Halo, Vina Lantina VL.
Memulai
Tips

Selamat menjelajah, kami menunggu suntingan Anda di Wikipedia bahasa Indonesia!

Welcome! If you do not understand Indonesian language, you may want to visit the embassy or find users who speak your language. Enjoy!

-- Kℇℵ℟ℑℭK 28 Mei 2016 14.22 (UTC)Balas

Tentang Lobbying

sunting

Lobi atau Lobbying. Istilah lobi atau juga sering disebut dengan lobbying sering dihubungkan dengan kegiatan bisnis maupun politik. Tapi sebenarnya kegiatan lobi tidak hanya pada kegiatan bisnis dan politik saja, dalam hal yang lebih spesifik kegiatan lobi bisa dilakukan antara organisasi bisnis dengan pelanggannya atau juga antara satu organisasi dengan organisasi lainnya.Misalnya saja untuk memnangkan tender pekerjaan atau pertemuan dalam memasarkan produk baru.

Istilah lobi dalam Kamus Bahasa Indonesia disebut dengan "melobi" yang artinya melakukan pendekatan secara tidak resmi. Sebenarnya kata lobi yang berarti teras atau ruang depan yang terdapat di hotel-hotel, tempat dimana tamu duduk dan bertemu dengan santai, maka kemungkinan lobi melatar belakangi istilah melobi.

Lobi dalam kegiatan informalnya melakukan upaya persuasif yang dilakukan oleh satu pihak baik perorangan, organisasi, ataupun pemerintahan yang memiliki suatu kepentingan tertentu untuk mencari dukungan dari pihak-pihak yang dianggap memiliki wewenang ataupun kekuasaan sehingga terget yang diinginkan tercapai sesuai tujuannya tersebut.

Lobi juga selain untuk mempengaruhi orang lobi juga berupaya untuk mendapatkan relasi yang bermanfaat antara perorangan maupun organisasi yang akan bermanfaat. Sehingga akan membangun koalisi antara organisasi-organisasi lain dengan berbagai tujuan dan kepentingan untuk melakukan usaha bersama untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Dalam kegiatan melobi ada salah satu pihak yang memiliki kepentingan atau paling membutuhkan, sehingga kemudian melakukan upaya lebih dari yang lain untuk mencapai sasaran atau obyek yang diinginkan. Dan biasanya pihak yang paling membutukan ia akan berupaya aktif untuk mencapai obyeek tersebut dengan salah satu caranya yaitu melobi obyek tersebut untuk mencapai suatu tujuannya tersebut. Dapat disimpulkan bahwa lobi dalam kaitannya dengan pelanggan merupakan kegiatan informasl yang sistematis yang dipraktikkan oleh organisasi bisnis dalam rangka menciptakan hubungan dalam jangka panjang dan saling menguntungkan, baik organisasi bisinis maupun bagi pelanggannya.

Lobi memilkki sejumlah fungsi yang cukup penting. Beberapa fungsi lobi adalah: 1. Mempengaruhi organisasi bisnis dan pelanggan agar keputusan yang diambil tidak merugika kedua belah pihak; 2. Mengemukakan pendapat dan keinginan organisasi bisnis dan pelanggan yang melakukan lobi; 3. Memprediksikan berbagai kemungkinan yang akan terjadi jika suatu kebijakan diambil, baik oleh organisasi bisnis maupun oleh pelanggan; 4. Sumber informasi tentang bagaimana kondisi yang akan dihadapi oelh organisasi bisnis dan pelnggan jika sebuah kebijakan diambil; 5. Meyakinkan organisasi bisnis dan pelanggan bahwa pelakasanaan kebijakan tertentu membutuhkan waktu dan momentum yang tepat.

Terdapat berbagai jenis lobi yang dipraktikan dalam aktivitas bisnis. Beberapa jenis lobi tersebut adalah: 1. Lobi Tradisional. Jenis lobi ini biasanya memanfaatkan orang-orang terkenal, tokoh masyarakat, atau juga orang-orang yang memilki pengaruh besar untuk mendekati pelanggan agar kepentingan organisasi bisnis dapat dicapai dengan optimal. 2. Lobi Akar Rumput Dalam lobi ini organisasi bisnis melalui para wakilnya langsung berhubungan dengan pelanggan dan mendengar berbagai keluhan yang mungkin dirasakan oleh pelanggan. Dengan demikian, maka organsasi bisnis akan memperoleh informasi yang akurat mengenai kebutuhan dan keinginan pelanggan, dimana hal tersebut disebut dengan lobi akar rumput. 3. Lobi Komite Aksi Politik Komite yang dibentuk organisasi bisnis besar dengan maksud menempatkan tokoh organisasi bisnis di lembaga pemerintahan, baik legislatif maupun eksekutif, sehingga keputusan yang diambil pemerintah tidak merugikan organisasi bisnis yang tergabung dalam komite tersebut. Bahkan lebih jauh lagi, kepentingan organisasi bisnis diselipakn dalam kebijakan pemerintah, sehingga mendorong orgnasis bisnis untuk semakin dekat dengan pelanggannya.

