Operasi Tannenbaum

Rencana invasi blok Poros terhadap Swiss

Operasi Tannenbaum (bahasa Indonesia: Operasi Pohon Fir atau Pohon Natal), sebelumnya dikenal sebagai Operasi Hijau (bahasa Jerman: Unternehmen Grün),[1] adalah sebuah invasi yang direncanakan terhadap Swiss namun dibatalkan oleh Jerman Nazi dan Kerajaan Italia pada masa Perang Dunia II.

Operasi Tannenbaum
Bagian dari Perang Dunia II
Rencana Jerman untuk menginvasi Swiss dan Liechtenstein, bertarikh tahun 1940 dan Maret 1944
Lokasi Swiss
Perencana Jerman Nazi  Kerajaan Italia
TujuanInvasi Swiss
Tanggal1940–1944
HasilTidak pernah terjadi

Latar belakang

sunting

Untuk alasan taktis, Adolf Hitler berulang kali membuat jaminan sebelum pecahnya Perang Dunia Kedua bahwa Jerman akan menghormati netralitas Swiss jika terjadi konflik militer di Eropa.[2] Pada Februari 1937, dia mengumumkan bahwa "setiap saat, apa pun yang terjadi, kami akan menghormati inviolabilitas (yang tidak dapat diganggu gugat) dan netralitas Swiss" kepada anggota dewan federal Swiss Edmund Schulthess, mengulangi janji ini beberapa sesaat sebelum invasi Nazi ke Polandia.[2] Bagaimanapun, hal ini merupakan manuver politik murni yang dimaksudkan untuk menjamin kedamaian Swiss. Jerman Nazi berencana untuk mengakhiri kemerdekaan Swiss setelah mengalahkan musuh-musuh utamanya di benua itu terlebih dahulu.[2]

Sikap Nazi terhadap Swiss

sunting

Dalam sebuah pertemuan yang diadakan dengan pemimpin Italia Fasis Benito Mussolini dan Galeazzo Ciano (Menteri Luar Negeri Italia) pada Juni 1941, Hitler mengemukakan pendapatnya tentang Swiss dengan jelas:

"Swiss memiliki rakyat dan sistem politik yang paling menjijikkan dan menyedihkan. Rakyat Swiss adalah musuh bebuyutan dari Jerman yang baru."[2]

Dalam sebuah diskusi kemudian, Menteri Luar Negeri Jerman Joachim von Ribbentrop secara langsung menyinggung kemungkinan pembagian Swiss di antara kedua Blok Poros:

"Atas pertanyaan Duce apakah Swiss, sebagai sebuah anakronisme sejati, memiliki masa depan, Menteri Luar Negeri Reich tersenyum dan memberi tahu Duce bahwa dia akan mendiskusikan hal ini dengan Führer."[2]

Pada Agustus 1942, Hitler lebih lanjut menggambarkan Swiss sebagai "jerawat di wajah Eropa" dan sebagai negara yang tidak lagi memiliki hak untuk eksis, mencela rakyat Swiss sebagai "keturunan haram jadah dari Volk kita".[3] Swiss sebagai sebuah negara kecil, multibahasa, demokrasi terdesentralisasi  – di mana warga yang berbahasa Jerman merasakan kedekatan dan kesetiaan terhadap sesama warga negara Swiss mereka yang berbahasa Prancis, daripada terhadap saudara Jerman mereka di seberang perbatasan  – yang dari sudut pandang Nasional Sosialis merupakan antitesis total terhadap "Negara Führer" yang homogen dan kolektif secara rasial.[4] Hitler juga percaya bahwa negara Swiss yang merdeka ada karena kelemahan sementara dari Kekaisaran Romawi Suci, dan kini kekuasaannya telah dibangun kembali setelah pengambilalihan oleh Nasional Sosialis, negara tersebut telah usang.[4]

Referensi

sunting
  1. ^ Weinberg 2005, A World At Arms, p. 174
  2. ^ a b c d e Leitz, Christian (2000). Nazi Germany and Neutral Europe during the Second World War, p. 14. Manchester University Press.
  3. ^ Adolf Hitler, Hitler's Table Talk, 1941–1944, Martin Bormann, ed., Norman Cameron, trans. (London: Enigma Books, 2000), 800.
  4. ^ a b Urner 2001, 17

Sumber

sunting
  • Codevilla, Angelo. Between the Alps and a Hard Place: Switzerland in World War II and Moral Blackmail Today Washington, D.C.: Regnery, 2000.
  • Halbrook, Stephen P. The Swiss and the Nazis: How the Alpine Republic Survived in the Shadow of the Third Reich. Philadelphia: Casemate, 2006.
  • Halbrook, Stephen P. Target Switzerland: Swiss Armed Neutrality in World War II. Rockville Centre, N.Y.: Sarpedon, 1998.
  • Karsh, Efraim. Neutrality and Small States: The European Experience in World War Two and Beyond. New York: Routledge, 1988.
  • Kreis, Georg, ed. Switzerland and the Second World War. Portland, Ore.: Frank Cass, 2000.
  • Resultate der Wahlen des Bundesrats, der Bundeskanzler, und des Generals Seite. Bern: Schweizer Bundesversammlungsdienst, n.d.
  • Steinberg, Jonathan. Why Switzerland? Cambridge, U.K.: Cambridge University Press, 1996.
  • Tagesbefehle des Generals, 1939–1945. Bern: Eidg. Militärbibliothek, n.d.
  • Tanner, Stephen. Refuge from the Reich: American Airmen and Switzerland during World War II. Rockville Centre, N.Y.: Sarpedon, 2000.
  • Urner, Klaus. "Let's Swallow Switzerland": Hitler's Plans Against the Swiss Confederation. Lanham, Md.: Lexington Books, 2001.
  • Vagts, Detlev F. "Switzerland, International Law and World War II." The American Journal of International Law 91.3 (July 1997), 466–475.
  • Weinberg, Gerhard L. A World at Arms: A Global History of World War II. 2nd Edition. New York: Cambridge University Press, 2005.
  • Weinberg, Gerhard L. "German Plans and Policies Regarding Neutral Nations in World War II with Special Reference to Switzerland." German Studies Review 22.1 (February 1999), 99–103.
  • Williamson, Gordon. Gebirgsjäger: German Mountain Trooper, 1939–1945. Oxford: Osprey, 2003.
  • Williamson, Gordon. German Mountain & Ski Troops, 1939–1945. Oxford: Osprey, 1996.

Pranala luar

sunting