Nix (satelit)

satelit alami Pluto
(Dialihkan dari Nix (bulan))

Nix adalah satelit alami planet katai Pluto yang memiliki diameter 49,8 km.[3] Satelit ini ditemukan bersamaan dengan satelit terluar Pluto, yakni Hydra pada Juni 2005 oleh Pluto Companion Search Team. Nama Nix terilhami oleh nama Niks, dewi malam dalam mitologi Yunani.[9] Nix adalah satelit alami ketiga Pluto berdasarkan jaraknya dengan planet tersebut; satelit ini mengorbit di antara satelit Styx dan Kerberos.[4]

Nix
Citra Nix dengan resolusi terbesar yang diabadikan oleh New Horizons pada 14 Juli 2015. Citra ini diabadikan dalam warna abu-abu oleh LORRI, warna ditambahkan berdasarkan citra lainnya dari Ralph MVIC.
Penemuan
Ditemukan olehTeleskop Luar Angkasa Hubble
Pluto Companion Search Team
Tanggal penemuan15 Juni 2005
Penamaan
Pelafalan/ˈnɪks/
Asal nama
Niks
S/2005 P 2, P2, Pluto II[1]
Kata sifat bahasa InggrisNictian
Ciri-ciri orbit[2]
48.694±3 km
Eksentrisitas0,002036±0,000050
24,85463±0,00003 h
Inklinasi0,133°±0,008° (122,53°±0,008° ke orbit Pluto)
Satelit dariPluto
Ciri-ciri fisik
Dimensi49.8 x 33.2 x 31.1 km[3]
Massa(4,5±4,0)×1016 kg[4]
Massa jenis rata-rata
1,37 g/cm3[3]
0,00016319±0,00001813222 g
1.829 ± 0.009 hari[5]
kacau-balau[6] (turun sebesar 10% antara saat penemuan dan penerbangan lintas)[7]
132°[7] (ke bidang orbit; Juli 2015) (48° retrograde)
Albedo0.56 ± 0.05 geometrik[5]
Suhu33–55 K
23.38–23.7 (teratur)[8]

Nix diabadikan bersamaan dengan Pluto dan satelitnya yang lain oleh wahana antariksa New Horizons ketika melakukan penerbangan lintas di sistem Pluto pada Juli 2015.[10] Citra-citra yang diabadikan oleh wahana antariksa New Horizons menunjukkan sebuah daerah berwarna kemerah-merahan yang besar pada Nix, yang sepertinya merupakan kawah tubrukan.[11]

Penemuan

sunting
 
Citra penemuan Nix dan Hydra.

Nix ditemukan oleh para peneliti dari Pluto Companion Search Team menggunakan Teleskop Luar Angkasa Hubble.[9] Tim New Horizons menduga bahwa Pluto dan satelit alaminya Charon mungkin juga diiringi oleh satelit lain, karenanya mereka menggunakan Teleskop Luar Angkasa Hubble untuk mencari satelit redup di sekitar Pluto pada tahun 2005.[12] Oleh karena kecerahan Nix sekitar 5.000 kali lebih redup dibandingkan dengan Pluto, diabadikanlah citra-citra dengan exposure (pencahayaan) panjang guna mencari satelit ini.[13]

Citra-citra penemuan satelit ini diabadikan pada tanggal 15 Mei 2005 dan 18 Mei 2005. Nix dan Hydra ditemukan secara independen oleh Max J. Mutchler pada 15 Juni 2005 dan oleh Andrew J. Steffl pada 15 Agustus 2005. Penemuan ini diumumkan pada 31 Oktober 2005 setelah ditemukannya arsip citra Pluto yang diabadikan oleh Hubble pada tahun 2002.[14] Kedua satelit alami Pluto yang baru diumumkan ini kemudian diberikan sebutan sementara S/2005 P 1 untuk Hydra dan S/2005 P 2 untuk Nix. Secara tidak resmi, tim penemu menyebut kedua satelit ini masing-masing sebagai "P1" dan "P2".[15]

Penamaan

sunting
 
Citra satelit-satelit Pluto yang diabadikan oleh Hubble.

