Maria Callas

sopran Yunani

Maria Callas, Commendatore OMRI[1] (Yunani: Μαρία Κάλλας; 2 Desember 1923 – 16 Oktober 1977) adalah penyanyi sopran Yunani kelahiran Amerika Serikat yang dianggap sebagai salah satu penyanyi opera yang paling terkenal dan berpengaruh pada abad ke-20. Kritikus memuji teknik bel canto-nya, jangkauan suaranya yang tinggi, dan bakat dramanya. Repertoarnya berkisar dari opera seria klasik hingga opera bel canto karya Donizetti, Bellini, dan Rossini. Atas bakat musik dan drama yang dimilikinya, Maria Callas dijuluki dengan La Divina.

Maria Callas dalam sebuah foto oleh Cecil Beaton pada tahun 1957
.

Lahir di New York City dan dibesarkan oleh seorang ibu yang keras, Callas memperoleh pendidikan musik di Yunani dan membangun kariernya di Italia. Dihadapkan dengan kemiskinan dan penyakit miopia yang membuatnya hampir buta, ia berjuang dan terlibat dalam berbagai skandal selama kariernya. Ia bertransformasi dari yang awalnya seorang wanita gemuk menjadi seorang wanita yang langsing dan glamor setelah berhasil menurunkan berat badan di pertengahan kariernya, yang berkontribusi terhadap penurunan kualitas vokal sekaligus mengakhiri kariernya. Media sangat tertarik dalam memublikasikan perilaku temperamental Callas, termasuk persaingannya dengan Renata Tebaldi dan hubungan asmaranya dengan Aristotle Onassis. Hidupnya yang penuh drama dan tragedi sering membayangi karier Callas di media populer. Namun, berbagai prestasi yang telah diraihnya membuat Leonard Bernstein menjulukinya sebagai "Alkitab opera";[2] menyebut bahwa pengaruh Callas begitu abadi. Pada tahun 2006, Opera News menulis mengenai Callas: "Hampir tiga puluh tahun setelah kematiannya, dia masih mengartikan diva sebagai seniman, dan tetap menjadi salah satu vokalis dengan penjualan musik klasik terbaik."[3]

Biografi sunting

Maria Callas terlahir dengan nama Maria Anna Sophie Cecilia Kalogeropoulos dari orang tua imigran Yunani. Ia pernah belajar di National Conservatoire, Athena, dan melakukan debut pertamanya di usia 15 tahun. Debut pertamanya itu membuat ia dipinang oleh La Scala, Milan, Italia pada tahun 1951. Tahun 1950-an merupakan tahun-tahun keemasan Callas, di mana ia mendapatkan perhatian dunia atas penampilan-penampilan legendarisnya di Milan, New York, Chicago, London dan Paris. Pada tahun 1964, Sir David Webster, direktur Royal Opera House di London, menggambarkannya sebagai "seniman teater musik terhebat pada masa kita". Maria Callas adalah "La Divina", penyanyi sopran opera paling terkenal.

Namun di antara para penyanyi sopran, ia punya saingan berat, si suara murni, kelahiran Pesaro, Renata Tebaldi (1922 - 2004), yang dengan penuh kasih disebut orang-orang Italia sebagai "la nostra Renata". Tidak seperti Callas, Tebaldi berspesialisasi hampir secara ekslusif pada lagu-lagu Italia, sehingga Jewel Song dari Faust jarang masuk daftar lagu yang dinyanyikannya.

Dalam wawancara dengan majalah Time, ada omongan Callas yang terkenal, bahwa membandingkan dirinya dengan Tebaldi bagai membandingkan "Sampanye dan Coca-Cola". Mendengar penghinaan yang disengaja ini, Tebaldi membalas dengan berkata, "Sampanye gampang menjadi masam". Yang sebetulnya bisa dijawab dengan telak oleh Callas dengan "Coca-Cola gampang kehilangan sodanya!"

Pada malam hari sebelum dia menikah dengan Meneghini di Verona, dia berada di Argentina untuk bernyanyi di Teatro Colón di Buenos Aires. Callas membuat debutnya di Amerika Selatan di Buenos Aires pada 20 Mei 1949, pada musim reses opera musim panas Eropa. Peran Aida, Turandot, dan Norma disutradarai oleh Serafin, didukung oleh Mario Del Monaco, Fedora Barbieri, dan Nicola Rossi-Lemeni.

Pada tahun 1957, fotografer fashion Inggris, Cecil Beaton, memotret Callas yang mengenakan atasan wol berleher tinggi, bertopang dagu; foto sederhana namun kuat, karena satu-satunya penekanan pada kemewahan adalah cincin di jari sang diva. Dalam kisah Permata Castafiore, cincin sang diva juga selalu tampil.

Beaton menganggap Callas "supernova yang meledak dengan kecermelangan tanpa tandingan". Dia kaget melihat penampilan fisik wanita itu:"Miss Callas tampil lebih seperti wanita cerdas yang main bridge dengan taruhan tinggi daripada penyanyi. Saat bicara bahasa Italia, dia seniman; tetapi mitos itu runtuh begitu gaya bicara Brooklynnya muncul. Lalu dia menjadi wanita manja, galak dan menyebalkan."[4] Beaton mengamati di Paris Opera, kalau Callas menyanyikan nada yang salah, semua akan menghujatnya. Tapi kalau dia duduk di antara penonton, seisi gedung mengelu-elukannya.

Penyanyi sopran dan ratu masyarakat kelas atas tahun 1950-an ini mengumpulkan lebih banyak perhiasan indah selama sembilan tahun hubungan gelapnya dengan raja kapal Yunani, Aristotle Onassis, yang menjadi inspirasi bagi Marquis di Gorgonzola alias Rastapopoulos dalam kisah komik terkenal karangan Hergé, Petualangan Tintin, yang khususnya tampak dalam kisah Laut Merah.[4]

Callas menghabiskan tahun-tahun terakhir hidupnya dengan menyendiri di Paris dan wafat pada tanggal 16 September 1977 akibat serangan jantung.

Referensi sunting

  1. ^ Jellinek, George (1986). Callas: Portrait of a Prima Donna. Courier Dover Publications. hlm. 186. ISBN 0486250474. Diakses tanggal 2013-04-06. 
  2. ^ "PBS tribute to Callas on the Anniversary of her Death", introduction by Leonard Bernstein, 1983.
  3. ^ Driscoll, F. Paul (2006). "The 25 Most Powerful Names in U.S. Opera". Opera News. 71 (2). 
  4. ^ a b Farr, Michael (2010). Bianca Castafiore (edisi ke-1). PT. Gramedia Pustama Utama. ISBN 978-979-22-5343-6. 

Pranala luar sunting