Marcella Althaus-Reid


Marcella Althaus-Reid adalah seorang penulis dan Profesor di bidang Teologi Kontekstual.[1] Ia mengajar di New College, Universitas Edinburgh.[1] Bidang-bidang lain yang digelutinya adalah Teologi Pembebasan dan Teologi Feminis.[1]Ia adalah salah satu pelopor munculnya Teologi Queer.[1]

Infobox orangMarcella Althaus-Reid

(2016) Edit nilai pada Wikidata
Biografi
Kelahiran11 Mei 1952 Edit nilai pada Wikidata
Rosario, Argentina Edit nilai pada Wikidata
Kematian20 Februari 2009 Edit nilai pada Wikidata (56 tahun)
Edinburgh Edit nilai pada Wikidata
Data pribadi
AgamaKristen Metodis Edit nilai pada Wikidata
Kegiatan
SpesialisasiTeologi Edit nilai pada Wikidata
Pekerjaanteolog, penulis, dosen, aktivis hak wanita Edit nilai pada Wikidata
Bekerja diUniversitas Edinburgh Edit nilai pada Wikidata

Situs webalthaus-reid.com Edit nilai pada Wikidata

Riwayat Hidup

sunting

Althaus-Reid lahir di Rosario, Santa Fe, Argentina pada tahun 1952.[1] Selama masa remaja dan dewasanya, ia tinggal Buenos Aires.[1] Ia menempuh studi teologi di Instituto Superior Evangelico de Estudios Teologicos (ISEDET).[1] Salah satu teologi yang dipilihnya adalah Teologi Pembebasan.[1] Dia belajar mengenai teologi pembebasan dengan teolog-teolog pembebasan lainnya, seperti Jose Miguez Bonino dan Jose Severino Croatto.[1]

 
New College

Ia adalah anggota dari Gereja Methodis di Buenos Aires.[2] Ia sangat suka dengan aksi-aksi sosial.[3] Sikap ini ia miliki terinspirasi dari pemikiran Paulo Freire.[3] Ia mengikuti metode pedagogi dari Paulo Freire saat ia menjadi relawan di Skotlandia.[3] Ia pun melanjutkan studi doktoralnya di Universitas St. Andrew, Skotlandia.[3] Setelah menyelesaikan studinya, ia diangkat menjadi dosen teologi kontekstual di New College, Universitas Edinburgh.[3]

 
Letak Rosario di Argentina.

Selain mengajar, ia juga aktif dalam penulisan buku dan artikel.[3] Ia banyak menulis artikel dan menjadi editor di berbagai jurnal.[3] Salah satu jurnal yang ditanganinya ada jurnal Concillium.[3] Karya-karyanya tidak hanya mengenai teologi pembebasan, tetapi juga teologi feminis dan teologi queer.[3] Salah satu bukunya berjudul Indecent Theology dan membawa era baru bagi perkembangan teologi queer.[3] Dari buku ini pula, ia menjadi salah satu pelopor pergerakan queer di Eropa.[3]

Ia juga aktif dalam berbagai organisasi.[3] Ia sempat menjabat sebagai direktur Asosiasi Teologi Queer Internasional dan Proyek Teologi Queer di Universitas Edinburgh.[3] Ia juga aktif sebagai anggota dari Metropolitan Community Church.[3] Ia menghembuskan nafas terakhir pada 20 Februari 2009 di Edinburgh, Skotlandia.[3]

Pemikiran Marcella Althaus-Reid

sunting

Allah Queer

sunting

Dalam bukunya berjudul Queer God, Althaus-Reid mengungkapkan realitas sosial di Argentina dan kaitannya dengan teologi.[4] Realitas sosial di Argentina dalam pandangannya sangat dominan kepada pemerintah.[4] Ia melihat bahwa pemahaman masyarakat dibentuk oleh keinginan pemerintah.[4] Pemahaman yang otoriter itu selanjutnya malah menjadi sebuah doktrin atau ajaran dalam agama, khususnya Kristen.[4] Pemahaman ini pula membuat gereja ikut dalam lingkaran pemerintah.[4]

Salah satu efek dari otoritas pemerintah tersebut adalah pemahaman bahwa seksualitas manusia yang dianggap benar adalah hubungan lain jenis atau heteroseksual.[4] Pemahaman ini diperkuat dengan pernyataan dari Alkitab bahwa Allah hanya menciptakan laki-laki dan perempuan, serta menugaskan mereka untuk berkembang biak.[4] Pemahaman ini membuat gereja menolak keberadaan homoseksual dan menganggap mereka berdosa. Bagi mereka, Allah juga menolak kehadiran mereka di tengah dunia.[4]

