Nigel Mansell

Mantan pembalap mobil profesional asal Inggris

Nigel Ernest James Mansell, CBE (/ˈmænsəl/; lahir 8 Agustus 1953) adalah seorang mantan pembalap mobil profesional asal Inggris yang berhasil menjuarai kejuaraan pembalap Formula Satu musim 1992 dan CART Indy Car World Series musim 1993. Mansell adalah juara bertahan F1 saat ia pindah ke CART. Ia menjadi orang pertama yang memenangkan gelar CART di musim debutnya dan menjadikannya satu-satunya orang yang memegang Kejuaraan Dunia Pembalap dan Kejuaraan Nasional Balap Mobil Roda Terbuka Amerika secara bersamaan.

Nigel Mansell
CBE
Nigel Mansell di Meksiko 2015.
KebangsaanBritania Raya Britania Raya
LahirNigel Ernest James Mansell
8 Agustus 1953 (umur 71)
Upton-upon-Severn, Inggris, Britania Raya
Karier Kejuaraan Dunia Formula Satu
Tahun aktif19801992, 19941995
TimLotus, Williams, Ferrari, McLaren
Jumlah lomba191 (187 start)
Juara Dunia1 (1992)
Menang31
Podium59
Total poin480 (482)[1]
Posisi pole32
Lap tercepat30
Lomba pertamaGrand Prix Austria 1980
Menang pertamaGrand Prix Eropa 1985
Menang terakhirGrand Prix Australia 1994
Lomba terakhirGrand Prix Spanyol 1995
Karier Champ Car
32 lomba dalam kurun waktu 2 tahun
Tahun aktif1992–1993
TimNewman/Haas Racing
Hasil terbaikJuara (1993)
Lomba pertamaGrand Prix Gold Coast 1993 (Surfers Paradise)
Lomba terakhirGrand Prix Monterey 1994 (Laguna Seca)
Menang pertamaGrand Prix Gold Coast 1993 (Surfers Paradise)
Menang terakhirGrand Prix Bosch Spark Plug 1993 (Nazareth)
Menang Podium Pole
5 13 10

Mansell turun di F1 selama 15 musim dan di CART selama dua musim. Di F1 ia meraih 31 kemenangan dan menjadi pembalap asal Britania Raya tersukses kedua dalam sejarah F1.[1] Mansell memulai debut di GP Austria 1980, dan meraih kemenangan pertamanya di GP Eropa 1985. Ia juga dinilai sebagai salah satu dari "10 Pembalap Formula Satu Terbaik" versi komentator legendaris F1 Murray Walker.[2] Pada tahun 2008, jaringan televisi olahraga AS ESPN memberikan ia peringkat ke-24 dalam "Daftar Pembalap F1 Terbaik Sepanjang Masa".[3] Ia juga menempati peringkat #9 dari "Daftar 50 Pembalap F1 Terbesar Sepanjang Masa" oleh Times Online. Dalam daftar yang sama itu juga terdapat pembalap-pembalap lain seperti Alain Prost, Ayrton Senna, Jackie Stewart dan Jim Clark.[4]

Kehidupan pribadi

sunting

Mansell merupakan anak ketiga dari empat bersaudara. Selama masa kecilnya ia dipaksa berpindah-pindah sekolah karena pekerjaan ayahnya yang berpindah-pindah.[5] Masa remajanya ia habiskan di Green Hall, Birmingham. Ia kemudian bersekolah di Sekolah Rosslyn dan kemudian berlanjut di Green Hall Bilateral. Ia lantas kuliah bidang teknik di Matthew Boulton College. Pengalaman mengemudi pertama Mansell ia dapatkan saat usianya 7 tahun.

Mansell tinggal bersama istrinya Roseanne dan tiga anaknya di Kepulauan Channel Jersey. Putra Mansell yaitu Leo Mansell dan Greg Mansell kini mulai mengikuti jejak ayahnya sebagai pembalap. Mereka kemudian turun di ajang Formula BMW Inggris tahun 2006 dan juga sempat turun di ajang Formula 3 Inggris. Mansell juga saat ini tercatat sebagai pebisnis sukses di Inggris dengan usahanya sebagai pengelola dealer mobil Ferrari, yang konon ia dapatkan berbekal pengalaman dan kedekatannya sewaktu masih memperkuat Ferrari di ajang F1. Mansell juga saat ini memiliki sebuah klub golf beserta lapangannya yang bernama Woodbury Park yang ia beli pada tahun 1994. Lapangan golf ini kemudian sering ia sewakan pada para pegolf baik amatir maupun professional di Inggris. Mansell juga sempat mengadakan turnamen golf bertajuk "Nigel Mansell Classic PGA Seniors" Tour pada tahun 2003 dan 2004 di lapangan golfnya tersebut.

Dalam kegiatan amal, Mansell saat ini menjabat sebagai ketua dari organisasi amal pemuda Inggris Raya yaitu UK Youth.[6]

Karier awal

sunting

Dikarenakan diharuskan memakai biaya sendiri untuk bisa balapan, Mansell memulai kariernya di ajang karting di usia yang terbilang cukup tua untuk ukuran seorang pembalap gokart yaitu 15 tahun.[7] Di luar gokart, Mansell harus berjuang sendirian untuk mencukupi kehidupannya sendiri dan juga biaya untuk balapannya. Setelah cukup sukses di ajang gokart, Mansell kemudian pindah ke ajang Formula Ford dan pada tahun 1976,[7] Mansell memenangkan 6 dari 9 balapan di ajang Formula Ford. Ia juga berhasil mengantarkan Inggris menjadi juara dunia Formula Ford Internasional tahun 1977.[7] Mansell lantas menderita patah leher karena kecelakaan dalam kualifikasi sesi di Brands Hatch. Dokter kemudian memvonis Mansell dengan diagnosa quadriplegia, dan ia dilarang turun balapan selama enam bulan dengan kemungkinan ia tidak bisa turun balapan lagi selama-lamanya. Setelah sembuh, Mansell lantas mencoba untuk kembali turun di ajang balapan dan ia sampai menolak tawaran pekerjaan sebagai insinyur di sebuah perusahaan pesawat. Mansell lantas sampai rela menjual beberapa barang kesayangannya demi membiayai dirinya untuk turun kembali di ajang Formula Ford. Mansell lantas mendapat kesempatan turun dalam lomba Formula 3 dengan mobil Lola T570 di Silverstone, dan ia finis P4 dalam balapan tersebut dan berkata bahwa ia siap turun penuh lagi sebagai pembalap.[7]

