Anasir Harefa
- Bacalah halaman Pengantar Wikipedia terlebih dahulu.
- Baca juga informasi tentang berkontribusi di Wikipedia.
- Lihat pula aturan yang disederhanakan sebelum melanjutkan.
- Selalu tanda tangani pertanyaan Anda di Warung Kopi atau halaman pembicaraan dengan mengetikkan
~~~~
pada akhir kalimat Anda. - Jangan takut! Anda tidak perlu takut salah ketika menyunting atau membuat halaman baru, menambahkan, atau menghapus kalimat.
Selamat menjelajah, kami menunggu suntingan Anda di Wikipedia bahasa Indonesia!
Welcome! If you do not understand the Indonesian language, you may want to visit the embassy or find users who speak your language. Enjoy!
--Pesan ini dikirim secara otomatis menggunakan bot. 1 November 2020 04.42 (UTC)
Wikipedia
sunting"Youth Who Make An Impact As Well As The Youth Vouw Relationship In The Church" - (Pemuda Yang Memberi Dampak Serta Hubungan Sumpah Pemuda Di Gereja) - #Fil. 2:2 & Yes. 6:8#
Nasionalisme Yang Membara, yang Membuat Para Pemuda tak Rela diadu Domba Penjajah. Bersatu kita Teguh, itu Semangat Bersama. Tak ada Sukuku, atau Agamamu, yang ada Indonesia kita. Para Pemuda dikala itu sangat beradab dalam berbangsa dan bernegara. Berwawasan Luas, tak Picik, sehingga tak terjebak dalam sekat2 pemisah.
Dari Zaman Dahulu sebelum Indonesia Merdeka, para pemuda sudah memiliki tekad untuk mempersatukan bangsa ini dari ribuan suku bangsa, budaya dan bahasa yaitu dengan lahirnya “Sumpah Pemuda”. Apa itu Sumpah Pemuda? & dari mana lahirnya Sumpah Pemuda? jadi Sumpah Pemuda adalah semangat para pemuda Indonesia untuk menegaskan cita2 berdirinya Bangsa Indonesia, yang merupakan keputusan kongres pemuda kedua yang diselenggarakan pada tgl. 27-28 Oktober, 1928 di Batavia (Jakarta).
Keputusan Kongres ini juga diharapkan menjadi asas bagi setiap perkumpulan atau kelompok2 kebangsaan Indonesia, & agar disiarkan dalam segala surat kabar & dibacakan di muka rapat perkumpulan2. Istilah "Sumpah Pemuda" sendiri tidak muncul dalam putusan kongres tersebut, melainkan diberikan setelahnya.
Berikut ini adalah bunyi Tiga (3) Keputusan kongres tersebut sebagaimana tercantum pada Prasasti di dinding Museum Sumpah Pemuda, yang berlokasi di Jalan Kramat Raya No. 106, Jakarta Pusat:
PERTAMA:
Kami Poetra & Poetri Indonesia, Mengakoe Bertoempah Darah Jang Satoe, Tanah Indonesia.
KEDUA:
Kami Poetra & Poetri Indonesia Mengakoe Berbangsa Jang Satoe, Bangsa Indonesia.
KETIGA:
Kami Poetra & Poetri Indonesia Mendjoendjoeng Bahasa Persatoean, Bahasa Indonesia.
- Hubungan Sumpah Pemuda Dengan Gereja##
Sumpah Pemuda dengan gereja memiliki kesamaan yakni adanya semangat untuk melakukan perubahan. Sejak tahun 1925, anak2 muda berkumpul di gedung Kramat 106 & kemudian pada tahun 1927 gedung ini dinamakan Indonesische Clubhuis, yang berarti gedung pertemuan pemuda nasional.
Gereja juga Merupakan tempat Perkumpulan Pemuda2 dengan latar belakang yang berbeda, bahkan banyak gereja yang telah meresmikan dirinya sebagai tempat pertemuan pemuda dengan mengadakan Ibadah Pemuda (Termasuk juga Ibadah Remaja & Ibadah Dewasa Muda).