Nama Nix disetujui oleh Persatuan Astronomi Internasional dan diumumkan pada 21 Juni 2006 bersamaan dengan penamaan Hydra di Surat Edaran IAU No. 8723.[16] Nama Nix terilhami oleh Niks (bahasa Inggris: Nyx), seorang dewi malam dan ibu dari Kharon, pendayung Hades dalam mitologi Yunani. Nama kedua bulan tersebut sengaja dimulai dengan huruf N dan H untuk menghormati misi New Horizons ke Pluto, mirip dengan bagaimana dua huruf pertama pada nama Pluto menghormati Percival Lowell.[12][17] Proposal asli untuk penamaan Nix adalah menggunakan pengejaan klasik Nyx, tetapi untuk menghindari kekeliruan dengan asteroid 3908 Nyx, pengejaannya diubah menjadi Nix, pengejaan bahasa Mesir untuk nama ini.[17]

Nama ketampakan benda langit pada sistem Pluto berhubungan dengan mitologi dan sastra dan sejarah penjelajahan. Khususnya, nama ketampakan pada Nix harusnya berhubungan dewa-dewi malam dari sastra, mitologi, dan sejarah.[18]

Asal usul

sunting

Satelit-satelit kecil Pluto, termasuk Nix, diperkirakan terbentuk dari puing-puing yang tersisa dari tubrukan besar antara Pluto dan objek sabuk Kuiper lainnya, mirip dengan bagaimana Bulan diyakini terbentuk dari puing-puing yang tersisa dari sebuah tubrukan besar Bumi.[19] Pecahan (ejecta) dari tubrukan tersebut menyatu membentuk satelit-satelit Pluto.[20] Namun, hipotesis tubrukan tidak dapat menjelaskan bagaimana Nix mempertahankan permukannya yang sangat reflektif.[21]

Ciri-ciri

sunting
Animasi satelit-satelit Pluto di sekitar barycenter Pluto - Bidang ekliptika
Tampilan depan
Tampilan samping
       Pluto ·        Charon ·        Styx ·        Nix ·        Kerberos ·        Hydra

Nix mengorbit barycenter (titik pusat massa) Pluto-Charon dari jarak 48.694 km (30.257 mi), di antara orbit Styx dan Kerberos.[4] Semua satelit Pluto termasuk Nix mempunyai orbit bundar yang berada di bidang yang sama dengan orbit Charon; satelit Pluto memiliki inklinasi orbit yang sangat rendah terhadap khatulistiwa Pluto.[22][23] Orbit satelit-satelit Pluto yang hampir bundar dan berada di bidang yang sama menunjukkan bahwa orbitnya telah melalui evolusi pasang surut sejak pembentukannya.[22] Pada saat pembentukan satelit-satelit kecil Pluto, Nix mungkin memiliki eksentrisitas yang lebih banyak di sekitar barycenter Pluto-Charon.[24] Orbit bundar Nix pada masa kini mungkin disebabkan oleh redaman pasang surut dari eksentrisitas orbit Nix melalui interaksi pasang surut. Interaksi pasang surut Charon pada orbit Nix akan menyebabkan Nix mentransfer eksentrisitas orbitnya kepada Charon, sehingga menyebabkan orbit Nix berangsur-angsur menjadi lebih melingkar dari waktu ke waktu.[24]

Karakteristik fisik

sunting

Walaupun ukurannya belum diukur secara langsung, tetapi perhitungan menunjukkan bahwa diameternya sekitar 46 km, jika albedo geometrisnya hampir sama dengan Charon, 35%, dan 137 km, jika reflektifitasnya 4%, seperti objek-objek tergelap Sabuk Kuiper.[25] Nix agak lebih redup dibandingkan Hydra, menunjukkan bahwa ia lebih kecil.[8] Pada gambar penemuan, Nix 6300 kali lebih redup daripada Pluto.[26]

