BHARAWANA UNJANI
ARTI & MAKNA
suntingBHARAWANA diambil dari penggabungan 2 kata dari bahasa sansekerta yaitu BHARA yangdiambil dari kata KEMBHARA yang artinya Pengembara dan WANA yang berarti RIMBABELANTARA. Dari kedua kata inilah BHARAWANA dapat diartikan sebagai wadah atau tempatberkumpulnya para penggiat olahraga petualangan di alam terbuka yang berada di lingkungan Civitas Akademika Universitas Jenderal Achmad Yani Cimahi
SEJARAH SINGKAT
suntingterbentuknya BHARAWANA berawal dari pertemuan beberapa orang penggiat olahraga petualangan pada saat OSPEK Fakultas Ekonomi angkatan tahun 1990 pada bulan Agustus 1990 yang bertempat di Bumi Perkemahan Mandala Wangi, Cibodas, Jawa Barat yaitu Rahadian ‘WIRO’ (BW01001P), Agus ‘MENTHOS’ (BW 01018 P), Dudi ‘BROER’ (BW 01008 P), Rudi ‘BANCET’ (BW 01010 P), Achmad ‘ADUN’ (BW 01002 P), Denny ‘AWEL’ (BW 01013 P) yg memiliki basis pengetahuan dari Badan Sar Daerah dan Johanes ‘OGENK’ (BW 01020 P yg memiliki basis pengetahuan dari Badan SAR Nasional
Pertemuan lanjutan terus dilakukan untuk membuat konsep dan kelengkapan dari sebuah wadah penggiat olahraga petualangan, hingga akhirnya tercetuslah nama BHARAWANA sebagai penggabungan prakarsa dari Eko ‘OMPONG’ (BW 01016 P), Anjar ‘LUCAN’ (BW 01004 P) danJohanes ‘OGENK’ (BW 01020 P) juga lambang organisasi yang merupakan penggabungankonsep dari ke tiga orang tersebut. Setelah semua dirasa sudah memadai, konsep hasil pertemuan kemudian diajukan ke Rektor UNJANI melalui PUREK III saat itu (Alm. Drs. Gumilar), yang mendapat tanggapan sangat positif. bahkan beliau beserta Rektor UNJANI saat itu (Prof. Dr. Amir Syarifudin, SH), Dekan Fakultas Ekonomi (Drs. R. Soepratik), PD III Fak Ekonomi (Drs. Ade Djamhuri) turut berperan aktif dalam melakukan refisi dan koreksi terhadap apa yang perlu disempurnakan.
Pembenahan terus dilakukan hingga akhirnya pihak lembaga UNJANI menganggap bahwa wadah ini sudah layak untuk dianggap sebagi organisasi resmi di Kampus UNJANI Cimahi, dengan menurunkan Surat Keputusan REKTOR UNJANI Nomor : SKEP-112/UNJANI/X/1990 yang diberikan langsung oleh Ny. Achmad Yani (Alm) istri mendiang Jenderal Achmad Yani dalam sebuah upacara yang dialkukan di Lab Mesin.
Atas diterimanya Surat Keputusan ini, ke 21 pendiri BHARAWANA kemudian menandatangani prasasti di atas kain putih di Puncak Gunung Burangrang pada tanggal 20 Oktober 1990 yang kemudian ditetapkan sebagi tanggal berdirinya BHARAWANA di muka bumi ini.
LAMBANG & Arti Lambang
sunting4 Bintang
suntingMelambangkan tempat BHARAWANA bernaung yaitu di Civitas Akademika Universitas Jenderal Achmad Yani
Lingkaran Dasar
suntingMerupakan Lambang Persaudaraan baik diantara anggota BHARAWANA sendiri maupun dengan Organisasi Lainnya serta seluruh Umat Manusia pada umumnya
3 Puncak Salju
suntingMelambangkan nilai dan Tujuan Mulia yang terkandung dalam 3 butir Kode Etik Pecinta Alam Indonesia
Kaki Gunung (Biru)
suntingAsas kekeluargaan dan kecintaan akan perdamaian merupakan hal pokok yang terkandung dalam Organisasi BHARAWANA
Mata Angin (Merah Putih)
suntingMelambangkan segala kegiatan yang dilakukan BHARAWANA dengan terencana dan memiliki pedoman yang jelas dengan tujuan secara umum adalah untuk keharuman Bangsa dan Negara Indonesia
20 Rumput
suntingMelambangkan tanggal (20) dan Bulan (20:2=10) berdirinya BHARAWANA
Tapak Tangan dan Tapak Kaki
suntingMelambangkan pedoman utama yang harus selalu diingat oleh BHARAWANA, yaitu selalu berbakti bagi sesama dan selalu meninggalkan kesan baik kemanapun kaki berpijak
KEANGGOTAAN
suntingKeanggotaan BHARAWANA bersifat seumur hidup yang dibagi dalam 4 Divisi berdasarkan spesialisasi bidangnya masing-masing yaitu :
DIVISI I / Hutan Gunung
suntingLingkup operasional aktivitas meliputi pendakian gunung, penjelajahan hutan, pantai, pendataan suku-suku di pedalaman, pemetaan dll. Untuk sertifikasi dan peningkatan Kualitas, personil dari Divisi I diikutsertakan dalam pendidikan dan sekolah yang berhubungan dengannya.
