๐™๐™€๐™Š๐™๐™„ ๐˜ฝ๐™๐™ˆ๐™„ ๐™Ž๐™€๐™‚๐˜ผ๐™‰๐˜ฟ๐™ ๐™‹๐˜ผ๐™‰๐˜พ๐˜ผ๐™Ž๐™„๐™‡๐˜ผ - ๐˜พ๐˜ผ๐™๐˜ผ ๐™ˆ๐™€๐™ˆ๐˜ฝ๐™๐™ˆ๐™„๐™†๐˜ผ๐™‰ ๐™‹๐˜ผ๐™‰๐˜พ๐˜ผ๐™Ž๐™„๐™‡๐˜ผ

Setelah minggu kemarin saya sampaikan tentang teori Bumi Segandu / Diri Pancasila sebagai Laboratorium Kesehatan Fisik & Mental, sekarang saya sampaikan cara menerapkan atau membumikan 5 (lima) tatanan nilai Pancasila di semua produk hukum yang akan dibuat khususnya produk hukum negeri ini. Sehingga 5 (lima) tatanan tersebut mampu melengkapi 3 (tiga) tatanan nilai yang selama ini digunakan sebagai pertimbangan dalam penyusunan produk hukum dan perundang-undangan yang akan dibuat, yaitu landasan Filosofis, Sosiologis dan Yuridis.

Mengapa 5 tatanan nilai itu harus menjiwai semua produk hukum yang ada? Agar produk hukum yang dibentuk baik Undang-undang, Peraturan Pemerintah, Peraturan Daerah maupun Peraturan Desa mempunyai kekuatan hukum yg lebih mengikat bangsa ini karena dilandasi dengan 5 tatanan nilai yang ada dalam dirinya (Baca: Bangsa Indonesia) sebagaimana telah dijelaskan dalam teori Bumi Segandu Pancasila bahwa Pancasila adalah Laboratorium fisik dan mental manusia buatan bangsa Indonesia. Karena itu dalam pandangan kami; Kecuali Allah berkata lain, maka Pancasila tidak akan mungkin bisa membumi kecuali dengan menerapkan 5 landasan nilai yang ada. Allohu A'lam.

๐˜ผ๐™จ๐™š๐™ฅ ๐™Ž๐™ฎ๐™–๐™š๐™›๐™ช๐™ก๐™ก๐™–๐™, ๐™Ž๐™ƒ / ๐˜ผ๐™œ๐™š๐™ฃ๐™œ ๐™‚๐™–๐™ฃ๐™ฉ๐™–๐™ง๐™– ๐˜ผ๐™™๐™ซ๐™ค๐™ ๐™–๐™ฉ & ๐™†๐™ค๐™ฃ๐™จ๐™ช๐™ก๐™ฉ๐™–๐™ฃ ๐™ƒ๐™ช๐™ ๐™ช๐™ข ๐™‹๐™š๐™ฃ๐™™๐™ž๐™ง๐™ž ๐™จ๐™š๐™ ๐™–๐™ก๐™ž๐™œ๐™ช๐™จ ๐™†๐™š๐™ฉ๐™ช๐™– ๐™๐™ข๐™ช๐™ข ๐™‚๐™–๐™ฃ๐™ฉ๐™–๐™ง๐™– & ๐™†๐™š๐™ฉ๐™ช๐™– ๐™ˆ๐™–๐™Ÿ๐™š๐™ก๐™ž๐™จ ๐˜ผ๐™™๐™–๐™ฉ ๐™„ ๐™“ ๐™๐™–๐™ฃ๐™–๐™ ๐™‹๐™ช๐™จ๐™–๐™ ๐™– ๐™Ž๐™ช๐™ ๐™–๐™๐™ช๐™ง๐™ž๐™ฅ

Mulai diskusi dengan BPWJ

Mulai diskusi baru