Marshall Applewhite
Marshall Herff Applewhite Jr. (17 Mei 1931 – 22 Maret 1997; dikenal juga dengan nama Bo atau Do[a] di antara nama-namanya yang lain)[b] adalah seorang pemimpin sekte yang didirikannya di Amerika yang kemudian dikenal sebagai kelompok sekte Heaven's Gate serta pengorganisir bunuh diri massal pengikut sekte tersebut pada tahun 1997. Peristiwa ini adalah bunuh diri massal terbesar yang pernah terjadi di Amerika Serikat.
Marshall Applewhite | |
---|---|
Lahir | Spur, Texas | 17 Mei 1931
Meninggal | Maret 1997 (umur 65) Rancho Santa Fe, California |
Sebab meninggal | Bunuh diri |
Kebangsaan | Amerika |
Nama lain | Do, Bo, Tiddly, Nincom, Guinea |
Dikenal atas | Pendiri Heaven's Gate |
Suami/istri | Ann Pearce |
Orang tua | Marshall Herff Applewhite Sr. Louise Applewhite |
Applewhite berasal dari Texas. Ia masuk ke beberapa universitas dan bertugas di Angkatan Darat Amerika Serikat sebagai seorang taruna. Setelah menyelesaikan sekolah, ia mengajar musik di Universitas Alabama. Ia kemudian kembali ke Texas, di mana ia memimpin paduan suara dan menjabat sebagai ketua departemen musik di Universitas St. Thomas di Houston. Ia meninggalkan sekolah tersebut pada tahun 1970 dikarenakan gejolak emosional. Kematian ayahnya setahun kemudian membuatnya depresi berat. Pada tahun 1972, ia mengembangkan sebuah hubungan pertemanan tertutup dengan Bonnie Nettles, seorang perawat; bersamanya, mereka mendiskusikan mistisme secara panjang lebar dan menganggap diri mereka adalah utusan ilahi. Mereka gagal mencoba untuk membuka sebuah toko buku dan pusat pengajaran, kemudian mulai melakukan perjalanan di seluruh AS pada tahun 1973 untuk menyebarkan pandangan mereka. Namun, mereka hanya mendapatkan satu pengikut. Pada tahun 1975, Applewhite ditangkap karena tidak mengembalikan mobil sewaan dan dipenjara selama enam bulan. Saat berada di penjara, ia mengembangkan teologinya lebih lanjut.
Setelah Applewhite bebas, ia berkunjung ke California dan Oregon bersama dengan Nettles, yang pada akhirnya mendapatkan sekelompok pengikut. Applewhite dan Nettles mengatakan kepada pengikut-pengikutnya bahwa mereka akan dikunjungi oleh makhluk luar angkasa yang akan memberikan mereka tubuh baru. Applewhite awalnya menyatakan bahwa ia dan pengikut-pengikutnya secara fisik akan naik ke pesawat luar angkasa, di mana tubuh mereka akan ditransformasi, tetapi kemudian ia meralat bahwa tubuh mereka hanyalah wadah bagi jiwa mereka, yang akan ditempatkan ke dalam tubuh baru. Pemikiran-pemikiran tersebut diungkapkan dengan bahasa yang diambil dari eskatologi Kristen, gerakan Zaman Baru, dan budaya populer Amerika.
Kelompok tersebut menerima masuknya dana pada akhir 1970an yang digunakan untuk membayar perumahan dan biaya lainnya. Pada tahun 1985, Nettles meninggal, meninggalkan Applewhite yang bingung dan menggoyahkan pandangan-pandangannya tentang kenaikan fisik. Pada awal 1990an kelompok tersebut mengambil langkah-langkah untuk mempublikasikan teologi mereka. Pada tahun 1996, mereka mempelajari kedatangan Komet Hale–Bopp dan rumor-rumor pesawat ruang angkasa yang mengikutinya. Mereka menyimpulkan bahwa pesawat ruang angkasa ini akan mengangkut jiwa-jiwa mereka untuk diantarkan ke planet lainnya. Karena percaya bahwa jiwa-jiwa mereka akan naik ke pesawat luar angkasa tersebut dan mendapatkan tubuh baru, seluruh anggota kelompok tersebut melakukan bunuh diri massal di sebuah rumah. Sebuah sirkus media mengikuti penemuan tubuh mereka. Setelah kejadian tersebut, para komentator dan akademisi mendiskusikan bagaiman Applewhite membujuk orang untuk mengikuti perintahnya, termasuk bunuh diri. Beberapa komentator menyatakan bahwa para pengikutnya bersedia melakukan bunuh diri disebabkan karena kemampuannya sebagai seorang manipulator, sementara pendapat lainnya menyatakan bahwa karena iman mereka terhadap kepercayaan dalam narasi yang ia bangun.
Kehidupan awal dan pendidikan
suntingMarshall Herff Applewhite lahir di Spur, Texas,[1] pada tanggal 17 Mei 1931, dari Marshall Herff Applewhite Sr. dan Louise Applewhite; ia memiliki tiga saudara kandung.[2] Sebagai putra dari seorang pendeta Presbiterian, Applewhite menjadi seorang anak yang sangat religius.[3]
Applewhite masuk Sekolah Tinggi Corpus Christi dan Kolese Austin.[4] Di Kolese Austin, ia aktif di beberapa organisasi pelajar dan cukup religius.[5] Ia memperoleh gelar sarjana dalam bidang filsafat pada tahun 1952 kemudian mendaftar di Seminari Persatuan Presbiterian untuk mempelajari teologi serta berharap menjadi seorang pendeta.[6] Pada waktu itu, ia menikah dengan Anne Pearce dan memiliki dua orang anak.[7] Di awal studi seminarinya, ia memutuskan untuk meninggalkan sekolah untuk mengejar karier dalam musik, menjadi direktur musik gereja Presbiterian di Carolina Utara.[8] Ia merupakan seorang penyanyi bariton serta menyukai musik spiritual dan Handel.[9] Pada tahun 1954, Applewhite masuk ke Angkatan Darat Amerika Serikat dan bertugas di Austria dan New Mexico sebagai anggota Army Signal Corps.[5] Ia keluar dari militer pada tahun 1956 dan mendaftar di Universitas Colorado, tempat ia memperoleh gelar master dalam musik[8] dan fokus pada teater musikal.[1]
Karier
suntingApplewhite pindah ke New York karena gagal dalam memulai karier menyanyi profesional ketika menyelesaikan pendidikannya di Colorado.[10] Ia kemudian mengajar di Universitas Alabama.[11] Ia kehilangan pekerjaannya disana akibat menjalin sebuah hubungan seksual dengan seorang siswa pria[12] karena gerejanya tidak mendukung hubungan sesama jenis. Akibatnya, ia menjadi frustrasi karena hasrat seksualnya tersebut.[13] Belajar dari pengalamannya pada tahun 1965, ia berpisah dari istrinya dan bercerai tiga tahun kemudian.[14]
Setelah meninggalkan Universitas Alabama, Applewhite pindah ke Houston, Texas. Pada tahun 1965, ia mengajar di Universitas St. Thomas.[15] Murid-muridnya menganggap Applewhite sebagai seorang pembicara yang menarik dan serta memakai baju yang modis.[16] Ia menjabat sebagai ketua departemen musik, menjadi penyanyi lokal yang terkenal, serta menjabat sebagai direktur paduan suara di sebuah Episkopal dan tampil dengan Houston Grand Opera.[17] Di Texas, walaupun ia sempat menjadi gay, tetapi ia juga menjalin hubungan dengan seorang wanita muda, meskipun akhirnya berpisah karena tekanan keluarga si wanita sangat mengganggu dirinya.[18] Tahun 1970 ia mengundurkan diri dari Universitas St. Thomas karena depresi serta mengalami masalah emosional lainnya.[19] Robert Balch dan David Taylor, sosiolog yang mempelajari kelompok Applewhite, berspekulasi bahwa hal tersebut dipicu oleh hubungan antara Applewhite dengan seorang pelajar.[20] Presiden universitas tersebut juga ingat bahwa mentalnya sering tak terkendali dan perilakunya kacau menjelang akhir jabatannya.[21]
Pada tahun 1971, Applewhite pindah sebentar ke New Mexico dan menjalankan sebuah toko makanan. Meskipun terkenal di antara para pelanggannya, ia kemudian memutuskan untuk kembali ke Texas pada akhir tahun tersebut.[22] Ayahnya meninggal pada saat itu. Rasa kehilangan membuatnya emosional dan depresi.[23] Akibat hutang yang menumpuk, ia terpaksa meminjam uang dari teman-temannya.[24]
Berkenalan dengan Nettles dan perjalanan pertama
suntingPada tahun 1972, Applewhite bertemu Bonnie Nettles, seorang perawat yang memiliki minat terhadap teosofi dan nubuat Alkitab.[25][c] Keduanya segera menjadi sahabat dekat;[26] Applewhite merasa ingat bahwa sepertinya ia telah mengenal Nettles untuk waktu yang lama, kemudian menyimpulkan bahwa mereka telah bertemu di kehidupan sebelumnya.[27] Ia mengatakan kepada Nettles bahwa pertemuan mereka telah diramalkan kepadanya oleh makhluk luar angkasa, serta bahwa ia memiliki tugas ilahi.[28] Pada waktu itu, ia mulai melakukan investigasi alternatif terhadap doktrin Kristen tradisional, termasuk astrologi.[29] Ia juga memiliki beberapa visi, termasuk bahwa ia diberitahu bahwa ia terpilih untuk memiliki peran seperti Yesus.[12] Dalam profil Applewhite 2005, Susan Raine berspekulasi bahwa Applewhite mulai memiliki episode skizofrenia semenjak waktu itu.[30]