Dari pemahaman-pemahaman tersebut, kaum homoseksual mendapatkan sikap dan perilaku yang tidak adil dari masyarakat.[4] Mereka sangat ditolak di dalam gereja, bahkan ada beberapa diantaranya dibunuh.[4] Pemahaman dan sikap inilah yang ditentang oleh Marcella Althaus-Reid.[4] Ia mengungkapkan bahwa Allah sendiri memiliki cinta yang tidak terbatas. Cinta yang tidak terbatas itu juga ada bagi kaum homoseksual.[4] Allah sendiri adalah queer, dan keberadaan diri-Nya tidak dibatasi hanya oleh satu pemahaman.[4]

Ia mengangkat pemahaman ini dengan memakai konsep-konsep yang sesuai dengan realitas di Argentina.[4] Salah satunya adalah tarian salsa.[4] Menurut pemahamannya, cinta Allah kepada manusia bagaikan orang menari salsa.[4] Tiada henti dan penuh irama.[4] Keindahan tarian salsa bagi masyarakat Argentina dianggap vulgar.[4] Namun, Althaus-Reid memiliki pandangan lain. Baginya, tarian salsa justru menunjukkan cinta Allah yang erat dan dekat dengan manusia.[4]

Indecent Theology

sunting

Indecent Theology, atau yang secara harafiah berarti teologi tidak sopan, adalah judul dari salah satu buku karya Marcella Althaus-Reid. Buku ini merupakan salah satu buku yang memberi warna baru bagi teologi queer.[5] Pemahamannya dalam buku ini berangkat dari pandangan mengenai Bunda dari Guadalupe.[5]

 
Our Lady of Guadalupe

Gambaran Bunda dari Guadalupe yang suci dan kudus menguasai pikiran masyarakat di Argentina.[5] Khususnya perempuan, pemahaman bahwa Bunda dari Guadalupe sebagai sosok perempuan yang suci dan kudus terus dipertahankan oleh gereja.[5] Hal ini membuat pemahaman masyarakat tentang perempuan Amerika Latin semakin menguat.[5] Mereka memahami bahwa perempuan yang baik adalah perempuan yang hidup seperti Bunda dari Guadalupe.[5] Hidup mereka selayaknya suci, kudus, dan menghindari hal-hal yang vulgar.[5] Pemahaman ini juga mempengaruhi teologi yang dimiliki gereja.[5]

Pemahaman ini yang ditolak oleh Althaus-Reid.[5] Ia memahami bahwa teologi dan Allah melebihi dari apa yang dapat dibayangkan manusia. Ia memulai tulisannya dari lukisan Bunda dari Guadalupe versi Yolanda Lopez.[5] Lukisan tersebut berbeda dengan gambaran Bunda dari Guadalupe selama ini.[5] Lukisan tersebut melukiskan perempuan muda yang enerjik dan memakai sepatu kets, serta menggenggam ular dii tangan kanannya.[5] Gambaran inilah yang ingin ditunjukkan oleh Marcella Althaus-Reid.[5]

Baginya, gambaran perempuan selama ini malah mengontrol seksualitas perempuan.[5] Perempuan diatur di dalam doktrin gereja dan teologi yang berlaku di masyarakat.[5] Marcella Althaus-Reid memahami bahwa teologi selama ini justru memihak dan dominan hanya kepada satu pihak.[5] Teologi menjadi jawaban bagi masyarakat, sehingga teologi tidak memihak dan bersikap adil.[5] Ia menawarkan bentuk pemahaman Indecent Theology atau teologi tidak sopan sebagai bentuk teologi yang menolak dominasi dan diskriminasi.[5]

Hasil Karya

sunting
  • Indecent Theology: Theological Perversions in Sex, Gender and Politics
  • Queer God
  • From Feminist Theology to Indecent Theology
  • The Sexual Theologian: A Primer in Radical Sex and Queer Theology
  • From Liberation Theology to Indecent Theology – the Trouble with Normality in Theology from Petrella
  • Dancing Theology in Fetish Boots: Essays in Celebration of Marcella Althaus-Reid

Referensi

sunting
  1. ^ a b c d e f g h i (Inggris)Marcella Althaus-Reid. 2009. "Liberation Theology and Sexuality".Orbis Book: New York.
  2. ^ (Inggris)Loughlin, Gerard. 2007. Queer Theology: Rethingking the Western Body.Oxford: Blackwell Publishing.
  3. ^ a b c d e f g h i j k l m n o (Inggris)Isherwood, Lisa dan Mark D. Jordan. 2010. Dancing Theology in Fetish Boots: Essays in Celebration of Marcella Althaus-Reid.London: SCM .
  4. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r s (Inggris)Althaus-Reid, Marcella. 2003. Queer God.London: Routledge.
  5. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r (Inggris)Althaus-Reid, Marcella. 2000. Indecemt Theology.London: Routledge.