Mansell kemudian berlomba di Formula 3 pada tahun 1978 sampai 1979. Mansell sempat mencatat pole dan finis P2 di lomba awal musim 1978, tapi kemudian ia mendapati bahwa mobilnya ternyata tidak kompetitid. Ternyata didapati pula ebagai suatu kesepakatan komersial dengan Unipart timnya memutuskan untuk mesin Triumph Dolomit yang tenaganya jauh lebih rendah daripada mesin Toyota yang digunakan oleh tim-tim terkemuka. Setelah berhasil mengantar tim finis P4 dalam klasemen akhir, Mansell kemudian memutuskan untuk hengkang dari tim dan kemudian bergabung ke Dave Price Racing untuk 1979. Ia lantas berhasil menjuarai balapan pertama di Silverstone pada bulan Maret, dan sempat konsisten finis di urutan 8 besar sebelum terlibat kecelakaan dengan Andrea de Cesaris yang mengakibatkan Mansell kembali masuk rumah sakit dengan tulang belakang yang patah. Semangat dan kemauan keras Mansell kemudian terlihat oleh Colin Chapman dari Lotus, yang kemudian menghubungi Mansell dan menawarinya untuk bergabung sebagai pembalap tes Team Lotus untuk musim 1980.[7]

Karier F1

sunting

1980–1984: Team Lotus

sunting
 
Lotus 87 yang dikendarai Nigel Mansell di musim 1981 (foto tahun 2008).

Keterampilan Mansell sebagai pembalap tes, termasuk raihan waktu tercepat di Silverstone dalam sesi tes Lotus di awal 1980 membuat Chapman terkesan dan memberinya kesempatan untuk turun sebagai pembalap resmi di pertengahan musim 1980.[8] Mansell lantas mengendarai versi pengembangan dari Lotus 81 yang digunakan oleh tim yaitu Lotus 81B. Dalam debut resminya di Austria, lagi-lagi Mansell mengalami nasib nahas dengan kebocoran bahan bakar di kokpit sesaat sebelum memulai balapan yang membuat ia harus menahan rasa sakit akibat panas yang menyebabkannya menderita luka bakar pada bokongnya. Di balapan selanjutnya, Mansell gagal finis dan kemudian setelah gagal kualifikasi di Italia, Chapman meminta Mansell untuk menyerahkan mobilnya pada Mario Andretti sampai akhir musim. Andretti sendiri lantas memutuskan bahwa untuk 1981 ia akan pindah ke tim Alfa Romeo.

Meskipun terkesan tidak populer dimata investor tim David Thieme, dan banyak spekulasi di media bahwa Jean-Pierre Jarier akan mengisi lowongan yang ditinggalkan Andretti, Chapman mengumumkan pada awal musim 1981 bahwa kursi kosong tersebut tetap akan diisi oleh Mansell.

Empat tahun Mansell bertahan sebagai pembalap Lotus, dan ia menjalani beragam perjuangan selama empat tahun tersebut, yang sebagian besar di antaranya adalah karena mobil tidak dapat diandalkan. Dari 59 balapan bersama tim, ia berhasil finis 24 kali. Hasil terbaiknya di musim 1981 adalah P3 saat lomba di Belgia, dan secara umum Mansell hanya berhasil finis P14 di klasemen akhir. Di musim 1982, rekan setim Mansell, Elio de Angelis berhasil memenangi balapan di Austria, dan sering kali ia tampil lebih cepat dari Mansell di beberapa lomba.

Selama musim 1982, Mansell berencana untuk turun berlomba dalam 24 Hours of Le Mans untuk mendapatkan uang tambahan. Pada saat itu bayaran gaji Mansell adalah £50.000 per tahun dan ia mendapatkan tawaran uang £10.000 jika ia mau turun di ajang Le Mans. Chapman percaya bahwa dengan ikut serta perlombaan di ajang Le Mans, Mansell telah membuka dirinya untuk mengambil beberapa keputusan yang salah demi uang sebesar £10.000. Chapman lantas memperpanjang kontrak Mansell sampai akhir musim 1984 dengan peningkatan gaji, yang kemudian membuat Mansell menjadi jutawan baru.[9]

Sebagai hasil dari kontrak di atas, Mansell menjadi sangat dekat dengan Chapman dan hatinya sempat hancur oleh kematian mendadak Chapman pada tahun 1982.[8] Dalam otobiografinya Mansell menyatakan bahwa ketika Chapman meninggal, "hati saya ibarat hancur terbelah, dan dunia serasa putus. Saya merasa saya seperti kehilangan anggota keluarga pribadi saya.." Setelah kematian Chapman kondisi di Lotus menjadi sedikit kurang kondusif. Kehadiran Peter Warr sebagai manajer tim baru yang ternyata tidak memiliki menjunjung tinggi karakteristik Mansell sebagai pembalap. Warr tampak kurang antusias dengan kontrak yang sebelumnya dibuat oleh Colin Chapman. Namun berkat desakan dari sponsor Lotus, produsen rokok John Player Spesial, Warr kemudian mengumumkan bahwa Mansell akan tetap tinggal bersama tim.

 
Nigel Mansell di Dallas 1984.

Pada tahun 1984, Mansell berhasil finis di Top 10 klasemen akhir. Sebelumnya di Monako[10] Mansell mengejutkan banyak pihak dengan menyalip Alain Prost dalam lomba yang basah untuk memimpin, tetapi ia gagal finis usai menyenggol tembok pembatas. Di pertengahan musim, Warr mengumumkan bahwa ia akan mengontrak bintang muda Ayrton Senna untuk musim 1985[11] dan tidak akan memperpanjang kontrak Mansell. Mansell lantas dihubungi oleh Frank Williams, dan pada awalnya ia sempat menolak untuk membalap di Williams, sebelum akhirnya Mansell resmi menerima tawaran Williams untuk musim 1985.