Langkah-langkah yang harus diperhatikan dalam melaksanakan kegiatan lobi antara lain adalah: 1. Analisi Iklim dan Permasalah Lobi. Kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui opini yang sudah terbentuk dan arah pergerakannya. Opini sangat penting untuk diperhatikan mengingat opini merupakan titik utama permasalahan yang akan dibahas. Terkadang opini sulit untuk dikontrol, oleh karena itu dibutuhkan keterampilan dalam pengelolaan sebuah opini. Ketika melakukan lobi, hal penting yang perlu dipahami adalah bahwa kita tidak perlu mempengaruhi opini yang telah berkembang secara konfrontatif, melainkan dengan cara mengubah kecenderungan sikap dan prilaku orang-orang terhadap opini yang akan mendukung posisi yang kita pijak. 2. Analisi Pesaing dan Kawan. Dibutuhkan keterampilan untuk menganalisis siapa yang menjadi pesaing dan siapa yang menjadi kawan dalam lobi yang dilakukan. Ini penting dilakukaan untuk mengetahui perimbangan kekuatan dan pengaruh yang akan terjadi dalam lobi yang dilakukan. 3. Identifikasi Kelompok Kecil. Mengidentifikasi kelompok kecil yang berpengaruh besar yang memiliki kekuasaan untuk membentuk iklim opini, kemudian memberikan fokus perhatian. 4. Koalisi. Membentuk koalisi dengan berbagai kelompok yang sepaham atau sepandang sehingga kekuatan yang dimiliki akan semakin bertambah. Inisiatif koalisi penting untuk kita lakukan. Jangan sampai kelompok lain yang sepaham, namun mereka yang mengambil inisiatif. 5. Penetapan Tujuan Menetapkan berbagai alternatif tujuan dengan tepat sehingga tujuan tersebut sesuai dengan pola-pola yang mungkin muncul dan berkembang pada saat lobi. 6. Faktor Penyebab. Menganalisis faktor penyebab kemunculan isu dan opini, kemudain memberikan rumusannya secara komprehensif berdasarkan prespektif yang kita miliki, dimana rumusan tersebut akan disodorkan kepada pihak lain sehingga pihak lain akan memahaminya sesuai dengan kepentingan kita dan kesadaran pihak lain. Keterampilan membuat rumusan yang sistematis, logis, dan akomodatif sangat penting. 7. Analisis Segmen Khalayak. Menganalisi segmen-segmen khalayak, kemudain kembangjkan strategi dan taktik yang tepat untuk berbagai segmen khalayak yang sudah disusun. 8. Media dan Saluran Komunikasi. Memperhitungkan media dan saluran komunikasi yang tersedia bagaimana mengakses dan menyediakan informasi yang komprehensif bagi media dan saluran komunikasi tersebut. Perhitungkan pula akses media dan saluran komunikasi yang dekat dengan kita. 9. Mengembangkan Opini. Kembangkan opini sesuai dengan kepentingan kita dengan melibatkan pakar yang ahli di bidangnya sehingga pengembangan opini yang kita lakukan akan menjadi lebih berbobot.

Karakteristik Lobi 1. Bersifat tidak resmi/ informal dapat dilakukan diluar forum atau perundingan yang secara resmi disepakati. 2. Bentuk dapat beragam dapat berupa obrolan yang dimulai dengan penawaran produk terhadap pembeli maupun dengan surat. 3. Waktu dan tempat dapat kapan dan dimana saja namun dengan batasan yang wajar saja ataupun suasana yang memungkinkan. Waktu yang dipilih atau dipergunakan dapat mendukung dan menciptakan suasana yang menyenangkan, sehingga orang dapat berfsifat rileks dan santai. 4. Pelaku/ aktor atau pihak lain yang melakukan lobbying dapat beragam dan siapa saja yakni pihak yang berkepentingan dapat pihak eksekutif atau pemerintahan, pihak legislatif, kalangan bisnis, aktifis LSM, tokoh masyarakat atupun ormas ataupun pihak lain yang yang terkait pada obyek lobbying. 5. Dapat menggunakan orang ketiga sebagai perantara bila dibutuhkan. 6. Arah pendekatan bisa bersifat satu arah pihak yang melobi harus aktif dalam mendekati pihak yang akan dilobi. Pelobi juga diharapkan agar tidak bersikap pasif sehingga tidak terkesan kurang perhatian dalam kegiatan lobi tersebut.

4 Target Kegiatan Lobi: a. Mempengaruhi suatu kebijakan. b. Menarik dukungan demi tercapainya suatu tujuan. c. Memenangkan prasyarat kontrak/ dalam kegiatan bisnis. d. Mempermudah dalam segara urusan. e. Mempermudah dalam akses ataupun jaringan untuk kegiatan berikutnya. f. Mudah menyampaikan informasi untuk memperjelas dari maksud suatu kegiatan.

Daftar Pustaka 1. Somad. R., Donni Juni Priansa. 2014. MANAJEMEN KOMUNIKASI Mengembangkan Bisnis Berorientasi Pelanggan. Bandung: ALFABETA. 2. http://strategikomunikasi.blogspot.co.id/2012/05/teknik-lobby-pengertian-karakteristik.html