Ordnungspolizei atau sering juga disebut Orpo (bahasa Indonesia:Orde Polisi) adalah pasukan polisi bersegama reguler Jerman antara 1936 sampai 1945. Lembaga ini diserap secara meningkat kedalam sistem polisi Nazi. Memakai seragam hijau mereka, mereka sering dikenal sebagai Grune Polizei (polisi hijau). Orpo dibentuk sebagai organisasi yang sebagai organisasi yang ter-desentralisasi yang mempersatukan pasukan berseragam kota, dan pedesaan yang telah terorganisir pada basis negara-negara. Pada akhirnya, Orpo menganut ketiga penegakkan hukum Reich dan organisasi respon darurat, termasuk brigade pemadam kebakaran, penjaga pantai, pelindung sipil, bahkan sampai penjaga malam.

Orpo
Ordnungspolizei
Bendera panjang komandan Ordnungspolizei
Orpo berada dibawah administrasi menteri dalam negeri, tapi dipimpin oleh anggota SS.

Seorang polisi berseragam Berlin, Januari 1937.
Informasi lembaga
Dibentuk26 Juni, 1936
Lembaga pengganti
JenisPolisi negara
Wilayah hukumJerman Jerman
Occupied Europe
Kantor pusatHauptamt Ordungspolizei, Prinz-Albrecht-Straße, Berlin
Pegawai401,300 (1944)[1]
Menteri
Pejabat eksekutif
Lembaga indukReichsinnenministerium (Menteri Dalam Negeri Reich)

Sejarah

sunting

Reichsfuhrer-SS Heinrich Himmler, diberi nama Chef der Deutschen Polizei im Reichsministerium des Innem (Kepala Polisi Jerman dalam Menteri Dalam Negeri) pada 17 Juni 1936 setelah Hitler mengumumkan dekret yang menginstruksikan untuk "mempersatukan kontrol tugas polisi pada Reich".[2] Secara biasa, penegakkan hukum di Jerman telah menjadi permasalahan lokal. Dalam peran ini, Himmler secara nominal merupakan bawahan Menteri Dalam Negeri Wilhelm Frick. Namun, dekret tersebut secara efektif membawahi polisi kepada SS, membuat lembaga tersebut lepas dari kontrol Frick. Himmler mendapat kewenangan sebagai seluruh agensi penegakkan hukum berseragam yang digabungkan menjadi Ordnungspolizei baru, yang biro utamanya berisi opsir SS.[3] Polisi tersebut dibagi menjadi 2 divisi yaitu Ordnungspolizei (Orpo atau polisi reguler) dan Sicherheitspolizei (SiPo atau polisi sekuriti), yang telah dibentuk pada Juni 1936.[4] Orpo mengasumsikan tugas penegak hukum reguler berseragam saat SiPo terdiri adari polisi rahasia (Geheime Staatspolizei atau Gestapo) dan Polisi Investigasi Kriminal (Kriminalpolizei atau Kripo). Kriminalpolizei merupakan korps detektif profesional yang terlibat dalam melawan kriminal dan tugas Gestapo merupakan melawan spionase dan ketidaksepakatan politik. Pada 27 September 1939, Unit Sekuriti SS Sicherheitsdienst (SD) dan SiPo berlipat menjadi Biro Sekuriti Utama Reich (Reichssicherheitshauptamt atau RSHA).[5] RSHA disimbolkan hubungan dekat antara SS dengan polisi. Polisi Perintah berlaga sebagai peran utama dalam melaksanakan Holocaust. General Major der Ordnungspolizei und SS-Brigadefuhrer Wilhelm Fritz Von Roettig adalah general pertama yang terbunuh pada Perang Dunia II, di Opoczno,Poland pada 10 September 1939.

Organisasi

sunting
 
Orpo Chief Kurt Daluege pada 1933, sebagai jendral Landespolizei Prussia.

Orpo berada dibawah perintah Reichsfuhrer-SS Heinrich Himmler yang saat itu merupakan Chef der Deutschen Polizei im Ministerium des Innem (Kepala Polisi Jerman dalam Kementrian Dalam Negeri). Lembaga ini di komando oleh SS-Oberstgruppenfuhrer und Generaloberst der Polizei Kurt Daluege. Tapi pada tahun 1943, Daluege terkena serangan jantung kronis, sehingga harus keluar dari tugas, dan akhirnya digantikan oleh SS-Obergruppenfuhrer und General der Waffen SS und der Polizei Alfred Wunnenberg, yang masih bertugas sampai akhir dari perang.