Tahun 1928, Pemuda2 Indonesia sepakat ingin bersatu melakukan perubahan demi negara, semangat yang sama juga harus dimiliki oleh pemuda2 gereja. Pemuda2 gereja harus sepakat untuk melakukan perubahan demi gereja.
- Perubahan Yang Perlu Dilakukan Pemuda Gereja##
Ada istilah parodi dari organisasi Pakta Pertahanan Atlantik Utara yang disebut di dalam bahasa Inggris sebagai NATO (North Atlantic Treaty Organization), yaitu No Action Talk Only.
Istilah NATO Merupakan Parodi yang muncul dari adanya sebuah Ironi di dalam kehidupan pemuda Gereja. Sering kali pemuda Gereja itu hebat dalam berkomentar atas ketidaksuksesan suatu program atau ketidakpuasan dalam suatu pelayanan, tetapi langsung menyampaikan penolakan ketika diminta untuk terlibat di dalamnya.
Permasalahan utama yang ada di dalam gereja, di mana bukan hanya pemuda2 saja tetapi juga semua orang di dalamnya, tidak mau berpartisipasi untuk melakukan suatu perubahan di dalam Gereja. Gereja Merupakan Kumpulan orang2 yang ingin belajar Firman Tuhan agar bisa menjadi orang yang lebih baik. Dengan kata lain, Gereja merupakan tempat perubahan bagi manusia.
Oleh sebab itu, baik para Pemuda & juga semua orang yang ada di Gereja harus memiliki perubahan paradigma dan perubahan cara pandang akan pelayanan di Gereja. Sebagaimana saya khotbahkan akhir2 ini bahwa kita semua harus terlibat di dalam pelayanan di Gereja agar Gereja kita bisa berkembang, maka dari itu kita harus memahami bahwa dimensi pelayanan di Gereja bukan hanya terfokus kepada pelayanan di mimbar saja, tetapi juga pelayanan Non-Mimbar.
Pelayanan Non-Mimbar Adalah semua jenis pelayanan yang mendukung Gereja selain dari pelayanan mimbar, antara lain seperti pelayanan menjadi Kolektan (Pemungut Kantong Persembahan), Pelayanan Perjamuan Kudus, Pelayanan Media, Pelayan Tata Suara (Sound System), bahkan pelayanan pelayanan perparkiran dan pelayanan kebersihan.
Jika paradigma & cara pandang kita akan pelayanan telah berubah, maka kita pasti dengan sukarela akan mau terlibat membantu pelayanan di Gereja, karena Gereja bisa maju bukan karena pelayanan mimbar saja, tetapi juga pelayanan non-mimbar juga.
Di momen perayaan Hari Sumpah Pemuda ini, marilah kita merefleksikan diri kita dan mengaitkannya dengan pelayanan Gereja. Adakah semangat untuk melakukan perubahan bagi Gereja kita sebagaimana dilakukan oleh pemuda2 melakukan perubahan bagi bangsa Indonesia.
Kini sudah tiba saatnya kita melakukan sesuatu bagi Gereja kita, agar Gereja kita bisa bertumbuh dan terus melakukan perubah ke tingkat yang lebih baik lagi. Mari kita semua terlibat membantu pelayanan di Gereja, karena kemakmuran Gereja adalah kemakmuran kita juga. Ketika Gereja kita maju, maka kitapun akan menjadi Jemaat2 yang maju.
Akhirnya Kata, "Selamat Hari Sumpah Pemuda", & Sumpah kita harus mencari dan menemukan semangatnya. Bersatu kita teguh, bercerai kita rubuh. Hidup persatuan, itulah Indonesia yang sesungguhnya.
Tuhan Memberkati,.
Pn: Nasir Harefa (AN) Anasir Harefa (bicara) 1 November 2020 05.35 (UTC)