Orang Indonesia di Malaysia
Orang Indonesia di Malaysia terdiri dari sejumlah besar buruh dan pekerja domestik. Diperkirakan meliputi 83 persen dari pekerja migran di Malaysia adalah orang Indonesia.[1]
Daerah dengan populasi signifikan | |
---|---|
Seluruh wilayah negara | |
Bahasa | |
Indonesia · Melayu dan bahasa Indonesia lainnya | |
Agama | |
Islam · Kristen · Buddhisme | |
Kelompok etnik terkait | |
Diaspora Indonesia |
Sejarah
suntingMigrasi orang Indonesia ke Malaysia telah terjadi sebelum zaman kolonial khususnya pada masa pemerintahan Sriwijaya dan Majapahit. Pernikahan antar-ras antara Kesultanan seperti antara Sultan Mansur Shah dari Malaka dan Putri Raden Galuh Chandra Kirana dari Majapahit disebutkan dalam Sulalatus Salatin.[2] Teks-teks sejarah lainnya meliputi Tuhfat al-Nafis (dikenal sebagai Sejarah Melayu dan Bugis, menyebutkan tentang hubungan antara Kesultanan yang berbeda yakni Johor-Riau, Kedah, Perak, Selangor, Pahang, dan Terengganu di semenanjung dengan pesisir timur dan barat Sumatra dan Kalimantan.[2]
Ketika Britania mengambil kontrol di wilayah yang sekarang meliputi wilayah Malaysia pada zaman kolonial, Malaysia berintegrasi dalam komoditas dunia dan pasar-pasar ibu kota
Hasil dari sensus populasi Malaysia 1950 mengindikasikan bahwa terdapat 189,450 orang yang lahir di Pulau Jawa, 62200 orang berasal dari Kalimantan Selatan, 26300 orang dari Sumatra, 24,000 orang dari Pulau Bawean (Jawa Timur), dan 7000 orang dari Sulawesi.[1]
Lihat pula
suntingReferensi
sunting- ^ a b Lin Mei (Agustus 2006). "Indonesian Labor Migrants in Malaysia: A Study from China" (PDF). Institute of China Studies. Universitas Malaya. hlm. 3. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2016-08-03. Diakses tanggal 19 Januari 2015.
- ^ a b Joseph Chinyong Liow (2005). "The Politics of Indonesia–Malaysia Relations – Kinship and Indo-Malay historiography (Kinship and the pre-colonial regional system)" (PDF). Routledge, Taylor & Francis. hlm. 30. ISBN 0-203-67248-8. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2016-03-04. Diakses tanggal 19 Januari 2015.