Oesman Sapta Odang

Pengusaha dan politisi Indonesia

Dr. (H.C.) H. Oesman Sapta Odang Dt. Bandaro Sutan Nan Kayo (lahir 18 Agustus 1950) adalah seorang pengusaha dan politisi Indonesia. Ia pernah menjabat sebagai wakil ketua MPR RI periode 1999-2004 dan terpilih kembali sebagai wakil ketua lembaga tinggi negara tersebut dari kelompok DPD-RI untuk periode 2014-2019.[1] Dalam Sidang Paripurna DPD-RI 4 April 2017, Ia terpilih secara aklamasi sebagai Ketua DPD RI.[2]

Oesman Sapta Odang
Potret resmi sebagai Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia periode 2014–2019
Ketua Dewan Perwakilan Daerah Indonesia ke-4
Masa jabatan
4 April 2017 – 1 Oktober 2019
PresidenJoko Widodo
Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Indonesia
Masa jabatan
8 Oktober 2014 – 1 Oktober 2019
PresidenSusilo Bambang Yudhoyono
Joko Widodo
Ketua MPRZulkifli Hasan
Masa jabatan
3 Oktober 1999 – 1 Oktober 2004
PresidenMegawati Soekarnoputri
Ketua MPRAmien Rais
Ketua Umum Partai Hanura ke-2
Mulai menjabat
21 Desember 2016
Sebelum
Pendahulu
Wiranto
Pengganti
Petahana
Sebelum
Informasi pribadi
Lahir18 Agustus 1950 (umur 74)
Sukadana, Kayong Utara
KebangsaanIndonesia
Partai politikPPD (2002–10)
PPN (2011–16)
Hanura (2016–)
Suami/istriServiati Oesman
Anak5, termasuk Raja Sapta Oktohari
Orang tuaOdang (ayah)
Asnah Hamid (ibu)
PekerjaanPolitisi
pengusaha
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Latar belakang

sunting

Oesman lahir dari pasangan Odang (ayah) asal Palopo, Sulawesi Selatan dan Asnah Hamid (ibu) asal Sulit Air, Solok, Sumatera Barat. Untuk menunjang pariwisata di kampung halamannya Sulit Air, ia membangun rumah gadang sebagai objek wisata dan tempat informasi.

Meski menyelesaikan jenjang pendidikan SMA dengan mengambil ijazah Paket C, ia memperoleh gelar Doktor Honoris Causa dari Senior University International yang tidak terakreditasi di Amerika Serikat pada tahun 1999. Gelar ini ia peroleh, sebelum menamatkan jenjang SLTA-nya pada tahun 2006.[3]

Bisnis

sunting

Oesman Sapta merupakan pemilik konglomerasi OSO Group yang bergerak di bidang percetakan, pertambangan, air mineral, properti, perkebunan, perikanan, transportasi, komunikasi, keuangan, dan perhotelan. Menurut majalah Globe Asia, pada tahun 2016 kekayaannya diperkirakan mencapai USD 350 juta dan telah menempatkannya ke dalam salah satu dari 150 orang terkaya di Indonesia.

Selain menjabat sebagai CEO OSO Group, Oesman juga duduk sebagai Komisaris maskapai Lion Air. Pada awal tahun 2012, ia menunjuk Tanri Abeng sebagai CEO OSO Group menggantikan dirinya. Ia juga mengumumkan George Toisutta sebagai komisaris utama dan anaknya Raja Sapta Oktohari sebagai direktur utama.[4]

Organisasi dan politik

sunting

Selain aktif berbisnis, Oesman juga merupakan pendiri Partai Persatuan Daerah. Karena dalam beberapa kali pemilihan umum partai tersebut tidak lolos electoral threshold, ia kemudian bergabung dengan Partai Hanura dan menjabat sebagai Ketua Umum sejak tahun 2016.[5] Selain aktif di partai politik, ia juga terlibat dalam berbagai organisasi. Sejak 2022, ia menjadi Ketua Majelis Pembina Pusat Persatuan Tarbiyah Islamiyah (PERTI) menggantikan Azwar Anas. Disamping itu ia juga menjabat sebagai Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) sejak tahun 2010.[6] serta Ketua Umum Gebu Minang.[7]

Jabatan

sunting
  • Ketua Majelis Pembina Pusat PERTI (2022–2027)
  • Ketua DPD RI (2017–2019)
  • Wakil Ketua MPR RI (2014–2019)
  • Ketua Umum DPP Partai Hanura (2016–)
  • Ketua Umum Gebu Minang (2016–2021)
  • Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) (2010–2015)
  • Ketua Umum Asosiasi Koperasi Kelapa Indonesia (2002–2012)
  • Ketua Umum Pengurus Pusat KKI (2002–2011)
  • Ketua Umum DPP Partai Persatuan Daerah (2002–2004)
  • Wakil Ketua MPR RI (1999–2004)
  • Ketua Kadin Daerah Provinsi Kalimantan Barat (1998–2004)
  • Komisaris Lion Air

Rujukan

sunting

Pranala luar

sunting