Memulai
Tips

Selamat menjelajah, kami menunggu suntingan Anda di Wikipedia bahasa Indonesia!

Welcome! If you do not understand the Indonesian language, you may want to visit the embassy or find users who speak your language. Enjoy!

--Pesan ini dikirim secara otomatis menggunakan bot. 6 Februari 2022 18.53 (UTC)

Identitas Asli Orang Palembang sunting

Tabik, salam hangat! Saya sangat senang Anda menyunting tentang artikel Suku Palembang dengan bahasa yang cukup baik. Tapi ada beberapa pernyataan yang Anda sunting menghilangkan identitas/entitias "Kemelayuan" Palembang seakan-akan Palembang tidak memiliki budaya asli sehingga semuanya mengadopsi budaya Jawa. Bahkan pada pernyataan tentang "Bahasa" Anda menyatakan bahwa Bahasa Palembang merupakan bahasa campuran dari Minangkabau dan Jawa bahkan juga menyatakan Dapunta Hyang dari Minangkabau seakan-akan Anda mengaburkan pernyataan/sumber dari lainnya dan mengiyakan hanya 1 sumber?. Saya mengajak Anda berdiskusi lebih lanjut sehingga artikel ini akan semakin baik tanpa ada opini/pernyataan "Keegoisan" dari satu sumber. Farhan Curious (bicara) 12 Februari 2022 23.16 (UTC)Balas