Mansell lantas dikenang berkat aksinya mendorong mobil sampai garis finis di Dallas. Balapan di Dallas ini menjadi balapan terpanas di musim 1984 dengan suhu 40 °C. Mansell kemudian langsung pingsan setelah berhasil mendorong mobilnya sampai garis finis demi mengamankan P6 lomba. Ia memulai lomba di Dallas dari posisi pole saat kualifikasi dan sempat memimpin lomba untuk beberapa lap.[12]

Balapan terakhir Mansell dengan tim Lotus sempat menjadi konfrontasi antara dirinya dengan Peter Warr. Warr menolak memberikan bantalan rem yang diminta Mansell untuk lomba. 18 lap tersisa, dan Mansell berada di P2 sampai kemudian rem mobilnya blong akibat tidak kuat menahan panas. Setelah resmi meninggalkan Lotus pada akhir tahun, Mansell berkata: "Warr tidak akan pernah rela saya memenangkan Grand Prix selama ia menilai bahwa saya tidak pantas untuk mendapatkan apa yang saya minta."[13]

1985–1988: Williams F1 (bagian pertama)

sunting
 
Nigel Mansell di GP Jerman 1985.

Pada akhir tahun 1984 Frank Williams berkeinginan untuk merekrut Mansell untuk menemani Keke Rosberg sebagai bagian dari tim Williams, Mansell kemudian mengatakan "Keke mungkin salah satu rekan tim terbaik-saya miliki dalam karier saya". Mansell lantas berhasil masuk ke tim Williams, dan ia diberikan nomor mobil 5 dengan warna merah yang membuatnya mendapat julukan "Red 5". Mansell lantas optimis dengan peluangnya di Williams, apalagi Williams saat itu diperkuat oleh mesin tangguh dari pabrikan Jepang, Honda. Mansell kemudian berhasil mencapai tempat kedua di GP Belgia 1985,[14] dan diikuti ini dengan kemenangan pertamanya yang berhasil ia raih setelah mengikuti 72 balapan di GP Eropa di Brands Hatch, Inggris.[15][16] Ia juga berhasil meraih kemenangan keduanya di Kyalami. Kemenangan ini berhasil menaikkan popularitas Mansell menjadi seorang bintang baru F1.

Memasuki tahun 1986, tim Williams-Honda punya mobil cukup tangguh dan bisa diandalkan untuk mengejer gelar dunia, dan Mansell telah memantapkan dirinya sebagai salah satu kandidat potensial untuk memperebutkan gelar pembalap. Ia juga memiliki rekan setim baru di tim yaitu pembalap Brasil Nelson Piquet. Sebagai orang baru, Piquet langsung menyerang Mansell sebagai "orang bodoh" dan mengolok-olok istri Mansell yaitu Roseanne sebagai "bodoh dan jelek". Mansell dan istrinya mengabaikan ancaman perang dari Piquet dan tetap fokus untuk bisa meraih gelar dunia. Mansell lantas berhasil memenangi lima balapan di musim 1986. Salah satu penampilan terbaiknya adalah di GP Spanyol di Jerez, saat ia finis kedua dengan selisih tipis 0,014 detik. Pertarungan merebut gelar 1986 kemudian menjadi ketat antara Mansell dan Piquet berserta Alain Prost dari McLaren sampai balapan memasuki ronde akhir di Adelaide. Mansell nyaris saja menjadi juara dunia setelah ia memimpin lomba sejak awal. Sayangnya di 19 lap terakhir, ban mobil Mansell pecah dan ia terpaksa tersingkir, sementara disisi lain Prost berhasil finis sekaligus memastikan diri sebagai juara dunia 1986 dan membuat Mansell harus puas duduk sebagai runner-up.[17] Di akhir musim, Mansell kemudian dianugerahi gelar BBC Sports Personality of the Year atas semangatnya dalam pertarungan gelar 1986.

 
Nigel Mansell di GP Kanada 1988.

Mansell berhasil meraih enam kemenangan di musim 1987, termasuk kemenangan spektakuler di Silverstone setelah sukses memangkas waktu 20 detik dalam waktu 20 lap atas rekan setimnya Nelson Piquet, dan tepat di lap kemenangan, mobil Mansell mogok akibat kehabisan bensin. Di GP Italia, giliran Mansell yang mendapatkan masalah dengan girboks mobilnya dan ia kemudian membiarkan Piquet melewatinya untuk bisa memenangi lomba. Sebuah kecelakaan hebat di GP Jepang memupus harapan Mansell untuk bisa menjadi juara dunia. Nelson Piquet, sekalipun gagal mencatat angka di dua balapan terakhir akhirnya keluar sebagai juara dunia usai Mansell memutuskan untuk tidak mengikuti dua balapan sisa akibat terkena dampak kecelakaan tersebut.[18]

Honda kemudian meninggalkan Williams pada tahun 1988 dan beralih ke tim lawan yaitu McLaren. Williams lantas menggunakan mesin kurang kompetitif dari Judd, dan sebagai akibatnya Mansell gagal menunjukan tajinya. Di pertengahan musim, Mansell terkena sakit cacar air, dan posisinya di tim digantikan sementara oleh Jean-Louis Schlesser. Hasil terbaik Mansell di 1988 hanyalah dua kali finis posisi kedua di Inggris dan Spanyol.

1989–1990: Scuderia Ferrari

sunting

Pertengahan 1988, Mansell dihubungi oleh Enzo Ferrari seputar kontrak membalap untuk musim 1989. Mansell kemudian menjadi pembalap terakhir yang dikontrak langsung oleh Enzo Ferrari di Maranello sebelum "The Old Man" meninggal dunia di Agustus 1988. Enzo Ferrari lantas menyebut Mansell sebagai "pembalap terhebat yang pernah ia lihat". Sebagai bagian dari kontraknya, Enzo kemudian memberikan Mansell sebuah hadiah, yaitu mobil F1 Ferrari 1989 dengan kode sasis F40 boleh Mansell miliki satu. Di Italia, Mansell dengan cepat menjadi populer di mata tifosi, dan ia kemudian dijuluki sebagai "Il Leone" (Sang Singa) karena keberaniannya saat membalap (julukan ini kemudian muncul lagi pada tahun 2010 melalui Fernando Alonso). Musim 1988 juga menandai akhir dari era mesin turbo dan pengenalan girboks elektronik dari Ferrari.