Applewhite segera memulai hidup dengan Nettles. Meskipun mereka tinggal bersama, hubungan mereka bukan hubungan secara seksualitas,[11] seturut permintaan jangka panjangnya untuk memiliki hubungan yang mendalam dan penuh kasih, tetapi bersifat persaudaraan.[31] Nettles telah menikah dan memiliki dua anak. Setelah ia menjalani hubungan dekat dengan Applewhite, istrinya menceraikannya dan ia kehilangan hak asuh anak-anaknya.[32] Applewhite secara permanen juga terputus kontak dengan keluarganya.[5] Ia memandang Nettles sebagai karibnya, dan beberapa kenalannya kemudian bercerita bahwa ia memiliki pengaruh kuat padanya.[33] Raine menulis bahwa Nettles "bertanggung jawab dalam semakin kuatnya kemunculan kepercayaan-kepercayaan delusionalnya",[34], tetapi psikiatris Robert Jay Lifton berspekulasi bahwa pengaruh Nettles membantunya menghindari kerusakan psikologi lebih lanjut.[35]
Applewhite dan Nettles membuka sebuah toko buku yang dikenal sebagai Pusat Kesenian Kristen, yang berisi buku-buku dari berbagai latar belakang spiritual.[36] Mereka juga meluncurkan usaha yang dikenal sebagai Tempat Pengetahuan untuk mengajarkan mistisme dan teosofilus.[37] Mereka menutup bisnis tersebut tak lama kemudian.[38] Pada Februari 1973, mereka memutuskan untuk melakukan perjalanan untuk mengajarkan orang lain tentang kepercayaan-kepercayaan mereka dan bergerak di seluruh Barat daya dan Barat AS;[39] Lifton mendeskripsikan perjalanan-perjalanan mereka sebagai sebuah "perjalanan spiritual dengan berjalan kaki yang tanpa lelah, bersemangat, dan sering membingungkan".[40] Saat berpergian, mereka hanya mempunyai sedikit uang dan terkadang terpaksa menjual darah mereka atau bekerja serabutan untuk dana yang dibutuhkan. Mereka hanya makan roti pada waktu itu, sering berkemah, dan terkadang tidak membayar tagihan penginapan mereka.[41] Salah satu teman mereka dari Houston berhubungan dengan mereka dan setuju dengan ajaran-ajaran mereka. Mereka mengunjunginya pada Mei 1974, dan ia menjadi pengikut pertama mereka.[42]
Saat berpergian, Applewhite and Nettles merenungkan kehidupan St. Fransiskus dari Asisi dan membaca karya buatan penulis-penulis termasuk Helena Blavatsky, R. D. Laing, dan Richard Bach.[43] Mereka berpegang pada Alkitab Versi Raja James dan mempelajari beberapa bagian dari Perjanjian Baru, berfokus pada pengajaran mengenai Kristologi, asketisme, dan eskatologi.[44] Applewhite juga membaca fiksi ilmiah, termasuk karya buatan Robert A. Heinlein dan Arthur C. Clarke.[35] Pada Juni 1974, pemikiran Applewhite dan Nettles telah terbentuk dasarnya.[45] Mereka menyimpulkan bahwa mereka dipilih untuk memenuhi nubuat-nubuat Alkitab, dan bahwa mereka telah diberikan pikiran-pikiran tingkat tinggi daripada orang lain.[11] Mereka menulis sebuah pamflet yang menggambarkan reinkarnasi Yesus sebagai orang Texas yang merujuk pada Applewhite secara terselubung.[32] Selain itu, mereka menyimpulkan bahwa mereka adalah dua saksi yang dideskripsikan dalam Kitab Wahyu dan sesekali mengunjungi gereja-gereja atau kelompok-kelompok spiritual lainnya untuk menyatakan identitas mereka,[46] mereka sering menyatakan diri mereka sebagai "Dua", atau "Dua UFO".[47] Mereka percaya bahwa mereka akan dibunuh dan kemudian dikembalikan ke kehidupan dan, dalam pandangan lainnya, diangkut ke pesawat luar angkasa. Kegiatan ini, yang mereka sebut sebagai "Demonstrasi", adalah untuk membuktikan klaim mereka.[32] Kekhawatiran mereka terbukti, pemikiran-pemikiran tersebut mendapatkan sambutan yang buruk.[24]
Penangkapan dan kotbah
suntingPada Agustus 1974, Applewhite ditangkap di Harlingen, Texas karena tidak mengembalikan mobil yang ia sewa di Missouri.[41] Ia diekstradisi di St. Louis dan dipenjara selama enam bulan.[48] Waktu itu ia beragumen bahwa ia berhak untuk mendapatkan mobil tersebut.[24] Ketika di penjara, ia merenungkan teologi kemudian meninggalkan topik okultisme demi pemikirannya mengenai makhluk luar angkasa dan evolusi.[49]
Setelah Applewhite bebas, ia dan Nettles berusaha mengkontak makhluk luar angkasa dan mereka berusaha agar pengikut-pengikutnya juga berpikiran yang sama. Mereka mempublikasikan iklan-iklan untuk pertemuan serta merekrut murid yang mereka sebut "kru".[49] Pada suatu saat, mereka mengaku mewakili makhluk dari planet lain, disebut Tingkat Berikutnya ((Inggris) Next Level), yang mencari peserta untuk sebuah percobaan. Mereka menyatakan bahwa mereka yang setuju untuk mengambil bagian dalam percobaan yang akan membawa ke tingkat evolusi yang lebih tinggi.[50] Ia dan Nettles menyebut diri mereka sebagai "Guinea" dan "Babi".[51] Applewhite menjelaskan perannya sebagai seorang "instruktor lab"[52] dan menjabat sebagai pembicara utama, sedangkan Nettles sesekali menyela untuk mengklarifikasi komentar atau koreksi.[53] keduanya jarang berbicara secara pribadi dengan peserta, hanya menghubungi nomor telepon yang mereka bisa hubungi.[54] Organisasi mereka awalnya bernama Gereja Selibat Sexatolik Anonim, tetapi kemudian dikenal sebagai Metamorfosis Individu Manusia.[55]
Applewhite mempercayai hipotesis astronaut kuno yang mengklaim bahwa makhluk luar angkasa telah mengunjungi manusia di masa lalu dan menempatkan manusia-manusia di muka bumi serta akan kembali untuk mengambil orang-orang yang terpilih.[56] Bagian-bagian dari pengajaran ini memiliki kesamaan dengan konsep pemilihan Kristen Reformasi, kemungkinan karena pendidikan Presbiterian yang pernah didapatkan oleh Applewhite.[57] Ia sering mendiskusikan makhluk luar angkasa menggunakan frasa dari Star Trek dan menyatakan bahwa alien-alien berkomunikasi dengannya melalui sebuah acara.[58]
Applewhite dan Nettles mengirimkan iklan-iklan kepada kelompok-kelompok di California dan diundang untuk berbicara kepada penganut Zaman Baru setempat pada bulan April 1975.[59] Pada pertemuan ini, mereka membujuk sekitar setengah dari 50 peserta untuk mengikuti mereka.[60] Mereka juga berfokus pada kampus perguruan tinggi, berceramah di Kampus Cañada pada bulan Agustus.[61] Pada sebuah pertemuan di Oregon pada September 1975, mereka mengatakan telah sukses merekrut sekitar 30 tambahan yang meninggalkan rumah mereka untuk mengikuti keduanya, mendorong minat dari kalangan media.[62] Tanggapan negatif pun bermunculan: komentator dan beberapa mantan anggota menyindir kelompok tersebut dan mengeluarkan tuduhan cuci otak kepada Applewhite dan Nettles. Namun, Balch dan Taylor menyatakan bahwa Applewhite dan Nettles menghindari taktik tekanan, hanya mencari pengikut setia.[63]
