan luas permukaan, masing-masing,   dan  . Luas permukaan yang dihasilkan ke rasio volume karena itu  . Demikian, jika sebuah sel memiliki sebuah jari-jari 1 μm, rasio   adalah 3, sedangkan jika jari-jari dari sel 10 μm, maka rasio   adalah 0.03. Demikian, luas permukaan turun dengan tajam dengan meningkatkan volume.

Lihat pula sunting

Referensi sunting

  1. ^ (Inggris) Weisstein, Eric W. "Surface Area". MathWorld. 
  2. ^ "Schwarz's Paradox" (PDF). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2016-03-04. Diakses tanggal 2017-03-21. 
  3. ^ "Archived copy" (PDF). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2011-12-15. Diakses tanggal 2012-07-24. 
  4. ^ Rorres, Chris. "Tomb of Archimedes: Sources". Courant Institute of Mathematical Sciences. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2006-12-09. Diakses tanggal 2007-01-02. 

Pranala luar sunting