Penembakan masjid Christchurch
Artikel ini memerlukan pemutakhiran informasi. |
Penembakan masjid Christchurch adalah serangkaian serangan teror supremasis kulit putih yang terjadi di Masjid Al Noor dan Linwood Islamic Centre di Christchurch, Selandia Baru, pada pukul 13.40 tanggal 15 Maret 2019 NZDT (07.40 WIB). Sedikitnya 50 orang tewas dan 20 lainnya terluka akibat serangan ini. Tiga orang tersangka telah ditangkap, satu di antaranya telah didakwa di pengadilan. Perdana Menteri Jacinda Ardern dan kepala negara lainnya menyebut serangan ini sebagai serangan teroris.[2][3]
Penembakan masjid Christchurch | |
---|---|
Peta Masjid Al Noor Peta Linwood Islamic Centre | |
Lokasi | Christchurch, Selandia Baru |
Koordinat | 43°31′58″S 172°36′42″E / 43.5329°S 172.6118°E |
Tanggal | 15 Maret 2019 13.40 (NZDT) |
Sasaran | Orang Muslim |
Jenis serangan | Penembakan massal, serangan teroris |
Korban tewas | 50[1] |
Korban luka | 50 |
Korban | 42 di Masjid Al Noor 7 di Linwood Islamic Center |
Pelaku | Brenton Tarrant |
Motif | • Ekstremisme kanan jauh • Islamofobia • Supremasi kulit putih • Ekofasisme |
Bagian dari seri tentang | ||||
Terorisme di Selandia Baru | ||||
---|---|---|---|---|
Serangan besar | ||||
Kontra-terorisme | ||||
|
||||
Serangan ini merupakan serangan paling mematikan di Selandia Baru sejak kerusuhan kamp tawanan perang Featherston tahun 1943 sekaligus penembakan massal pertama di negara ini sejak pembantaian Raurimu tahun 1997.
Serangan
suntingSerangan terjadi di dua masjid di Christchurch, Selandia Baru. Informasi yang didapatkan menyatakan 49 orang tewas dan 20 orang lainnya mengalami luka-luka.[3][4][5] Menurut keterangan Perdana Menteri Jacinda Ardern, pelaku utama penyerangan memakai 5 senjata dalam aksinya ini: 2 senjata semi-otomatis, dan si penyerang berada pada posisi kepemilikan senjata. Ditemukan pula sebuah senjata api pengungkit. Lisensi senjata pelaku peroleh pada November 2017, dan senjata baru dibeli secara resmi pada Desember 2017.[6] Duta Besar Indonesia untuk Selandia Baru, Tantowi Yahya pada pukul 23.30 waktu setempat menyatakan bahwa total ada delapan warga negara berkebangsaan Indonesia di dua lokasi penembakan. Setidaknya ada dua orang warga negara berkebangsaan Indonesia yang menjadi korban penembakan yang berada di Linwood Islamic Centre.[7][8] Retno Marsudi, Menteri Luar Negeri Republik Indonesia menyatakan bahwa ada 6 WNI yang berada di sekitar tempat kejadian perkara saat berlangsungnya peristiwa ini. 2 orang WNI tersebut dibawa ke rumah sakit setempat. Dari 6 WNI itu, 3 orang diketahui telah menyelamatkan diri.[9] Ini adalah penembakan massal pertama di Selandia Baru sejak pembantaian Raurimu tahun 1997[10][11][12] dan serangan paling mematikan di Selandia Baru sejak kerusuhan kamp tawanan perang Featherston tahun 1943 yang juga menewaskan 49 orang.[13]
Polisi menemukan dua bom mobil di sebuah kendaraan.[14] Angkatan Pertahanan Selandia Baru berhasil menjinakkan kedua bom tersebut.[14][14][15]
Masjid Al Noor, Riccarton
suntingSeorang pelaku bersenjata menyerang Masjid Al Noor di Deans Ave, Riccarton sekitar pukul 13.40.[16] Beberapa tempoh sebelum ia menjalankan aksinya, ia menyanyikan lagu mars tradisional militer Inggris "The British Grenadiers" dan juga "Serbia Strong", lagu nasionalis Serbia selama Perang Bosnia sepanjang 1992-1995 yang memuji-muji Radovan Karadžić, seseorang yang dinyatakan bersalah dalam genosida terhadap umat Islam Bosnia.[17] Salah satu pelaku menyiarkan secara langsung serangannya selama 16 menit di Facebook Live. Dalam siaran tersebut, ia mengaku sebagai supremasis kulit putih Australia berusia 28 tahun.[18][19] Senjata yang dipakai oleh pelaku bertuliskan nama-nama tokoh sejarah sejak zaman Perang Salib yang pernah terlibat konflik dengan Muslim.[18][20] Saat penembakan terjadi, tiga ratus hingga lima ratus orang sedang melakukan salat Jumat di masjid ini.[21]