Penelitian awal terlihat seperti menunjukkan bahwa Nix berwarna kemerahan seperti Pluto dan tidak seperti bulan lainnya,[27] tetapi laporan terbaru menunjukkan bahwa Nix berwarna abu-abu seperti bulan lainnya.[8]

Catatan

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ Jennifer Blue (11 September 2009). "Gazetteer of Planetary Nomenclature". IAU Working Group for Planetary System Nomenclature (WGPSN). Diakses tanggal 30 Agustus 2010. 
  2. ^ Showalter, M. R.; Hamilton, D. P. (3 Juni 2015). "Resonant interactions and chaotic rotation of Pluto's small moons". Nature. 522 (7554): 45–49. Bibcode:2015Natur.522...45S. doi:10.1038/nature14469. PMID 26040889. 
  3. ^ a b c Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama phasecurves
  4. ^ a b c Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama scimag000
  5. ^ a b "2016 Lunar & Planetary Science Conference by National Institute of Aerospace". 
  6. ^ Northon, Karen (3 Juni 2015). "NASA's Hubble Finds Pluto's Moons Tumbling in Absolute Chaos". 
  7. ^ a b Lakdawalla, Emily. "DPS 2015: Pluto's small moons Styx, Nix, Kerberos, and Hydra [UPDATED]". www.planetary.org. 
  8. ^ a b c Stern, S. A. (2006). "The Positions, Colors, and Photometric Variability of Pluto's Small Satellites from HST Observations 2005–2006". Astronomical Journal. 132 (3): submitted. arXiv:astro-ph/0607507 . Bibcode:2006AJ....132.1405S. doi:10.1086/506347.  (Final preprint)
  9. ^ a b "Pluto and Its Moons: Charon, Nix and Hydra". www.nasa.gov. NASA. 23 Juni 2006. Diakses tanggal 23 Februari 2019. 
  10. ^ Cain, Fraser (3 September 2015). "Pluto's Moon Nix". www.universetoday.com. Diakses tanggal 26 Februari 2019. 
  11. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama SimonPort2015
  12. ^ a b Stern, Alan; Grinspoon, David (1 Mei 2018). "Chapter 7: Bringing It All Together". Chasing New Horizons: Inside the Epic First Mission to Pluto. Picador. ISBN 9781250098962. 
  13. ^ "Nix In Depth". solarsystem.nasa.gov. Diakses tanggal 23 Februari 2019. 
  14. ^ "NASA's Hubble Reveals Possible New Moons Around Pluto". www.hubblesite.org. 31 Oktober 2005. 
  15. ^ "IAU Circular No. 8625". www.cbat.eps.harvard.edu. 31 Oktober 2005. 
  16. ^ IAU Circular No. 8723
  17. ^ a b "Pluto's New Moons are Named Nix and Hydra". Universe Today (dalam bahasa Inggris). 22 Juni 2006. Diakses tanggal 15 Mei 2019. 
  18. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama nomenclature
  19. ^ Stern, S. A.; Weaver, H. A.; Steff, A. J.; Mutchler, M. J.; Merline, W. J.; Buie, M. W.; Young, E. F.; Young, L. A.; Spencer, J. R. (23 Februari 2006). "A giant impact origin for Pluto's small moons and satellite multiplicity in the Kuiper belt" (PDF). Nature. 439 (7079): 946–948. Bibcode:2006Natur.439..946S. doi:10.1038/nature04548. PMID 16495992. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 19 Januari 2012. Diakses tanggal 20 Juli 2011. 
  20. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama chaos
  21. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama DPS15
  22. ^ a b Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama arxiv0511837
  23. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama arxiv0802.2951
  24. ^ a b Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama tidaldamping
  25. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Weaver2006
  26. ^ Brightness Difference on 2005-05-15: (5th root of 100) ^ (Nix APmag 23.38 – Pluto APmag 13.87) = 6,368x
  27. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Buie_2006