jmpl Cover Buku 'Guru, Tabib & Misteri Jin' Karya Dahlan Abubakar BABUJU Report,- Niat Dosen Fakultas Ilmu Budaya Unhas, Mantan Kepala Humas Unhas, Wartawan Utama Indonesia, dan sekaligus putra Dou Mbojo, H.M.Dahlan Abubakar, meluncurkan buku karyanya, akhirnya terwujud juga. Pada tanggal 24 Agustus 2012 mendatang beliau akan meluncurkan bukunya yang ke-18 di tanah kelahirannya, Parado, Bima - Nusa Tenggara Barat. Buku yang digarapnya sejak Desember 2011 itu berjudul ‘’Guru, Tabib, dan Misteri Jin’, merupakan biografi K.H.Muhammad Hasan, B.A., orangtua Prof, Dr H. Ahmad Thib Raya, MA (Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta) dan Dr.H.Hamdan Zoelva, SH. MH (Hakim Mahkamah Konstitusi RI) yang juga tidak lain adalah ipar ayah Dahlan sendiri. Buku setebal (isi) 622 halaman tersebut dicetak di atas book paper (jenis kertas yang ringan khusus untuk buku) yang kini menjadi pilihan mencetak buku dengan jumlah halaman yang cukup tebal. Buku tersebut pada tahap pertama dicetak 2.000 eksemplar dan rampung 13 Agustus 2012. Sekitar 500 eksemplar di antara cetakan pertama itu diterbangkan langsung dari Jakarta ke Bima. Menurut Dahlan, buku ini sangat spesifik, karena berkisah tentang sosok seorang ulama karismatik di Bima, dalam kapasitasnya sebagai seorang guru. “KH Muhammad Hasan, BA merupakan guru pertama yang diangkat Muhammad Salahuddin, Sultan Bima terakhir, pada tahun 1946. Beliau menjadi guru pada sepuluh sekolah yang berbeda dalam rentang waktu 1946 hingga sekarang. Meski sudah purnabakti, namun beliau tetap menjadi guru di Pondok Pesantren Al-Mukhlishin, miliknya sendiri”. Ungkapnya dalam realeas yang diterima oleh HM Dahlan Abubakar, Sang Penulis Lebih lanjut, Dahlan menjelaskan bahwa, Tabib menurut istilah kamus adalah orang yang mengobati orang dengan cara tradisional, non-medis. Namun, KH Muhammad Hasan, BA, mengobati orang dengan ruqyah, ‘mantera-mantera’ (bacaan) yang bersumber dari Alquran dan hadist. “Dalam kapasitasnya yang ini, tidak hanya kalangan masyarakat strata bawah yang datang berobat, tetapi juga kalangan pejabat. Bahkan para dokter pun ada yang justru berobat pada beliau, ketika obat-obat medis sudah mulai ‘angkat tangan. Meski Pak Kiai tinggal di Bima, namun beliau tidak risih menerima ‘pengaduan’ orang-orang yang bermasalah melalui telepon selular (ada di buku)”, Paparnya. Buku “Guru, Tabib, dan Misteri Jin” merupakan sebuah teka-teki. Rumor di tengah masyarakat Bima, kiai yang lahir tahun 1925 ini memiliki istri jin. Ini ditandai perilaku spiritual beliau yang terkadang di luar pemikiran logik. Di dalam buku ini, Dahlan secara gamblang mendeskripsi asal muasal proses komunikasi Pak Kiai dengan mahluk gaib tersebut. Termasuk bagaimana rumor tersebut lahir. Yang menarik adalah ‘penampakan’ mahluk gaib tersebut dalam wujud nyata seperti dialami oleh para narasumber, termasuk oleh sang penulis sendiri ketika Pak Kiai di Makassar puluhan tahun silam. Peluncuran tersebut ditargetkan dihadiri sekitar 300 undangan di Kabupaten Bima, Mataram, Denpasar, Jakarta, Makassar, dan Tangerang Banten, domisili dari 50 orang narasumber yang digarap. Pada saat peluncuran diharapkan yang memberikan pengantar dan testimoni, selain penulis, juga Dr. H. Hamdan Zoelva, SH, MH. Dan demikian pula Prof Dr H. Ahmad Thib Raya, MA yang direncanakan akan membawakan hikmah silaturahim (halal bi halal), Wali Kota Bima H. Quraisy H. Abidin, pewaris Kesultanan Bima Dr. Hj St Maryam Salahuddin, SH, dan KH Muhammad Hasan, BA sendiri. “Mimpi saya meluncurkan buku di tanah kelahiran akhirnya terwujud juga. Ini justru sangat luar biasa, sebab buku yang diluncurkan adalah biografi sosok seorang kiai karismatik yang juga guru saya ketika sekolah dasar dulu.” kata Dahlan. Sebelumnya, Dahlan juga meluncurkan buku ‘’Ramang Macan Bola’’ di Wisma Menpora Jakarta. Buku tersebut tebalnya sama dengan buku yang akan diluncurkan 24 Agustus nanti di Pesantren Al- Mukhlishin Parado. Menurut Dahlan, naskah buku ‘’Ramang Macan Bola’’ akan difilm-layarlebarkan oleh sutradara Ekadi Katili. Sang sutradara sudah dua kali mengadakan pertemuan dengan penulis buku. Pertama, pertemuan berlangsung di Makassar antara penulis buku dengan Lina Husaini dan pertemuan kedua di Jakarta Juli 2012 di kediaman Dr H Hamdan Zoelva, SH, MH, yang dihadiri Lina dan sutradara Ekadi Katili. “Kami tetap menggunakan nama ‘Ramang Macan Bola’ sebagai judul film nanti, sebab judul itu sudah lebih populer,’’ kata Ekadi katili dalam pertemuan di Jakarta beberapa waktu lalu. --Muhid parado (bicara) 11 Mei 2015 18.56 (UTC)Balas