Polisi Reguler

sunting
  • Markas (Hauptamt Ordnungspolizei) adalah biro komandan sentral untuk seluruh Ordnungspolizei dan pada 1943 mendapatkan Biro Markas SS total.
  • Administrasi (Verwaltungspolizei) adalah cabang administratif Orpo dan mempunyai seluruh otoritas komando untuk semua kantor polisi Orpo. Verwaltungspolizei juga merupakan biro sentral untuk menjaga rekor serta otoritas komando untuk grup penegak hukum sipil, yang beranggotakan Gesundheitspolizei (polisi kesehatan), Gewerbepolizei (polisi komersial), dan Baupolizei (polisi bangunan). Pada kota-kota utama, Verwaltungpolizei, Schutzpolizei dan Kriminalpolizei akan di organisir kepada administrasi polisi diketahui sebagai Polizeipraesidium atau Polizeidirektion, yang mempunyai wewenang atas segala pasukan polisi di distrik urban.
  • Polisi pelingung negara (Schutzpolizei des Reiches), polisi berseragam negara yang berada di kota2 (terutama di kota-kota besar), yang menyangkut polisi petugas stasiun (Revierdienst) dan polsi ber-barak untuk menangani kesuruhan serta keselamatan publik (Kasernierte Polizei).
  • Polisi perlindungan kota (Schutzpolizei der Gemeinden), polisi berseragam kota di kota kecil serta beberapa kota besar. Walaupun terintegrasi total dengan sistem-Ordnungspolizei, opsir polisi bagian ini merupakan pegawai sipil. Penegak hukum penduduk sipil pada kota kecil yang mempunyai polisi perlindungan kota tidak dilakukan oleh Verwaltungspolizei, melainkan oleh pegawai sipil kota. Sampai 1943 mereka juga mempunyai departemen investigasi kriminal kota, tetapi pada tahun tersebut, seluruh departemen yang berisi lebih dari 10 detektif ber-integrasi penuh dengan Kripo.
  • Gendarmerie (polisi pedesaaan negeri) mempunyai tugas dengan perbatasan penegak hukum untuk menyangkutkan komunitas kecil, distrik pedesaan, serta daerah pegunungan. Dengan perkembangan serta jaringan jalan raya atau Autobahnen, perusahaan gendarmerie bermotor dipersiapkan pada tahun 1937 untuk mengawasi lalu lintas.
  • Polisi lalu lintas (Verkehrspolizei) adalah agensi penegak hukum lalu lintas dan administrasi keselamatan berjalan Jerman. Organisasi tersebut mempatroli jalan Jerman (melebihi jalanan bermotor yang dikontrol oleh Gendarmerie bermotor) dan merespon pada kecelakaan besar. Verkehrspolizei juga merupakan pelayan pengiringan untuk pemimpin besar Nazi yang berpergian jauh menggunakan mobil.
  • Polisi air (Wasserschutzpolizei) merupakan polisi yang setara dengan penjaga pantai dan polisi sungai. Ditugaskan untuk menjaga keselamatan Sungai-sungai Jerman, pelabuhan, serta perairan darat, grup ini juga berwenang atas SS-Hafensicherungstruppen ("pasukan penjaga pelabuhan") yang dipertugaskan oleh anggota Allgemeine SS sebagai pasukan penjaga pelabuhan.
  • Polisi api (Feuerschutzpolizei) yang terdiri dari seluruh departemen pemadam kebakaran profesional dibawah komando struktur nasional.

