Madame du Barry
Jeanne Bécu, Comtesse du Barry (19 Agustus 1743 – 8 Desember 1793) adalah Maîtresse-en-titre (selir utama) terakhir Raja Louis XV dari Prancis. Ia menjadi salah satu korban Rezim Teror pada masa Revolusi Prancis.[1][2] Pada tahun 1792, ia diduga telah memberikan pendanaan kepada émigrés yang telah melarikan diri dari Prancis pada masa revolusi, dan pada tahun berikutnya ia ditangkap. Saat Pengadilan Revolusioner di Paris menjatuhi hukuman mati kepada Madame du Barry atas dakwaan pengkhianatan, ia mencoba menyelamatkan dirinya dengan menunjukkan tempat persembunyian permatanya, tetapi upaya ini tidak berhasil. Akhirnya, pada tanggal 8 Desember 1793, ia dipenggal dengan menggunakan guillotine di Place de la Révolution (kini disebut Place de la Concorde). Dalam perjalanannya menuju guillotine, ia memohon belas kasihan, tetapi permohonan ini diabaikan. Jenazahnya disemayamkan di Kuburan Madeleine seperti korban-korban Rezim Teror lainnya, termasuk Raja Louis XVI dan Marie Antoinette.
Jeanne Bécu | |
---|---|
Comtesse du Barry | |
Pasangan | Comte Guillaume du Barry |
Lahir | Vaucouleurs, Prancis | 19 Agustus 1743
Meninggal | 8 Desember 1793 Paris, Prancis | (umur 50)
Pekerjaan | Maîtresse-en-titre Raja Louis XV |
Catatan kaki
sunting- ^ A King's favourite, Madame du Barry, and her times from hitherto unpublished documents by Claude Saint-André with an introduction by Pierre de Nolhac and 17 illustrations, New York, Mc Bride, Nast & Company, 1915, hlm. 3 (a translation from the French publication by Tallandier, Paris, 1909.)
- ^ Michel Antoine, Louis XV, Librairie Arthème Fayard, Paris, 1989, hlm. 887.