Benjamin E. Zeller, seorang akademisi yang mempelajari agama-agama baru, menyatakan bahwa pengajaran Applewhite dan Nettles berfokus pada keselamatan melalui pertumbuhan individual dan terlihat mirip dengan arus dalam gerakan Zaman Baru. Demikian pula dengan pentingnya pilihan pribadi yang juga ditekankan.[64] Namun, Applewhite dan Nettles membantah memiliki hubungan dengan gerakan Zaman Baru, memandang hal tersebut sebagai rekaan manusia.[65] Janja Lalich, seorang sosiolog yang mempelajari kultus, menyatakan keberhasilan mereka merekrut pengikut adalah dari pencampuran keyakinan eklektik mereka dan cara mereka menyimpang dari ajaran khas Zaman Baru: membahas literatur pesawat luat angkasa dengan tetap menggunakan bahasa pasaran.[66] Sebagian besar murid mereka adalah orang muda dan tertarik pada okultisme atau tinggal di luar masyarakat umum.[67] Mereka datang dari berbagai latar belakang agama, termasuk agama Timur dan Scientology.[68] Sebagian dari mereka mengetahui ajaran Zaman Baru sehingga memungkinkan Applewhite dan Nettles untuk mengonversi mereka dengan mudah.[69] Applewhite mengajarkan bahwa pengikut-pengikutnya akan mencapai ke tingkat yang lebih tinggi, berubah seperti seekor ulat menjadi seekor kupu-kupu;[70] contoh ini digunakan dalam hampir semua sastra awal mereka.[71] Applewhite berpendapat bahwa hal ini akan menjadi perubahan biologis menjadi spesies berbeda, merancang ajaran-ajarannya sebagai kebenaran ilmiah yang sesuai dengan naturalisme sekuler.[72] Ia menekankan kepada para pengikut awalnya bahwa ia tidak berkata secara metafora, ia sering menggunakan kata "biologi" dan "kimia" dalam pernyataannya.[73] Pada pertengahan 1970an, ia berusaha untuk menghindari penggunaan istilah "agama", dan melihatnya lebih rendah ketimbang ilmu pengetahuan.[60] Meskipun ia menolak agama karena dianggap tidak ilmiah, ia terkadang menekankan perlunya iman dalam kemampuan alien untuk transformasi mereka.[74]
Gaya hidup Nomadik
suntingPada tahun 1975, Applewhite dan Nettles mengambil nama "Bo" dan "Peep".[51] Mereka memiliki sekitar 70 pengikut and menggambarkan diri mereka sebagai gembala yang merawat kawanannya.[75] Applewhite percaya bahwa pemisahan secara menyeluruh dari keinginan-keinginan duniawi menjadi prasyarat dari kenaikan ke Tingkat Berikutnya dan menekankan sebuah isi dari Perjanjian Baru di mana Yesus mengatakan tentang menjauhkan diri dari keterikatan duniawi.[76] Akibatnya, para anggota diperintahkan untuk menjauhkan diri dari teman, keluarga, media, obat-obatan, alkohol, perhiasan, gaya rambut, dan seksualitas.[51] Selanjutnya, mereka diminta untuk mengadopsi nama-nama dari Alkitab. Applewhite dan Nettles segera mengatakan kepada mereka untuk mengadopsi nama yang mengandung dua suku kata yang berakhiran dengan "ody" dan memiliki tiga huruf pada suku kata pertama,[77] seperti Rkkody, Jmmody, dan Lvvody;[78] Applewhite mengatakan bahwa nama-nama ini menyatakan pengikut-pengikutnya adalah anak-anak spiritual.[77] Kehidupan Applewhite, Nettles, dan pengikut-pengikut mereka digambarkan oleh sarjana keagamaan James Lewis sebagai sebuah "gaya hidup quasi-nomadik".[26] Mereka biasanya tinggal di perkemahan terpencil dan tidak berbicara mengenai kepercayaan-kepercayaan mereka.[79] Applewhite dan Nettles berhenti mengadakan pertemuan publik pada bulan April 1975,[80] dan menghabiskan sedikit waktu untuk mengajarkan ajaran mereka.[81] Kedua pemimpin tersebut juga melakukan sedikit kontak kecil dengan pengikut mereka yang tersebar kemana-mana, banyak dari mereka meninggalkan kesetiaan mereka.[51]
Applewhite dan Nettles takut diri mereka dibunuh,[26] dan mengajarkan pengikut-pengikut mereka bahwa kematian mereka akan sama dengan dua saksi dari Kitab Wahyu.[82][d] Balch dan Taylor percaya bahwa pengalaman Applewhite saat dipenjara dan penolakan oleh khalayak pada waktu sebelumnya telah berkontribusi terhadap rasa takut tersebut.[83] Applewhite dan Nettles kemudian menjelaskan kepada pengikut-pengikut mereka bahwa perlakuan dari pers adalah bentuk pembunuhan dan telah memenuhi nubuat mereka.[84] Applewhite mengambil pandangan materialistis dari Alkitab, memandangnya sebagai catatan kontak makhluk luar angkasa dengan manusia.[85] Ia sangat memegang cerita dari Kitab Wahyu, meskipun ia menghindari terminologi teologi tradisional dan mengeluarkan nada negatif terhadap agama Kristen.[86] Ia hanya mengajari tentang sejumlah kecil ayat dan tidak pernah mencoba untuk mengembangkan sistem teologi.[87]
Pada awal 1976, Applewhite dan Nettles menetapkan nama "Do" dan "Ti";[51] Applewhite menyatakan bahwa nama-nama tersebut adalah nama-nama yang tidak ada artinya.[88] Pada Juni 1976, mereka mengumpulkan pengikut-pengikut mereka yang tersisa di Hutan Nasional Kedokteran Bow, Wyoming Tenggara, menjanjikan kunjungan UFO.[89] Nettles kemudian mengumumkan bahwa kunjungan tersebut telah dibatalkan. Applewhite and Nettles kemudian membagi pengikut-pengikut mereka dalam kelompok kecil, yang mereka sebut sebagai "Bintang-Bintang Kluster".[51]
Dari 1976 sampai 1979, kelompok tersebut tinggal di perkemahan, biasanya di Pegunungan Rocky atau Texas.[24] Applewhite dan Nettles mulai menempatkan tuntutan besar pada pengikut-pengikut mereka dengan kehidupan berstruktur tak longgar agar meningkatkan daya ingat keanggotaan.[90] Mereka biasanya berkomunikasi dengan pengikut-pengikut mereka secara tertulis atau melalui asisten.[91] Semakin hari, mereka menekankan bahwa mereka adalah satu-satunya sumber kebenaran, sementara pemikiran bahwa para anggota dapat menerima wahyu secara individu ditolak dalam upaya untuk mencegah perpecahan.[92] Applewhite juga berusaha untuk mencegah hubungan pertemanan tertutup di antara pengikut-pengikutnya karena takut hal ini dapat menyebabkan pembangkangan.[93] Applewhite dan Nettles bersikeras bahwa pengikut-pengikut mereka mempraktikan apa yang mereka sebut sebagai "fleksibilitas": ketaatan yang ketat untuk permintaan-permintaan mereka yang sering berubah.[94] Dua pemimpin tersebut membatasi kontak terhadap kelompok tersebut dengan orang-orang di luar gerakan tersebut, bahkan beberapa yang mungkin telah tertarik untuk bergabung, seolah-olah untuk mencegah penyusupan dari pihak yang bermusuhan. Dalam praktiknya, hal ini membuat pengikut-pengikutnya benar-benar bergantung kepada mereka.[95] Applewhite menginstruksikan murid-muridnya untuk menjadi seperti anak-anak atau hewan peliharaan dalam pengabdian mereka—tanggung jawab mereka untuk mematuhi pemimpin mereka.[96] Para anggota didorong untuk terus mendapatkan nasihat Applewhite dan sering bertanya pada diri sendiri apa yang akan dilakukan pemimpin mereka ketika membuat sebuah keputusan.[97] Bagi pengikut-pengikutnya, ia tak tampak seperti diktator:[98] banyak dari mereka menganggapnya orang yang santai and kebapakan.[99] Dalam studinya pada tahun 2000 dari sebuah kelompok, Winston Davis menyatakan bahwa Applewhite menguasai "seni rupa murni dari hiburan keagamaan", menyatakan bahwa banyak dari murid-muridnya tampaknya menikmati pelayanan mereka.[98] Ritual-ritual yang diselenggarakan oleh Applewhite yang tampaknya bertindak sewenang-wenang dimaksudkan untuk menanamkan rasa disiplin dalam pengikut-pengikutnya; ia menyebut tugas ini sebagai "permainan".[100] Ia juga menonton program televisi fiksi ilmiah dengan seluruh kelompok tersebut.[101] Selain mengeluarkan perintah-perintah langsung, ia berusaha untuk mengungkapkan preferensi dan menawarkan murid-muridnya sebuah pilihan.[77] Ia menekankan bahwa siswa bebas untuk taat jika mereka memilih, apa yang Lalich sebut sebagai "ilusi pilihan".[102]
Perumahan dan kontrol
suntingPada akhir 1970an, kelompok tersebut menerima sejumlah besar uang, mungkin warisan dari seorang anggota atau donasi dari pendapatan pengikut-pengikutnya.[89] Modal ini digunakan untuk menyewa rumah, awalnya di Denver dan kemudian di wilayah Dallas.[103] Applewhite dan Nettles memiliki sekitar 40 pengikut dan tinggal di dua atau tiga rumah: kedua pemimpin tersebut biasanya memiliki rumah mereka sendiri.[24] Kelompok tersebut melakukan gaya hidup mereka secara rahasia dengan cara menutup jendela rumah mereka.[103] Applewhite dan Nettles mengatur gaya hidup pengikut mereka sebagai sebuah pelatihan kemping untuk mempersiapkan diri pada Tingkat Berikutnya. Rumah mereka disebut sebagai "kerajinan", mereka memerintah kehidupan pengikut-pengikutnya dalam setiap menit.[97] Pengikut yang tidak mengikuti gaya hidup tersebut diperintahkan untuk pergi; menyuruh anggota-anggotanya untuk memberikan bantuan keuangan.[97] Lifton menyatakan bahwa Applewhite mencari "kualitas daripada kuantitas" dalam pengikut-pengikutnya, meskipun ia kadang-kadang berbicara tentang mendapatkan banyak pengikut.[104]
