Mauritius Belanda
20°12′S 57°30′E / 20.2°S 57.5°E
Mauritius Belanda Mauritius | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
1638–1710 | |||||||||
Status | Koloni | ||||||||
Ibu kota | Port de Warwick (Mahébourg) | ||||||||
Bahasa yang umum digunakan | Belanda | ||||||||
Opperhoofd | |||||||||
• 1638-1639 | Cornelius Gooyer | ||||||||
• 1639-1645 | Adriaan van der Stel | ||||||||
• 1673-1677 | Hubert Hugo | ||||||||
• 1703-1710 | Abraham Momber van de Velde | ||||||||
Era Sejarah | Imperialisme | ||||||||
• Kedatangan tentara ke Fort Frederik Hendrik | 29 Agustus 1638 | ||||||||
• Keputusan untuk meninggalkan pulau | Februari 1710 | ||||||||
Mata uang | Rijksdaalder Belanda, Guilder Belanda | ||||||||
| |||||||||
Sekarang bagian dari | Mauritius | ||||||||
Mauritius adalah permukiman resmi Vereenigde Oostindische Compagnie di pulau Mauritius antara tahun 1638 hingga 1710 yang digunakan sebagai tempat pemberhentian untuk kapal yang lewat. Pulau ini sudah sering didatangi oleh kapal-kapal Belanda dari tahun 1598, tetapi baru dimukimi pada tahun 1638 agar Prancis dan Britania tidak memukimi pulau ini terlebih dahulu.[1]
Koloni ini ditinggalkan oleh Belanda pada tahun 1710.
Warisan
suntingBelanda memberi nama kepada negara Mauritius dan wilayah-wilayahnya, seperti pegunungan "Pieter Both" dan wilayah "Vandermeersh" di dekat Rose-Hill. Mereka juga membawa tanaman gula dari Jawa. Namun, mereka juga menghabisi burung dodo dan kura-kura raksasa untuk memperoleh makanan, dan membawa spesies saingan dan hama.
Fondasi Fort Frederik Hendrik masih ada di Mauritius.[2] Pada 18 November 2010, Museum Frederik Hendrik dibuka oleh Ad Koekkoek, duta besar Belanda untuk Tanzania, dan Mookhesswur Choonee, Menteri Budaya Mauritius.[3]
Catatan kaki
sunting- ^ De VOC site - Mauritius
- ^ Portal of the Government of Mauritius - The Vieux Grand Port Heritage Site Diarsipkan 2010-08-30 di Wayback Machine.
- ^ Tropenmuseum.nl - Opening Frederik Hendrik Museum op Mauritius Diarsipkan 2011-07-21 di Wayback Machine.