 
Nigel Mansell berpakaian balap Scuderia Ferrari.

Mansell meyakini, musim 1989 adalah tahun pembelajaran bagi dirinya dan juga tim dengan harapan menjadi juara dunia di 1990. Penampilan perdananya di Ferrari langsung berbuah kemenangan manis di Brazil dengan raihan kemenangan[19][20] (rekor ini kemudian disamai Kimi Räikkönen di musim 2007). Mansell sebelumnya tidak percaya bahwa ia bisa memenangi lomba, karena beberapa saat sebelum lomba, ia sempat memesan tiket pesawat pulang ke London karena yakin mobilnya pasti akan jebol di pertengahan lomba. Mansell kemudian menjadi pembalap pertama dalam sejarah F1 yang berhasil memenangi lomba dengan girboks semi-otomatis. Namun meskipun begitu, musim 1989 tidaklah semulus yang Mansell harapkan, karena beberapa insiden kerap mewarnai balapannya. Selain girboks yang ringkih dan mudah rusak, Mansell juga sempat terkena diskualifikasi di Kanada dan Portugal akibat terlibat insiden berbahaya. Balapan terbaik Mansell di 1989 adalah kemenangan luar biasa di Hungaria setelah ia start dari P12 dan dengan berani menyalip Ayrton Senna saat lomba berlangsung. Mansell finis di P4 klasemen pembalap 1989.

Tahun 1990, Ferrari mendatangkan pembalap Alain Prost sebagai rekan setim Mansell. Kondisi berbalik membela Prost yang lebih diutamakan sebagai pembalap nomor satu oleh Ferrari. Mansell tersingkir di tujuh lomba awal, dan di GP Inggris Mansell berhasil meraih pole position, disisi lain, Alain Prost curiga dengan keberhasilan Mansell dan ia kemudian meminta tim untuk menukar mobilnya dengan mobil Mansell. Mansell marah dan ia kemudian berlaga habis-habisan saat lomba dengan memakai mobil Alain Prost sebelum tersingkir dari lomba. Usai tersingkir, Mansell berujar bahwa ia akan pensiun dari F1 di akhir musim. Mansell lantas hanya meraih sekali kemenangan saja yaitu di Portugal. Rencana pensiun Mansell kemudian batal usai Frank Williams memanggil pulang Mansell ke Didcot. Dengan janji status sebagai pembalap nomor satu dan gaji besar £4.600.000, jadilah Mansell kembali ke tim Williams untuk musim 1991.

1991–1992: Williams F1 (bagian kedua)

sunting
 
Nigel Mansell mencatat podium kedua di GP Monaco 1991.
 
Nigel Mansell membonceng Ayrton Senna di GP Inggris 1991.

Mansell kembali ke Williams secara tidak langsung. Ia menyatakan akan setuju untuk kembali hanya jika daftar tuntutan yang ia minta dipenuhi, termasuk status sebagai pembalap utama, jaminan dukungan dalam berbagai bidang dengan setiap jaminan tertuliskan di atas hitam dan putih, dan jaminan dari pemasok seperti Renault dan Elf bahwa mereka akan melakukan segala sesuatu yang diperlukan untuk membantu Mansell menang. Frank Williams mengatakan tuntutan itu 'mustahil', Mansell menyimpulkan bahwa jika tuntutannya tidak terpenuhi, lebih baik baginya untuk pensiun saja. Tiga minggu kemudian tuntutan yang tidak mungkin tersebut akhirnya bisa terpenuhi dan Mansell resmi menjadi pembalap Williams.

Penampilan Mansell di tim Williams untuk kedua kalinya ternyata lebih baik ketimbang yang pertama kalinya di 1985-1988. Mansell kemudian identik dengan julukan "Red 5". Mansell lantas memenangkan lima balapan di musim 1991, dan yang paling mengesankan adalah di Spanyol saat ia mengalahkan Ayrton Senna dengan selisih beberapa sentimeter saja saat finis.[21] Kemudian usai Mansell menang di GP Inggris, dan Senna mogok tepat pada saat lap selebrasi, Mansell lantas mengajak Senna untuk membonceng mobilnya dan kembali ke pit.[22]

Williams terbilang terlambat untuk mengembangkan girboks baru bersistem semi-otomatis mereka di musim 1991, dan kemudian hal itu harus mereka bayar mahal karena jika saja girboks tersebut sudah dipakai sejak awal musim, kemungkinan Mansell bersaing di baris depan melawan Ayrton Senna sangat besar. Mansell harus puas finis sebagai runner-up di klasemen 1991 di belakang Senna.

Musim 1992 menjadi musim yang fantastis bagi Mansell. Ia memulai tahun ini dengan lima kemenangan beruntun di awal musim (rekor disamai oleh Michael Schumacher pada tahun 2004). Di Monaco, lomba keenam musim ini, ia meraih pole position dan mendominasi perlombaan. Kesialan bagi Mansell datang di 7 lap terakhir saar mur ban mobilnya longgar dan ia terpaksa masuk pit sekaligus memberikan posisi terdepannya kepada McLaren Ayrton Senna. Dengan ban lebih segar, Mansell lantas berhasil mengejar ketinggalannya dari Senna tetapi ia tidak bisa menyalip Senna sampai balapan usai.[23][24] Mansell lantas dinobatkan sebagai juara dunia 1992 di GP Hungaria, yang merupakan balapan kesebelas musim 1992. Catatan Mansell ini kemudian dipecahkan Michael Schumacher di musim 2002. Mansell juga mencatat rekor lain di 1992 yaitu pembalap yang paling banyak menang dalam satu musim (9 kali) dan peraih pole position terbanyak (14 kali). Di akhir musim ia kemudian berhasil memenangkan BBC Sports Personality of the Year untuk kedua kalinya setelah sempat ia raih pada tahun 1986.

