Hary Budiarto Koriun, adalah wartawan di harian Riau Pos di Pekanbaru, Riau. Sejak tahun 1992 belajar menulis cerpen, dimuat di beberapa media, dan beberapa buku antologi bersama maupun pribadi. Cerpen-cerpennya dimuat di Media Indonesia, Jawa Pos, Sinar Harapan, Mutiara, Suara Merdeka, Riau Pos, Sriwijaya Post, Lampung Post, Padang Ekspres, Suara Riau, Pekanbaru Pos, Haluan, Singgalang, Tribun Jabar, dan beberapa media lainnya.

Beberapa buku yang memuat cerpennya adalah Kaba dalam Kaba (1994), Seikat Dongeng tentang Wanita (2004), Satu Abad Cerpen Riau (2004), Yang Dibalut Lumut (2003), Perayaan Kematian Liu Sie (2010), Satu Abad Cerpen Riau (2006), 100 Tahun Cerpen Riau (2015), dll. Buku kumpulan cerpen tunggalnya adalah Tunggu Aku di Sungai Duku (2012). Selain menulis cerpen, juga menulis novel. Novel terbarunya adalah Luka Tanah (2014). Novel lainnya yang sudah terbit adalah Nyanyian Batanghari (2005), Jejak Hujan (2005), Nyanyi Sunyi dari Indragiri (2006), Malam, Hujan (2007), Mandiangin (2008), dan Nyanyian Kemarau (2010).

Pernah memenangkan beberapa lomba menulis cerpen, novel, maupun karya jurnalistik, tingkat daerah maupun nasional. Pernah diundang ke beberapa iven sastra seperti Pertemuan Sastrawan Nusantara (Kayutanam 2007 dan Pekanbaru 2013), Konggres Cerpen Indonesia (Jambi, 2007), Ubud Writers & Readers Festival (Bali, 2010), Pertemuan Penyair ASEAN-Korea (Pekanbaru, 2012), Padang Biennale Literary Festival (Padang, 2014) dan beberapa iven lainnya.

Pengguna ini adalah peserta pelatihan menulis Wikipedia #WikiLatih pada tanggal 6 Juli 2019 di Pekanbaru.