Applewhite and Nettles terkadang membuat perubahan secara drastis secara tiba-tiba pada kelompok tersebut.[87] Pada satu kesempatan di Texas, mereka mengatakan kepada pengikut-pengikut mereka mengenai kedatangan kunjungan dari makhluk luar angkasa dan memerintahkan mereka untuk menunggu di luar setiap malam, dan pada waktunya mereka mengatakan bahwa itu hanyalah tes.[105] Lalich melihat ini sebagai cara mereka meningkatkan pengabdian murid-murid mereka, memastikan bahwa komitmen mereka menjadi terlepas dari apa yang mereka lihat.[106] Para anggota menjadi putus asa untuk mendapatkan persetujuan Applewhite, yang ia gunakan untuk mengontrol mereka.[107]
Pada tahun 1980, Applewhite dan Nettles memiliki sekitar 80 pengikut,[108] kebanyakan dari mereka memiliki pekerjaan, sebagian besar pekerjaannya berhubungan dengan komputer atau mekanik mobil.[109] Pada tahun 1982, Applewhite dan Nettles membiarkan murid-murid mereka untuk menghubungi keluarga mereka.[110] Kontrol terhadap mereka tambah diperlonggar pada tahun 1983, keduanya mengizikan pengikut mereka untuk mengunjungi kerabat pada Hari Ibu.[103] Mereka hanya diperbolehkan tinggal sebentar saja dan diperintahkan untuk memberitahu keluarga mereka bahwa mereka sedang belajar komputer di sebuah biara. Liburan tersebut dimaksudkan untuk menenangkan keluarga dengan menunjukan bahwa para murid tetap dengan kelompok tersebut atas kemauan sendiri.[110]
Kematian Nettles
suntingPada tahun 1983, Nettles menjalani pembedahan mata untuk menghilangkan kanker yang didiagnosis beberapa tahun sebelumnya. Ia hidup selama dua tahun dan meninggal pada tahun 1985. Applewhite mengatakan kepada pengikut-pengikut mereka bahwa ia telah melakukan perjalanan ke Tingkat Berikutnya karena ia terlalu banyak energi untuk berada di Bumi, meninggalkan tubuhnya untuk melakukan perjalanan.[109][110] Usahanya untuk menjelaskan kematiannya dalam hal doktrin kelompok tersebut telah berhasil, mencegah kepergian semua anggota kecuali satu orang. Namun, Applewhite menjadi sangat depresi.[110] Ia menyatakan bahwa Nettles masih berkomunikasi dengannya, tetapi ia menderita krisis kepercayaan. Murid-muridnya mendukungnya pada waktu itu, sangat mendorongnya.[111] Ia kemudian mengadakan sebuah upacara di mana ia secara simbolis menikahi pengikut-pengikutnya; Lalich memandang hal ini sebagai upaya untuk memastikan kesatuan.[112] Applewhite mengatakan kepada pengikut-pengikutnya bahwa ia telah ditinggalkan oleh Nettles karena ia masih memiliki banyak waktu untuk belajar—ia merasa bahwa Nettles menduduki peran spiritual yang lebih tinggi daripada dirinya.[113] Ia mulai mengidentifikasikannya sebagai "Ayah" dan sering menyebutnya dengan kata ganti laki-laki.[114]
Applewhite mulai menekankan hierarki yang ketat, mengajarkan bahwa murid-muridnya membutuhkan bimbingannya, karena ia membutuhkan bimbingan Tingkat Berikutnya. Zeller menyatakan bahwa hal ini memastikan bahwa tidak akan ada kemungkinan kelompok tersebut ada terus jika Applewhite meninggal.[115] Sebuah hubungan dengan Applewhite dikatakan satu-satunya jalan menuju keselamatan;[116] ia mendorong pengikut-pengikutnya untuk memandangnya sebagai Kristus.[117] Zeller menyatakan bahwa kelompok tersebut yang sebelumnya berfokus pada pilihan individual digantikan dengan penekanan pada peran Applewhite sebagai seorang mediator.[115] Applewhite mempertahankan beberapa aspek dari pengajaran ilmiah mereka, tetapi pada 1980an, kelompok tersebut menjadi lebih seperti sebuah sekte dalam fokusnya pada kepercayaan dan tunduk pada otoritas.[118]
Setelah kematian Nettles, Applewhite juga mengubah pandangannya tentang pengangkatan: sebelumnya ia mengajarkan bahwa kelompok tersebut akan diangkat secara fisik dari Bumi dan bahwa kematian disebabkan reinkarnasi, tetapi kematian Nettles memaksanya untuk menyatakan bahwa pengangkatan terjadi secara spiritual.[119] Ia kemudian menyimpulkan bahwa jiwanya telah dibawa ke pesawat ruang angkasa dan mendapatkan tubuh baru dan bahwa ia dan pengikut-pengikutnya akan melakukan hal yang sama.[120] Dalam pandangannya, surga dalam Alkitab sebenarnya adalah sebuah planet yang makhluknya sangat berkembang disana, dan tubuh fisik diperlukan untuk naik kesana.[121] Applewhite percaya bahwa setelah mereka mencapai Tingkat Berikutnya, mereka akan difasilitasi evolusi di planet lainnya.[122] Ia menekankan bahwa Yesus, di mana ia percayai sebagai makhluk luar angkasa, mengunjungi Bumi, dibunuh, dan tubuhnya bangkit dari kematian sebelum diangkut ke pesawat luang angkasa.[123] Menurut doktrin Applewhite, Yesus adalah sebuah pintu gerbang menuju surga tetapi melihat bahwa manusia tidak siap untuk diangkat ketika ia pertama kali datang ke Bumi.[124] Applewhite percaya bahwa terdapat kesempatan bagi manusia untuk mencapai Tingkat Berikutnya setiap dua milenium, dan awal 1990an menjadi kesempatan pertama untuk mencapai Kerajaan Surga sejak zaman Yesus.[125] Zeller menyatakan bahwa kepercayaannya berdasarkan pada Alkitab Kristen tetapi ditafsirkan melalui sudut pandang kepercayaan terhadap kontak alien dengan manusia.[126]
Applewhite mengajarkan bahwa ia seorang walk-in, sebuah konsep yang populer dalam gerakan Zaman Baru pada akhir 1970an. Walk-in disebut sebagai makhluk bertubuh tinggi yang mengambil kontrol tubuh dewasa untuk mengajarkan manusia. Konsep tersebut menginformasikan pandangan Applewhite tentang kebangkitan: ia percaya bahwa jiwa-jiwa kelompoknya akan diangkut ke pesawat ruang angkasa, dan mereka akan memasuki tubuh lainnya.[127] Applewhite meninggalkan metafora kupu-kupu dan menyatakan bahwa tubuh hanya sebagai wadah belaka,[128] sebuah wadah untuk jiwa yang bisa masuk dan keluar.[129] Dualisme ini mungkin merupakan produk Kristologi yang Applewhite pelajari dari seorang pemuda;[130] Lewis menyatakan bahwa kelompok tersebut memiliki "elemen Kristen [yang] pada dasarnya dicangkokkan ke matriks Zaman Baru."[131] Dalam profil kelompok tersebut untuk Newsweek, Kenneth Woodward membandingkan dualismenya dengan Kristen Gnostisisme kuno, meskipun Peters menyatakan bahwa teologinya menyimpang dari Gnostisisme yang mengistimewakan dunia fisik.[132]
Setelah pulih dari depresi akibat kematian Nettles, Applewhite menjadi semakin paranoid, takut akan terjadi sebuah konspirasi menyerang kelompoknya.[133] Salah satu anggota yang bergabung pada pertengahan 1980an mengatakan kepada Applewhite agar berhati-hati terhadap pengikut baru, khawatir jikalau mereka adalah para penyusup.[134] Ia takut pemerintah akan menyerbu rumah mereka dan menyatakan tentang pembela Yahudi bernama Masada di Israel kuno yang melakukan sejumlah perlawanan kepada Kekaisaran Romawi.[135] Semakin lama, ia mulai mendiskusikan tentang Akhir Zaman,[136] Bumi diibaratkan sebuah taman yang tak terawan yang akan didaur ulang atau diperbaiki ulang dan kemanusiaan menjadi percobaan gagal.[137] Sesuai dengan metafora taman, ia menyatakan bahwa Bumi akan "dikubur".[138] Woodward menyatakan bahwa pengajaran Applewhite mengenai daur ulang Bumi mirip dengan pandangan siklus waktu yang ditemukan dalam Buddhisme.[139] Applewhite juga menggunakan konsep Zaman Baru,[131] tetapi ia berbeda dari gerakan tersebut dengan memprediksi wahyu, bukan khayalan, perubahan akan segera terjadi di Bumi.[69] Ia berpendapat bahwa kebanyakan manusia telah dicuci otak oleh Lucifer, tetapi para pengikutnya dapat membebaskan diri dari kontrol ini.[140] Ia secara khusus menganggap hasrat seksual berasal dari Lucifer.[141] Selain itu, ia menyatakan bahwa terdapat makhluk luar angkasa jahat, yang ia sebut sebagai "Luciferians", yang berusaha menggagalkan misinya.[103] Ia berpendapat bahwa kebanyakan guru-guru moral yang menonjol dan pendukung kebenaran politik sebetulnya adalah Luciferians.[142] Tema ini muncul pada tahun 1988, mungkin dalam menanggapi kisah penculikan alien yang menghebohkan pada saat itu.[111]
