Pengguna:Fazoffic/TNW/Beasters

Beasters
Rentang waktu:
Yoropedian Kuno (211) – saat ini
seorang gadis Beasters di rumah tua
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Filum:
Kelas:
Ordo:
Famili:
Genus:
Beasters

7F1, 2008
Spesies:
B. Beatrixiusa
Nama binomial
B. Beatrixiusa
Fz-V-X, 2022
Spesies tipe
E. n. Beatrixiusa
  
Perkiraan
populasi Beasters, 2011

Furfuru Beasterixa atau Ras Beasters adalah sebuah ras kuno campuran antara Manusia dan Hewan yang diperkirakan muncul sekitar periode Yoropedian Kuno (200–211) dan masih bertahan hingga saat ini.

Ras Beasters kemungkinan banyak ditemukan di wilayah Utara, sekitaran Siberia dan Greenland; meskipun beberapa diantara mereka menyusup ke wilayah lain seperti Benua Tenggara dan Benua Arab.

Menurut Madaya, terdapat dua jenis dominan dari ras Beasters. Meskipun begitu, mereka tetap dianggap satu spesies meskipun masih dapat dibedakan satu sama lain.

Beasters Humano

sunting

Beasters Humano berpenampilan lebih mendekati manusia, dengan bentuk tengkorak yang normal. Mereka memiliki telinga menyerupai hewan yang terletak pada tulang Parietal dan juga memiliki ekor yang menyerupai ekor hewan.

Beasters Animono

sunting
 
seorang Beasters Animono, dilukis oleh Bohadd, 1967.

Beasters Animono lebih menyerupai hewan dibandingkan dengan Beasters Humano. Seluruh tubuh mereka ditutupi bulu, dengan tengkorak mereka yang lebih menyerupai tengkorak hewan. Spesies ini pertama kali diidentifikasi pada 1990 ketika Safrizal Madaya menemukan bahwa terdapat perbedaan antara tengkorak Animono dan Humano.

Sejarah

sunting

Para Beasters diidentifikasi pertama kali berasal dari wilayah yang disebut Aboralia, meskipun tidak jelas dari bagian manakah mereka berasal. Kontak antara para Beasters dengan orang-orang dari suku Aborigin telah membuat kemajuan dalam sosialisasi mereka.

Kerajaan

sunting
 
Kerajaan terakhir Beasters di tepi sungai Torrens

Sekitar tahun 309, Beasters mendirikan sebuah kerajaan yang disebut   Kerajaan Henosia di wilayah selatan Aboralia dengan raja pertama mereka, Nokoleris. Kerajaan Henosia menjadi kerajaan pertama dan terakhir Beasters karena pada periode Nupedian Awal (2000) Kerajaan ini ditaklukan oleh Britania.

Kemunduran

sunting

Setelah Britania menguasai Aboralia selatan dan menaklukan kerajaan Henosia, terjadi perburuan besar-besaran terhadap para Beasters. Kebanyakan dari Beasters yang didapat dari hasil peperangan dijadikan sebagai budak atau subyek eksperimen.

Raja terakhir Henosia, Mauryusa, dibunuh saat ia bersama rombongannya berangkat menuju perjanjian damai di Lembah Mount Pleasant. Setelah itu, kebanyakan para Beasters melarikan diri dan hidup dalam penyamaran. Beberapa diantara mereka menjadi perampok, pencuri, dan pembunuh bayaran.

Karena perburuan terhadap ras Beasters, sejumlah gerakan penentangan datang dari sekelompok Beasters dan terkadang, Manusia itu sendiri.

  • Pada 2011, gerakan pemberontakan pertama muncul di   Hindi, sejumlah toko dan rumah Manusia diserbu oleh bangsa Beasters, menyebabkan kerusakan yang luas.
  • Pada 2016, sekelompok orang dari Beasters di   Nihon melakukan pemberontakan dengan menyerang istana Kaisar Akihito dan membuat Kaisar hampir terbunuh.
  • Pada 2022, Redbye Tamasa, seorang Beasters di   Bandjar, meledakkan bom di kota Martapura dan sejumlah kota lainnya, menyebabkan kematian 320 orang dan 5.600 orang lainnya mengungsi.
  • sebuah kerusuhan terjadi di Danxia pada awal 2025, menyebabkan sejumlah pertempuran terjadi di sana.

Rehabilitasi

sunting

Sebuah gerakan bernama Furry Rehabilitatio (disingkat FuR) telah memproklamirkan kegiatan untuk rehabilitasi Beasters. Gerakan ini menilai, bahwa Beasters telah mendapatkan perlakuan tidak layak selama ini dan mereka berhak untuk mendapatkan rehabilitasi serta menjadi penduduk normal pada umumnya.

Gejala

sunting

Apabila anda mendapati seseorang melakukan hal-hal berikut, kemungkinan besar ia adalah sal satu bagian dari ras ini:

  • Seringkali aktif, namun jarang terlibat dalam proses pengambilan suara apapun.
  • Sering memberikan {{kitten}} kepada anda, karena ras ini suka memberikan hadiah.
  • Sering mengucapkan selamat datang kepada pengguna baru, karena meskipun sangat misterius, ras ini juga ramah terhadap orang-orang.
  • Jarang menegur pengguna yang melakukan kesalahan, mungkin karena sifat enjoy dari ras ini.
  • Terkadang melakukan vandalisme namun tidak menyukai sifat merusak.

Lihat pula

sunting