Pelabuhan Padangbai
Topik artikel ini mungkin tidak memenuhi kriteria kelayakan umum. |
Pelabuhan Padangbai adalah sebuah pelabuhan penyeberangan yang terletak di Kecamatan Manggis, Kabupaten Karanasem, Provinsi Bali. Pelabuhan ini adalah salah satu pelabuhan utama untuk kapal ferry yang menghubungkan Bali dengan Lombok dan Kepulauan Gili. Pelabuhan ini dikelola oleh Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas IV Padangbai dan ASDP cabang Lembar.[1]
Pelabuhan Penyebrangan Padangbai | |
---|---|
Lokasi | |
Negara | Indonesia |
Koordinat | 8°32′08.88″S 115°30′41.75″E / 8.5358000°S 115.5115972°E |
Detail | |
Operator | ASDP Indonesia Ferry |
Pemilik | Indonesia Ferry Property |
Jenis | Pelabuhan Penyebrangan |
Jenis dermaga | Hidrolik |
Jumlah dermaga | 2 |
Statistik | |
Kedatangan kapal | Setiap hari |
Situs web https://www.satpelpadangbai.online |
Sejarah
suntingSejarah Pelabuhan Padang Bai bermula pada abad ke-18 dan merupakan pusat perdagangan antara Bali dan Lombok selama masa penjajahan Belanda.
Pada tahun 1994 terjadi pemindahan pengelolaan aset pelabuhan dari Pelindo menjadi ASDP. Sejak dikelola ASDP mulai dilakukan pembangunan dermaga modern dan reklamasi pelabuhan. Kemudian pada tahun 2004-2006 dilakukan Pembangunan Dermaga II.
Tahun 2020, pemerintah pusat menyetujui pembangunan dermaga III pelabuhan Padangbai namun hal ini ditentang masyarakat adat desa Padangbai dan menggelar aksi damai dengan alasan agar Pantai Pasir Putih di Padangbai tetap aman dan lahan pelabuhan Padangbai merupakan milik desa adat.[2]
Fasilitas
suntingDi pelabuhan Padangbai terdapat fasilitas terminal ruang tunggu dan cafetaria serta tempat parkir luas yang berada di sebelah tenggara terminal ruang tunggu, Terdapat dua dermaga di pelabuhan Padangbai untuk memudahkan proses bongkar muat agar tidak terjadi penumpukan kendaraan. dan pelabuhan khusus untuk fastboat yang menuju Kepulauan Gili dan Nusa di sebelah utara pelabuhan.
Jadwal
suntingJadwal kedatangan kapal setiap satu jam sekali, jadwal bongkar muat selama 1 jam 30 menit
Catatan: Jadwal kedatangan dan keberangkatan ditiadakan selama hari raya Nyepi
Operator kapal
suntingDaftar perusahaan yang beroperasi di rute Lembar - Padangbai
- PT. AGUNG TAMA RAYA
- PT. ASDP INDONESIA FERRY (Persero)
- PT. DHARMA LAUTAN UTAMA
- PT. GERBANG SARANA SAMUDRA
- PT. JEMLA FERRY
- PT. JEMBATAN NUSANTARA
- PT. MUNIC LINE
- PT. PEWETE BAHTERA KENCANA (PBK)
- PT. PUTRA MASTER SARANA PENYEBRANGAN
- PT. SAMOEDRA JAYA GIRI NUSA
- PT. TRIMITRA SAMUDRA
Armada
suntingNama | Operator | Galangan dan negara pembuat | Tahun dibangun | Nama bekas | Panjang x lebar |
---|---|---|---|---|---|
Dharma Ferry VIII | PT. Dharma Lautan Utama | Hayashikane Dockyard, Jepang | 1991 | Kokudou Maru | 73.32 x 16.30 |
Dharma Ferry IX | PT. Dharma Lautan Utama | Saidaiji Shipbuilding, Jepang | 1989 | Fuji Maru | 61.00 x 17.50 |
Gerbang Samudra 3 | PT. Gerbang Samudra Sarana | Shin Kurushima Sanoyas, Jepang | 1989 | Asagiri Maru | 65.00 x 14.00 |
Salindo Mutiara I | PT. Gerbang Samudra Sarana | Shimoda Dockyard, Jepang | 1976 | Kurihama Maru | 67.37 x 13.80 |