Ketidakjelasan dan evangelisme
suntingPada akhir 1980an, kelompok tersebut kurang dikenal; hanya sedikit orang yang mengetahui keberadaan kelompok tersebut.[111] Pada tahun 1988, mereka menyurati sebuah dokumen berisi penjelasan mengenai kepercayaan mereka kepada berbagai organisasi Zaman Baru.[143] Surat tersebut berisi berisi informasi mengenai sejarah mereka dan mengajak orang untuk membaca beberapa buku, terutama yang berfokus pada sejarah Kristen dan UFO.[144] Selain dari dokumen 1988, kelompok Applewhite tetap tidak dikenal sampai 1992,[145] mereka merekam sebuah serial video 12 bagian yang disiarkan melalui satelit.[146] Serial ini disiarkan pada banyak pengajaran terbaru dari 1988, meskipun video tersebut memperkenalkan "pemikiran universal" yang telah diketahu pendengarnya.[147]
Selama kelompok tersebut ada, beberapa ratusan orang bergabung dan pergi.[148] Pada awal 1990an, keanggotaan mereka berkurang, sedikitnya 26;[149] pembelotan ini membuat Applewhite merasa terdesak.[143] Pada bulan Mei 1993, kelompok tersebut mengambil nama "Total Overcomers Anonymous". Mereka kemudian menghabiskan $30,000 untuk mempublikasikan sebuah iklan halaman penuh di USA Today yang memperingatkan bencana penghakiman yang akan menimpa Bumi.[150] Publikasi tersebut membuat sekitar 20 mantan anggota kembali bergabung ke kelompok tersebhut.[109] Hal tersebut, bersama dengan serangkaian kotbah didepan publik pada tahun 1994, menyebabkan keanggotaan menjadi dua kali lipat dari titik terendah pada awal dekade tersebut.[149] Pada waktu itu, Applewhite tidak mengatur kehidupan murid-muridnya secara ketat dan hanya menghabiskan sedikit waktu dengan mereka.[151]
Pada awal 1990an, Applewhite memosting beberapa ajarannya di Internet, tetapi ia dihujam oleh serangkaian kritikan.[152] Pada tahun tersebut, ia untuk pertama kalinya berbicara tentang kemungkinan bunuh diri sebagai jalan untuk mencapai Tingkat Berikutnya.[153] Ia menjelaskan bahwa setiap "manusia" harus ditinggalkan, termasuk tubuh manusia, sebelum salah satunya terangkat.[154] Organisasi tersebut kemudian berganti nama menjadi "Heaven's Gate".[155] Davis berspekulasi bahwa penolakan ini mungkin telah mendorongnya untuk mencoba meninggalkan Bumi.[152]
Dari Juni sampai Oktober 1995, kelompok tersebut tinggal di sebuah bagian pedesaan New Mexico.[156] Mereka membeli 40 ekar (0,16 km2) dan membangun sebuah barisan perkemahan—yang mereka sebut sebagai "kapal Bumi"—menggunakan ban dan kayu;[157] Applewhite berharap mendirikan sebuah biara.[149] Hal ini sulit diwujudkan, terutama karena Applewhite telah menua:[155] kesehatannya dalam keadaan yang buruk, di satu sisi, ia takut menderita kanker.[158] Lifton menyatakan bahwa kepemimpinan aktif Applewhite pada kelompok tersebut mungkin telah membuat kelelahan yang parah pada tahun-tahun terakhirnya.[159] Musim salju sangat dingin dan mereka meninggalkan rencana pembangunan biara tersebut.[149] Setelah itu, mereka tinggal di beberapa rumah di wilayah San Diego.[80]
Kelompok tersebut semakin terfokus pada penekanan hasrat seksual; Applewhite dan tujuh lainnya memilih untuk melakukan bedah pengebirian.[109] Mereka awalnya sulit untuk mencari ahli bedah yang bersedia, tapi akhirnya menemukan satu orang di Meksiko.[160] Dalam pandangannya, seksualitas adalah salah satu kekuatan yang paling kuat yang mengikat manusia pada tubuh mereka dan dianggap menghambat upaya mereka untuk menuju ke Tingkat Berikutnya; ia mengajarkan bahwa makhluk di Tingkat Berikutnya tidak memiliki organ yang reproduktif tetapi makhluk Luciferian memiliki jenis kelamin.[161] Ia juga mengutip sebuah ayat dalam Perjanjian Baru yang mengatakan bahwa tidak ada pernikahan di surga.[162][e] Selain itu, ia meminta para pengikutnya untuk mengadopsi pakaian dan potongan rambut yang sama, kemungkinan untuk meyakinkan bahwa mereka adalah keluarga non-seksual.[163]
"Jalan Keluar Final"
suntingPada Oktober 1996, kelompok tersebut menyewa sebuah rumah di Rancho Santa Fe, California.[164] Pada tahun tersebut, mereka merekam dua pesan video di mana mereka menawarkan penonton mereka sebuah "kesempatan terakhir untuk mengevakuasi Bumi".[165] Pada waktu yang sama, mereka mengetahui kedatangan Komet Hale–Bopp.[109] Applewhite percaya bahwa Nettles menaiki sebuah pesawat luar angkasa yang membuntuti komet tersebut, dan bahwa ia berencana untuk bertemu dengan mereka.[166] Ia mengatakan kepada pengikut-pengikutnya bahwa kendaraan tersebut akan mengantarkan mereka menuju ke tujuan utama mereka, dan bahwa terdapat sebuah konspirasi pemerintah untuk menutupi hal tersebut.[167] Selain itu, ia menyatakan bahwa pengikutnya yang telah meninggal juga akan diangkut oleh kapal tersebut, sebuah kepercayaan yang menyerupai doktrin pengangkatan pretribulasi Kristen.[168] Tidak diketahui bagaimana ia mempelajari komet tersebut atau mengapa ia percaya bahwa komet tersebut diikuti oleh makhluk luar angkasa.[103][f]
Pada akhir Maret 1997, kelompok tersebut mengisolasikan diri mereka dan merekam pesan perpisahan.[169] Banyak anggota memuji Applewhite dalam pesan-pesan terakhir mereka;[170] Davis mendeskripsikan pernyataan mereka sebagai "regurgitasi injil Do".[171] Applewhite merekam sebuah video pendek sebelum kematiannya, ia menyebut bunuh diri sebagai "Jalan Keluar Final" kelompok tersebut dan mengatakan, "Kami dalam seluruh kejujuran benci dunia ini".[172] Lewis berspekulasi bahwa Applewhite memutuskan bunuh diri karena ia telah mengatakan bahwa kelompok tersebut akan naik pada saat waktu hidupnya dan dengan demikian menyatakan penggantinya tidak layak.[120]
Sarjana keagamaan Catherine Wessinger berpendapat bahwa bunuh diri tersebut dimulai pada tanggal 22 Maret.[173] Sebagian besar anggota mengambil barbiturat dan alkohol dan kemudian ditempatkan di tas bagian atas. Mereka mengenakan sepatu Nike dan seragam hitam dengan menggunakan lencana bertuliskan "Heaven's Gate Away Team".[174] Sebuah tas berisi beberapa dolar dan formulir identifikasi ditempatkan di samping sebagian besar jenazah.[175] Kematian terjadi selama tiga hari; Applewhite adalah satu dari empat orang terakhir yang meninggal. Tiga asisten membantunya melakukan bunuh diri, kemudian mereka membunuh diri sendiri.[176] Sebuah petunjuk anonim membantu sekelompok sheriff untuk mencari rumah tersebut;[177] mereka menemukan 39 jenazah pada tanggal 26 Maret.[178] Ini adalah bunuh diri berkelompok terbesar yang pernah terjadi di A.S.[179] Jenazah Applewhite ditemukan sedang duduk diatas tempat tidur pada kamar tidur utama di rumah tersebut.[180] Pemeriksa medis menyatakan bahwa ketakutannya terhadap kanker adalah hal yang tak mendasar, tetapi ia menderita aterosklerosis koroner.[159]
Kematian tersebut memicu sirkus media,[181] dan wajah Applewhite dipilih menjadi sampul Time dan Newsweek pada tanggal 7 April.[182] Pesan terakhirnya secara luas disiarkan; Hugh Urban dari Universitas Negeri Ohio mendeskripsikan penampilannya dalam video tersebut sebagai "bermata liar [dan] agak mengkhawatirkan".[183] Applewhite kemudian disatir dalam sebuah episode sitkom animasi Amerika Family Guy, yang digambarkan sebagai seorang karakter yang membujuk remaja agar menjadi kultus dan meracuni mereka.[184]
Analisis