Dalam video yang disiarkan, pelaku mula-mula memarkirkan mobilnya di sebuah gang dekat Masjid Al Noor dan membawa sebuah senapan laras panjang sebelum akhirnya menembak pria di depan masjid yang menyapanya "Hello brother" (Halo, saudaraku),[22][23][24] memasukki lorong masjid dan kemudian sampai ke ruang utama dimana para jamaah berlindung di sudut kiri dan kanan ruang utama dimana pelaku meneruskan penembakannya. Salah satu jamaah berniat untuk menerobosnya namun ikut tertembak. Pelaku kemudian kembali ke mobil sesambil melakukan tembakan lain di luar masjid dan mengambil senjata lain dimana ia langsung kembali ke ruang utama masjid untuk menembaki tumpukan kerumunan untuk memastikan keadaan mereka. Saat pelaku keluar masjid untuk kedua kalinya, pelaku menembaki seorang wanita dan kemudian kabur memakai mobilnya sebelum akhirnya dihadang oleh polisi.
Tantowi Yahya menyatakan bahwa ada 6 warga negara Indonesia yang sedang melaksanakan shalat jumat di masjid Al Noor,[25] dari lima warga negara Indonesia telah melaporkan ke KBRI Wellington bahwa mereka dalam keadaan sehat dan selamat namun salah satu warga negara Indonesia yang teridentifikasi sebagai Lilik Abdul Hamid hingga kini belum diketahui keberadaanya,[7] pada 16 Maret 2019, Kementerian Luar Negeri RI melalui Kedutaan Besar di Wellington merilis bahwa korban telah meninggal dunia kabar ini disampaikan oleh pengurus masjid Al Noor pada sore hari waktu setempat.[26] Kedubes RI mengkonfirmasi bahwa ada dua warga negara Indonesia yang menjadi korban penembakan yang merupakan seorang ayah dan anak.[27] Warga yang rumahnya bersebelahan dengan masjid melaporkan bahwa ia melihat pelaku kabur dari masjid dan menjatuhkan senjata api di pintu masuk.[28]
Linwood Islamic Centre
suntingPelaku kedua menyerang Linwood Islamic Centre.[29][30] Seorang jamaah Muslim menggunakan senjata api pribadinya untuk menghentikan serangan di Linwood Centre. Ia menyerang pelaku dan menembak balik.[31] Polisi membenarkan bahwa kejadian ini adalah serangan ganda yang dilakukan secara bersamaan.[32] Tantowi juga menyatakan bahwa dua korban berkebangsaan Indonesia tersebut telah diidentifikasi sebagai ayah dan anak. Sang ayah bernama Zulfirman Syah yang merupakan seniman asal Padang yang kini tengah dirawat di ruang ICU Christchurch Hospital mengalami luka tembak pada kaki dan punggungnya, sedangkan anaknya dalam kondisi yang stabil dan sudah dapat bertemu dengan Alta Marie, istri Zulfirman Syah berkewarganegaraan Amerika Serikat yang memberikan informasi tentang korban di akun Facebook-nya.[7][33]
Alat peledak
suntingPolisi juga menemukan dua alat peledak improvisasi yang terpasang di sebuah mobil, namun sebelum meledak Angkatan Pertahanan Selandia Baru telah menjinakkan bom tersebut.[34] Tidak ada bahan peledak yang ditemukan pada tersangka.[35]
Tersangka
suntingKomisaris Polisi Mike Bush awalnya mengatakan bahwa tiga laki-laki dan satu perempuan ditangkap dan diduga terlibat dalam serangan ini.[14][36] Mereka menganut pandangan ekstremis. Satu di antaranya diketahui tidak terlibat dan dibebaskan.[37][38]
Sebelum melancarkan serangan, pelaku menerbitkan manifesto berjudul "The Great Replacement" (mengacu kepada teori konspirasi genosida orang kulit putih dan versi Perancisnya) di forum Internet 8chan.[39][40][41] Manifesto ini menyebut nama-nama tokoh sayap kanan, meme 4chan, dan ajakan supaya orang-orang mengamini serangan ini dan membuat lebih banyak meme.[19] Pelaku juga mencap dirinya sebagai "pemusnah kebab" (kebab removalist), meme 4chan yang menyindir serangan etnis Serbia terhadap etnis Bosnia Muslim.[19] Akun Twitter pelaku menampilkan senjata api bertanda neo-Nazi, Black Sun, dan Fourteen Words (ada di dalam manifesto), yang bertuliskan nama-nama korban serangan teror di negara-negara Barat.[42]
Pascapenembakan
suntingKorban selamat dilarikan ke rumah sakit terdekat salah satunya yaitu Christchurch Hospital.[43][44] Canterbury District Health Board (CDHB) beroperasi sesuai rencana korban massal.[43] Polisi melaporkan bahwa mereka menemukan dua bom rakitan di sebuah mobil dan telah menjinakkan satu bom.[45]