Karier CART

sunting
 
Mansell saat berlaga di ajang ChampCar.

Meskipun menjadi juara dunia, Mansell ternyata telah membuat keputusan salah dengan Williams. Dalam otobiografinya Mansell menulis bahwa ini adalah karena kesepakatan yang dibuat pada GP Hungaria sebelumnya, yang kemudian diingkari oleh Williams, dan saat itu muncul gosip bahwa ada kemungkinan pembalap Prancis Alain Prost akan bergabung dengan tim Williams.

Williams telah mengabaikan keterangan untuk memberitahu Mansell bahwa Prost telah menandatangani kontrak untuk tahun 1993. Mansell lantas merasa posisinya di Williams akan berakhir sama seperti ia meninggalkan Ferrari dua tahun sebelumnya. Williams konon juga menawari Ayrton Senna untuk bergabung di 1993, sebelum akhirnya di-veto oleh Prost karena Prost menolak dipasangkan dengan rekan setim kuat dalam klausuk kontraknya. Pembalap Williams yang lain, Riccardo Patrese merasa muak dengan permintaan Prost ini dan ia langsung hengkang ke Benetton. Mansell kemudian mencoba untuk bernegosiasi dengan Williams di GP Italia namun gagal, dan akhirnya Mansell pun hengkang dari F1 dan pindah ke ajang CART

Mansell lantas bergabung dengan Newman/Haas di ajang CART pada tahun 1993. Ia mengambil alih kursi Michael Andretti, yang pindah ke F1 untuk menjadi rekan setim Mika Hakkinen di McLaren. Pada balapan pembuka musim di Surfers Paradise, Australia, Mansell berhasil mencatat pole dan memenangkan balapan pertamanya di ajang CART. Namun beberapa minggu kemudian, ia mengalami kecelakaan besar di Phoenix International Raceway, yang melukai punggungnya. Pada balapan Indianapolis 500 tahun 1993, Mansell sempat memimpin perlombaan, namun ia hanya mampu finis ketiga setelah kalah dari Emerson Fittipaldi dan Arie Luyendyk dalam balapan yang diwarnai start ulang.[25] Kemudian di Michigan, Mansell berhasil membalas kekalahannya di Indy 500 dengan mencatat kemenangan di Michigan International Speedway, yang kemudian dianggap orang sebagai balapan terketat di musim tersebut. Dengan hasil lima kemenangan sampai akhir musim 1993, Mansell berhasil mencatatkan sejarah sebagai pembalap rookie pertama di ajang CART yang mampu menjadi juara dunia. Ia juga (sampai saat ini) masih memegang rekor sebagai juara dunia berbeda dalam dua musim berurutan (1992 di F1, 1993 di CART). Usai dipastikan menjadi juara dunia CART, Mansell lantas mendapatkan beragam penghargaan, di antaranya Medali Emas dari Royal Automobile Club dan gelar Rookie of the Year 1993 di ajang CART.

Musim 1994,tim Newman/Haas memiliki mobil yang ternyata kurang kompetitif, dan Mansell dibuat frustrasi selama musim berjalan. Ia kemudian mengalami kecelakaan di Indianapolis 500[26] dan harus mendapatkan pertolongan medis di rumah sakit. Mansell kemudian menolak perawatan dan lebih memilih pergi. Mansell lantas berkonflik dengan Mario Andretti, sebegitu buruknya hubungan dengan Mansell sampai-sampai Andretti berkata "Saya kira jika Ronnie Peterson adalah rekan setim terbail yang pernah saya miliki, dan Nigel Mansell adalah yang terburuk. Saya lebih menghormati Mansell sebagai pembalap, tetapi bukan sebagai manusia".[27]

Kembali ke F1

sunting

1994: Williams F1 (bagian ketiga)

sunting

Pada tahun 1994 Mansell kembali ke arena F1. Setelah kematian tragis Ayrton Senna di San Marino, ia kembali ke arena F1 bersama tim lamanya Williams, menggantikan pembalap muda David Coulthard untuk Grand Prix Prancis dan tiga seri terakhir balapan musim 1994. Mansell dibayar sekitar £900.000 perlomba, dibandingkan dengan pembalap utama Williams saat itu, Damon Hill yang hanya mendapat bayaran £300.000 untuk seluruh musim. Kembali Mansell itu dibantu oleh Bernie Ecclestone untuk membantu memutuskan kontrak balapan CART-nya di Amerika Serikat. Itu penting bagi F1 untuk memiliki juara dunia yang masih aktif membalap dan mereka membutuhkan Mansell. Mansell ternyata tidak secepat Damon Hill dalam beberapa lomba awal tetapi tanda-tanda potensinya mulai terlihat di Jepang saat bertarung melawan Jean Alesi dari Ferrari. Mansell kemudian memenangi balapan terakhir musim 1994 di Adelaide,[28] yang pada saat bersamaan Michael Schumacher (Benetton) bertabrakan dengan Damon Hill yang menyebabkan Schumi menjadi juara dunia 1994.[29] Rencana awalnya, Frank Williams menginstruksikan team order dengan Mansell yang harus melindungi Damon Hill, tetapi baik Hill dan Schumi ternyata mampu menyalip Mansell di awal lomba, dan strategi itu gagal terlaksana.

Williams memiliki pilihan pada Mansell untuk tahun 1995 apakah ia akan bertahan atau tidak. Pada akhirnya, Williams lebih memilih untuk mengontrak penuh David Coulthard untuk 1995 ketimbang memnpertahankan Nigel Mansell.

1995: McLaren

sunting
 
Mobil Nigel Mansell di musim 1995: McLaren MP4-10B.