suntingMeskipun banyak komentator populer, termasuk psikolog Margaret Singer,[185] berspekulasi bahwa Applewhite mencuci otak para pengikutnya, banyak akademisi yang menolak label "mencuci otak" sebagai sebagai penyederhanaan yang tidak mengekspresikan nuansa proses di mana para pengikut tersebut dipengaruhi.[186] Lalich berspekulasi bahwa mereka bersedia mengikuti Applewhite saat bunuh diri karena saat itu mereka telah menjadi sangat bergantung kepadanya, dan merasa tidak bahagia jika hidup tanpa kehadirannya.[187] Davis menyatakan bahwa kesuksesan Applewhite dalam mempengaruhi pengikut-pengikutnya untuk melakukan bunuh diri dikarenakan dua faktor: ia mengisolasi mereka secara sosial dan dibudidayakan dengan sikap ketaatan religius secara matang kepadanya.[188] Murid-murid Applewhite telah membuat komitmen jangka panjang kepadanya, dan Balch dan Taylor menyimpulkan bahwa hal inilah penyebab mengapa interpretasi peristiwa tersebut muncul pada pikiran mereka.[189] Sebagian besar korban yang tewas telah menjadi anggotanya selama sekitar 20 tahun,[177] meskipun ada beberapa anggota yang masih baru.[148]
Lewis berpendapat bahwa Applewhite secara efektif mengkontrol pengikut-pengikutnya dengan mengemas ajaran-ajarannya dalam istilah yang familiar.[190] Richard Hecht dari Universitas California, Santa Barbara, dengan nada sentimen, berpendapat bahwa anggota-anggota kelompok tersebut melakukan bunuh diri karena mereka mempercayai cerita yang ia buat, bukan karena ia mengontrol mereka secara psikologinya.[185] Dalam studinya pada tahun 2000 tentang gerakan apokaliptik, John R. Hall berpendapat bahwa mereka bermotivasi untuk melakukan bunuh diri karena mereka melihatnya sebagai cara untuk menunjukan bahwa mereka telah menaklukan rasa takut akan kematian dan benar-benar mempercayai Applewhite.[191]
Urban menuliskan bahwa kehidupan Applewhite menampilkan "ambivalensi intens dan keterasingan bersama oleh banyak orang yang hilang dalam masyarakat kapitalis akhir abad ke-dua puluh capitalist society".[192] Ia menyatakan bahwa pengutukan Applewhite terhadap budaya kontemporer memiliki kesamaan dengan Jean Baudrillard pada waktu itu, terutama memiliki persamaan pandangan nihilisme.[193] Urban berpendapat bahwa Applewhite tidak menemukan cara lain selain bunuh diri untuk kabur dari masyarakat di sekitarnya dan menyatakan bahwa kematian menawarkannya sebuah jalan untuk kabur dari "lingkaran godaan dan nafsu yang tak berujung".[194]
Ketika meliput kasus bunuh diri tersebut, beberapa media berfokus pada seksualitas Applewhite;[195] the New York Post menjulukinya "Guru Gay".[196] Aktivis Hak Asasi Gay Troy Perry mengatakan bahwa Applewhite mengalami rasa tertekan dan penolakan dari masyarakat terhadap hubungan sesama jenis-nya yang akhirnya menyebabkan dirinya melakukan bunuh diri. Pemikiran tersebut tidak mendapatkan dukungan di kalangan akademisi.[195] Zeller berpendapat bahwa seksualitas Applewhite bukanlah pendorong utamanya, ia percaya sebabnya berasal dari berbagai faktor, meskipun peran seksualitas termasuk di antaranya.[197]
Lalich berpendapat bahwa Applewhite "sesuai dengan pandangan tradisional pemimpin karismatik",[198] dan Evan Thomas menganggapnya seorang "master manipulator".[199] Lifton menyamakan Applewhite dengan Shoko Asahara, pendiri Aum Shinrikyo, mendeskripsikannya sebagai "sama-sama tukang mengendalikan, paranoidnya dan megalomanianya kecil tapi kambuh setiap saat".[35] Christopher Partridge dari Universitas Lancaster berpendapat bahwa Applewhite dan Nettles sama dengan John Reeve dan Lodowicke Muggleton, yang mendirikan Muggletonian, sebuah gerakan milenialis pada abad ke-17 di Inggris.[31]
Catatan
sunting- ^ Nama "Do" diucapkan /doʊ/. (Lalich, Bounded Choice 2004, hlm. 25)
- ^ Nama lainnya yang digunakan Applewhite termasuk "Guinea", "Tiddly", dan "Nincom". (Urban 2000, hlm. 276) Terkadang, ia hanya disebut dengan kata ganti laki-laki. (Peters 2003, hlm. 249)
- ^ Proses terjadinya perkenalan Applewhite dengan Nettles tidak jelas: pertemuan mereka telah banyak dikaitkan dengan usahanya mencari pengobatan di rumah sakit, (Lewis 2003, hlm. 111) kunjungan dari seorang teman menerima pengobatan, (Zeller 2006, hlm. 77) atau diberitahu putra Nettles. (Bearak 1997) Applewhite mencatat beberapa rincian mengenai pertemuan mereka. (Daniels 1999, hlm. 206)
- ^ Wahyu 11:7–12: "Dan apabila mereka telah menyelesaikan kesaksian mereka, maka binatang yang muncul dari jurang maut, akan memerangi mereka dan mengalahkan serta membunuh mereka. Dan mayat mereka akan terletak di atas jalan raya kota besar, yang secara rohani disebut Sodom dan Mesir, di mana juga Tuhan mereka disalibkan. Dan orang-orang dari segala bangsa dan suku dan bahasa dan kaum, melihat mayat mereka tiga setengah hari lamanya dan orang-orang itu tidak memperbolehkan mayat mereka dikuburkan. Dan mereka yang diam di atas bumi bergembira dan bersukacita atas mereka itu dan berpesta dan saling mengirim hadiah, karena kedua nabi itu telah merupakan siksaan bagi semua orang yang diam di atas bumi. Tiga setengah hari kemudian masuklah roh kehidupan dari Allah ke dalam mereka, sehingga mereka bangkit dan semua orang yang melihat mereka menjadi sangat takut. Dan orang-orang itu mendengar suatu suara yang nyaring dari sorga berkata kepada mereka: "Naiklah ke mari!" Lalu naiklah mereka ke langit, diselubungi awan, disaksikan oleh musuh-musuh mereka." (TB)
- ^ Matius 22:30: "Karena pada waktu kebangkitan orang tidak kawin dan tidak dikawinkan melainkan hidup seperti malaikat di sorga." (TB)
- ^ Pada akhir 1996, sebuah rumor memperlihatkan gambar sebuah objek misterius mengikuti komet tersebut beredar di internet. Whitley Strieber, Courtney Brown, dan Art Bell membantu mempopulerkan laporan-laporan ini, mengklaim bahwa objek tersebut memancarkan sinyal-sinyal radio. (Daniels 1999, hlm. 200–2)
Referensi
sunting- ^ a b Associated Press, March 28, 1997.
- ^ Chryssides 2005, hlm. 355; Steinberg 1997; Harris 1997.
- ^ Chryssides 2005, hlm. 355; Raine 2005, hlm. 102–3.
- ^ Davis 2000, hlm. 244; Steinberg 1997.
- ^ a b c Steinberg 1997.
- ^ Chryssides 2005, hlm. 355; Raine 2005, hlm. 103.
- ^ Urban 2000, hlm. 275; Steinberg 1997.
- ^ a b Chryssides 2005, hlm. 355; Steinberg 1997.
- ^ Hall 2000, hlm. 150.
- ^ Associated Press, 28 Maret 1997.
- ^ a b c Chryssides 2005, hlm. 355.
- ^ a b Balch & Taylor 2002, hlm. 210.
- ^ Balch & Taylor 2002, hlm. 210; Raine 2005, hlm. 107.
- ^ Raine 2005, hlm. 103; Lewis 2003, hlm. 111.
- ^ Raine 2005, hlm. 103; Chryssides 2005, hlm. 355; Zeller, "Extraterrestrial Biblical Hermeneutics" 2010.
- ^ Zeller 2006, hlm. 77; Bearak 1997.
- ^ Zeller, "Extraterrestrial Biblical Hermeneutics" 2010, hlm. 39; Davis 2000, hlm. 245; Associated Press, March 28, 1997.
- ^ Raine 2005, hlm. 103; Bearak 1997.
- ^ Chryssides 2005, hlm. 355; Urban 2000, hlm. 276.
- ^ Balch & Taylor 2003, hlm. 215.
- ^ Hall 2000, hlm. 150–1.
- ^ Hall 2000, hlm. 151; Bearak 1997.
- ^ Lewis 2003, hlm. 111; Davis 2000, hlm. 245.
- ^ a b c d e Bearak 1997.
- ^ Lewis 2003, hlm. 111; Raine 2005, hlm. 103.
- ^ a b c Lewis 2003, hlm. 111.
- ^ Lalich, Bounded Choice 2004, hlm. 44 & 48.
- ^ Balch & Taylor 2002, hlm. 210; Lalich, Bounded Choice 2004, hlm. 43.
- ^ Balch & Taylor 2002, hlm. 210; Zeller 2006, hlm. 77.
- ^ Raine 2005, hlm. 102.
- ^ a b Partridge 2006, hlm. 50.
- ^ a b c Balch & Taylor 2002, hlm. 211.
- ^ Urban 2000, hlm. 276; Balch & Taylor 2002, hlm. 210.
- ^ Raine 2005, hlm. 103.
- ^ a b c Lifton 2000, hlm. 306.
- ^ Zeller, "Extraterrestrial Biblical Hermeneutics" 2010, hlm. 40; Hall 2000, hlm. 152.
- ^ Zeller, "Extraterrestrial Biblical Hermeneutics" 2010, hlm. 40; Lalich, Bounded Choice 2004, hlm. 45.
- ^ Hall 2000, hlm. 152.
- ^ Chryssides 2005, hlm. 355–6; Lalich, "Using the Bounded Choice Model" 2004, hlm. 228–9; The San Diego Union-Tribune, "Heaven's Gate: A Timeline" 1997.
- ^ Lifton 2000, hlm. 308.