Surya 777 | PT. Trimitra Samudra | Tidak diketahui, Indonesia | 2016 | - | 75.66 x 13.50 |
Gemilang VIII | PT. Trimitra Samudra | Miura Shipbuilding, Jepang | 1988 | Ferry Sakura | 68.00 x 13.20 |
Wihan Bahari | PT. Trimitra Samudra | Hayashikane Dockyard, Jepang | 1988 | Ariake Maru No.10 | 57.02 x 12.80 |
Gading Nusantara | PT. Jembatan Nusantara | Namura Shipbuilding, Jepang | 1986 | Izanagi Maru | 61.95 x 11.20 |
Prima Nusantara | PT. Jembatan Nusantara | Naikai Shipbuilding Setoda, Jepang | 1969 | Shirahama Maru | 76.00 x 16.10 |
Marina Primera | PT. Jembatan Nusantara | JMU Tsurumi Yokohama, Jepang | 1990 | Oasis | 48.34 x 16.00 |
Marina Segunda | PT. Jembatan Nusantara | JMU Tsurumi Yokohama, Jepang | 1990 | Rainbow | 48.34 x 16.00 |
Nusa Bhakti | PT. Putra Master | Dok Kodja Bahari, Indonesia | 1983 | - | 55.00 x 14.00 |
Nusa Penida | PT. Putra Master | Dok Kodja Bahari, Indonesia | 1973 | - | 55.00 x 14.00 |
Nusa Sakti | PT. Putra Master | Kanda Shipbuilding, Jepang | 1969 | Kotohira | 48.20 x 11.00 |
Portlink II | PT. ASDP Indonesia Ferry | Moonchang Shipbuilding, Korea | 2010 | Seodong No.2 | 60.63 x 12.00 |
Roditha | PT. ASDP Indonesia Ferry | Nakamura Shipbuilding, Jepang | 1973 | Orange | 78.60 x 14.00 |
Shita Giri Nusa | PT. Samoedra Jaya Giri Nusa | Kanagawa Shipbuilding, Jepang | 1994 | Flower Line | 60.50 x 14.00 |
Rhama Giri Nusa | PT. Samoedra Jaya Giri Nusa | Maebata Shipbuilding, Jepang | 1989 | Ferry Kerama | 63.05 x 11.60 |
Naraya | PT. Jemla Ferry | Fujiwara Shipbuilding, Jepang | 1995 | Naoshima | 73.90 x 15.00 |
Parama Kalyani | PT. Jemla Ferry | Bandar Abadi Shipyard, Indonesia | 2018 | - | 76.00 x 15.00 |
Nawasena | PT. Jemla Ferry | Bandar Abadi Shipyard, Indonesia | 2022 | - | 85.00 x 16.00 |
Sindu Tritama | PT. Agung Tama Raya | Naikai Shipbuilding Setoda, Jepang | 2004 | Shuttle Star | 49.82 x 11.00 |
Sindu Dwitama | PT. Agung Tama Raya | Kanda Shipbuilding, Jepang | 1997 | Aki | 59.69 x 14.00 |
PBK. Muryati | PT. Pewete Bahtera Kencana | Fujiwara Shipbuilding, Jepang | 1994 | Oshima No.12 | 58.45 x 14.00 |
Munic 1 | PT. Munic Line | Naikai Shipbuilding Setoda, Jepang | 1987 | Eins Soya 2 | 76.40 x 14.50 |
Kapal Ro-Ro Ferry yang beroperasi untuk rute Padangbai - Nusa Penida
- LCT ARJHUNA GIRI NUSA
- LCT BHIMA GIRI NUSA
- NUSA JAYA ABADI
- LCT BERKAT MANDIRI 99
- LCT AYU 158
kapal cepat yang beroperasi untuk kepulauan Gili dan Nusa dari Padangbai
- EKAJAYA 23
- EKAJAYA 25
- EKAJAYA 26
- EKAJAYA MATRA
- OSTINA 99
- OSTINA 3
- KARUNIYA PERKASA
- SEMAYA ONE DREAM
- SEMAYA ONE PRIDE 99
- GOLDEN QUEEN
- WAHANA VIRENDRA
- WAHANA GILI OCEAN
- GANGGARI 189
- TRANS 1000 TW 01
Tarif
suntingTarif terbaru penyebrangan Padangbai - Lembar berdasarkan 1 November 2024 mengalami kenaikan 5%, namun dengan kenaikan tarif ini mendapat banyak pertentangan dari pengguna jasa karena dinilai terlalu mendadak sehingga Kemenhub menunda kenaikan tarif ini dan akan dilakukan sosialisasi kepada pengguna jasa kapal mengenai kenaikan tarif tersebut.[3][4]
Golongan/Penumpang | Tarif |
---|---|
Dewasa | Rp65.300 |
Anak-anak | Rp6.100 |
Golongan I | Rp81.600 |
Golongan II | Rp169.400 |
Golongan III | Rp329.600 |
Golongan IV Penumpang | Rp1.184.100 |