Usai berhasil memenangi dua lomba bersama Williams di 1994, Mansell masih menjadi pembalap yang paling diminati di 1995, walaupun usianya sudah terbilang tua untuk ukuran pembalap F1. Setelah kehilangan kursi Williams oleh David Coulthard, Mansell masuk ke McLaren sebagai pembalap pada tahun 1995.[30]

Sudah bukan menjadi rahasia lagi bahwa Mansell dan Ron Dennis tidak pernah saling bertatap muka, tetapi dengan keinginan dan tuntutan kuat dari sponsor-sponsor McLaren untuk meminta Dennis agar memboyong pembalap dengan label "juara dunia", maka Dennis hanya dihadapkan pada dua pilihan, antara Michael Schumacher dan Nigel Mansell. Schumi lantas memutuskan untuk tetap tinggal di tim Benetton (dan kemudian pindah ke Scuderia Ferrari pada tahun 1996). Mansell akhirnya mendapatkan kesempatan masuk ke McLaren mendampingi Mika Hakkinen.[31] Sejak awal musim penggemar dan media mulai bertaruh bahwa kemitraan Mansell dan Dennis tidak akan bertahan lama karena perbedaan pandangan di antara mereka. Mansell lantas memulai musim dengan buruk, diawali dengan kokpit mobil McLaren yang terlalu sempit dan ia tidak bisa berlomba sampai GP San Marino. Mansell lantas kalah telak dari Hakkinen dan terus-terusan frustrasi dengan buruknya penanganan tim mekanik McLaren pada mobilnya. Mansell akhirnya memutuskan untuk pensiun dari F1 usai menjalani dua lomba bersama McLaren. Dalam konferensi pers pengunduran dirinya, Mansell berujar bahwa lebih baik baginya untuk pensiun ketimbang berlomba tanpa prestasi berarti.

Di akhir 1996, Mansell sempat melakukan beberapa tes dengan tim Jordan Grand Prix,[32] dan membuka kesempatannya untuk kembali berkiprah di F1, tetapi hal tersebut akhirnya tidak pernah terwujud.[33]

Karier sesudah F1

sunting

British Touring Car Championship

sunting

Mansell mengambil bagian dalam TOCA Shootout tahun 1993 yang diadakan di Donington Park. Mansell mengendarai Ford Mondeo dengan nomor kesayangannya yaitu 5 Merah. Perlombaan berakhir pada bencana bagi Mansell, ia pingsan setelah terlibat kecelakaan. Mobilnya kehilangan traksi setelah keluar dari Old Hairpin dan bertabrakan dengan mobil Nissan Tiff Needell, untuk kemudian melintir sebelum akhirnya menabrak tembok pembatas.[34]

Mansell kembali ke balapan pada tahun 1998 dalam British Touring Car Championship, kembali ia mengemudi mobil Ford Mondeo selama tiga lomba. Dengan angka 5 yang diambil oleh James Thompson, Mansell kemudian berpindah memakai mobil dengan nomor merah 55.[35][36]

Pada balapan pertamanya di Donington Park, ia tersingkir setelah berlaga selama 3 lap dalam sprint race, yang berarti ia akan memulai sesi feature race dari grid ke-19. Ketika kondisi cuaca berubah hujan membuat trek basah, Mansell berhasil memimpin perlombaan untuk beberapa lap, dan ia finis di posisi 5.[37] Balapan ini lantas dianggap oleh banyak penggemar sebagai salah satu balapan paling menarik dalam sejarah balap mobil turing.[38]

Alih-alih bisa meraih prestasi bagus di dua balapan lainnya, Mansell ternyata gagal finis di Brands Hatch dan hanya finis P14 (sprint) dan P11 (feature) dalam lomba di Silverstone.[39][40] Mansell lantas memutuskan keluar dari ajang BTCC setelah perlombaan memasuki ronde keempat. Ia berada di P18 klasemen akhir BTCC 1998.[41]

Penampilan di balapan lain

sunting
 
Nigel Mansell sedang mengetes mobil Jordan-Ford EJ14 di jalan raya kota London sebelum berlangsungnya GP Inggris 2004.

Pada tanggal 16 Juli 2005, Mansell ambil bagian dalam acara eksibisi Race of Legends di sirkuit Norisring yang menjadi bagian dari balapan DTM.[42] Ia bertanding melawan Jody Scheckter, Alain Prost, Mick Doohan, Emerson Fittipaldi dan Johnny Cecotto, masing-masing pembalap memiliki kesempatan untuk mengemudikan mobil Audi, Mercedes-Benz dan Opel. Prost diumumkan sebagai pemenang oleh penyelenggara DTM.[43]

Mansell menjadi pemegang sahan sekaligus pembalap dalam seri baru Grand Prix Masters.[44] Setelah periode pengujian dan pengembangan mobil, Mansell berhasil sukses dengan memenangkan perlombaan perdana dari seri ini di Kyalami pada bulan November 2005[45] Setelah sukses dari balapan di Kyalami, empat event dijadwalkan untuk GP Masters Series pada tahun 2006, termasuk satu di Silverstone. Mansell kemudian menang lagi di Qatar pada bulan April dari posisi pole.

Juga pada tahun 2006 ia hadir di Brands Hatch, yang merupakan tempat pertamanya memenangi balapan F1, untuk mengemudikan mobil BMW M3 yang mengantarkan Andy Priaulx menang balapan ketahanan 24 Hours of Nurburgring pada tahun 2005.

Pada akhir pekan tanggal 6 Mei 2007 ia membuat penampilan kejutan saat tampil di kedua dari FIA GT Championship di Sirkuit Silverstone mengendarai Ferrari 430 GT2 bagi tim Scuderia Ecosse.[46] Dia dipasangkan dengan Chris Niarchos, dan berhasil finis P7 di kelas GT2 dan finis 21 secara keseluruhan.[47]

Mansell, dengan anaknya Leo, sempat mendapatkan kesempatan tes dari tim Chamberlain-Synergy untuk mengetes purwarupa Le Mans Lola B06/10-AER selama seminggu yang dimulai 14 Juli 2008, di Sirkuit Estoril. Pasangan ayah dan anai iki sempat mempertimbangkan untuk membalap di seri Le Mans Amerika, yang kemungkinan dimulai di bulan Oktober 2008 dalam balapan Le Petit Mans, meskipun pada akhirnya kedua pembalap tidak hadir dalam acara tersebut.[48][49] Pada tanggal 3 Juli 2009, Mansell juga mengetes putranya yang lain yaitu Greg Mansell dalam sesi tes bersama salah satu tim World Series by Renault di Sirkuit Silverstone.[50]

