Osteichthyes atau disebut juga Ikan bertulang sejati adalah kelas dari anggota hewan bertulang belakang yang merupakan subfilum dari Pisces.[2] Osteichthyes berasal dari bahasa Yunani, yaitu osteon yang berati tulang dan ichthyes yang berarti ikan.[3] Ikan jenis ini hidup di laut, rawa-rawa, atau air tawar.[4]

Osteichthyes
Rentang waktu:
Silur Akhirsekarang, 425–0 jtyl[1]
Klasifikasi ilmiah Sunting klasifikasi ini
Domain: Eukaryota
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Subfilum: Vertebrata
Infrafilum: Gnathostomata
Klad: Eugnathostomata
Klad: Teleostomi
Superkelas: Osteichthyes
Huxley, 1880
Kelas

Struktur Tubuh

sunting

Semua jenis ikan yang termasuk dalam kelas Osteichthyes memiliki sebagian tulang keras, mulut dan lubang hidungnya ventral, celah-celah pharyngeal tertutup (tidak terlihat dari luar) dan jantungnya hanya memiliki satu ventrikel.[3] Jantung beruang dua, darah berwarna pucat, mengandung eritrosit yang berinti dan leukosit. Ikan ini juga mempunyai sistem limfa dan sistem porta renalis. Mempunyai hati yang berkantong empedu. Lambung dipisahkan dari usus oleh sebuah katup, mempunyai kloaka, tetapi tidak jelas adanya pankreas. Terdapat gelembung renang. Mempunyai gurat sisi, indra mata, telinga dalam dengan tiga saluran semisirkulerdan memiliki otolit untuk keseimbangan. Bernapas dengan insang yang memiliki tutup insang (operkulum).[4]

Osteichthyes/
Sarcopterygii
Actinistia

Coelacanthiformes  

Rhipidistia
Dipnoi

Ceratodontiformes 

Tetrapodomorpha

Tetrapoda 

(lobe‑fins)
Actinopterygii
Cladistia

Polypteriformes 

Actinopteri
Chondrostei

Acipenseriformes 

Neopterygii
Holostei
Ginglymodi

Lepisosteiformes 

Halecomorphi

Amiiformes 

Teleostei
Elopomorpha

Elopiformes 

Albuliformes 

Notacanthiformes 

Anguilliformes 

Osteoglossocephalai
Osteoglossomorpha

Osteoglossiformes  

Hiodontiformes  

Clupeocephala
Otomorpha
Otocephala

Clupeiformes 

Alepocephali

Alepocephaliformes 

Ostariophysi
Anotophysa

Gonorynchiformes 

Otophysa

Cypriniformes 

Characiformes 

Gymnotiformes  

Siluriformes 

Euteleosteomorpha

Lepidogalaxiiformes

Protacanthopterygii

Argentiniformes 

Galaxiiformes 

Salmoniformes esports  

Esociformes 

Stomiatii

Osmeriformes 

Stomiatiformes 

Neoteleostei 

(ray‑fins)
Euteleostomi

Biologi

sunting

Semua ikan bertulang memiliki insang. Bagi sebagian besar ikan, ini adalah satu-satunya atau cara utama mereka bernapas. Ikan paru-paru dan spesies osteichthyan lainnya mampu bernapas melalui paru-paru atau gelembung renang yang bervaskularisasi. Spesies lain dapat bernapas melalui kulit, usus, dan/atau perut mereka.[5]

Osteichthyes pada dasarnya adalah ektotermik (berdarah dingin), artinya suhu tubuh mereka bergantung pada suhu air. Namun, beberapa osteichthyid laut yang lebih besar, seperti opah,[6][7] ikan todak[8][9] dan tuna[10] telah berevolusi secara independen pada berbagai tingkat endotermia. Ikan bertulang bisa menjadi jenis heterotrof apa pun: banyak spesies dari omnivora, karnivora, herbivora, penyaring atau detritivora yang telah terdokumentasi.

Beberapa ikan bertulang adalah hermafrodit, dan sejumlah spesies menunjukkan partenogenesis. Fertilisasi biasanya eksternal, tetapi bisa juga internal. Perkembangan biasanya ovipar (bertelur) tetapi bisa juga ovovivipar atau vivipar. Meskipun biasanya tidak ada perawatan orang tua setelah kelahiran, sebelum kelahiran orang tua mungkin menyebar, menyembunyikan, menjaga, atau mengerami telur, dengan kuda laut yang terkenal karena jantan mereka mengalami bentuk "kehamilan", mengerami telur yang disimpan di kantong perut oleh betina.

Contoh

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ Zhao, W.; Zhang, X.; Jia, G.; Shen, Y.; Zhu, M. (2021). "The Silurian-Devonian boundary in East Yunnan (South China) and the minimum constraint for the lungfish-tetrapod split". Science China Earth Sciences. 64 (10): 1784–1797. Bibcode:2021ScChD..64.1784Z. doi:10.1007/s11430-020-9794-8. 
  2. ^ Buku sekolah elektronik [Anshori, Djoko Martono] (2009). Biologi 1 : Untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)-Madrasah Aliyah (MA) Kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. ISBN : 978-979-068-129-3 (no.jil.lengkap) / ISBN : 978-979-068-130-9.  Periksa nilai |author-link1= (bantuan)
  3. ^ a b c d e Buku sekolah elektronik [Kistinnah, Endang Sri Lestari] (2009). Biologi 1 : Makhluk Hidup dan Lingkungannya Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. ISBN 978-979-068-129-3 (no. jilid lengkap) / ISBN 978-979-068-131-6.  Periksa nilai |author-link1= (bantuan)
  4. ^ a b c d e f g h i j k l [A. Pratiwi, Sri Maryati, Srikini, Suharno, Bambang S.] (2007). BIOLOGI SMA Jilid 1 untuk Kelas X Berdasarkan Standar Isi 2006. Jakarta: Penerbit Erlangga. ISBN : 979-781-726-1.  Periksa nilai |author-link1= (bantuan)
  5. ^ Helfman & Facey 1997.
  6. ^ Wegner, Nicholas C., Snodgrass, Owen E., Dewar, Heidi, John, Hyde R. Science. "Whole-body endothermy in a mesopelagic fish, the opah, Lampris guttatus". pp. 786–789. Retrieved May 14, 2015.
  7. ^ "Warm Blood Makes Opah an Agile Predator". Fisheries Resources Division of the Southwest Fisheries Science Center of the National Oceanic and Atmospheric Administration. May 12, 2015. Retrieved May 15, 2015. "New research by NOAA Fisheries has revealed the opah, or moonfish, as the first fully warm-blooded fish that circulates heated blood throughout its body..."
  8. ^ Fritsches, K.A., Brill, R.W., and Warrant, E.J. 2005. Warm Eyes Provide Superior Vision in Swordfishes. Diarsipkan 2006-07-09 di Wayback Machine. Current Biology 15: 55−58
  9. ^ Hopkin, M. (2005). Swordfish heat their eyes for better vision. Nature, 10 January 2005
  10. ^ Sepulveda, C.A.; Dickson, K.A.; Bernal, D.; Graham, J.B. (1 July 2008). "Elevated red myotomal muscle temperatures in the most basal tuna species, Allothunnus fallai" (PDF). Journal of Fish Biology. 73 (1): 241–249. Bibcode:2008JFBio..73..241S. doi:10.1111/j.1095-8649.2008.01931.x. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal February 7, 2013. Diakses tanggal 2 November 2012.