Sebuah nomenklatur lengkap dari seseorang, yang juga dikenal sebagai nama pribadi atau nama lengkap merujuk kepada sebuah set dari nama-nama oleh yang seorang individual ketahui, yang merupakan atau dapat dikutip ulang sebagai sebuah grup, dengan pengertian bahwa penamaan tersebut semuanya berkaitan dengan satu orang. Dalam beberapa budaya, setiap individu dikenal dengan nama tunggal; dalam kebudayaan lainnya setiap individu dapat dikenal dengan berbagai nama, beberapa diantaranya merupakan nama spesifik dari seorang individu dan membedakan orang tersebut dari kerabat-kerabat lainnya, sementara yang lainnya mengindikasikan hubungan orang tersebut dengan yang lainnya, atau keanggotaan dalam sebuah keluarga, klan, atau struktur sosial lainnya.

Dalam budaya Barat, hampir seluruh individu memiliki setidaknya satu nama pemberian (juga dikenal sebagai nama pribadi, nama pertama, forename, atau nama Kristen), bersama dengan sebuah marga (juga dikenal sebagai nama keluarga, nama terakhir, atau nama gentile), yang mengindikasikan bahwa orang tersebut termasuk dalam sebuah keluarga, sebuah suku, atau sebuah klan. Beberapa budaya Barat juga menggunakan (atau setidaknya menggunakan) patronimik atau matronimik. Konsep-konsep mirip tersebut terdapat dalam budaya Timur pada masa sekarang. Namun, di wilayah-wilayah yang kurang diurbanisasikan di dunia, beberapa orang dikenal dengan nama tunggal, dan dikatakan menjadi mononim.

Konvensi tentang Hak Asasi Anak-Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa mendeklarasikan bahwa seorang anak memiliki hak untuk memiliki sebuah nama ketika lahir.[1]

Struktur sunting

Komponen umum dari pemberian nama saat lahir meliputi:

  • Nama pribadi: nama pemberian yang dapat diikuti dengan nama keluarga (dalam beberapa budaya Eropa), atau nama tersebut dapat ditempatkan setelah nama keluarga (dalam beberapa budaya Asia Timur), atau digunakan tanpa sebuah nama keluarga.
  • Patronimik: Sebuah marga yang berdasarkan pada nama pemberian dari ayahnya.
  • Matronimik: Sebuah marga yang berdasarkan pada nama pemberian dari ibunya.
  • Nama keluarga: Sebuah nama yang diberikan kepada seluruh anggota keluarga. Di Eropa, setelah lunturnya sistem Romawi, penggunaan nama keluarga dengan cepat menjadi hal umum pada beberapa wilayah (Prancis pada abad ke-13, dan Jerman pada abad ke-16), tetapi hal tersebut sering tidak terjadi sampai kemudian wilayah-wilayah tersebut menggunakan penamaan patronimik, seperti negara-negara Skandinavia, Wales, dan beberapa wilayah di Jerman serta Rusia dan Ukraina. Penggunaan dasar dari marga sangat bervariasi. Orang-orang Prancis meminta seorang pendeta untuk menuliskan marga dalam catatan pembaptisan pada 1539 (namun tidak bagi orang-orang Yahudi, yang selalu menggunakan patronimik, sampai 1808). Di wilayah lainnya, marga tidaklah mendasar di negara-negara Skandinavia sampai abad ke-19 dan ke-20 (1923) di Norwegia, dan Islandia masih tidak menggunakan marga bagi para penduduk pribuminya.
  • Dalam beberapa keluarga, nama tengah yang tunggal atau berganda merupakan nama alternatif sederhana, nama kehormatan bagi leluhur atau kerabatnya, atau, untuk wanita yang menikah, terkadang adalah nama maiden mereka. Namun, dalam beberapa tradisi, peran nama pemberian pertama dan tengah saling bergantung, dimana nama pemberian pertama digunakan untuk menghormati sebuah anggota keluarga dan nama tengah digunakan sebagai metode lazim untuk mengalamatkan seseorang secara informal. Beberapa keluarga Katolik memilih nama seorang santo/santa sebagai nama tengah anak mereka atau pemberian nama tengah-nya dihiraukan sampai konfirmasi dari anak tersebut ketika memilih nama saorang santo/santa untuk diri mereka sendiri. Di negara-negara seperti Brasil, nama tengah selalu merupakan nama keluarga ibunya. Budaya-budaya yang menggunakan patronimik atau matronimik akan sering memberikan nama tengah untuk membedakan antara dua orang yang memiliki nama yang mirip: contohnya, Einar Karl Stefánsson dan Einar Guðmundur Stefánsson. Hal tersebut secara khusus terjadi di Islandia (ditampilkan sebagai contoh) dimana orang-orang dikenal atau disebut untuk setidaknya secara eksklusif oleh nama pemberian mereka.

