Mesin perontok
Mesin perontok adalah mesin pertanian yang digunakan untuk merontokan biji-bijian serealia dari tangkainya. Mesin ini ditemukan oleh Andrew Meikle pada tahun 1786.[1]
Sejarah
suntingFenomena kerusuhan Swing Riots di Inggris sebagian disebabkan oleh keberadaan mesin perontok. Keberadaan mesin perontok menyebabkan buruh pertanian kehilangan pekerjaan karena peran mereka telah tergantikan oleh mesin perontok. Diikuti oleh kondisi peperangan, pajak yang tinggi, dan pendapatan yang rendah, para buruh pertanian akhirnya rusuh pada tahun 1830. Sembilan pelaku kerusuhan digantung dan ratusan dikirim ke Australia.
Mesin perontokan pertama dioperasikan manual yang digerakan oleh kuda. Kemudian mesin uap portabel menggantikan peran kuda dan memberikan tenaga bagi mesin perontok. Pada tahun 1834, John Avery dan Hiram Abial Pitts melakukan pengembangan mesin sehingga mampu memisahkan biji-bijian dari kulit bij secara otomatis. Mereka memperoleh paten pada Desember 1837.[2][3]
John Ridley, seorang penemu Australia juga mengembangkan mesin perontok untuk digunakan di Australia pada tahun 1843.[4]
Meski sudah cukup otomatis, tetapi serangkaian proses untuk mendapatkan serealia dari lahan masih cukup panjang. Dimulai dari pemanenan, mengikatnya, merontokkan, dan seterusnya. Semua proses ini dikerjakan secara terpisah. Pada tahun 1910, di daerah Palouse di barat laut Amerika Serikat, dikembangkan mesin yang memiliki konsep pemanen kombinasi yang ditarik oleh kuda. Mesin ini memanen dengan hasil akhir berupa biji-bijian gandum yang sudah dirontokkan. Penemuan ini memotong jalur proses pascapanen gandum yang biasanya dilakukan di luar lahan pertanian. Kemudian mesin diesel dan gas muncul dan semakin meningkatkan inovasi mesin pemanen kombinasi.
Pengembangan
suntingSetelah ditemukannya pemanen kombinasi, mesin perontok telah menjadi bagian tetap dari mesin pemanen kombinasi. Namun bukan berarti mesin perontok tunggal sudah tidak ada. Di negara berkembang seperti di Indonesia, mesin ini masih diproduksi terutama untuk merontokan padi,[5] bermesin maupun bertenaga manusia (dengan pedal kaki) berkapasitas rendah agar mampu dijangkau petani kecil.[6] Meski sejak dulu mesin perontok dan pemanen kombinasi identik dengan gandum, tetapi bukan berarti tidak bisa dikembangkan untuk tanaman selain gandum. Mesin ini telah dikembangkan pula untuk merontokkan padi, kacang-kacangan,[7][8] lada,[9] dan sebagainya. Benua Asia, yang dipimpin oleh Jepang, mengembangkan mesin perontok dan pemanen kombinasi untuk tanaman padi.
Lihat pula
suntingReferensi
sunting- ^ Clark, Gregory (2007). A Farewell to Alms: A Brief Economic History of the World. Princeton University Press. hlm. 286. ISBN 978-0-691-12135-2.
- ^ "United States Patent: 0000542". Diakses tanggal 18 July 2013.
- ^ "When threshing machines were harvest kings". Small Business Advances.
- ^ H. J. Finnis (1967). "Ridley, John (1806 - 1887)". Australian Dictionary of Biography, Volume 2. MUP. hlm. 379. Diakses tanggal 2007-08-19.
- ^ "Mesin Perontok padi Multiguna". Litbang Deptan. Diakses tanggal 11 Oktober 2013.[pranala nonaktif permanen]
- ^ "Alat & Mesin » Pedal Thresher". litbang deptan. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-11-16. Diakses tanggal 11 Oktober 2013.
- ^ "Alat & Mesin » Mesin Perontok Kacang (Pemolong)". Litbang Deptan. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-03-08. Diakses tanggal 11 Oktober 2013.
- ^ "MESIN PERONTOK POLONG KACANG TANAH". Litbang Deptan. Diakses tanggal 11 Oktober 2013.[pranala nonaktif permanen]
- ^ "Mesin Perontok Buah Lada" (PDF). Litbang Deptan. Diakses tanggal 11 Oktober 2013.[pranala nonaktif permanen]
Pranala luar
sunting- Video Diarsipkan 2016-06-11 di Wayback Machine. – Victorian agricultural engine, in steam, driving a threshing machine.
- Threshing Machines: Introduction Diarsipkan 2014-03-24 di Wayback Machine. at the Canada Science and Technology Museum
- Model of threshing machine (Denmark)