- ^ a b Bearak 1997; The San Diego Union-Tribune, "Heaven's Gate: A Timeline" 1997.
- ^ Hall 2000, hlm. 153.
- ^ Zeller 2006, hlm. 78; Bearak 1997; Zeller, Prophets and Protons 2010, hlm. 123.
- ^ Zeller, "Extraterrestrial Biblical Hermeneutics" 2010, hlm. 42–3.
- ^ Zeller, "Extraterrestrial Biblical Hermeneutics" 2010, hlm. 40.
- ^ Chryssides 2005, hlm. 356; Zeller, "Extraterrestrial Biblical Hermeneutics" 2010, hlm. 40.
- ^ Zeller, Prophets and Protons 2010, hlm. 123; Urban 2000, hlm. 276.
- ^ Chryssides 2005, hlm. 356; The San Diego Union-Tribune, "Heaven's Gate: A Timeline" 1997.
- ^ a b Chryssides 2005, hlm. 356.
- ^ Goerman 2011, hlm. 60; Chryssides 2005, hlm. 357.
- ^ a b c d e f Chryssides 2005, hlm. 357.
- ^ Davis 2000, hlm. 252.
- ^ Lifton 2000, hlm. 307; Balch 1995, hlm. 154.
- ^ Balch & Taylor 2003, hlm. 213.
- ^ Chryssides 2005, hlm. 356–7.
- ^ Lewis 2003, hlm. 117.
- ^ Partridge 2006, hlm. 53.
- ^ Chryssides 2005, hlm. 359–62; Lifton 2000, hlm. 321.
- ^ Bearak 1997; The San Diego Union-Tribune, "Heaven's Gate: A Timeline" 1997; Partridge 2006, hlm. 51.
- ^ a b Zeller, Prophets and Protons 2010, hlm. 129.
- ^ Lalich, "Using the Bounded Choice Model" 2004, hlm. 228–9; The San Diego Union-Tribune, "Heaven's Gate: A Timeline" 1997.
- ^ Lewis 2003, hlm. 104.
- ^ Balch & Taylor 2002, hlm. 213–4.
- ^ Zeller 2006, hlm. 82–3.
- ^ Lalich, Bounded Choice 2004, hlm. 31.
- ^ Lalich, "Using the Bounded Choice Model" 2004, hlm. 229–31; Lalich, Bounded Choice 2004, hlm. 64.
- ^ Lewis 2003, hlm. 104; Balch & Taylor 2002, hlm. 213.
- ^ Lalich, "Using the Bounded Choice Model" 2004, hlm. 228–9.
- ^ a b Lewis 2003, hlm. 118.
- ^ Raine 2005, hlm. 106.
- ^ Zeller, Prophets and Protons 2010, hlm. 125.
- ^ Zeller, "Extraterrestrial Biblical Hermeneutics" 2010, hlm. 41; Zeller, Prophets and Protons 2010.
- ^ Zeller, Prophets and Protons 2010, hlm. 127 & 130.
- ^ Zeller, Prophets and Protons 2010, hlm. 131, 133–4 & 136.
- ^ Balch & Taylor 2002, hlm. 213; Bearak 1997.
- ^ Balch & Taylor 2002, hlm. 211; Zeller, "Extraterrestrial Biblical Hermeneutics" 2010, hlm. 45.
- ^ a b c Lalich, "Using the Bounded Choice Model" 2004, hlm. 232–5.
- ^ Zeller, Prophets and Protons 2010, hlm. 219.
- ^ Balch & Taylor 2002, hlm. 213.
- ^ a b The San Diego Union-Tribune, "Heaven's Gate: A Timeline" 1997.
- ^ Wessinger 2000, hlm. 234.
- ^ Lewis 2003, hlm. 114.
- ^ Balch & Taylor 2002, hlm. 212.
- ^ Balch & Taylor 2002, hlm. 215.
- ^ Zeller, "Extraterrestrial Biblical Hermeneutics" 2010, hlm. 38 & 43.
- ^ Chryssides 2005, hlm. 359–62; Zeller, Prophets and Protons 2010, hlm. 124 & 133.
- ^ a b Chryssides 2005, hlm. 365.
- ^ Partridge 2006, hlm. 51.
- ^ a b Chryssides 2005, hlm. 357; Bearak 1997.
- ^ Davis 2000, hlm. 246.
- ^ Balch & Taylor 2003, hlm. 230.
- ^ Zeller 2006, hlm. 84; Balch & Taylor 2002, hlm. 226; Zeller, Prophets and Protons 2010, hlm. 137.
- ^ Davis 2000, hlm. 257.
- ^ Davis 2000, hlm. 246 & 255.
- ^ Davis 2000, hlm. 248.
- ^ Davis 2000, hlm. 251 & 7.
- ^ a b c Balch & Taylor 2002, hlm. 216.
- ^ a b Davis 2000, hlm. 259.
- ^ Lifton 2000, hlm. 309–10; Lalich, "Using the Bounded Choice Model" 2004, hlm. 233–5.
- ^ Balch 1995, hlm. 156.
- ^ Daniels 1999, hlm. 210.
- ^ Lalich, Bounded Choice 2004, hlm. 83.
- ^ a b c d e Lewis 2003, hlm. 112.
- ^ Lifton 2000, hlm. 309 & 320.
- ^ Balch & Taylor 2002, hlm. 216–7.
- ^ Lalich, Bounded Choice 2004, hlm. 90.
- ^ Lifton 2000, hlm. 308–9.
- ^ Zeller 2006, hlm. 91.
- ^ a b c d e Chryssides 2005, hlm. 358.
- ^ a b c d Balch & Taylor 2002, hlm. 217.
- ^ a b c Balch & Taylor 2002, hlm. 218.
- ^ Lalich, Bounded Choice 2004, hlm. 92.
- ^ Lalich, Bounded Choice 2004, hlm. 92; Balch & Taylor 2002, hlm. 214.
- ^ Partridge 2006, hlm. 62; Lalich, Bounded Choice 2004, hlm. 78.
- ^ a b Zeller 2006, hlm. 88.
- ^ Partridge 2006, hlm. 56.
- ^ Partridge 2006, hlm. 62.
- ^ Zeller, Prophets and Protons 2010, hlm. 138.
- ^ Lewis 2003, hlm. 113; Balch & Taylor 2002, hlm. 209.
- ^ a b Lewis 2003, hlm. 113.
- ^ Balch & Taylor 2002, hlm. 209; Zeller, "Extraterrestrial Biblical Hermeneutics" 2010, hlm. 44.
- ^ Wessinger 2000, hlm. 233.
- ^ Lewis 2003, hlm. 106; Zeller, Prophets and Protons 2010, hlm. 126.
- ^ Raine 2005, hlm. 106; Woodward 1997.
- ^ Chryssides 2005, hlm. 363.
- ^ Zeller, "Extraterrestrial Biblical Hermeneutics" 2010, hlm. 35.
- ^ Lewis 2003, hlm. 114–6.
- ^ Raine 2005, hlm. 107.
- ^ Zeller, Prophets and Protons 2010, hlm. 141.
- ^ Partridge 2006, hlm. 59.
- ^ a b Lewis 2003, hlm. 106.
- ^ Peters 2003, hlm. 247; Woodward 1997.
- ^ Balch & Taylor 2002, hlm. 226.
- ^ Miller 1997.
- ^ Zeller 2011, hlm. 186.
- ^ Zeller 2006, hlm. 85–6.
- ^ Chryssides 2005, hlm. 358 & 366; Grünschloß 2003, hlm. 28.
- ^ Goerman 2011, hlm. 61.
- ^ Woodward 1997.
- ^ Raine 2005, hlm. 114; Davis 2000, hlm. 244.
- ^ Raine 2005, hlm. 108.
- ^ Davis 2000, hlm. 250.
- ^ a b Balch & Taylor 2002, hlm. 219.
- ^ Zeller, Prophets and Protons 2010, hlm. 143; Lalich, Bounded Choice 2004, hlm. 102.
- ^ Zeller, "Extraterrestrial Biblical Hermeneutics" 2010, hlm. 41; Chryssides 2005, hlm. 358.
- ^ Zeller 2006, hlm. 89; Balch & Taylor 2002, hlm. 219.
- ^ Zeller, Prophets and Protons 2010, hlm. 150; Peters 2003, hlm. 247.
- ^ a b Lalich, Bounded Choice 2004, hlm. 42.
- ^ a b c d Balch & Taylor 2002, hlm. 220.
- ^ Chryssides 2005, hlm. 358; Balch & Taylor 2002, hlm. 219; The San Diego Union-Tribune, "Heaven's Gate: A Timeline" 1997.
- ^ Lalich, Bounded Choice 2004; Miller 1997.
- ^ a b Davis 2000, hlm. 260.
- ^ Wessinger 2000, hlm. 238.
- ^ Zeller 2006, hlm. 87.
- ^ a b Raine 2005, hlm. 113.
- ^ Raine 2005, hlm. 113; The San Diego Union-Tribune, "Heaven's Gate: A Timeline" 1997.
- ^ Urban 2000, hlm. 276; Raine 2005, hlm. 113.
- ^ Balch & Taylor 2002, hlm. 221.
- ^ a b Lifton 2000, hlm. 311.
- ^ Lifton 2000; Jones 2007.
- ^ Urban 2000, hlm. 286; Zeller, Prophets and Protons 2010, hlm. 145; Grünschloß 2003, hlm. 26.
