Pengguna:Emyfad09/Risiko kebakaran

Risiko kebakaran adalah potensi kerugian yang diakibatkan oleh nyala api tidak terkontrol yang dapat mengancam nyawa dan kerugian materi. Risiko bencana kebakaran dapat diidentifikasi dengan variabel bahaya, kerentanan, dan kapasitas.[1] Kebakaran terjadi karena adanya tiga unsur pembentuk, yaitu bahan mudah terbakar, oksigen, dan panas.[1][2] Serani dkk menuliskan bahwa kebakaran dapat disebabkan oleh faktor manusia dan faktor teknis.[3] Penilaian risiko kebakaran dalam K3 melibatkan identifikasi dan evaluasi yang berhubungan dengan keselamatan, kesehatan, serta risiko terkait dengan potensi kebakaran. Berikut prinsip dasar yang perlu diperhatikan, yaitu prinsip identifikasi bahaya kebakaran, analisis risiko dan penilaian dampak terhadap pekerja, pengendalian bahaya dan pencegahan kebakaran, pelatihan dan kesadaran, serta pemantauan dan tinjauan.[4]

Identifikasi

sunting

Risiko kebakaran diidentifikasi oleh tiga hal, yaitu bahaya, kerentanan, dan kapasitas. Bahaya adalah kejadian atau aktivitas manusia yang mengakibatkan cedera, hilangnya nyawa, atau dampak kesehatan lain, kerusakan materi dan lingkungan, gangguan sosial dan ekonomi.[1] Dalam bidang industri, bahaya kebakaran dapat bersumber dari proses produksi, bahan yang digunakan, proses kerja, serta instalasi yang berpotensi risiko kebakaran.[3] Kerentanan adalah tingkat kemampuan suatu sistem dalam menghadapi bahaya. Kerentanan dihasilkan dari kerentanan fisik berupa fasilitas pemadam kebakaran dan lebar jalan, serta kerentanan sosial berupa kepadatan penduduk. Kapasitas adalah kemampuan masyarakat dalam mengurangi ancaman atau kerugian atas bencana.[1]

Pengendalian

sunting

Pengelolaan risiko kebakaran selalu melibatkan pemeriksaan potensi bahaya kebakaran. Misalnya dalam industri minyak bumi, bahaya yang terkait dengan kebakaran disebabkan oleh masalah pada proses pengolahan, penyimpanan, atau pendistribusian minyak. Identifikasi bahaya dan penilaian risiko merupakan bentuk pencegahan yang dimaksudkan untuk menghindari insiden terkait kebakaran. Setelah mengenali bahaya kebakaran dan menilai risikonya, langkah selanjutnya adalah merencanakan sistem tanggap kebakaran, membuat sistem proteksi kebakaran, mengatur komunikasi dengan kebakaran, serta memantau dan mengevaluasi dampak bencana.[2]

Dalam dunia industri, risiko kebakaran dapat dikurangi dengan mengandalikan bahan yang mudah terbakar. Pembatasan jumlah bahan yang mudah terbakar harus dilakukan untuk mencegah terjadinya kebakaran. Kemudian pengurangan potensi sumber panas atau pemantik api, yaitu dengan mempertimbangkan lokasi penempatannya. Langkah berikutnya adalah kecepatan identifikasi jika terjadi kebakaran. Tersedianya detektor yang terhubung dengan sistem alarm berperan dalam kecepatan identifikasi kebakaran. Kemudian efektivitas ketentuan dan prosedur kedaruratan, artinya kemampuan semua orang untuk penyelamatan secara tepat waktu. Langkah selanjutnya yaitu pengendalian kebakaran dengan adanya peralatan pemadam kebakaran yang berada pada lokasi yang tepat. Pengelolaan risiko kebakaran dengan mengetahui jumlah pekerja atau orang yang berada dalam suatu bangunan. Langkah terakhir adalah pekerja harus mendapatkan pelatihan dan pendidikan mengenai prosedur keadaan darurat dan manajemen kebakaran.[5]

Referensi

sunting
  1. ^ a b c d Januandari, M. U., Rachmawati, T. A., & Heru, S. (2017). "Analisa Risiko Bencana Kebakaran Kawasan Segiempat Tunjungan Surabaya". Jurnal Pengembangan Kota. 5 (2): hlm. 150, 153. 
  2. ^ a b Yakub, Maulana, Sisca Mayang Phuspa (2019). "Manajemen Risiko Kebakaran Pada PT Pertamina EP Asset 4 Field Sukowati". Journal of Industrial Hygiene and Occupational Health. 3 (2): hlm. 175, 177. 
  3. ^ a b Serani, Lina Tarigan, Isyatun Mardhiyah Syahri (2016). "Penerapan Manajemen Risiko Kebakaran di Area Produksi PT Wilmar Bioenergi Indonesia Kawasan Industri Dumai - Pelintung Tahun 2015". Lingkungan dan Kesehatan Kerja, Universitas Sumatera Utara: hlm. 2, 5. 
  4. ^ rexy (2024-11-13). "Dari Identifikasi Bahaya Hingga Pengendalian Risiko: Strategi K3 untuk Menghindari Kebakaran Besar di Industri". Synergy Solusi Group (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-11-21. 
  5. ^ Manajemen Risiko Kebakaran [Fire Risk Management]. Jakarta: ILO Publications. 2018. hlm. 8–15. ISBN 978-92-2-830910-2.