Noer Halimah Jombang, Jawa Timur adalah Penyanyi Dangdut Indonesia. Wanita ayu kelahiran 9 September 1943 di Jombang, Masa Pendudukan Jepang ini sepertinya memang digariskan untuk jadi penyanyi. Ketika ia ingin beralih usaha di jalur bisnis lain, hatinya malah gunda. Dalam kegundahan itulah akhirnya muncul gairah baru bermusiknya yang menggebu. Album terbarunya berjudul Rumput Tetangga, hasil dari endapan hati yang gundah, sekaligus dijadikan penghantar kerinduan para pengagumnya pada kejelitaan suaranya. Proses album ini hampir memakan waktu setahun, tuturnya.

Noer Halimah
Lahir09 September 1943 (umur 80)
Jombang, Masa Pendudukan Jepang
PekerjaanPenyanyi
Karier musik
GenreDangdut
LabelSoneta Record
MSC Record
Blackboard

Karier sunting

Kisahnya menjadi penyanyi cukup unik. Sekian tahun lalu, Noer Halimah yang masih duduk di bangku SD kelas IV tiba-tiba naik ke atas panggung dalam suatu konser musik di kotanya. Di atas panggung seorang superstar dangdut sedang beraksi. Gadis itu tidak perduli, dia mengatakan ingin menyumbang nyanyi

Dan suatu hari, saat Noer Halimah sudah mulai remaja dan duduk di bangku SMP, Rhoma Irama yang sedang tur ke Jombang dikagetkan lagi dengan munculnya gadis cantik di atas pentasnya. Ingin menyumbang lagu. Saat itu Rhoma lebih terpana, bukan hanya pada keberanian Noer Halimah, tapi juga suaranya yang memang merdu. Ketika saya sudah di SMA, dan Rhoma tur di Surabaya saya dicari untuk menjadi partner duetnya, kenang Noer. Selesai duet di panggung, Noer Halimah tak menyangka bila akhirnya Rhoma Irama malah mengajaknya untuk rekaman. Bersama Soneta dan Rhoma Irama, Noer Halimah melahirkan beberapa album duet, di antaranya Pesona yang dijadikan soundtrack film Satria Bergitar dan Piano sempat melegenda.

Kemudian Noer Halimah memisahkan diri dan bersolo karier. Perpisahannya dengan Rhoma sempat mengundang tanda tanya banyak orang, tak kurang pengamat musik dan pers juga penasaran atas mundurnya Noer dari Soneta. Penyanyi cantik ini juga sempat mempunyai kekhawatiran bila buntut perpisahan diri itu akan mengundang gosip yang bukan-bukan. Antara Noer dan Rhoma memang tidak ada apa-apa, lagi pula pengunduran untuk bersolo karier itu dianggap sebuah tekad baik oleh Rhoma akhirnya langkah saya itu didukung juga, tandas Noer lagi.

Pemilik vokal merdu yang gemar rekreasi di gunung ini malah sempat melahirkan album solo di Soneta Productions. Di antaranya yang sempat jadi hit adalah album Bayang-bayang, Surat Merah dan yang terakhir muncul tahun 1998 Cemara Biru. Album tersebut sebenarnya dibuat tahun 1995 dan entah mengapa tiga tahun kemudian baru beredar, lanjutnya. Saat menunggu selama tiga tahun merupakan waktu yang melelahkan buat Noer Halimah. Saya memang jarang show lagi. Maklum, krisis moneter. Saya lalu memilih mendirikan usaha bengkel mobil.

Album sunting

  • Bayang bayang (1986)
  • Selimut hitam (1987)
  • Katanya cinta jahat (1989)
  • Sorang sedikit (1991)
  • Janur kuning (1994)
  • Perawan bercinta (1995)
  • Tanda cinta (1996)
  • Cemara biru (1998)
  • Rumput Tetangga (1999)
  • Sirna (2000)