Sekilas tentang K.H. Edy Sunari, B.A

K.H. Edy Sunari, B.A (03 Agustus 1947 M./ 1366 H. - 28 April 2020 M./ 04 Ramadhan 1441 H.) adalah seorang dai, pendidik dan pendiri Pondok Modern Daarul Abroor Banyuasin-Sumsel. Ia adalah putra pertama dari tiga bersaudara, anak dari pasangan H. Abdul Latief dan Hj. Saijah.


Riwayat Pendidikan dan Latar Belakang

K.H. Edy Sunari lahir pada tanggal 03 Agustus 1947 M. yang bertepatan dengan tahun 1366 H. di kampung Tangkele, Desa Nagara Padang, Kecamatan Petir Kabupaten Serang Provinsi Banten. Pada usia tujuh tahun ibunya meninggal dunia, setelah itu beliau dan adik-adiknya diasuh oleh nenek serta paman dan bibiknya. K.H. Edy Sunari mula-mula diajari membaca al-Qur’an oleh Ayah dan Pamanya. Kemudian menimba ilmu di Sekolah Rakyat (SR), yang sekarang bernama SD Negeri Cilengsir (tamat 1960 M). ia melanjutkan Studinya di Sekolah Mu’allimin (setingkat SMP dan SMA) yang sekarang berubah menjadi MTs dan MA Nurul Falah Cigodeg yang berada di Desa Sindang Sari Kecamatan Petir Kabupaten Serang Provinsi Banten. Sambil sekolah di Mu’allimin, beliau beliau juga belajar di Pondok Salafiyah selama ±5 tahun untuk mendalami ilmu agama kepada KH. Sukmara di daerah Tunjung. Baru sampai kelas 5 Mu’allimin, beliau tertarik melanjutkan studynya di Pondok Modern Daarussalam Gontor - Ponorogo. Setelah tamat dari KMI Pondok Modern Daarussalam Gontor pada tahun 1971, ia melanjutkan studinya di IPD Gontor yang sekarang berubah nama menjadi UNIDA Gontor. Setelah tamat dari studinya di IPD Gontor dan selesai mengabdi di KMI Gontor pada tahun 1975 beliau kembali ke kampung halamannya.

Sewaktu di kampung halaman, ia banyak berperan di masyarakat dalam bidang keagamaan. Beliau pernah meminta bantuan al-Qur’an ke pemerintah Arab Saudi melalui organisasi Rabitah ‘Alam al-Islami dan dibagi-bagikan ke Masjid-Masjid serta Musholla sekitar kecamatan Cadasari - Pandeglang pada waktu itu.

Pengalaman dan Riwayat Hidup

Disebabkan situasi sosial-politik yang kurang mendukung dakwah beliau di kampung halamannya, akhirnya sekitar tahun 1978 ia menjadi guru selama 2 tahun di Yayasan Islamic Village yang didirikan oleh H. Junan Helmy Nasution di Tangerang. Setelah dari situ ia pindah menjadi tenaga pendidik di Pondok Pesantren Daaruttaqwa di Cibinong Bogor sampai tahun 1981. Kemudian setelah itu beliau diminta untuk mengelola sebuah madrasah di daerah Klender, Duren Sawit - Jakarta Timur, disitu beliau sebagai guru dan Kepala Sekolahnya. Karena pada tahun 1984 K.H. Edy Sunari menjadi Tenaga Kerja Sukarela BUTSI (Badan Usaha Tenaga Sukarela Indonesia) di bawah DEPNAKER, maka beliau dikirim ke Air Sugihan dan ditugaskan untuk membantu Pemerintah Desa Tertinggal agar mempercepat pembangunan di daerah tersebut. Disela-sela tugas itulah beliau menyempatkan dan meluangkan waktunya untuk berdakwah.