Siaran langsung dari peristiwa ini tersebar di berbagai situs video, termasuk LiveLeak dan YouTube.[46] Polisi, organisasi Muslim, dan pemerintah meminta masyarakat untuk menghapus atau melaporkan rekaman tersebut.[47] Media Australia menuai kritik karena menyiarkan rekaman langsung peristiwa ini di televisi, terlebih setelah diketahui bahwa pelakunya warga negara Australia.[48]
Beberapa sekolah di dekat lokasi kejadian langsung ditutup.[36] Pihak berwenang meminta semua masjid di Selandia Baru ditutup sampai pemberitahuan lebih lanjut. Mereka juga mengerahkan personel untuk mengamankan semua masjid.[49] Sebagai upaya antisipasi, semua penerbangan Air New Zealand Link yang berangkat dari Bandar Udara Christchurch dibatalkan karena tidak ada pemeriksaan keamanan.[50]
Officials Committee for Domestic and External Security Co-ordination (ODESC) mengadakan rapat untuk mengarahkan respons pemerintah. Perdana Menteri Jacinda Ardern yang saat itu sedang menghadiri acara di New Plymouth langsung terbang ke Wellington untuk mengadakan rapat.[51]
Pertandingan kriket ketiga antara Selandia Baru dan Bangladesh yang sebelumnya akan dilaksanakan di Hagley Oval, Christchurch, tanggal 16 Maret dibatalkan atas alasan keamanan.[52] Tim Bangladesh berencana beribadah di Masjid Al Noor dan belum sempat masuk masjid ketika penembakan terjadi.[53][54] Para pemain menyelamatkan diri ke Hagley Oval dan berlindung di ruang ganti stadion.[55]
Di Dunedin, Armed Offenders Squad dari Kepolisian Selandia Baru menggeledah sebuah rumah di Andersons Bay setelah pelaku menulis di media sosial bahwa ia berencana menyerang Masjid Al Huda. Polisi mensterilkan area di sekitar kawasan Somerville Street dan mengevakuasi warga di dekat rumah tersebut. Universitas Otago juga menunda parade dies natalis ke-150 tanggal 16 Maret atas alasan keamanan.[56][57]
Reaksi
suntingPerdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern menyebut insiden ini sebagai "tindak kekerasan ekstrem yang mengejutkan" dan "hari kelam Selandia Baru"[58][59][60]
Perdana Menteri Australia, Scott Morrison, mengutuk peristiwa ini dan mencapnya sebagai "serangan teroris sayap kanan ekstremis yang kejam". Ia membenarkan bahwa pihak berwenang Australia telah menangkap seseorang yang diduga terlibat dalam serangan ini.[61][62][63]
Mengenai serangan ini, Ratu Elizabeth II juga mengutarakan kesedihannya yang mendalam, "Pangeran Philip dan saya menyampaikan perasaan duka cita yang mendalam kepada keluarga dan sahabat yang telah ditinggalkan."[64]
YouTuber PewDiePie berkicau di Twitter, "Saya merasa benar-benar muak karena nama saya diucapkan oleh orang ini.", sebagai respon terhadap sang penembak yang meminta para penonton videonya untuk "berlanggan ke PewDiePie" di awal siaran langsungnya.[65]
Senator Queensland Fraser Anning berpendapat bahwa serangan ini terjadi karena adanya ketakutan yang terus meningkat akibat bertambahnya keberadaan Muslim sebagai akibat kebijakan imigrasi di Selandia Baru. Pernyataan ini menuai kekecewaan dari banyak masyarakat Australia, termasuk oleh Perdana Menteri Scott Morrison yang menilainya menjijikkan.[66]
Pengendalian senjata
suntingDi Selandia Baru, hukum pengendalian senjata dimula sejak 1996, terlebih senjata semi-militer bergaya otomatis sebagai respon daripada pembantaian di Port Arthur.[67] PM Ardern, mengomentari soal penembakan ini dengan beberapa patah kata: "hukum persenjataan kita akan berubah.... Rakyat telah menantikan perubahan, dan saya mengakui hal ini."[68] Tak lama berselang setelah pernyataan Perdana Menteri di atas, David Parker, Jaksa Agung Selandia Baru menyatakan bahwa pemerintahan akan melarang pemakaian senapan semi-otomatis,[69] dan tanpa diduga ia menyatakan bahwa pemerintahan takkan mengakui apapun dan regulasi mengenai senjata semi-otomatis merupakan "salah satu isu" yang juga dipertimbangkan dalam urusan pemerintah.[70]
Lihat pula
suntingReferensi
sunting- ^ https://m.cnnindonesia.com/internasional/20190317050214-113-377936/korban-meninggal-penembakan-selandia-baru-capai-50-orang
- ^ "Christchurch mosque shootings: 'This can only be described as a terrorist attack' - PM Jacinda Ardern". Radio New Zealand. 15 Maret 2019. Diakses tanggal 15 Maret 2019.
