Mads Johansen Lange
Mads Johansen Lange (18 September 1807 – 13 Mei 1856) ialah seorang pedagang dan juru damai berkebangsaan Denmark di Bali, yang dianugerahi Orde Singa Belanda, dan menerima medali emas dari pemerintah Denmark atas pencapaiannya. Atas jasanya, Kuta berkembang sebagai kawasan perdagangan internasional pada awal abad ke-19. Ia biasa dijuluki Raja Bali (Kongen af Bali).
Mads Johansen Lange | |
---|---|
Lahir | Rudkøbing, Denmark | 18 September 1807
Meninggal | 13 Mei 1856 | (umur 48)
Sebab meninggal | Mungkin keracunan |
Makam | Kuta, Bali, Indonesia (kemudian Kotta) |
Nama lain | Raja Bali |
Gelar | Ksatria Ordo Singa Belanda |
Anak | 3 |
Penghargaan | Prestasi medali emas Denmark |
Tanda tangan | |
Penghargaan
| |
Kehidupan awal
suntingMads Lange pertama kali berlayar pada usia 18 tahun dan akhirnya terdampar di Lombok pada tahun 1834. Dia lalu berdagang mengekspor kopi, beras, buah, rempah-rempah dan tembakau. Mads Lange juga mengimpor aneka tekstil dan senjata. Namun, karena bermasalah dengan seorang Inggris bernama George King, akhirnya ia pindah ke Bali pada tahun 1839 dan tinggal di Kuta, tempat ia meneruskan usaha dagangnya.
Agen Belanda
suntingPada tahun 1844, Lange diangkat sebagai agen resmi pemerintahan Hindia Belanda, mengingat hubungan pribadinya yang erat dengan masyarakat Bali kelas atas terutama I Gusti Gde Ngurah Kesiman (Raja Kesiman) dan juga koneksi dagangnya. Namun, peran barunya hanya bersifat tipu muslihat karena saat itu Belanda sedang menyerang Bali utara dan memblokade jalur laut di selatan. Atas usahanya, Lange dapat mempertemukan Bali dan Belanda di meja perundingan. Setelah penandatanganan perjanjian tersebut, diadakan pesta besar di rumah Lange yang dihadiri oleh 30.000 orang.
Kehidupan pribadi
suntingLange memiliki 2 orang putera dari Nyai Kenyer, seorang wanita Bali, bernama William Peter (l. 1843) dan Andreas Peter (l. 1850), dan seorang puteri bernama Cecilia Catharina (l. 1848) dari pernikahannya dengan Ong Sang Nio, wanita Tionghoa. Cecilia kemudian pindah ke Johor, menikah dengan Sultan Abu Bakar dari Johor, dan memiliki seorang anak, Ibrahim, yang kemudian menjadi Sultan Johor menggantikan ayahandanya.
Kematian
suntingPada tahun 1856, Lange sakit dan mohon pensiun, serta memutuskan untuk kembali ke Denmark, tetapi sayang dia meninggal pada saat kapal yang akan ditumpangi akan berangkat dan akhirnya dia dikubur di Kuta, dan makam Lange dapat terlihat dari Jl. Bypass Ngurah Rai yang menghubungkan Kuta-Sanur.
Untuk memperingati Lange, sebuah jalan di Kuta dinamai Tuan Lange.
Galeri
sunting
|
Referensi
sunting- Pringle, Robert (2004). Bali: Indonesia's Hindu Realm; A short history of. Short History of Asia Series. Allen & Unwin. ISBN 1-86508-863-3.
Pranala luar
sunting- Important people in Balinese history: Mads Lange |Bali Blog Diarsipkan 2008-07-06 di Wayback Machine.