PLN Hub IKN adalah sebuah platform jaringan pembangkit listrik berdasarkan energi hijau di Ibu Kota Nusantara yang diluncurkan oleh PLN (Perusahaan Listrik Negara) dan telah dilakukan peletakan batu pertama (groundbreaking) oleh presiden Jokowi di Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur, pada Rabu, 5 Juni 2024. PLN HUB ini akan memainkan peran strategis sebagai pusat kelistrikan dan Energi Baru dan Terbarukan (EBT) atau hidrogen hijau, serta teknologi digital andal dalam mewujudkan penggunaan energi hijau di IKN. Pembangunan PLN Hub ini menjadi bagian dari strategi besar untuk menarik investasi yang berfokus pada energi hijau dan untuk mengatasi keraguan dari investor tentang potensi energi hijau di Indonesia. Indonesia memiliki kekuatan dan potensi sangat besar dalam energi hijau, seperti energi surya (PLTS Nusantara berkapasitas 50 megawatt), energi angin dan energi hidropower (PLTA) yang bisa dihasilkan dari 4.400 sungai di Indonesia. Sungai Kayan, misalnya, bisa menghasilkan 11 ribu sampai 13 ribu megawatt, dan sungai Mamberamo bisa menghasilkan 23 ribu megawatt.[1]

Groundbreaking PLN Hub di Nusantara

Dengan mengambil lokasi di KIPP IKN subWP 1B yang berjarak 1 kilometer dari Istana Negara IKN di atas lahan seluas 1,39 hektare, PLN bersama Telkom membangun HUB ini dengan infrastruktur fiber optik dan telekomunikasi via Multi Utility Tunnel (MUT) yang menjadi bagian terintegrasi dan tidak terpisahkan dari infrastruktur ketenaga-listrikan. PLN Hub ini memiliki 3 gedung dengan 14 lantai yang akan dilengkapi dengan pusat perkantoran, pusat komersial, green hydrogen park, pusat studi dan penelitian, data center, pusat laboratorium, hunian karyawan, pusat olahraga, pusat kesehatan hingga creative center.[2]

Rujukan

sunting
  1. ^ "Groundbreaking PLN Hub, Presiden: Energi di IKN Harus 100 Persen Hijau". presidenri.go.id. Diakses tanggal 17 Agustus 2024. 
  2. ^ "Presiden Jokowi Tandai Pembangunan PLN Hub, Pusat Ekosistem Transisi Energi dan Layanan Digital di Jantung IKN". pln.co.id. 2024. Diakses tanggal 17 Agustus 2024. 

Lihat pula

sunting

Pranala luar

sunting