Setelah tugas beliau selesai, pada tahun 1985, K.H. Edy Sunari berhenti sebagai TKS BUTSI. Secara hati nurani beliau miris melihat masyarakat di Air Sugihan pada waktu itu karena tingkat keberagamaannya sangat rendah dan kosong dari dai, padahal mayoritas masyarakat di Air Sugihan Muslim dan akhirnya beliau kembali ke Air Sugihan Kab. Musi Banyuasin, Sumatera Selatan (ketika itu kabupaten Banyuasin belum terbentuk), untuk melanjutkan perjuangan dakwahnya dan membantu mempercepat pertumbuhan pembangunan di wilayah perairan Banyuasin.

Pada tahun 1985 K.H. Edy Sunari, B.A merintis Pondok Modern Daarul Abroor dengan membuka jenjang MTs. Kemudian sebagai bentuk pengembangan, maka pada tahun 1989-1990 dirintis lah Madrasah Ibtidaiyah (MI). Pada tahun 1992-1993 dirintis juga Madrasah Aliyah Keagamaan (MAK) sebagai kelanjutan dari MTs. Dan pada tahun 1994 barulah MI, MTs dan MAK ini beliau aktakan dan beliau rubah menjadi Yayasan Pendidikan Pondok Pesantren Daarul Abroor. Lengkapnya adalah akta notaris; Aminus, Palembang No. 2 Tanggal 3 Maret 1994

Selain aktif di dunia pendidikan beliau juga aktif sebagai dai Dewan Dakwah Islamiyah sampai tahun 1998 dan dai Robithah Alam Al-Islami (1978 - 2007). Setelah itu beliau fokus mendedikasikan hidupnya untuk mencetak generasi muslim yang berkarakter dan berakhlak melalui lembaga Pondok Modern Daarul Abroor sampai akhir hanyatnya.

Pada hari Selasa tanggal 28 April 2020 M. bertepatan dengan Tanggal 4 Ramadhan 1441 H. sekitar ba’da Dzuhur beliau meninggal dunia di Rumah Sakit Bari Palembang. Dan beliau dimakamkan di Komplek Pondok Modern Daarul Abroor. Beliau meninggalkan seorang istri dan 1 orang putra serta 2 orang putri.

Karya Tulis

Selain dikenal sebagai aktivis dalam bidang pendidikan, sosial dan keagamaan, K.H. Edy Sunari, B.A juga ternyata seorang yang hobi membaca dan tulis-menulis. Dalam kaitan ini, dia banyak sekali meninggalkan karya ilmiah, diantara karya-karya beliau:

  1. Risalah Pernikahan
  2. Buku Tata Cara Khutbah Jum'at
  3. Ayat - Ayat Al Qur’an Yang Berkaitan Dengan Pemilihan Pemimpin Dan Dampak Dari Pemimpin Non Muslim Terhadap Islam (Umat Islam)
  4. Kumpulan Ayat-Ayat Al Qur’an Tentang Ilmu Pengetahuan Umum
  5. Ayat Dan Hadits Tentang Shalat
  6. Ayat-Ayat Pilihan Utk Dibaca Pada Acara Dan Waktu Tertentu
  7. Potongan Ayat – Ayat  Al-Qur’an (Panduan Imam Shalat Untuk Dihafal Dan Dibaca Ketika Shalat)
  8. Ayat-Ayat Pilihan Untuk Bacaan Imam Shalat
  9. Petunjuk Shalat Tahajjud & Witir Beserta Wirid Dan Do’a-Do’anya
  10. Tuntunan Ramadhan
  11. Zakat Fitrah
  12. Kepondok Pesantrenan
  13. Kumpulan Doa-Doa Setelah Shalat
  14. Do'a Tolak Bala
  15. Bacaan Talqin Mayit
  16. Sekilas Tentang Tasawuf Dan Tarekat
  17. 3 Tarekat Terbesar Di Indonesia
  18. Shorof
  19. Mahfudzot
  20. Mufrodat Kitab Ta'limul Muta'allim
  21. Mufrodat Kitab Qomi'ut Tughyan
  22. Mufrodat Kitab Tanbihul Ghafilin
  23. Sekilas Tentang Sejarah Muhamadiyah
  24. Sekilas Tentang Sejarah Nu