Pembantaian di Béziers
Pembantaian di Béziers adalah peristiwa pembantaian warga kota Béziers yang berlangsung pada tanggal 22 Juli 1209 pada permulaan Perang Salib Albigensian. Perang ini sendiri dimulai setelah Paus Innosensius III menyatakan perang salib melawan penganut Katarisme di wilayah Languedoc. Tentara Salib di bawah kepemimpinan Kepala Biara Citeaux, Arnaud Amalric, mencapai kawasan di luar kota Béziers pada tanggal 21 Juli 1209. Saat mereka berkemah, Uskup Béziers Renaud de Montpeyroux mencoba menghindari pertumpahan darah dan melakukan perundingan. Ia kembali ke Béziers dengan pesan bahwa kota tersebut akan diampuni jika mereka mau menyerahkan orang-orang yang dianggap bidaah.[1] Sang uskup membuat daftar berisi nama 222 orang (kebanyakan penganut Katarisme, sebagian pengikut Waldensian), tetapi dalam sebuah pertemuan di katedral, telah diputuskan bahwa mereka tidak dapat diserahkan kepada tentara salib karena mereka terlalu banyak pendukungnya di kota. Maka dari itu, sang uskup meminta orang Katolik untuk keluar dari kota untuk menyelamatkan diri mereka. Usulan ini ditolak dan sang uskup keluar dari kota dengan beberapa orang Katolik.[2]
Pembantaian di Béziers | |
---|---|
Bagian dari Perang Salib Albigensian | |
Lokasi | Béziers, Comté de Toulouse |
Tanggal | 22 Juli 1209 |
Sasaran | Rakyatnya Béziers, khususnya penganut Katarisme |
Jenis serangan | Pembantaian |
Korban tewas | 20.000 |
Pelaku | Tentara Salib Albigensian |
Pada tanggal 22 Juli, Tentara Salib sedang bersiap-siap untuk memulai pengepungan. Sejumlah pasukan (kemungkinan warga bersenjata dari kota) keluar dari gerbang yang menghadap Sungai Orb. Saat mereka menyerang tentara bayaran dan peziarah dari pasukanTentara Salib, terjadi pertempuran dan kemudian para penyerang dari kota Béziers menyadari bahwa mereka kalah jumlah, sehingga mereka mundur. Para tentara bayaran memanfaatkan kekacauan ini, menyerbu tembok yang tidak terjaga dengan baik, dan memasuki gerbang kota. Tentara Salib menyadari bahwa pertahanan telah ditembus oleh para tentara bayaran, sehingga mereka ikut bertempur dan kota Béziers pun jatuh.[2]
Para tentara bayaran melakukan pembunuhan dan penjarahan. Banyak warga yang lari ke gereja-gereja, tetapi gereja-gereja tersebut tidak dapat mengamankan mereka. Pintu-pintu gereja dibuka paksa dan semua yang ada di dalamnya dibantai.
Sekitar dua puluh tahun kemudian, Caesarius dari Heisterbach menulis kisah mengenai pembantaian ini:
Ketika diketahui bahwa terdapat orang Katolik yang bercampur dengan bidaah, mereka berkata kepada kepala biara "Tuanku, apa yang sebaiknya kita lakukan, karena kita tidak bisa membedakan antara yang beriman dengan bidaah." Kepala biara, seperti yang lainnya, takut bahwa banyak yang akan berpura-pura jadi Katolik karena takut mati, dan setelah mereka pergi akan kembali menjadi bidaah, dan konon ia menjawab "Caedite eos. Novit enim Dominus qui sunt eius - Bunuh mereka semua karena Tuhan tahu mereka yang merupakan pengikutnya" (2 Tim. ii. 19) sehingga banyak sekali orang di kota itu yang dibantai.[3][4]
Tidak diketahui secara pasti apakah Arnaud Amalric benar-benar mengungkapkan kalimat tersebut, tetapi pernyataan tersebut melambangkan semangat Tentara Salib Albigensian pada masa itu.[5]
Amalric memperkirakan bahwa jumlah korban pembantaian ini mencapai 20.000 orang, sementara Peter of Vaux de Cernay melaporkan bahwa terdapat 7.000 orang yang dibantai di Gereja Santa Magdalena. Angka ini kemungkinan dilebih-lebihkan, karena jumlah penduduk kota pada saat itu diperkirakan hanya 10.000-14.500 jiwa,[6] tetapi ada pula kemungkinan bahwa jumlah penduduk kota pada masa itu membesar akibat keberadaan pengungsi dari wilayah pedesaan.
Catatan kaki
sunting- ^ Claude Lebédel (2011). Understanding the tragedy of the Cathars. Editions Ouest-France, 2011. hlm. 59f. ISBN 978-2-7373-5267-6.
- ^ a b Zoé Oldenbourg (2000). Massacre at Montségur. A History of the Albigension Crusade (1961). Phoenix, 2006. hlm. 109ff. ISBN 1-84212-428-5.
- ^ ExecutedToday.com (22 July 2009). "1209: Massacre of Béziers, "kill them all, let God sort them out"". Diakses tanggal 22 November 2011.
- ^ "Medieval Sourcebook: Caesarius of Heisterbach: Medieval Heresies: Waldensians, Albigensians, Intellectuals". Fordham.edu. Diakses tanggal 22 November 2011.
- ^ Russell Jacoby (5 April 2011). Bloodlust: On the Roots of Violence from Cain and Abel to the Present. Free Press, Simon & Schuster. hlm. 29f. ISBN 978-1-4391-0024-0.
- ^ Laurence M. Marvin (25 March 2009). "The Storm of Béziers". Warandgame.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal April 26, 2012. Diakses tanggal 22 November 2011.
Daftar pustaka
sunting- Archives départementales de l'Hérault, 1209: le sac de Béziers vu par ses contemporains, dossier préparé par Damien Vaisse, Montpellier, Conseil général de l'Hérault, 2009, 12 p., ill. (édition des témoignages du XIIIe siècle sur le sac de Béziers)
- Brenon, Anne. Les Archipels Cathares.
- Brenon, Anne. Petit Précis de Catharisme, Loubatières, 1996.
- Brenon, Anne. Les Cathares. Pauvres du Christ ou apôtres de satan?, Paris: Gallimard.
- Brenon, Anne. Les femmes cathares, Perrin, 1992.
- Brenon, Anne, Hérésie, courtoisie et poésie. A la recherche de traces de catharisme dans la littérature occitane du Moyen Âge., in AA.VV. Trobadours et Cathares en Occitanie médiévale; atti del Convegno di Chancelade, 24 e 25 agosto 2002, pp. 61–79.
- Dante, Domenico. Il tempo interrotto. Breve storia dei catari in Occidente, Palomar, Bari 2009.
- Duvernoy, Jean. Le Catharisme. La religion, 1976.
- Duvernoy, Jean. Le Catharisme. L'histoire, 1979.
- Duvernoy, Jean. Cathares, Vaudois et Béguins. Dissidents du pays d'Oc, Editions Privat, 1994.
- O' Shea, Stephen. The Perfect Heresy: The Life and Death of the Cathars, Profile Books Ltd, 2001.