Fauzan Al Ayyuby
Mohon jangan gunakan templat "{{Infobox Person}}" di ruang nama pengguna Anda. Gunakan {{Infobox pengguna}}. |
Fauzan Al Ayyuby adalah seorang penulis, peneliti, juga pustakawan yang saat ini berdomisili di Nabire, Papua. Ia telah menulis dua buku berjudul Luka Daur Ulang (CV. Sosial Politic Genius, 2016)[1] dan Isyarat Pesan dalam Botol (Akasia Press, 2019)[2]. Tahun 2019 ia menginisiasi Kolektif Stereo, komunitas yang memfokuskan dirinya pada kerja-kerja dokumentasi di Nabire, Papua. Ia juga menjadi bagian dari Komunitas Nabire Membaca (Koname), pustaka bergerak yang menyasar ruang publik sebagai basis perpustakaan. Selain itu, ia ikut urun daya di Tanahindie, Kampung Buku, Makassar Biennale, Artefact, dan Yayasan Sabtu Malam (Yassalam).
Ia juga ikut terlibat dalam penulisan buku Bom Benang 2016: Benang Kandung (Tanahindie Press, 2016)[3], Halaman Rumah/Yard (Tanahindie Press, 2017)[4], Gerakan Literasi Sekolah SLB di Tiga Kota Sulawesi (Tanahindie Press, 2019)[5], dan Ramuan di Segitiga Wallacea: Siasat Pengobatan Warga Selat Makassar, Laut Flores, hingga Teluk Cendrawasih (Makassar Biennale, 2020)[6]. Tulisan-tulisannya juga tersebar di beberapa media daring.
Referensi
sunting- ^ "Luka Daur Ulang". www.goodreads.com. Diakses tanggal 2021-01-22.
- ^ "Isyarat Pesan dalam Botol". www.goodreads.com. Diakses tanggal 2021-01-22.
- ^ "Bom Benang 2016". www.goodreads.com. Diakses tanggal 2021-01-22.
- ^ "Halaman Rumah / Yard". www.goodreads.com. Diakses tanggal 2021-01-22.
- ^ "Gerakan Literasi Sekolah SLB di Tiga Kota Sulawesi". www.goodreads.com. Diakses tanggal 2021-01-22.
- ^ "Ramuan di Segitiga Wallacea". www.goodreads.com. Diakses tanggal 2021-01-22.