Paok sayap-biru

spesies burung

Paok hujan (Pitta moluccensis) adalah burung pengicau dalam keluarga Pittidae asli Australia dan Asia Tenggara.[2] Bersama dengan tiga superspesies lainnya, burung ini tidak mempunyai subspesies.

Paok sayap-biru
Klasifikasi ilmiah Sunting klasifikasi ini
Domain: Eukaryota
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Aves
Ordo: Passeriformes
Famili: Pittidae
Genus: Pitta
Spesies:
P. moluccensis
Nama binomial
Pitta moluccensis

Taksonomi

sunting

Seorang naturalis Jerman, Philipp Ludwig Statius Müller adalah orang pertama yang mendeskripsikan paok hujan.[3] Burung ini membentuk superspesies bersama dengan paok bidadari (P. nympha), paok India (P. brachyura), dan paok bakau(P. megarhyncha).[4]

Deskripsi Badan dan Suara

sunting
 
Sayap burung ini tampak diturunkan ke belakang supaya mendapat sinar matahari

Berukuran sedang, yakni 18 cm, bertubuh gemuk dan berwarna-warni.[2] Dada nya berwarna merah karat, alis coklat pucat dan punggung berwarna hijau. Sayap biru terang dengan bercak putih, tenggorokan putih, tunggir merah. Iris coklat, paruh kehitaman, kaki coklat pucat.[5] Siulannya keras, berbunyi “pu-wiu, pu-wiu” dengan nada kedua lebih tinggi.Di Kalimantan, suaranya dipercaya merupakan petanda datangnya hujan.[5]

Penyebaran dan Habitat

sunting

India tenggara, Tiongkok barat daya, dan Asia Tenggara. Pada musim dingin ke Malaysia, Sumatra, dan Kalimantan. Di Sumatra (termasuk pulau-pulau sekitarnya) dan kalimantan (termasuk Kep.Natuna), burung migran dan pengunjung musim dingin yang cukup umum terdapat sampai ketinggian 1.000 m. Tercatat di kebanyakan habitat hutan, termasuk kebun. Pengembara kadang-kadang dapat mencapai Sulawesi dan Filipina.[5]

Kebiasaan

sunting

Sering mengunjungi semak-semak, hutan sekunder, dan hutan mangrove. Tidak pernah jauh dari pantai. Berjalan diam-diam, berlompatan di atas tanah seperti anis. Pada malam hari, beristirahat pada semak yang rendah, hanya satu meter di atas tanah. Sering berburu di sepanjang badan air.[5][6] Mereka bermigrasi setiap tahun. Terbang pada malam hari dan pada saat bulan baru.[2] Mereka kebanyakan makan cacing, serangga, dan siput dan memburu mereka di atas dahan atau tenggeran yang rendah.[7][6][8][9] Mereka membangun sarang yang berbentuk bola. Bentuknya agak rumit, dan terbuat dari gabungan akar, rumput, daun dan lumut, sering kali diletakkan di antara akar-akar pohon di dekat air.[9] Telur nya berwarna putih atau krem. Telur Paok hujan dierami selama 15-17 hari.[9] Jumlah telurnya adalah 3-4 butir.[6]

Bahasa Lain

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ IUCN Detail 22698688
  2. ^ a b c Pointers: Burung Rimba. Ganeri, Anita. (Terjemahan). Karisma Publishing Group. Tangerang Selatan.
  3. ^ "Pitta moluccensis". IUCN Red List. IUCN. Diakses tanggal 21 December 2013. 
  4. ^ a b c d Blue-winged Pitta (Pitta moluccensis) videos, photos and sound recordings | the Internet Bird Collection | HBW Alive
  5. ^ a b c d "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-05-28. Diakses tanggal 2011-12-22. 
  6. ^ a b c Nelson Khor Blue Winged Pitta Success Nesting
  7. ^ Strange, Morten (2000). Photographic Guide to the Birds of Southeast Asia. Singapore: Periplus. hlm. 220. ISBN 962-593-403-0. 
  8. ^ Blue-winged Pitta (Pitta moluccensis) | ClubSNAP Photography Community
  9. ^ a b c "Plants, Animals & the Earth | Education.com". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-06-27. Diakses tanggal 2011-12-22. 
  10. ^ a b c d e f Pitta moluccensis (Paok Hujan) - Avibase

Pranala luar

sunting