Divisi I telah melakukan banyak kegiatan mulai dari :
pendakian dan pendataan di gunung-gunung terutama dengan ketinggian 3.000 mdpl ke atas,
penjelajahan suku anak dalam - Jambi,
pendataan reptil di Kalimantan,
terlibat dalam Ekspedisi NKRI Kalimantan,
Ekspedisi NKRI Koridor Sulawesi,
Ekspedisi NKRI Papua Barat dll.
Ekspedisi Susur Pantai RING OF JAVA yang dirintis sejak tahun 1991, pada tahun 2013 telah terselesaikan untuk wilayah Pantai Selatan Pulau Jawa, mulai dari Pantai Ujung Kulon Jabar s.d Pantai Medoan, Probolinggo Jatim. Tahun 2016 Ekspedisi Susur Pantai kembali dilanjutkan dari Medoan, Probolinggo Jatim menuju Tuban Jatim dalam rangka melanjutkan tongkat estafet ekspedisi.
DIVISI II Tebing
suntingLingkup operasional aktivitas meliputi pemanjatan tebing untuk petualangan dan prestasi (atlit). Divisi II telah melakukan ekspedisi mulai dari pemanjatan dan pembukaan jalur di banyak tebing seperti
Tebing Telunjuk Selero-Sumsel,
Lembah Harau-Sumbar,
Tebing-tebing di wilayah Jabar,
Tebing Tontonan Maros-Sulsel,
Tebing Songan Bali,
Parang Endok DIY,
Tebing Batu Unta Kalimantan
dan masih banyak lagi
Dalam bidang prestasi, anggota dari Divisi II memperoleh medali Emas dalam Porda Jabar 2001 di Indramayu untuk No. Speed beregu dan menempatkan anggotanya dalam peringkat 12 tingkat nasional untuk nomor lead perorangan.
DIVISI III Orad
suntingLingkup operasional aktivitas meliputi kegiatan di sungai berarus deras, mulai dari Rafting, Kayakin, Riverboarding,
Catatan prestasi dari Tim Arung Jeram Bharawana diantaranya
Peringkat 12 Kejurnas Arung Jeram S. Progo DIY,
Peringkat 16 dalam Kejurnas Arung Jeram S.Citarum-Jabar,
Peringkat 7 dan 9 kategori Mahasiswa dalam Kejurnas Citarum Open I,
Peringkat 11 dalam Kejurnas Citarum Open II.
Selain itu, Divisi III juga berpartisipasi pada kegiatan-kegiatan Jambore Arung Jeram yang secara rutin dilaksanakan oleh FAJI.
DIVISI IV SAR
suntingLingkup operasional aktivitas meliputi Operasi SAR, Evakuasi korban bencana, Penanggulangan Bencana Alam baik pada medan ideal maupun pada medan khusus, serta memberikan penyuluhan MITIGASI BENCANA (Disaster Management) .
Selain itu, anggota dari Divisi SAR juga menjadi tim instruktur di Vertical Rescue Indonesia yang telah memberikan pelatihan bagi TNI, Kepolisian, Pemadam Kebakaran dll.
Banyak operasi SAR yang diikuti mulai dari
kecelakaan petualangan, Kecelakaan Transportasi sampai dengan Bencana Alam. ESAR Lembah Kera, Evakuasi korban Helly Bell milik Pelita di Gn. Burangrang, Operasi SAR pesawat Cassa Gn. Burangrang,Gempa dan Tsunami Aceh,Gempa dan Tsunami Jogja,Erupsi Merapi,Tsunami Pangandaran,Gempa Padang,Longsor Sampah TPA Leuwigajah,Operasi SAR Mahasiswa STIKES Achmad Yani Cimahi di S. Citarum,
serta banyak lagi operasi dalam skala menengah dan kecil lainnya
Sistim perekrutan anggota dilakukan setiap tahun dalam bentuk Training Alam Bebas. Bharawana juga melakukan pengajaran di banyak organisasi pecinta alam dan menjadi konsultan utama dalam pendirian organisasi pecinta alam Mata Angin (STIE Bangko), Bawadri (SMK Penerbangan, bdg) Jayapala (STIKES Achmad Yani).
Hingga sekarang ini sekretariat Bharawana dijadikan Posko siaga SAR untuk Kota Cimahi, dan juga sebagai sekretariat Harian FPTI (Federasi Panjat Tebing Indonesia) Kota Cimahi