Mansell mengambil bagian dalam putaran terakhir dari Seri Le Mans musim 2009, yaitu balapan 1000 km di Silverstone, dengan mengemudikan Ginetta-Zytek GZ09 dari Tim LNT bersama putranya Greg dan bos tim Lawrence Tomlinson.[51]

Mansell juga turun dengan Ginetta-Zytek Z09R di balapan Le Mans tahun 2010, bersama kedua putranya.[52] Ia yakin penampilannya ini adalah kali pertama bersama kedua putranya dalam balapan resmi Le Mans. Namun saat balapan berjalan, Mansell harus tersingkir lebih dini di lap kelima akibat kegagalan mekanis.[53]

Untuk musim Formula 1 2010, peraturan keolahragaan diubah sehingga mantan pembalap bisa duduk di panel pengawas lomba. Mansell mengambil peran ini di GP Inggris 2010.

Penampilan di luar balapan

sunting

Pada 1 Oktober 2009 Nigel muncul sebagai 'Wajah Euronics'.[54]

Pada tahun 2010, Nigel dipasangkan dengan komikus Iran-Inggris Omid Djalili dalam kampanye iklan televisi Inggris untuk perbandingan harga website dari Moneysupermarket.com dan pada akhir iklan pertama, Djalili meletakkan kumis palsu tepat di atas bibir Nigel Mansell yang saat itu tidak berkumis.

Penghargaan

sunting

Mansell mendapatkan penghargaan BBC Sports Personality of the Year pada 1986 dan 1992.[55][56] Hanya ada satu orang lain yang mendapatkan penghargaan serupa sebanyak dua kali selain Mansell yaitu Damon Hill. Mansell juga mendapatkan kehormatan untuk dimasukkan dalam International Motorsports Hall of Fame pada tahun 2005.[57]

Statistik

sunting

Musim ke musim

sunting
Musim Seri Tim Lomba Menang Pole F/Lap Podium Poin Posisi
1980 Formula Dua Eropa Ralt Racing Honda 4 0 0 0 1 8 ke-12
Formula Satu Team Lotus Ford 3 0 0 0 0 0 NC
1981 Formula Satu John Player Lotus Ford 15 0 0 0 1 8 ke-14
1982 Formula Satu John Player Special Lotus Ford 13 0 0 0 1 7 ke-14
1983 Formula Satu John Player Special Lotus Ford 15 0 0 1 1 10 ke-12
1984 Formula Satu John Player Special Lotus Ford 16 0 1 0 2 13 ke-9
1985 Formula Satu Canon Williams Honda 16 2 1 0 3 31 ke-6
1986 Formula Satu Canon Williams Honda 16 5 2 4 9 70 (72) ke-2
1987 Formula Satu Canon Williams Honda 14 6 8 3 7 61 ke-2
1988 Formula Satu Canon Williams 14 0 0 0 2 12 ke-9
1989 Formula Satu Scuderia Ferrari Marlboro 16 2 0 0 6 38 ke-4
1990 Formula Satu Scuderia Ferrari Marlboro 16 1 3 3 5 37 ke-5
1991 Formula Satu Canon Williams Renault 16 5 2 6 9 72 ke-2
1992 Formula Satu Canon Williams Renault 16 9 14 9 12 108 Juara
1993 CART Seri IndyCar Kmart Texaco Newman/Haas Racing 16 5 8 2 9 191 Juara
1994 CART Seri IndyCar Kmart Texaco Newman/Haas Racing 16 0 2 2 3 88 ke-8
Formula Satu Rothmans Williams Renault 4 1 0 0 1 13 ke-9
1995 Formula Satu Marlboro McLaren Mercedes 2 0 0 0 0 0 NC
Tahun 1996 dan 1997 Nigel Mansell pensiun sementara dari dunia balap mobil.
1998 British Touring Car Championship Ford Mondeo Racing 6 0 0 0 0 7 ke-18
Tahun 1999 sampai 2005 Nigel Mansell pensiun penuh dari dunia balap mobil.
2005 Grand Prix Masters Team Altech 1 1 0 0 0 n/a Juara
2006 Grand Prix Masters Team Altech 4 1 0 0 0 n/a Juara
2007 Grand Prix Masters Team Altech 3 0 0 0 0 0 NC
Tahun 2008 sampai 2009 Nigel Mansell pensiun penuh dari dunia balap mobil.
2010 Le Mans 24 Jam Beechdean Mansell 1 0 0 0 0 n/a n/a

Penghargaan

sunting
Tahun Nama penghargaan
1985 Hawthorn Memorial Trophy
Autosport British Competition Driver
1986 Hawthorn Memorial Trophy
BBC Sports Personality of the Year
Autosport British Competition Driver
Autosport International Racing Driver Award
1987 Hawthorn Memorial Trophy
Autosport International Racing Driver Award
1989 Hawthorn Memorial Trophy
1990
1991 Hawthorn Memorial Trophy
1992 Hawthorn Memorial Trophy
BBC Sports Personality of the Year
Autosport International Racing Driver Award
1993 Indianapolis 500 Rookie of the Year
ChampCar Rookie of the Year
Autosport International Racing Driver Award
Pembalap Terbaik Versi ESPY
Medali Emas dari Royal Auto Club

