Sempat harus berhenti kuliah saat usaha keluarganya terkena imbas dari gempa Jogja idak lantas membuat Santi, panggilan akrab Santiana, menjadi pemurung dan putus asa. Ia menggambarkan dirinya sebagai seorang wanita yang senang berkompetisi, selalu positif dan tidak mudah menyerah. Hal ini terbukti dari kemampuannya untuk terus melangkah seusai tragedy gempa bumi Jogja beberapa waktu lalu tersebut. Terlahir di keluarga pembuat roti membuat Santi tidak asing dengan dunia kuliner. Kemampuannya menjadi demikian kuat setelah ia menikah dan berusaha menyuguhkan masakan terbaik untuk sang suami. Dari situlah ia mulai menyadari bahwa semua orang menyukai dan memuji masakannya. Mengikuti MasterChef Indonesia menurut Santiana merupakan kesempatan emas untuknya mengembangkan potensi tersembunyi yang ia miliki yaitu memasak. Ia siap berkompetisi dengan 29 kontestan lainnya dan mengetur strategi agar dapat menjadi pemenang. Keseriusan dalam kompetisi ini ia tunjukkan melalui komitmennya dengan meninggalkan pekerjaannya demi MasterChef Indonesia

Setelah Masterchef, Santiana tetap berada di bidang kuliner dan meninggalkan dunia sales. selain cooking demo, santiana juga membuka katering online nya yang diberi nama kedeybless dan usaha sambal Mamamyuk.