- ^ a b "Christchurch shootings see 49 people killed in attacks on mosques". ABC Online. 15 Maret 2019. Diakses tanggal 15 Maret 2019.
- ^ "Christchurch shootings: Death toll rises to 49 following terrorist attack - live updates". Stuff.co.nz. 15 Maret 2019. Diakses tanggal 15 Maret 2019.
- ^ "New Zealand mosque shootings kill 49". 15 Maret 2019 – via www.bbc.co.uk.
- ^ Kolirin, Lianne (15 Maret 2019). "New Zealand Prime Minister says, 'Our gun laws will change'". CNN. Diakses tanggal 17 Maret 2019.
- ^ a b c "Satu WNI di Lokasi Teror Masjid Selandia Baru Belum Ditemukan". CNN Indonesia. 15 Maret 2019.
- ^ Atriana, Rina (15 Maret 2019). "2 WNI Ayah-Anak Jadi Korban di Penembakan Masjid Selandia Baru". detikcom. Diakses tanggal 15 Maret 2019.[pranala nonaktif permanen]
- ^ "'Serangan teror' di dua masjid Selandia Baru: 'Dua WNI kena tembak', 49 orang meninggal". BBC Indonesia. 15 Maret 2019. Diakses tanggal 15 Maret 2019.
- ^ Leask, Anna (3 February 2017). "Raurimu 20 years on: the madman, the massacre and the memories". The New Zealand Herald (dalam bahasa Inggris). ISSN 1170-0777. Diakses tanggal 15 Maret 2019.
- ^ Graham-McLay, Charlotte; Ramzy, Austin (14 Maret 2019). "New Zealand Police Say Multiple Deaths in 2 Mosque Shootings in Christchurch". The New York Times (dalam bahasa Inggris). ISSN 0362-4331. Diakses tanggal 15 Maret 2019.
- ^ "Mass shootings at New Zealand mosques". www.cnn.com. 15 Maret 2019. Diakses tanggal 15 Maret 2019.
- ^ "Christchurch mosque shootings: New Zealand's worst since 1943". 15 Maret 2019 – via www.nzherald.co.nz.
- ^ a b c d "Watch: Christchurch mosque shooting - Four in custody". Radio New Zealand. 15 Maret 2019. Diakses tanggal 15 Maret 2019.
- ^ Casiano, Louis (14 Maret 2019). "40 killed and more than 20 seriously injured in New Zealand mass shooting targeting mosques". Fox News.
- ^ Sharman, Jon (15 Maret 2019). "Armed police deployed after shots fired at New Zealand mosque" (dalam bahasa Inggris). The Independent. Diakses tanggal 15 Maret 2019.
- ^ Koziol, Michael. "Christchurch shooter's manifesto reveals an obsession with white supremacy over Muslims". www.smh.com.au. Sydney Morning Herald. Diakses tanggal 15 March 2019.
- ^ a b "Mosque shooting: Christchurch gunman livestreamed shooting". The New Zealand Herald (dalam bahasa Inggris). 15 Maret 2019. ISSN 1170-0777. Diakses tanggal 15 Maret 2019.