Golongan IV Barang | Rp1.116.200 |
Golongan V Penumpang | Rp2.251.300 |
Golongan V Barang | Rp1.887.500 |
Golongan VI Penumpang | Rp.3.677.300 |
Golongan VI Barang | Rp3.160.200 |
Golongan VII | Rp4.059.800 |
Golonan VIII | Rp5.699.800 |
Golongan IX | Rp8.265.800 |
Insiden
sunting- Pada tahun 2003, KMP Wimala Dharma yang berangkat dari pelabuhan Padangbai menuju pelabuhan Lembar tenggelam 6 mil dari pelabuhan Padangbai. Seluruh muatan tidak bisa diselamatkan. Sebanyak 15 ABK termasuk nakhoda dan 120 penumpang selamat, sementara 5 penumpang meninggal dunia. [5]
- Tahun 2007, KMP Nusa Bhakti terbakar sekitar 5,25 mil dari Padangbai, Kebakaran berasal dari kamar mesin. Setelah api berkobar, nakhoda lantas memutar haluan dan mengandaskan kapal di pantai Bugbug, Karangasem. Api berhasil dipadamkan. 72 Penumpang yang diangkut serta awak kapal selamat. Penumpang lantas berhasil dievakuasi. [6]
- 17 Juli 2016, KMP Gelis Rauh terbakar sekitar 10 NM dari pelabuhan Padangbai, api berasal dari sebuah truk yang membuat kapal terbakar dan kandas di pantai Karangnadi, semua penumpang dan awak kapal selamat[7]
- 15 September 2016, kapal cepat Gili Cat II meledak setelah 15 menit berlayar dari dermaga fastboat Padangbai, ledakan ini mengakibatkan 2 penumpang meninggal 35 penumpang.[8]
- 26 Mei 2019, KMP Swarna Cakra kandas setelah terseret deras sebelum tiba di Dermaga Pelabuhan Padangbai, Karangasem. Kapal dengan membawa 194 orang penumpang ini sebelumnya berangkat dari Pelabuhan Lembar Lombok, NTB, Minggu (26/5/2019) [9]
- 29 Januari 2020, pelayaran perdana KMP Parama Kalyani diwarnai dengan insiden kandas sekitar 100 meter dari dermaga 1 saat melakukan olah gerak sandar [10]
- 12 Juni 2020, KM Dharma Rucitra III tengglam di dermaga 2, penyebab kapal tersebut tenggalam berasal dari semburan air yang berada di steering gear room, 7 Juli 2020 kapal berhasil di angkat dan ditarik ke Surabaya untuk diperbaiki. [11]
- Tahun 2022, KMP Roditha kandas dekat Dermaga 2 Pelabuhan Padang Bai, Desa Padang Bai, Kecamatan Manggis, Minggu 24 Juli 2022 sekitar pukul 21.00 wita. Tak ada korban jiwa. Penumpang sempat panik dikarenakan cuaca sekitar Dermaga II tidak bersahabat.[12]
- Tahun 2023, KMP Rodita yang membawa 137 penumpang ditambah 18 ABK sempat kandas 21 Juni 2023, sekitar 200 meter menjelang bersandar di Pelabuhan Padangbai, Karangasem, Bali. Namun seluruh penumpang berhasil dievakuasi dan selamat. [13]
- Tahun 2023, Sebuah fast boat atau kapal cepat yang berangkat dari Pelabuhan Padangbai, Karangasem, menuju Gili Trawangan, fast boat tersebut mengankut 89 penumpang dan semua penumpang selamat [14]
Referensi
sunting- ^ "ASDP Web Corporate". asdp.id. Diakses tanggal 2024-11-13.
- ^ NusaBali. "Desa Adat Padangbai Tolak Pembangunan Dermaga III". www.nusabali.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-12-20.
- ^ Hikam, Herdi Alif Al. "Tarif Penyeberangan Kapal Feri Batal Naik!". detikfinance. Diakses tanggal 2024-11-13.
- ^ "SATPEL PADANGBAI - TARIF". www.satpelpadangbai.online. Diakses tanggal 2024-11-13.
- ^ [1]
- ^ [2]
- ^ [3]
- ^ [4]
- ^ [5]
- ^ [6]
- ^ [7] [8]
- ^ [9]
- ^ [10]
- ^ [11]