Beberapa orang (yang disebut anonim) memilih untuk menjadi anonim, yang bertujukan untuk menyembunyikan nama asli mereka, untuk menghindari penangkapan dari pihak pemerintah atau pengucilan sosial karena karya atau aksi mereka. Metode lainnya adalah menggantikan identitas seseorang dengan sebuah pseudonim.

Untuk beberapa orang, yang namanya merupakan sebuah kata tunggal, dikenal sebagai mononim. Hal ini dapat dibenarkan saat kelahiran, atau pada masa hidup selanjutnya. Contohnya, Teller, dari duo pesulap Penn dan Teller, dinamai Raymond Joseph Teller saat lahir, tetapi namanya diubah secara hukum dan sosial menjadi "Teller". Dalam beberapa dokumen pemerintahan resmi, seperti surat izin mengemudinya, nama pemberiannya didaftarkan sebagai NFN, sebuah akronim dari "no first name"/"bukan nama pertama".

Kaisar Tiongkok dan kaisar Jepang diberikan nama anumerta.

Penempatan nama sunting

 
Haruko Momoi di Anime Expo 2007 di Los Angeles; kartu namanya menampilkan sebuah pengucapan namanya ("Halko Momoi") yang ditulis dalam ordo Barat; dalam pengucapan Jepang, namanya adalah 桃井はるこ Momoi Haruko

Penempatan nama pribadi - nama keluarga umumnya dikenal sebagai penempatan nama Barat dan selalu digunakan di kebanyakan negara Eropa dan negara-negara yang budayanya sangat dipengaruhi oleh Eropa Barat (Amerika Utara dan Selatan, India Utara, India Timur, India Tengah dan India Barat, Australia, Selandia Baru dan Filipina).

Penempatan nama keluarga - nama pribadi umumnya dikenal sebagai penempatan nama Timur dan digunakan di Hungaria, sebagian Afrika, Asia Timur (contohnya di China, Jepang, Korea, Tionghoa Malaysia, Singapura, Taiwan dan Vietnam) dan India Selatan dan bagian timur laut India. Penempatan nama tersebut juga menjadi umum dipakai di Prancis, Italia dan Belgia, karena pengaruh dari penggunaan birokratik dari penempatan nama keluarga sebelum nama pemberian.

Nama pribadi non-manusia sunting

Nama hewan peliharaan sunting

Beberapa pemilik hewan peliharaan memberikan nama manusia kepada hewan peliharaan mereka, Hal tersebut dipandang untuk menyatakan bahwa pemiliknya memiliki hubungan seperti manusia dengan hewan peliharaan tersebut.[2]

Dalam beberapa budaya, hewan peliharaan atau hewan olahraga terkadang diberikan nama yang mirip dengan nama manusia. Di kebudayaan lainnya, seperti Tionghoa, memberikan nama non-manusia kepada hewan, karena hal tersebut dipandang sebagai hal yang ofensif.

Nama lumba-lumba sunting

Sebuah studi yang dipublikasikan di Proceedings of the National Academy of Sciences mengklaim bahwa manusia bukanlah satu-satunya makhluk hidup yang menggunakan nama pribadi. Para peneliti dari Universitas Carolina Wilmington Utara yang mempelajari lumba-lumba hidung botol di Teluk Sarasota, Florida, menemukan bahwa para lumba-lumba tersebut memiliki nama satu sama lain.[3] Seekor lumba-lumba memilih namanya ketika masih bayi.[4]

Lihat pula sunting

Catatan sunting

Referensi sunting

  1. ^ Text of the Convention on the Rights of the Child, Adopted and opened for signature, ratification and accession by General Assembly resolution 44/25 of 20 November 1989 entry into force 2 September 1990, in accordance with article 49, Office of the United Nations High Commissioner for Human Rights.
  2. ^ The Best Pet Name Book Ever!, Chapter 3, By Wayne Bryant Eldridge
  3. ^ "Dolphins, like humans, recognize names, May 9, 2006,CNN". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2006-06-02. Diakses tanggal 2015-03-16. 
  4. ^ Dolphins Name Themselves, By Bjorn Carey, posted: 8 Mei 2006, livescience.com

Bacaan tambahan sunting

Pranala luar sunting

Templat:Nama pribadi