- ^ a b c Weill, Kelly; Sommer, Will. "Mosque Attack Video Linked to 'White Genocide' Rant". www.thedailybeast.com. Daily Beast. Diakses tanggal 15 Maret 2019.
- ^ "Christchurch shooting: Gunman's chilling live stream of the mosque attack". www.smh.com.au. Sydney Morning Herald. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-03-15. Diakses tanggal 15 Maret 2019.
- ^ "LIVE: Mass shooting at Christchurch mosque as police respond to 'active shooter' situation". 1 News NOW. 15 Maret 2019. Diakses tanggal 15 Maret 2019.
- ^ https://dunia.tempo.co/read/1185926/sebelum-tewas-ditembak-pria-muslim-ini-menyapa-hello-brother
- ^ "'Hello brother': Muslim worshipper's 'last words' to gunman". Al Jazzera. 15 March 2019.
- ^ "'Hello brother,' first Christchurch mosque victim said to shooter". Toronto City News. 15 March 2019.
- ^ "6 WNI Salat Jumat Saat Pelaku Menembaki Masjid di Selandia Baru". Tempo.co. Tempo.co. 15 Maret 2019. Diakses tanggal 15 Maret 2019.[pranala nonaktif permanen]
- ^ "Satu WNI Korban Penembakan di Selandia Baru Meninggal". Tempo.co. Tempo.co. 16 Maret 2019. Diakses tanggal 19 Maret 2019.
- ^ Wulandari, Siti Nurjannah (15 Maret 2019). Widyastuti, Pravitri Retno, ed. "Update Penembakan di Selandia Baru, 2 WNI Jadi Korban Tembakan, Seorang Ayah dan Anak". Tribunnews.com. Tribunnews.com. Diakses tanggal 15 Maret 2019.
- ^ "Reports of multiple casualties in Christchurch mosque shooting" (dalam bahasa Inggris). ABC News. 15 Maret 2019. Diakses tanggal 15 Maret 2019.
- ^ "Christchurch gets its second mosque". Indian Weekender (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 15 Maret 2019.
- ^ Barraclough, Breanna (15 Maret 2019). "Christchurch mosque shooting: Footage emerges of alleged gunman" (dalam bahasa Inggris). Newshub. Diakses tanggal 15 Maret 2019.
- ^ "Second shooting at mosque in Linwood". New Zealand Herald. New Zealand Herald. Diakses tanggal 15 Maret 2019.
- ^ Molyneux, Vita (15 Maret 2019). "Live updates: Six people have reportedly been killed in Christchurch shootings near mosque". Newshub. Diakses tanggal 15 Maret 2019.
- ^ Yuwono, Markus (15 Maret 2019). Purba, David Oliver, ed. "WNI Korban Penembakan di Masjid Selandia Baru 2 Bulan Pindah dari Yogyakarta". Kompas.com.
- ^ "Christchurch mosque shooting kills 49, gun laws will change PM says". Stuff. 16 Maret 2019. Diarsipkan dari versi asli tanggal 15 Maret 2019. Diakses tanggal 19 Maret 2019.
- ^ "49 People Have Been Killed After Mass Shootings At Mosques In New Zealand". BuzzFeed. 15 Maret 2019. Diakses tanggal 15 March 2019.
- ^ a b "LIVE: Gunman named, four arrested, as Christchurch mosque attacks leave 'significant' number of fatalities". TVNZ (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 15 Maret 2019.
- ^ "40 killed as gunmen open fire in two mosques in New Zealand's Christchurch". CNN. 15 Maret 2019. Diakses tanggal 15 Maret 2019.
- ^ "Christchurch mosque 'terrorist' shootings: What you need to know". Stuff.co.nz. 15 Maret 2019. Diakses tanggal 15 Maret 2019.
- ^ "Christchurch mosque shooting: Gunman posts manifesto detailing reasons for attack". news.com.au. Diakses tanggal 15 Maret 2019.
- ^ "Australian man named as NZ mosque gunman". The West Australian (dalam bahasa Inggris). 15 Maret 2019. Diakses tanggal 15 Maret 2019.
- ^ Martin, Lisa. "Rightwing extremist wrote manifesto before livestreaming Christchurch shooting". www.theguardian.com. Guardian. Diakses tanggal 15 Maret 2019.
- ^ "Christchurch mosque gunman posted racist manifesto online before rampage". South China Morning Post (dalam bahasa Inggris). 2019-03-15. Diakses tanggal 2019-03-15.
- ^ a b "Deadly mass shooting at New Zealand mosques" (dalam bahasa Inggris). 15 Maret 2019. Diakses tanggal 15 Maret 2019.