Polisi Pembantu

sunting
  • Orpo Hauptamt juga mempunyai wewenang diatas Freiwillige Feuerwehren, relawan lokal pemadam kebakaran sipil. Saat Perang Dunia II, dalam respon pengeboman kota-kota bersar Jerman, anggota gabungan Feuerschutzpolizei dan Freiwllige Feuerwehren berjumlah hampir 2 juta orang.
  • Polisi pelindung serangan udara (Luftschutzpolizei) adalah dinas perlindungan sipil yang bertugas untuk melindungi sipil dari serangan udara serta menyelamatkan korban-korban pengeboman dalam jaringan bersama Technische Nothilfe (Dinas Teknisi Darurat) dan Feuerschutzpolizei (departemen pemadam kebakaran prodfesional). Dibentuk sebagai Dinas Perlindungan dan Asistensi (Sicherheist und Hilfsdienst) pada 1935, kelompok ini diberi nama ulang menjadi Luftschutzpolizei pada tahun 1942. Jaringan Serangan udara dibantu oleh Reichluftschutzbund (Assosiasi Untuk Pencegahan Serangan Udara Negeri) suatu organisasi dikontrol pada 1935 oleh Menteri Udara Hermann Goring. RLB membentuk suatu organiasi sipir serangan udara yang bertanggungjawab atas keselamatan bangunan dan perumahan.
  • Korps Teknisi Darurat (Technische Nothilfe atau TeNo) adalah kelompok para insinyur, teknisi dan spesialis konstruksi. TeNo dibentuk pada 1919 untuk mempertahankan sarana dan prasarana umum serta melindungi industri-industri penting bekerja saat gelombang serangan-serangan. Pada 1937 TeNo menjadi korps pembantu teknikal polisi dan diserap kedalam Orpo Hauptamt. Pada 1943, anggota TeNo mencapi 100.000 orang.
  • Pelindung Radio (Funkschutz) dibentuk SS dan pasukan sekuriti Orpo bertugas untuk menjaga kantor penyiaran Jerman dari serangan serta sabotase. Funkschutz juga dinas investigasi utama yang mendeteksi resepsi siaran-siaran luar ilegal.
  • Polisi pos (Postschutz) terdiri dari 4500 anggota dan ditugaskan bersama penjaga Reichspost Jerman, yang bertanggungjawab bukan hanya untuk surat, melainkan media komunikasi lainnya seperti telefon dan telegraf.
  • SS-Banschutz menempati polisi rel kereta api yang termasuk pada teritori negeri sejak 1944.
  • Polisi pelindung pabrik (Werkschutzpolizei) adalah satuan pengamanan Negeri Ketiga. Anggota lembaga tersebut merupakan orang sipil yang diperkerjakan pada perusahaan industri, dan khususnya menerbitkan seragam paramiliter.
  • Polisi darurat perkotaan dan perdesaan (Stadt- und Landwacht) dibentuk pada 1942 sebagai poliso cadangan sewaktu-waktu. Dihapus pada 1945 diiringi dengan pembentukan Volkssturm.
  • Schutzmannschaft adalah kolaborasi antar polisi pembantu dalam pendudukan Eropa Timur.

Polisi Khusus

sunting
  • Polisi rel kerta api (Bahnschutzpolizei) dibentuk sebagai opsir polisi purna-waktu serta paruh-waktu yang merupakan pekerja Reichsbahn (jalan kereta api negara). Reichsbanhn bertugas dalam keselamatan rel kereta api dan juga mencegah spionase dan sabotase properti rel. Organisasi ini tidak dibawahi oleh Hauptamt Ordnungspolizei, melainak Deutsche Reichsbahn.

Daftar Tanda kepangkatan

sunting
Tanda kepangkatan Orpo
(Perwira Tinggi)
TK SS Setara Tanda pangkat Collar insignia
1936-42
Collar insignia
1942-45
Chef der Deutschen Polizei Reichsführer-SS Jeneral Kepala Polisi  
Generaloberst der Polizei Oberstgruppenführer Kolonel Jeneral    
General der Polizei Obergruppenführer Letnan Jeneral    
Generalleutnant der Polizei Gruppenführer Inspektur Jenderal    
Generalmajor der Polizei Brigadeführer Brigadir Jeneral    
Tanda kepangkatan perwira Orpo TK SS Setara Tanda pangkat Collar insignia
Oberst der Polizei Standartenführer Kolonel Polisi  
Oberstleutnant der Polizei Obersturmbannführer Letnan Kolonel Polisi  
Major der Polizei Sturmbannführer Mayor Polisi  
Hauptmann der Polizei Hauptsturmführer Kapten Polisi
Oberleutnant der Polizei Obersturmführer Letnan Satu Polisi
Leutnant der Polizei Untersturmführer Letnan Dua Polisi
Tanda kepangkatan Orpo
(Tamtama dan Bintara)
Setara TK SS Tanda pangkat Collar insignia
Meister Brigadir Kepala Sturmscharführer
Hauptwachtmeister Brigadir Hauptscharführer
Revier-oberwachtmeister
(Schupo)
Bezirks-oberwachtmeister
(Gendarmerie)
Zugwachtmeister
(Kasernierte Polizei)
Brigadir Satu Oberscharführer
Oberwachtmeister Brigadir Dua Scharführer
Wachtmeister Ajun Brigadir Unterscharführer
Rottmeister Kopral Rottenführer
Unterwachtmeister Bhayangkara Kepala Sturmmann
Anwärter Bhayangkara Mann

Referensi

sunting
  1. ^ Burkhardt Müller-Hillebrandt: Das Heer (1933-1945), Vol. III Der Zweifrontenkrieg, Mittler, Frankfurt am Main 1969, p. 322
  2. ^ Williams, Max. Reinhard Heydrich: The Biography: Volumes 1. 2001, p 77.
  3. ^ Lumsden, Robin. A Collector's Guide To: The Allgemeine - SS, p 80.
  4. ^ Williams, p 77.
  5. ^ Lumsden, Robin. A Collector's Guide To: The Allgemeine - SS, p 83.