- ^ Wessinger 2000, hlm. 239.
- ^ Raine 2005, hlm. 109–10.
- ^ Chryssides 2005, hlm. 358; The San Diego Union-Tribune, "Heaven's Gate: A Timeline" 1997.
- ^ Zeller 2006, hlm. 86.
- ^ Partridge 2006, hlm. 60.
- ^ Balch & Taylor 2002, hlm. 209; Zeller 2011, hlm. 177.
- ^ Partridge 2006, hlm. 61.
- ^ Chryssides 2005, hlm. 359.
- ^ Lalich, Bounded Choice 2004, hlm. 98.
- ^ Davis 2000, hlm. 243.
- ^ Urban 2000, hlm. 279; Partridge 2006, hlm. 55.
- ^ Wessinger 2000, hlm. 230.
- ^ Balch & Taylor 2002, hlm. 209.
- ^ Lalich, Bounded Choice 2004, hlm. 27.
- ^ Balch & Taylor 2002, hlm. 224.
- ^ a b Lalich, Bounded Choice 2004, hlm. 28.
- ^ Lewis 2003; Associated Press, March 28, 1997.
- ^ Wessinger 2000, hlm. 229; Daniels 1999, hlm. 204.
- ^ Jones 2007.
- ^ Lalich, Bounded Choice 2004, hlm. 30.
- ^ McCutcheon 2003, hlm. 104–5.
- ^ Urban 2000, hlm. 275.
- ^ Feltmate 2011, hlm. 349–50.
- ^ a b Monmaney 1997.
- ^ Davis 2000, hlm. 241.
- ^ Lalich, "Using the Bounded Choice Model" 2004, hlm. 237–9.
- ^ Davis 2000, hlm. 242.
- ^ Balch & Taylor 2002, hlm. 227.
- ^ Lewis 2003, hlm. 126.
- ^ Hall 2000, hlm. 181.
- ^ Urban 2000, hlm. 270.
- ^ Urban 2000, hlm. 291–2.
- ^ Urban 2000, hlm. 271.
- ^ a b Dahir 1997, hlm. 35–7.
- ^ Lippert 1997, hlm. 31.
- ^ Zeller, Prophets and Protons 2010, hlm. 122.
- ^ Lalich, Bounded Choice 2004, hlm. 43.
- ^ Goerman 2011, hlm. 58.
Daftar pustaka
suntingBuku
- Balch, Robert (1995). "Waiting for the Ships: Disillusionment and the Revitalization of Faith in Bo and Peep's UFO Cult". Dalam James R. Lewis. The Gods Have Landed: New Religions from Other Worlds. SUNY Press. ISBN 978-0-7914-2330-1.
- Balch, Robert; Taylor, David (2002). "Making Sense of the Heaven's Gate Suicides". Dalam David G. Bromley and J. Gordon Melton. Cults, Religion, and Violence. Cambridge University Press. ISBN 978-0-521-66898-9.
- Balch, Robert; Taylor, David (2003). "Heaven's Gate: Implications for the Study of Commitment to New Religions". Dalam James R. Lewis. Encyclopedic Sourcebook of UFO Religions. Prometheus Books. ISBN 978-1-57392-964-6.
- Chryssides, George D. (2005). "'Come On Up and I Will Show Thee': Heaven's Gate as a Postmodern Group". Dalam James R. Lewis and Jesper Aagaard Petersen. Controversial New Religions. Oxford University Press. ISBN 978-0-19-515682-9.
- Daniels, Ted (1999). "Comet Halle-Bopp, Planet Nibiru, the Mass Landing, and Heaven's Gate". A Doomsday Reader: Prophets, Predictors, and Hucksters of Salvation. New York University Press. ISBN 978-0-8147-1909-1.
- Goerman, Patricia (2011). "Heaven's Gate: The Dawning of a New Religious Movement". Dalam George D. Chryssides. Heaven's Gate: Postmodernity and Popular Culture in a Suicide Group. Ashgate Publishing. ISBN 978-0-7546-6374-4.
- Grünschloß, Andreas (2003). "When We Enter Into my Father's Spacecraft". Dalam James R. Lewis. Encyclopedic Sourcebook of UFO Religions. Prometheus Books. ISBN 978-1-57392-964-6.
- Hall, John R. (2000). "Finding Heaven's Gate". Apocalypse Observed: Religious Movements, and Violence in North America, Europe, and Japan. Psychology Press. ISBN 978-0-415-19276-7.
- Lalich, Janja (2004). Bounded Choice: True Believers and Charismatic Cults. University of California Press. ISBN 978-0-520-24018-6.
- Lewis, James R. (2003). "Legitimating Suicide: Heaven's Gate and New Age Ideology". Dalam Christopher Partridge. UFO Religions. Psychology Press. ISBN 978-0-415-26324-5.
- McCutcheon, Russell T. (2003). The Discipline of Religion: Structure, Meaning, Rhetoric. Psychology Press. ISBN 978-0-415-27490-6.
- Lifton, Robert Jay (2000). Destroying the World to Save it: Aum Shinrikyō, Apocalyptic Violence, and the New Global Terrorism. Macmillan Publishers. ISBN 978-0-8050-6511-4.
- Partridge, Christopher (2006). "The Eschatology of Heaven's Gate". Dalam Kenneth G. C. Newport and Crawford Gribben. Expecting the End: Millennialism in Social And Historical Context. Baylor University Press. ISBN 978-1-932792-38-6.
- Peters, Ted (2003). "UFOs, Heaven's Gate, and the Theology of Suicide". Dalam James R. Lewis. Encyclopedic Sourcebook of UFO Religions. Prometheus Books. ISBN 978-1-57392-964-6.
- Wessinger, Catherine Lowman (2000). How the Millennium Comes Violently: from Jonestown to Heaven's Gate. Seven Bridges Press. ISBN 978-1-889119-24-3.
- Zeller, Benjamin E. (2010). Prophets and Protons: New Religious Movements and Science in Late Twentieth-Century America. NYU Press. ISBN 978-0-8147-9720-4.
- Zeller, Benjamin E. (2011). "The Euphemization of Violence: The Case of Heaven's Gate". Dalam James R. Lewis. Violence and New Religious Movements. Oxford University Press. ISBN 978-0-19-973563-1.
Journals
- Davis, Winston (2000). "Heaven's Gate: A Study of Religious Obedience". Nova Religio. University of California Press. 3 (2): 241–267. doi:10.1525/nr.2000.3.2.241.
- Feltmate, David (2011). "New Religious Movements in Animated Adult Sitcoms—A Spectrum of Portrayals". Religion Compass. John Wiley & Sons. 5 (7): 343–54.
- Lalich, Janja (2004). "Using the Bounded Choice Model as an Analytical Tool: A Case Study of Heaven's Gate". Cultic Studies Review. International Cultic Studies Association. 3 (3): 226–247.
- Raine, Susan (2005). "Reconceptualising the Human Body: Heaven's Gate and the Quest for Divine Transformation". Religion. Elsevier. 35 (2): 98–117. doi:10.1016/j.religion.2005.06.003.
- Urban, Hugh (2000). "The Devil at Heaven's Gate: Rethinking the Study of Religion in the Age of Cyber-Space". Nova Religio. University of California Press. 3 (2): 268–302. doi:10.1525/nr.2000.3.2.268.
- Zeller, Benjamin E. (2006). "Scaling Heaven's Gate: Individualism and Salvation in a New Religious Movement". Nova Religio. University of California Press. 10 (2): 75–102. doi:10.1525/nr.2006.10.2.75.
- Zeller, Benjamin E. (2010). "Extraterrestrial Biblical Hermeneutics and the Making of Heaven's Gate". Nova Religio. University of California Press. 14 (2): 34–60. doi:10.1525/nr.2010.14.2.34.
Majalah
- Dahir, Mubarak (May 13, 1997). "Heaven's Scapegoat". The Advocate: 35–7. Diakses tanggal June 11, 2012.
- Lippert, Barbara (April 14, 1997). "Cult Fiction". New York: 30–3. Diakses tanggal June 11, 2012.
- Miller, Mark (April 13, 1997). "Secrets Of The Cult". Newsweek. Diakses tanggal June 11, 2012.
- Woodward, Kenneth (April 6, 1997). "Christ And Comets". Newsweek. Diakses tanggal July 11, 2012.
Surat kabar
- "Cult's Founder Turned from Music to UFOs". Associated Press. March 28, 1997. Diakses tanggal June 10, 2012.
- "Heaven's Gate: A Timeline". The San Diego Union-Tribune. March 18, 2007. Diakses tanggal June 10, 2012.
- Bearak, Barry (April 28, 1997). "Eyes on Glory: Pied Pipers of Heaven's Gate". The New York Times. Diakses tanggal June 11, 2012.
- Harris, Ron (March 28, 1997). "Mysterious Couple may be the Founders of Suicide Cult". Associated Press. Diakses tanggal July 10, 2012.
- Jones, J. Harry (March 18, 2007). "Heaven's Gate Revisited". The San Diego Union-Tribune. Diakses tanggal June 10, 2012.
- Monmaney, Terence (April 4, 1997). "Free Will, or Thought Control?". Los Angeles Times. Diakses tanggal June 15, 2012.
- Steinberg, Jacques (March 29, 1997). "From Religious Childhood To Reins of a U.F.O. Cult". The New York Times. Diakses tanggal June 11, 2012.