- ^ "Four arrested after mass shooting at mosque, Islamic centre". www.9news.com.au. Diakses tanggal 15 Maret 2019.
- ^ "Death toll rises to 49 in New Zealand mosque shootings". WITN. Diakses tanggal 15 Maret 2019.
- ^ Sherwood, Sam; Kenny, Lee. "Christchurch mosque shootings: Man claims responsibility for shootings, records assault on video". Stuff (dalam bahasa Inggris).
- ^ "Facebook battles to stamp out horror footage of Christchurch shooting". Stuff (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-03-15.
- ^ Meade, Amanda (2019-03-15). "Australian media broadcast footage from Christchurch shootings despite police pleas". The Guardian (dalam bahasa Inggris). ISSN 0261-3077. Diakses tanggal 2019-03-15.
- ^ "Armed police guard mosques around New Zealand". Stuff (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 15 Maret 2019.
- ^ Edmunds, Susan (15 Maret 2019). "Air New Zealand cancels flights, offers 'flexibility'". Stuff.co.nz.
- ^ "Top level crisis meeting in Wellington after Christchurch mosque shooting". Stuff. Diakses tanggal 15 Maret 2019.
- ^ "Black Caps v Bangladesh test cancelled after gunmen attack Christchurch mosques". Stuff.co.nz.
- ^ "Bangladesh cricket team flees mosque shooting". City News 1130. Diakses tanggal 15 Maret 2019.
- ^ "Cricketers escape NZ mosque shooting". Cricket Australia (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 15 Maret 2019.
- ^ "Bangladesh tour of New Zealand called off after Christchurch terror attack". ESPNcricinfo (dalam bahasa Inggris). 15 Maret 2019. Diakses tanggal 15 Maret 2019.
- ^ Kidd, Rod; Miller, Tim (15 Maret 2019). "Part of Dunedin street evacuated after report city was original target". Otago Daily Times. Diakses tanggal 15 Maret 2019.
- ^ "Mosque shootings: AOS on Dunedin street after report city was original target". New Zealand Herald. 15 Maret 2019. Diakses tanggal 15 Maret 2019.
- ^ "Live stream: 1 News at 6pm". 15 Maret 2019. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-01-30. Diakses tanggal 2019-03-15.
- ^ "PM on mosque shooting: 'One of New Zealand's darkest days'". Newstalk ZB. 15 Maret 2019. Diakses tanggal 15 Maret 2019.
- ^ "Christchurch shooting: 49 dead in terrorist attack at two mosques – live updates". Guardian. 15 Maret 2019. Diakses tanggal 15 Maret 2019.
- ^ Morrison, Scott. "I'm horrified by the reports I'm following of the serious shooting in Christchurch, New Zealand. The situation is still unfolding but our thoughts and prayers are with our Kiwi cousins". Twitter. Diakses tanggal 15 Maret 2019.
- ^ "'We're not just allies': Scott Morrison says Australia grieves with New Zealand". YouTube. ABC News. Diakses tanggal 15 Maret 2019.
- ^ Shield, Bevan (15 Maret 2019). "Scott Morrison confirms Australian taken into custody after 'vicious, murderous' terrorist attack". Sydney Morning Herald. Diakses tanggal 15 Maret 2019.
- ^ "Christchurch shootings: UK mosque security to be discussed". BBC News. BBC. 15 Maret 2019. Diakses tanggal 15 Maret 2019.
- ^ Paton, Callum (15 Maret 2019). "PewDiePie 'Sickened' by New Zealand Mosque Shooter Telling Worshippers to Follow Him Before Opening Fire". Newsweek.
- ^ Bedo, Stephanie; Molloy, Shannon (2019-03-15). "Politician lashes out at Muslims after Christchurch shootings: 'They are the perpetrators'". News.co.au. Diakses tanggal 2019-03-15.
- ^ "Prime Minister says NZ gun laws will change in wake of Christchurch terror attack". Stuff. 16 March 2019. Diakses tanggal 16 March 2019.
- ^ Damien Cave, Matt Stevens (15 March 2019). "New Zealand's Gun Laws Draw Scrutiny After Mosque Shootings". New York Times.
- ^ Walls, Jason (16 March 2019). "Christchurch mosque shootings: New Zealand to ban semi-automatic weapons". NZ Herrald.
- ^ "Attorney-General David Parker back-tracks on comments about gun control". Radio New Zealand. 16 March 2019. Diakses tanggal 16 March 2019.