@Farhan Curious: Etnis atau suku bangsa Palembang bukanlah Melayu.. keduanya merupakan sebuah entitas etnis yang berbeda. Alih-alih "ke-Melayu-an", diksi yang tepat bagi etnis atau suku bangsa Palembang adalah "ke-Palembang-an". Budaya asli Palembang ialah budaya Palembang itu sendiri, mengklaim Palembang sebagai Melayu sangatlah tidak dapat dibenarkan seakan-akan etnis pribumi Palembang tidak memiliki identitas, aksi tersebut sama saja diskriminasi terhadap pribumi asli dari Palembang. Dari bahasa pun dengan jelas bahwa Bahasa Palembang bukanlah rumpun Melayu, Bahasa Palembang berada pada rumpun linguistik Musi, dan dalam struktur linguistiknya pun merupakan campuran bahasa Minangkabau dan bahasa Jawa, bukan Melayu. Justru saya heran dengan orang-orang seperti anda yang dengan sembarangan meletakan tulisan "Melayu", kenapa semuanya diklaim sebagai "Melayu"? bahkan pada beberapa artikel pun etnis-etnis lainnya juga disusupi "Melayu", seakan-akan seluruh Indonesia Raya ini hanya terdiri dari satu identitas etnis Melayu semua. Melayu ini adalah suatu identitas yang baru lahir, identitas Wong Palembang jauh lebih tua daripada itu. (USSF144 (bicara) 13 Februari 2022 05.40 (UTC))Balas
Halo!, Terima kasih atas balasannya. Saya sangat suka dengan beberapa tambahan informasi yang Anda sajikan tapi Anda "terlalu brutal" dalam mengubah pendapat Anda sendiri. Pengertian apakah orang Palembang itu Melayu atau tidak, tidak bisa langsung Anda klaim bahwa orang Palembang bukan "Melayu". Saya tidak melebar tentang suku lainnya tapi ini tentang orang Palembang itu sendiri. Kalaupun Anda ingin menyebut Palembang bukan Melayu diperbolehkan dengan sumber mencantumkan lainnya. Literatur dan referensi yang menyebutkan Palembang itu bagian dari Melayu pun juga ada. Nah, yang menjadi persoalan Anda terlalu memaksakan pendapat Anda tanpa memmbagi pendapat lain. Bahkan, artikel Anda sanagt menghilangkan "Identitas Palembang" itu sendiri. Dari pernyataan itu mulai dari Bahasa, Gelaran, sejarah dan Agama seolah-olah Palembang tidak memiliki jati diri asli sehingga semuanya terpengaruh/dibawah jajahan budaya lain. Sangat disayangkan, isi/tulisan yang Anda tulis dengan baik namun tulisan tersebut dengan "Keegoisan" Anda. Saya menunggu jawaban dari Anda sehingga nantinya artikel ini menjadi "Layak untuk dibaca" tanpa ada argumen mematahkan argumen yang lain. Farhan Curious (bicara) 13 Februari 2022 08.35 (UTC)Balas
@Farhan Curious: Intinya etnis atau suku bangsa Palembang adalah Palembang itu sendiri, bukan Melayu, Jawa, ataupun Minangkabau. Dan itu bukanlah saya yang membuat-buat informasi, saya hanya mengembangkan artikel dengan informasi yang saya dapat dari beberapa jurnal, tidak bisa dipungkiri pengaruh (influence) dari bahasa Minangkabau dan bahasa Jawa memang ada dan bahkan sangat jelas sekali nampak dalam seluruh aspek linguistik bahasa Palembang, bahkan alih-alih berada dalam rumpun bahasa Melayu, bahasa Palembang masuknya justru ke rumpun bahasa Musi, dan itu bisa dicek sendiri di ISO ataupun Glottolog bahwa kode bahasa "plm" untuk bahasa Palembang dikategorikan kedalam rumpun bahasa Musi. Saya tidak menghilangkan apapun dari etnis atau suku bangsa Palembang, saya justru berusaha mengangkat identitas asli etnis pribumi Palembang itu sendiri, saya tidak membuat klaim semena-semena seperti kamu yang dengan sembarangan mengklaim Palembang sebagai Melayu, padahal dari segi aspek apapun Palembang justru lebih condong dekat dengan Minangkabau dan Jawa dari segi antropologi ketimbang Melayu. Etnis atau suku bangsa Palembang bukanlah Melayu, dan bahkan pemeerintah Indonesia pun dengan jelas mendefinisikannya. Justru kamu lah yang "egois" dengan sengaja berusaha mengubah identitas asli etnis Palembang menjadi etnis Melayu, padahal keduanya adalah etnis yang tidak sama dan justru bisa dibilang jauh berbeda. Tabiat mengklaim sesuatu sebagai "Melayu" itu adalah hal yang tidak pantas dan sangat teramat tidak bisa dibenarkan, Indonesia ini terdiri dari lebih 1300 etnis/suku bangsa, dan etnis/suku bangsa Palembang adalah salah satunya jangan seenaknya main klaim! Palembang adalah Palembang bukan Melayu! (USSF144 (bicara) 13 Februari 2022 11.56 (UTC))Balas
Nah dari balasan Anda saja sudah benar-benar memaksakan kehendak Anda terhadap artikel ini. Ensiklopedia itu adalah sarana berbagai jurnal/referensi kedalam sebuah artikel, kita tidak boleh memaksakan tentang pendapat dari jurnal satu lalu memasukkannya secara "brutal". Bahkan dalam sajian tulisan Anda saja memaksakan kehendak bahwa PALEMBANG entitas tersendiri. Okay, mungkin ada pernyataan Anda yang benar namun sekali lagi saya tekankan Anda terlalu "egois" dalam membuat artikel. Saya juga tidak mengklaim semena-mena bahwa Palembang bagian dari Melayu itu sendiri karena memang adanya referensi bahwa Palembang adalah termasuk Melayu, jikalau pada artikel Anda memasukkan referensi tambahan tanpa memaksakan referensi Anda itu pasti diperbolehkan namun Anda menulis dengan cara Anda sendiri dan mematahkan argumen orang lain. Jika memang argumen Anda benar dan memang referensi hal tersebut "dibenarkan" dan Anda cantumkan silahkan Anda rujuk dengan tambahan referensi. Data yang saya hapus adalah tentang Agama orang Palembang yang Anda sebut sebagai penganut Kejawen dan Buddhisme karena orang Palembang tidak ada yang menganut agama tersebut kalaupun Anda "mengiyakan" silahkan beri referensi, kedua tentang Suku dan Etnis ada juga tidak memberikan referensi yang lebih lanjut apakah orang Palembang termasuk Melayu atau bukan Anda hanya memasukkan pendapat Anda sendiri lalu Anda cantumkan satu lagi saya menulis "Suku Melayu Palembang" karena memang ada jurnal/referensi tentang bahwa Palembang merupakan Melayu bukan semata-mata klaim saya sendiri. Setelahnya, saya masih menunggu tentang bahwa Palembang ada pengaruh bahasa Minang dan bahwa Dapunta Hyang berasal dari Minang jikalau referensi itu ada saya sangat senang jikalau tidak maka Andalah yang "mengada-ada". Farhan Curious (bicara) 13 Februari 2022 13.16 (UTC)Balas