Catatan kaki

sunting
  1. ^ a b Up until 1990, not all points scored by a driver contributed to their final World Championship tally (see list of points scoring systems for more information). Numbers without parentheses are Championship points; numbers in parentheses are total points scored.
  2. ^ Murray Walker's F1 Greats Video
  3. ^ "Kinser, Mansell, Garlits, Lauda, and Muldowney set high standards". ESPN. Diakses tanggal 2008-05-19. 
  4. ^ Eason, Kevin (2009-03-27). "The 50 greatest Formula One drivers Nos 101". The Times. London. Diakses tanggal 2010-05-20. 
  5. ^ "Tribute to Nigel Mansell". F1 Tribute. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-12-06. Diakses tanggal 11 Februari 2010. 
  6. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-12-12. Diakses tanggal 2011-01-03. 
  7. ^ a b c d e NIGEL MANSELL - IF DIFFICULT, SWEETER - Funo! F1, diakses: 2 Januari 2011
  8. ^ a b Hall of Fame: Colin Chapman Diarsipkan 2012-10-10 di Wayback Machine., diakses: 4 Agustus 2010
  9. ^ Mansell, Nigel My Autobiography page 120 Collins Willow ISBN 0-00-218497-4
  10. ^ GRAND PRIX RESULTS: MONACO GP, 1984 - GrandPrix.com, diakses 12 Juni 2010
  11. ^ Ayrton Senna, Lotus-renault 97T, 1985
  12. ^ grandprix.com: United States GP, 1984
  13. ^ Mansell, Nigel My Autobiography page 141 Collins Willow ISBN 0-00-218497-4
  14. ^ GRAND PRIX RESULTS: BELGIAN GP, 1985, diakses: 3 Januari 2011
  15. ^ GRAND PRIX RESULTS: EUROPEAN GP, 1985, diakses: 2 Januari 2011
  16. ^ 1985 Formula 1 European Grand Prix, diakses: 1 Januari 2011
  17. ^ Flashback from 1986 Australian Grand Prix, diakses: 31 Desember 2010
  18. ^ http://www.grandprix.com/gpe/rr451.html
  19. ^ http://www.grandprix.com/gpe/rr469.html
  20. ^ http://tripatlas.com/1989_Brazilian_Grand_Prix[pranala nonaktif permanen]
  21. ^ Classic F1 - Spanish Grand Prix 1991 - BBC - Homepage, diakses: 7 Oktober 2010
  22. ^ BBC Sport - F1 - Classic F1 - British Grand Prix 1991 - BBC, diakses: 1 Januari 2010
  23. ^ "Grand Prix results: Monaco GP, 1992". GrandPrix.com. Diakses tanggal 2007-02-23. 
  24. ^ Autocourse 1992 pp.150, 153
  25. ^ 1993 NIGEL MANSELL INDY 500 (HIGHLIGHTS) - YouTube, diakses: 1 Januari 2011
  26. ^ Video kecelakaan Nigel Mansell di Indy500 1994 - YouTube, diakses: 30 Desember 2010
  27. ^ "Mario: Nige my worst team-mate". ITv-F1. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-09-29. Diakses tanggal 23 August 2006. 
  28. ^ GRAND PRIX RESULTS: AUSTRALIAN GP, 1994, diakses: 2 Januari 2011
  29. ^ Schumacher Hill 1994 Crash Australia
  30. ^ Nigel Mansell has finally been confirmed as a Marlboro McLaren Mercedes driver for 1995, diakses: 2 Januari 2011
  31. ^ Mansell en route to McLaren
  32. ^ News > Jordan announces Mansell test - Motorsport.com Diarsipkan 2006-06-28 di Wayback Machine., diakses: 1 Januari 2011
  33. ^ Mansell rejects Jordan's [pounds sterling]5m bait[pranala nonaktif permanen] - Free Online Libray, diakses: 31 Desember 2010
  34. ^ Motorsportmad.com: 1993 TOCA Shootout Donnington Park – Mansell massive crash
  35. ^ Redshoes Archive:James Thompson – Honda Accord 1998
  36. ^ Redshoes Archive:Nigel Mansell – Ford Mondeo 1998
  37. ^ "BTCC Pages:Donington Park June 14 1998". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-09-28. Diakses tanggal 2011-01-02. 
  38. ^ "Crash.net: Reid 150 Not Out". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-09-30. Diakses tanggal 2011-01-02. 
  39. ^ "BTCC Pages:Brands Hatch August 31 1998". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2006-11-26. Diakses tanggal 2011-01-02. 
  40. ^ "BTCC Pages:Silverstone September 20 1998". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2006-11-26. Diakses tanggal 2011-01-02. 
  41. ^ "BTCC 1998 Season". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-03-14. Diakses tanggal 2011-01-02. 
  42. ^ "The € 500,000 Euro Race – World Champions in DTM Cars". DTM.de. Diakses tanggal 22 December 2006. 
  43. ^ "Prost wins the €500,000 charity race". DTM.de. Diakses tanggal 22 December 2006. . Note: In-depth information on times set by each driver do not appear to have been formally published by the organisers.
  44. ^ Mansell secures GP Masters glory
  45. ^ Mansell wins first ever Grand Prix in Qatar
  46. ^ "Nigel Mansell to race for Scuderia Ecosse at Silverstone". FIAGT.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-05-29. Diakses tanggal 14 April 2007. 
  47. ^ "Results of Round 2 of the 2007 FIA GT Championship at Silverstone". FIAGT.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-09-27. Diakses tanggal 2011-01-02. 
  48. ^ English, Steven (2008-07-17). "Mansell tests ALMS Lola with son Leo". autosport.com. Diakses tanggal 2008-07-18. 
  49. ^ English, Steven (2008-07-24). "Mansells plan Petit Le Mans outing". autosport.com. Diakses tanggal 2008-08-30. 
  50. ^ Mills, Peter (2009-07-03). "Nigel Mansell tests Renault 3.5 car". autosport.com. Haymarket. Diakses tanggal 2009-07-03. 
  51. ^ "Mansell enters AUTOSPORT 1000km". 
  52. ^ "Nigel Mansell set to race with sons at Le Mans 24-Hours". http://news.bbc.co.uk/. 2010-02-04. Diakses tanggal 2010-03-15.  Hapus pranala luar di parameter |publisher= (bantuan)
  53. ^ "Mansell suffers crash at Le Mans". BBC News. 2010-06-12. 
  54. ^ "Mansell face of Euronics". http://www.euronics.co.uk/. 2000-10-01. Diakses tanggal 2009-10-10.  Hapus pranala luar di parameter |publisher= (bantuan)
  55. ^ 1986 bbc.co.uk: BBC Sports Personalility of the year
  56. ^ 1992 bbc.co.uk: BBC Sports Personalility of the year
  57. ^ Waltrip Heads Class of 2005 at Motorsports Hall of Fame

Bacaan lebih lanjut

sunting

Pranala luar

sunting