Museum Purbakala Muara Kaman
Museum Purbakala Muara Kaman atau Museum Kutai Mulawarman Ing Martadipura adalah sebuah museum yang terletak di Kecamatan Muara Kaman, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.[1] Museum ini adalah museum ketiga yang didirikan oleh Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara setelah Museum Mulawarman dan Museum Kayu Tuah Himba yang berada di Kota Tenggarong.[2]
Sejarah Museum
suntingCikal bakal didirikanya Museum Purbakala Muara Kaman ini adalah saran dari para arkeolog dari Universitas Negeri Malang yang pada saat itu melakukan penelitian benda-benda purbakala yang ada di Kecamatan Muara Kaman.[3] Dikarenakan ditemukan banyaknya benda-benda purbakala oleh warga antara tahun 1991-1994, seperti guci, keramik cina, kepingan perunggu, hingga patung-patung emas, maka pada tahun 2007 Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara mendirikan Museum Mulawarman Ing Martadipura ini sebagai wadah bagi benda-benda purbakala tersebut disimpan.[4] Menurut sejarah Muara Kaman yang merupakan cikal bakal berdirinya Kerajaan Kutai pada abad ke-4 masehi dengan rajanya yang terkenal Mulawarman.[5] Sehingga tak dimungkiri bila banyak terdapat sisa-sisa benda purbakala yang ada di daerah tersebut. Dengan adanya museum purbakala ini pemerintah mengharapkan benda-benda purbakala yang ditemukan dapat dilestarikan.[5]
Koleksi Museum
suntingSitus-situs yang terdapat di komplek museum purbakala Muara Kaman adalah tujuh buah replika prasasti acara 10.000 ekor kerbau yang dilakukan oleh Raja Mulawarman.[5] Selain itu ada pula temuan barang-barang purbakala yang terkumpul dari temuan masyarakat seperti guci, piring, gelas, tempayan, tombak.[3] Terdapat pula batu prasasti yang belum sempat dipahat (ditulis) dan posisinya masih tergeletak (rebah).[5] sementara di luar gedung museum tetapi berada di satu lokasi terdapat komplek makam yang diduga adalah makam raja-raja Islam dan batuan purbakala yang diyakini sebagai Candi oleh masyarakat setempat yang diberi nama Lembu Ngeram.[5]
Rute
suntingUntuk mengunjungi Museum Purbakala Muara Kaman pengunjung dapat menempuh jalur darat maupun jalur sungai.[5] Jika melalui jalur sungai dapat berangkat melalui Pelabuhan Sungai Kunjang.[5] Selain itu juga dapat melalui jalan darat dari Samarinda-Tenggarong menuju arah Kecamatan Kota Bangun. Sebelum sampai Kota Bangun, langsung berbelok ke Kecamatan Muara Kaman dan dilanjutkan dengan menyeberang menggunakan ketinting.[1] Sedangkan untuk jalur darat dapat menggunakan mobil dari Samarinda melalui Teluk Dalam, Separi, Sebulu dan Muara Kaman. Kecamatan Muara Kaman secara geografis berjarak kurang lebih 89 Km atau 2 jam perjalanan dari Kota Tenggarong.[6]
Referensi
sunting- ^ a b "Muara Kaman". WisataPedia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-04-02. Diakses tanggal 25 Maret 2015.
- ^ "Situs Mulawarman Tetap Terjaga". Antara News. Diakses tanggal 25 Maret 2015.
- ^ a b "Hindari Terulangnya Kembali Petaka Purbakala". DPRD Kab. Kutai Kartanegara. Diakses tanggal 25 Maret 2015.
- ^ "Situs Kerajaan Kutai Mulawarman Ing Martadipura". Situs Maharaja Kutai Mulawarman. Diakses tanggal 25 Maret 2015.
- ^ a b c d e f g "Situs Kerajaan Mulawarman Masih Menjadi Tujuan Favorit". Viva Borneo.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-04-02. Diakses tanggal 25 Maret 2015.
- ^ "Muara Kaman". Situs Pemerintah Kutai Kartanegara. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-03-19. Diakses tanggal 25 Maret 2015.