@Farhan Curious: Pertanyaannya, siapa yang memaksakan? Data dari pemerintah Indonesia sendiri yang menyebutkan bahwa Palembang itu adalah etnis atau suku bangsa. Saya mau menambahkan referensi pun sudah tidak bisa karena sudah dikunci dan malah saya yang dituduh vandal padahal justru saya yang mengembangkan artikel tersebut. Jangan kebiasan klaim, jurnal-jurnal ataupun referensi yang mengategorikan Palembang sebagai "Melayu" pun tidak dapat dibenarkan penggunaannya, karena itu didasarkan dari gagasan-gagasan teori orang Barat terhadap etnis/suku bangsa di Indonesia; Batak, Nias, dan Dayak pun diklaim "Melayu" karena mereka (para penggagas teori-teori tsb) bukan pribumi Indonesia yang tau akan kepribumian Indonesia. Niat saya justru baik dengan mengembangkan artikel etnis pribumi dari suatu daerah tertentu, tapi kok seenak jidatnya main klaim "Melayu", semua aja diklaim Melayu satu Indonesia Raya ini, Papua pun kau mau klaim Melayu juga ya? Justru klaimmu yang "mengada-ada" seakan-akan mau menghapuskan identitas asli etnis atau suku bangsa Palembang!. (USSF144 (bicara) 13 Februari 2022 15.58 (UTC))Balas
Maksud Anda sensus bukan? Bahkan data itu saja direvisi pada sensus 2000 Palembang termasuk Melayu lalu diubah lagi pada tahun 2010 Palembang bukan Melayu. Dari balasan Anda saja sudah "mengada-ada" saya tak akan pernah mengklaim suatu suku itu Melayu jika tidak ada catatan/referensi RESMI. Anda pun juga tidak tahu definisi Melayu itu seperti apa bahkan Anda saja hanya "membual" tentang argumen Anda. Apakah jurnal tersebut hanya dari orang Barat bahkan Raja/Kesultanan Palembang saja mengakui bahwa mereka bagain dari Melayu. Belajarlah menghargai argumen orang jangan memaksakan kehendek Anda ini ENSIKLOPEDIA bukan Blog Pribadi. Farhan Curious (bicara) 13 Februari 2022 16.56 (UTC)Balas
@Farhan Curious: Mengada-ada dari segi mana sih? saya tidak pernah mengklaim apapun seperti kamu, semua etnis atau suku bangsa kok diklaim "Melayu" secara semena-mena, justru klaim kamu yang dengan sengaja mencantumkan "Melayu" terhadap seluruh etnis itulah yang "mengada-ada". Definisi "Melayu" ialah sebuah etnis atau suku bangsa, dan begitu pula "Palembang", kalau tidak percaya silahkan buka KBBI. Bahkan pendiri maupun pembesar Kesultanan Palembang adalah orang-orang beretnis Jawa yang berkaitan erat dengan Mataram, Banten, dsb, tidak ada unsur "Melayu" sama sekali, hal itu juga tercerminkan dari gelar-gelar kebangsawanan suku bangsa Palembang yang menggunakan gelar-gelar keratonan Jawa. Dari semua aspek historis, meng-klaim bahwa Palembang adalah Melayu merupakan hal yang sangatlah konyol dan tidak masuk akal sama sekali. Sebagaimana yang kamu bilang, ini adalah laman Wikipedia, jadi jangan alergi fakta, dan hilangkan kebiasaan klaim, jangan ketularan tabiat negara sebelah, Songket akhirnya jatuh ke tangan mereka gara-gara suku Palembang dengan semena-mena diubah identitasnya oleh orang-orang yang buruk niatnya ingin menghapuskan identitas pribumi suku Palembang seperti kamu. Palembang adalah Palembang, bukan Melayu! Berusaha mencuri, menghapuskan, menenggelamkan, bahkan mematikan identitas suku bangsa Palembang tidak dapat dibenarkan sama sekali. (USSF144 (bicara) 13 Februari 2022 17.17 (UTC))Balas
Sangat disayangkan artikel yang Anda sunting informasinya ternyata "penuh dengan kebencian". Bahkan pembahasan Anda sudah merambat ke hal yang tak terkait sekalipun. Balasan dengan Anda seharusnya dengan "Akademisi" ternyata hanya "Lawakan" yang dibalas. Saya akhiri balasan ini jika memang Anda berniat memberikan informasi "yang layak & ensiklopidis" Anda dapat menjadi salah satu pengguna/kontributor yang baik. Tabik salam hangat :) Farhan Curious (bicara) 13 Februari 2022 17.30 (UTC)Balas
Kebencian? dari segi mananya kebencian? jangan alergi fakta, ini Wikipedia bukan tempat untuk klaim nggak jelas. Kau justru yang merambat kemana-mana dan dari awal dengan mudahnya melabeli orang sebagai "egois", "mengada-ada", dan sebagainya, padahal kamu lah yang egois dan mengada-ada dengan mengklaim suku bangsa Palembang sebagai Melayu, padahal keduanya adalah suku bangsa yang sangat teramat jauh dari segi apapun, saya selalu kasih informasi faktual loh setiap membalas komen mu, tapi kamu selalu mengelak fakta-fakta tersebut, miris ya tukang klaim satu ini, seluruh Indonesia kalau bisa mau diklaim "Melayu" kan sama kamu? dari Sabang sampai Merauke "Melayu", gitu kan maksud kamu? sangat bodoh sekali untuk mengklaim demikian, silahkan pergi belajar etnologi biar tidak keliatan sekali begonya. Identitas asli Palembang adalah Palembang, bukan Melayu! (USSF144 (bicara) 13 Februari 2022 17.51 (UTC))Balas

Palembang Asli melayu sunting

Maaf ikutan sedikit yaa, Palembang Asli bangsa MELAYU lihat saja bukti otentiknya pada pada prasasti yg banyak ditemukan di sekitar kota Palembang, semuanya memakai bahasa Melayu kuno.🙏 180.242.85.102 17 Februari 2022 02.28 (UTC)Balas